PPA 1# Mencari Kerja

Ketukan jemari diatas meja tak henti dilakukan Alea demi mengusir bosan dan gugup yang menyergapnya bersamaan. Gadis cantik dengan wajah oriental itu duduk sendiri di pojokan sebuah cafe di seputaran jakarta selatan. Untuk kesekian kalinya ia melirik jam yang melingkar di tangan kanannya. Sudah lewat dari setengah jam dari janji temu dengan teman lama yang tiba-tiba menghubunginya dua hari lalu.

Wajah dengan lesung pipit yang menghiasi kedua pipinya itu, terlihat semakin gelisah berada di tempatnya. Hampir saja dia beranjak dari posisinya saat ini, kalau saja ia tidak tergiur dengan tawaran temannya.

Hanya saja, kalau dia pulang ke rumah terlamabat sedikit saja, bisa-bisa Bibinya akan kembali memarahinya.

"Tapi ini kesempatan ku. Tidak mudah mendapat pekerjaan pada masa sekarang. Apalagi aku belum mendapatkan ijazah," Gumam Alea masih dalam kegamangan. Gadis berusia dua puluh tahun itu baru saja menyelesaikan kuliahnya. Namun, ia baru akan mendapatkan ijazah tiga bulan lagi. Akan sulit baginya bisa cepat mendapat pekerjaan sebelum memperoleh ijazah dari kampusnya.

Alea adalah gadis cerdas dengan wawasan luas, tapi memiliki kepercayaan diri yang rendah. Ia seringkali merasa tidak layak dalam banyak hal. Karena itu, saat Yuri menghubunginya menawarkan sebuah pekerjaan, langsung saja ia sambar. Ia merasa itu adalah peluang bagus yang tidak boleh dilepaskan begitu saja, dari pada harus bersaing dengan ribuan pelamar kerja lainnya yang bisa saja memiliki kualifikasi jauh diatasnya.

"Hai Al," Suara gadis menyapa Alea. "Maaf yah gue telat," Ucap Yuri sembari menarik kursi di depan Alea. Wajahnya menyiratkan permintaan maaf yang tulus. Merasa bersalah karena datang tidak tepat waktu.

"It's okay. Jalanan macet yah?" Tanya Alea berbasa basi.

Dia meneliti penampilan temannya itu. Sudah lama mereka tidak bertemu. Sudah banyak sekali perubahan pada penampilan Yuri. Terakhir kali mereka bertemu saat acara kelulusan SMU. Setelah itu tidak pernah ada kesempatan bertemu teman lamanya kecuali yang memang satu kampus dengannya. Alea tidak pernah menghadiri reunian yang beberapa kali diadakan oleh teman-temannya.

"Engga kok, cuma tadi ada kuis dadakan. Jadi yah gue telat deh. Lu udah lama sampe?"

"Setengah jam lah," Jawab Alea jujur.

"Duh, sekali lagi maaf yah udah ngebuat lu nunggu. Sebagai permintaan maaf, kali ini gue yang traktir. Oke," Ucap Yuri sembari menyatukan jempol dengan jari telunjuknya membentuk huruf O tepat di depan wajah Alea.

"Iya udah ga apa-apa kok. Santai aja. Oia tapi gue ga bisa lama yah. Tau sendiri kan Bibi suka marah kalau gue pulang telat," Ucap Alea melayangkan senyum kepada Yuri.

"Yah gimana dong. Soalnya habis ini gue mau ajak lu ketemu temen gue yang nawarin kerjaan. Dia lagi cari orang buat jadi asisten make up artist. Dia mau ketemu lu langsung Al," Ucap Yuri bingung. Dia tahu sekali bagaimana galaknya Bibi Alea, tapi bagaimanapun caranya dia harus berhasil membawa Alea untuk bertemu temannya. "Bayarannya lumayan gede lho Al. Lu cuma jadi asisten dia buat satu minggu, tapi dapat gaji full satu bulan. Nah kalau dia puas sama kerjaan lu, dia akan angkat lu jadi asisten tetap," Tambah Yuri mencoba meyakinkan gadis berkulit putih bersih di hadapannya.

"Gimana yah Ri. Gue kan lulusan menejemen bisnis. Gue pengennya kerja sesuai dengan jurusan yang gue ambil," Nada bicara Alea terdengar ragu. "Lu tau sendirikan Paman gue cuma mau nyekolahin gue sampai SMU doang. Makanya dulu gue sering ambil job ngerias buat nabung untuk kuliah gue. Alhamdulillah gue bisa cepet nyelesein kuliah. Makanya sekarang gue pengennya kerja di perusahaan," Ujar Alea masih dengan nada ragu. Dia memang masih sering menjadi Freelancer Make Up Artist, tapi dengan gelar sarjana yang diperolehnya sekarang, gadis itu berharap bisa secepatnya bekerja kantoran dan menjadi wanita karir.

"Orang yang mau gue kenalin sama lu itu, suaminya juga punya perusahaan retail yang bergerak di bidang fashion. Kalo lu dapet kesempatan kerja sama dia, siapa tau lu juga bisa dapet peluang kerja di salah satu toko retail punya dia. Kenalan dia juga para pengusaha. Sekalian memperluas jaringan lu buat entar nyari kerja di perusahaan ternama," Yuri masih mencoba meyakinkan Alea.

