PPA 2# Kamar Hotel

Alea melangkahkan kaki melewati pintu otomatis, memasuki sebuah lobi hotel yang mewah nan elegan. Memanjakan mata dengan dekorasi epik menjamu para tamu yang datang ke Hotel bintang lima tersebut.

"Kita ngapain kesini Ri?"

"Ketemu temen gue,"

"Kok ketemunya di hotel?" Tanya Alea heran.

"Dia ada meeting dengan Client-nya disini, makanya dia nyuruh kita nemuin dia disini, sekalian ketemu Client dia," Jawab Yuri seraya menghampiri resepsionis hotel. Menyanyakan keberadaan kamar yang harus mereka sambangi.

Yuri kemudian mengajak Alea menaiki sebuah lift tak jauh dari tempat resepsionis itu berada. Berjalan cepat seolah tak ingin tertinggal sesuatu. Alea hanya mengekori di belakang Yuri, dengan pikiran negatif yang berkelabat di kepalanya.

"Ri, kenapa kita ketemu temen lu dalem kamar hotel? Kenapa ga di tempat yang lebih umum aja? Di restoran atau ruang pertemuan kan bisa?" Berondong pertanyaan, Alea layangkan saat mereka berada di dalam lift. Alea sempat mendengar resepsionis yang menyebutkan sebuah kamar president suite yang harus mereka datangi. Membuat gadis itu mulai menaruh curiga.

"Yaelah Al, namanya juga orang kaya. Suka-suka dialah mau ketemu dimana. Lagian Client-nya itu tajir ******. Pasti dia butuh privacy. Mana mungkin ketemu di tempat umum sih," Suara Yuri meninggi, ia mulai merasa kesal dengan tingkah Alea yang banyak tanya. Tinggal beberapa langkah lagi tugas Yuri selesai. Ia tidak mau sampai gagal di detik terakhir. Namun rasa tak sabaran ingin menyelesaikan pekerjaan ini secepatnya, membuat gadis itu tidak bisa menahan diri.

"Maaf ya Al, masalahnya gue itu masih ada kerjaan setelah ini. Gue harus ketemu menejer gue untuk ngebahas job minggu depan," Ucap Yuri beralasan. Dia kemudian menyentuh lengan Alea, menggosok pelan lengan itu berniat menenangkan wajah gusar yang mulai ditunjukkan gadis di hadapannya. "Pokoknya lu tenang aja. Gue bakal nemenin lu selama pertemuan. Kita selesein secepatnya urusan disini. Jadi lu bisa pulang cepet, gue juga bisa cepet ketemu menejer gue," Lanjut Yuri.

Alea hanya menyunggingkan senyuman tipis di bibirnya. Berharap Yuri tidak tersinggung dengan kegelisahan yang ia tampakkan. Tapi gadis itu juga tidak bisa menutupi keresahan yang semakin menjalar di dada.

Setidaknya Yuri akan nemenin gue di dalem, jadi seharusnya ga ada yang perlu gue takutin - Alea kembali berperang dengan hati kecilnya.

Belum sempat berpikir lebih jauh lagi, surara dentingan pertanda mereka sudah sampai di lantai yang dituju membuyarkan lamunan Alea. Gadis polos itu kemudian kembali mengekori Yuri keluar lift dan berjalan menuju suite room yang disebutkan oleh resepsionis di lobi hotel.

Yuri mengetuk pintu beberapa kali saat mereka sudah berada di depan kamar yang mereka cari. Tidak menunggu lama, seseorang membukakan pintu dan memersilahkan mereka memasuki kamar hotel. Seorang wanita berusia sekitar awal tiga puluhan tahun menyambut dengan senyum lebar menghiasi bibirnya. Penampilan wanita itu tampak glamor. Dari pakaiannya, dandanan yang mencolok hingga assesoris yang dikenakannya. Semuanya mengesankan kalau ia tak jauh berbeda dengan wanita sosialita yang sering wara wiri di media sosial.

Mereka kemudian memasuki kamar hotel melewati lorong depan kamar mandi menuju ruang tamu kamar.

"Ayo duduk, santai aja yah. Kalian mau minum apa? Dingin atau anget?" Tanya wanita itu ramah. Wanita itu dengan santai melangkah ke sebuah mini bar di dalam kamar hotel yang mewah tersebut. Langkahnya ringan seolah ia sudah terbiasa berada di tempat mewah seperti itu.

Alea mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Satu set sofa yang terlihat empuk menyambut kedatangan mereka. Di depannya dinding kaca yang lebar memperlihatkan pemandangan megah kota Jakarta di luar hotel dengan gedung-gedung pencakar langitnya.

"So.... Panas apa dingin nih?" Tanya wanita itu sekali lagi.

"Dingin aja deh kak," Jawab Yuri. Di sebelahnya, Alea hanya mengamini apa yang diminta Yuri. Gadis itu Masih setia dengan mulut yang terkunci rapat.

Tak jauh dari ruang tamu, Alea memperhatikan wanita itu membuka lemari pendingin yang terletak di mini bar dalam kamar tersebut. Pandangan Alea melewati sebuah ruang makan, lengkap dengan satu set kursi dan meja yang terletak di dekat ruang tamu tanpa sekat pemisah.

Mata Alea juga tak luput melihat sebuah sekat yang terbuat dari kayu yang di pahat dengan ukiran rumit nan cantik. Sekat itu berfungsi sebagai dinding pemisah ruang tamu dan ruang makan dengan sebuah kamar tidur.

Sebuah kamar yang terlalu mewah untuk ukuran hanya menginap satu malam atau mungkin beberapa malam saja, pikir Alea. Hal itu sama saja dengan menghambur-hamburkan uang bagi seorang Alea yang hampir tidak pernah mempunyai tabungan untuk ia bersenang-senang. Meski hanya sekedar rekreasi, apalagi sekadar menikmati layanan hotel semewah ini.

"Ayo silahkan minum," Ujar wanita itu meletakkan Tiga botol minuman dingin yang masih tersegel di atas meja.

"Makasih kak, kebetulan aku haus banget," Ucap Yuri langsung menyambar minuman di atas meja. Membuka tutup botol dan menyeruput isinya hingga tersisa setengahnya saja.

Alea tidak berniat untuk menyentuh minuman di hadapannya. Kepalanya masih berlarian memikirkan sebanyak apa uang wanita yang sudah menghempaskan tubuh ke sofa di depannya.

Alea melayangkan ingatannya ke beberapa tahun silam saat ia masih berusia delapan tahun. Ketika kedua orang tuanya masih ada. Pada masa itu Alea pernah berlibur bersama orang tuanya dan menginap di hotel. Sebuah kamar hotel denga kasur berukuran size dengan nakas di kiri dan kanan dipan. Selain itu hanya ada sebuah meja dengan teko listrik untuk membuat minuman panas serta kulkas kecil berukuran seperi kardus yang diletakkan dibawah meja. Serta dua buah arm chair dengan meja bulat kecil di sudut ruangan untuk bersantai. Fasilitas yang sangat jauh berbeda dengan fasilitas kamar yang dia lihat saat ini.

"Ayo diminum," Sikutan Yuri di lengan Alea, menarik gadis itu dari lamunan panjangnya. "Ga sopan tau ngediemin minuman yang udah disiapkan tuan rumah begitu aja," Lanjut Yuri.

Mengikuti saran Yuri, Alea meraih botol berisi minuman dingin dan membuka segelnya. Menikmati segarnya minuman itu melewati kerongkongannya.

"Kamu yang mau menjadi asisten MUA?" Tanya wanita itu memulai percakapan.

"Iya kak," Jawab Alea, setelah ia meletakkan botol minuman di atas meja. Wanita itu menajamkan tatapannya meneliti penampilan Alea. Seolah tidak percaya bahwa gadis bertubuh mungil dengan penampilan sederhana hampir tanpa riasan make up itu telah menginjak usia dua puluh tahun. Dia bahkan seperti gadis remaja yang masih bersekolah.

Alea menundukkan wajahnya, mengalihkan tatapan ke sembarang arah. Tidak berani mengangkat wajah yang sebenernya sangat menawan bila saja ia mau memolesnya sedikit saja.

"Baiklah, kalian berdua tunggu disini. Saya akan kembali sebentar lagi," Ucap wanita itu seraya beranjak dari duduknya. Ia kemudian meninggalkan Alea dan Yuri di kamar hotel berdua saja.

Perasaan Alea semakin tidak karuan. Di lemparkannya pandangan pada gedung bertingkat di luar sana. Menyaksikan betapa indahnya pemandangan yang disuguhkan bila saja ia bisa menikmatinya. Namun, saat ini jangankan menikamati pemandangan, kemewahan yang ditawarkan di dalam kamar hotelpun tak mampu mengusir kegelisahan yang semakin menyeruak. Gadis itu kemudian kembali dalam lamunan yang perlahan membawanya jatuh ke dalam alam bawah sadar.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sukses

2023-02-02

0

CC reading

CC reading

bisa ya authornya menggambarkan suasana hari dan mimik gelisah secara detail, aku berasa lagi nonton dan lihat expresi pemainnya

2021-09-04

0

Dian Ode

Dian Ode

kasian, kayanya memang sengaja dijebak deh Alenya. dan dari jalan ceritanya kayanya memang calon istrinya sudah selingkuh sama kakaknya Ravka. hummm kasian Aleanya

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog # Pernikahan Paksa Alea
2 PPA 1# Mencari Kerja
3 PPA 2# Kamar Hotel
4 PPA 3# Kepergok
5 PPA 4# Menikah
6 PPA 5# Pindah
7 PPA 6# Rumah Baru
8 PPA 7# Nge-gym
9 PPA 8# Sauna
10 Part 9# Party
11 PPA 10# Bersyukur dan ikhlas
12 PPA 11# Tekad
13 PPA 12# Mabuk
14 PPA 13# Pengar
15 PPA14# Asisten Pribadi
16 PPA 15# Rendah Diri
17 PPA 16# Tak Tentu Arah
18 PPA 17# Pembicaraan Serius
19 PPA 18# Lembayung Senja
20 PPA 19# CEO Baru
21 PPA 20# Hadiah Mewah
22 PPA 21# Berteman
23 PPA 22# Adik Ipar
24 PPA 23#
25 PPA 24#
26 PPA 25#
27 PPA 26#
28 PPA 27#
29 PPA 28# Wisuda
30 PPA 29# Wisuda 2
31 PPA 30# Visa Infinite
32 PPA 31# Berubah Penampilan
33 PPA 32# Dinner
34 PPA 33# Izin Bekerja
35 PPA 34# Interview Kerja
36 PPA 35#
37 PPA 36# Hari Pertama
38 PPA 37#
39 PPA 38# Cemburu??
40 PPA 39# Meeting
41 PPA 40# Meeting 2
42 PPA 41# Tanggung Jawab Istri
43 PPA 42# Trik Jitu
44 PPA 43# Ungkapan Cinta
45 PPA 44# Mati karena Malu
46 PPA 45# Selingkuh?
47 PPA 46# Makan Siang
48 PPA 47# Gamang
49 PPA 48# Pelukan Hangat
50 PPA 49# Berpisah?
51 PPA 50# Menginap di Hotel
52 PPA 51# Tawaran Liburan
53 PPA 52# Cisarua
54 PPA 53# Menegangkan
55 PPA 54# Galau
56 PPA 55# Tangisan Sandra
57 PPA 56# Murka
58 PPA 57# Gelora
59 PPA 58# Keegoisan Ravka
60 PPA 59# Cinta Karena Kasihan?
61 PPA 60# Pagi Ceria
62 PPA 61# Sarapan Bersama
63 PPA 62# Kapan Resepsi?
64 PPA 63# Menyelesaikan Kesalahpahaman
65 PPA 64# Nge-date di Mall
66 PPA 65# Nonton
67 PPA 66# Bersabar
68 PPA 67#
69 PPA 68#
70 PPA 69# Tidak Marah
71 PPA 70#
72 PPA 71# Gosip Kantor
73 PPA 72# Nyamuk Pengganggu
74 PPA 73# Problematika Hidup
75 PPA 74# Bersabar Lagi
76 PPA 75# Patah Hati
77 PPA 76# Cemburu
78 PPA 77# Penawaran
79 PPA 78# Kerjasama
80 PPA 79# Penyanderaan
81 PPA 80# Tegang
82 PPA 81# Maaf
83 PPA 82# Khawatir
84 PPA 83# Dokter Ganteng
85 PPA 84# Terimakasih
86 PPA 85# Omes
87 PPA 86# Masalah lagi
88 PPA 87# Boomerang
89 PPA 88# Bahagia
90 PPA 89# Bodyguard
91 PPA 90# Minta Maaf
92 PPA 91# Batal Kerjasama
93 PPA 92# Pertengkaran
94 PPA 93# Bukti Kuat
95 PPA 94# Kepercayaan
96 PPA 95# Dewasa
97 PPA 96# Masa Lalu
98 PPA 97# Kenyataan Pahit
99 PPA 98# Pengkhianatan
100 PPA 99# Sebuah Motif
101 Part 100# Strategi
102 Part 101# Salah Tingkah
103 Part 102# Pajamas Party
104 Part 103# Hadiah Tak Terduga
105 Part 104# Ancaman
106 PPA 105# Memulai Kembali
107 PPA 106# Sebuah Harapan
108 PPA 107# Menanti Kepulangan
109 PPA 108# Menahan Malu
110 PPA 109# Aura Mencekam
111 PPA 110# Bujuk Rayu
112 PPA 111# Seribu Maaf
113 PPA 112# Kata Sederhana
114 PPA 113# Memantaskan Diri
115 PPA 114# Bukan Kebetulan
116 PPA 115# Lari Pagi
117 POLLING Bukan UPDATE
118 PPA 116# Kebon Binatang
119 Part 117# Gagal
120 PPA 118# Api dan Air
121 PPA 119# Penyesalan
122 PPA 120# Berdikari
123 PPA 121# Gadisku
124 PPA 122# Rinai Hujan
125 PPA 123# Mencekam
126 PPA 124# Menenangkan
127 PPA 125# Sewa Jet
128 PPA 126# Tak Masuk Akal
129 PPA 127# Lounge
130 PPA 128# Pengacau
131 PPA 129# Honeymoon
132 PPA 130# Private Jet
133 PPA 131# Menghangat
134 PPA 132# Maldives
135 PPA 133# Kegiatan Menyenangkan
136 PPA 134# Ancaman Alex
137 PPA 135# Cinta yang Salah
138 PPA 136# Sesal
139 PPA 137# Menghalau Resah
140 PPA 138# Kegelisahan Hati
141 PPA 139# Dolphin Cruise
142 PPA 140# Membopong
143 PPA 141# 5.8 Undersea Restaurant
144 PPA 142# Lamaran yang Terlambat
145 PPA 143# Sebuah Penjelasan
146 PPA 144# Rencana Resepsi
147 PPA 145# Kembali
148 PPA 146# Rutan Kejagung
149 PPA 147# Memaafkan
150 PENGUMUMAN
151 PPA 148# Epilog 1
152 PPA 149# Epilog 2
153 Jawaban Q&A
154 RILIS JUDUL BARU
155 PERFECT IMPERFECTION 1
156 PINDAH BUKU
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Prolog # Pernikahan Paksa Alea
2
PPA 1# Mencari Kerja
3
PPA 2# Kamar Hotel
4
PPA 3# Kepergok
5
PPA 4# Menikah
6
PPA 5# Pindah
7
PPA 6# Rumah Baru
8
PPA 7# Nge-gym
9
PPA 8# Sauna
10
Part 9# Party
11
PPA 10# Bersyukur dan ikhlas
12
PPA 11# Tekad
13
PPA 12# Mabuk
14
PPA 13# Pengar
15
PPA14# Asisten Pribadi
16
PPA 15# Rendah Diri
17
PPA 16# Tak Tentu Arah
18
PPA 17# Pembicaraan Serius
19
PPA 18# Lembayung Senja
20
PPA 19# CEO Baru
21
PPA 20# Hadiah Mewah
22
PPA 21# Berteman
23
PPA 22# Adik Ipar
24
PPA 23#
25
PPA 24#
26
PPA 25#
27
PPA 26#
28
PPA 27#
29
PPA 28# Wisuda
30
PPA 29# Wisuda 2
31
PPA 30# Visa Infinite
32
PPA 31# Berubah Penampilan
33
PPA 32# Dinner
34
PPA 33# Izin Bekerja
35
PPA 34# Interview Kerja
36
PPA 35#
37
PPA 36# Hari Pertama
38
PPA 37#
39
PPA 38# Cemburu??
40
PPA 39# Meeting
41
PPA 40# Meeting 2
42
PPA 41# Tanggung Jawab Istri
43
PPA 42# Trik Jitu
44
PPA 43# Ungkapan Cinta
45
PPA 44# Mati karena Malu
46
PPA 45# Selingkuh?
47
PPA 46# Makan Siang
48
PPA 47# Gamang
49
PPA 48# Pelukan Hangat
50
PPA 49# Berpisah?
51
PPA 50# Menginap di Hotel
52
PPA 51# Tawaran Liburan
53
PPA 52# Cisarua
54
PPA 53# Menegangkan
55
PPA 54# Galau
56
PPA 55# Tangisan Sandra
57
PPA 56# Murka
58
PPA 57# Gelora
59
PPA 58# Keegoisan Ravka
60
PPA 59# Cinta Karena Kasihan?
61
PPA 60# Pagi Ceria
62
PPA 61# Sarapan Bersama
63
PPA 62# Kapan Resepsi?
64
PPA 63# Menyelesaikan Kesalahpahaman
65
PPA 64# Nge-date di Mall
66
PPA 65# Nonton
67
PPA 66# Bersabar
68
PPA 67#
69
PPA 68#
70
PPA 69# Tidak Marah
71
PPA 70#
72
PPA 71# Gosip Kantor
73
PPA 72# Nyamuk Pengganggu
74
PPA 73# Problematika Hidup
75
PPA 74# Bersabar Lagi
76
PPA 75# Patah Hati
77
PPA 76# Cemburu
78
PPA 77# Penawaran
79
PPA 78# Kerjasama
80
PPA 79# Penyanderaan
81
PPA 80# Tegang
82
PPA 81# Maaf
83
PPA 82# Khawatir
84
PPA 83# Dokter Ganteng
85
PPA 84# Terimakasih
86
PPA 85# Omes
87
PPA 86# Masalah lagi
88
PPA 87# Boomerang
89
PPA 88# Bahagia
90
PPA 89# Bodyguard
91
PPA 90# Minta Maaf
92
PPA 91# Batal Kerjasama
93
PPA 92# Pertengkaran
94
PPA 93# Bukti Kuat
95
PPA 94# Kepercayaan
96
PPA 95# Dewasa
97
PPA 96# Masa Lalu
98
PPA 97# Kenyataan Pahit
99
PPA 98# Pengkhianatan
100
PPA 99# Sebuah Motif
101
Part 100# Strategi
102
Part 101# Salah Tingkah
103
Part 102# Pajamas Party
104
Part 103# Hadiah Tak Terduga
105
Part 104# Ancaman
106
PPA 105# Memulai Kembali
107
PPA 106# Sebuah Harapan
108
PPA 107# Menanti Kepulangan
109
PPA 108# Menahan Malu
110
PPA 109# Aura Mencekam
111
PPA 110# Bujuk Rayu
112
PPA 111# Seribu Maaf
113
PPA 112# Kata Sederhana
114
PPA 113# Memantaskan Diri
115
PPA 114# Bukan Kebetulan
116
PPA 115# Lari Pagi
117
POLLING Bukan UPDATE
118
PPA 116# Kebon Binatang
119
Part 117# Gagal
120
PPA 118# Api dan Air
121
PPA 119# Penyesalan
122
PPA 120# Berdikari
123
PPA 121# Gadisku
124
PPA 122# Rinai Hujan
125
PPA 123# Mencekam
126
PPA 124# Menenangkan
127
PPA 125# Sewa Jet
128
PPA 126# Tak Masuk Akal
129
PPA 127# Lounge
130
PPA 128# Pengacau
131
PPA 129# Honeymoon
132
PPA 130# Private Jet
133
PPA 131# Menghangat
134
PPA 132# Maldives
135
PPA 133# Kegiatan Menyenangkan
136
PPA 134# Ancaman Alex
137
PPA 135# Cinta yang Salah
138
PPA 136# Sesal
139
PPA 137# Menghalau Resah
140
PPA 138# Kegelisahan Hati
141
PPA 139# Dolphin Cruise
142
PPA 140# Membopong
143
PPA 141# 5.8 Undersea Restaurant
144
PPA 142# Lamaran yang Terlambat
145
PPA 143# Sebuah Penjelasan
146
PPA 144# Rencana Resepsi
147
PPA 145# Kembali
148
PPA 146# Rutan Kejagung
149
PPA 147# Memaafkan
150
PENGUMUMAN
151
PPA 148# Epilog 1
152
PPA 149# Epilog 2
153
Jawaban Q&A
154
RILIS JUDUL BARU
155
PERFECT IMPERFECTION 1
156
PINDAH BUKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!