Yuri memang terkesan mendesak Alea untuk menerima tawarannya. Namun, sejak SMU Yuri sering memberi pekerjaan merias bagi Alea, sehingga ia tidak menaruh curiga kepada temannya itu. Yuri memang berkecimpung di dunia modeling. Oleh karena itu Alea sudah sering kali merias Yuri dan juga teman sesama modeling-nya. Hanya saja, kali ini dia berharap Yuri menawarkan pekerjaan di sebuah perusahaan.

Tapi kan temennya Yuri juga pengusaha. Ah siapa tau aku bisa dapet peluang disana. Bener kata Yuri, anggep aja buka link untuk aku - Ucap Alea dalam hatinya.

"Tapi kalau sekarang gue ga bisa Ri,"

"Kenapa Al? Soalnya temen gue butuh asisten cepet. Dia mau ketemu lu sekarang juga. Sayang lho Al, kalau lu sampai ngelewatin kesempatan ini,"

"Yah gue harus izin dulu sama Bibi gue Ri. Kalau enggak Bibi bisa marah besar,"

"Gue yakin Bibi lu ga bakalan marah kalau tau lu pergi buat kerja. Bibi lu kan mata duitan," Ucap Yuri tidak sabar. Dia bahkan tidak menyadari hinaan yang dia lontarkan untuk Bibi Alea. Toh dia sudah sering mengatai Bibi Alea di depan temannya itu.

"Iya juga sih, yaudah deh Ri. Gue mau coba ambil tawaran temen lu,"

"Nah, gitu dong," Ucap Yuri menghela nafas lega. Akhirnya dia berhasil meyakinkan Alea untuk bisa membawa gadis itu menemui temannya.

Tanpa berbasa-basi lagi, Yuri membayar tagihan cafe dan mengajak Alea segera menemui temannya. Gadis cantik dengan tinggi semampai itu seolah khawatir jika Alea berubah pikiran. Karenanya ia terlihat tergesa-gesa membawa Alea pergi dari cafe. Mengendarai vios yang usianya sudah belasan tahun, Yuri memecah jalanan Ibukota menuju sebuah hotel di kawasan jakarta pusat.

"Kita mau kemana Ri?" Tanya Alea yang tak dapat menghentikan kegelisahan saat duduk di kursi penumpang.

Jantungnya berdegup kencang saat rasa gugup semakin erat memeluknya. Perasaan tak enak menguasai hatinya.

"Udah pokonya lu tenang aja," Jawaban singkat Yuri justru menambah hatinya semakin merasa tidak nyaman.

Tenang Alea, kamu hanya pergi untuk mencari pekerjaan. Semua pasti akan baik-baik saja - Alea mencoba berbicara dengan hati kecilnya. Mengelus degup jantung yang tidak berhenti memainkan symfoni up beat.

Perasaan tak enak terus menggerayangi Alea. Gadis itu semakin gelisah di tempatnya. Ada begitu banyak hal yang memadati isi kepalanya saat ini. Mungkin hal itulah yang membuat irama jantungnya kali ini berdetak tak beraturan, pikir Alea.

Gadis itu khawatir memikirkan reaksi Bibinya saat ia terlambat sampai di rumah. Selain itu perasaan khawatir tidak diterima sebagai asisten oleh teman Yuri juga turut mendesak jantungnya semakin berdetak cepat. Belum lagi keraguan yang mendera ketika menerima tawaran Yuri, entah apa penyebabnya. Padahal itu tawaran yang cukup bagus, paling tidak sampai ia menerima ijazahnya.

Alea bisa mengumpulkan uang dari sekarang untuk membayar Paman dan Bibi. Mengganti semua biaya untuk makan dan tempat tinggal selama dia menempuh pendidikan semasa kuliah. Karena Bibinya selalu berkata bahwa janjinya kepada almarhumah Ibunya adalah merawat Alea hingga dia dewasa. Dan tugasnya sudah selesai ketika Alea lulus SMU.

Alea memasrahkan semua pada jalan takdir yang harus ia arungi. Sang pemilik kehidupan diatas sana sudah mengatur jalan yang terbaik untuk ia lalui. Begitulah akhirnya Alea berpasrah diri. Melambatkan tempo irama jantung pada keputusan Sang Khalik yang sudah dipersiapkan untuknya. Hal yang selalu membuat Alea lebih tenang, meski menghadapi rintangan hidup yang tidaklah mudah.

Terpopuler

Comments

kika

kika

kuliah d3 ya?atau saat smp & sma akselerasi? krn biasanya s1 lulus kuliah itu 22 th

2023-08-17

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-02-02

0

Dian Ode

Dian Ode

waaahhh. novelnya bagus. penulisannya detail, suka deh baca novel kalau penulisannya rinci dan detail begini. sukses selalu buat Authonya

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog # Pernikahan Paksa Alea
2 PPA 1# Mencari Kerja
3 PPA 2# Kamar Hotel
4 PPA 3# Kepergok
5 PPA 4# Menikah
6 PPA 5# Pindah
7 PPA 6# Rumah Baru
8 PPA 7# Nge-gym
9 PPA 8# Sauna
10 Part 9# Party
11 PPA 10# Bersyukur dan ikhlas
12 PPA 11# Tekad
13 PPA 12# Mabuk
14 PPA 13# Pengar
15 PPA14# Asisten Pribadi
16 PPA 15# Rendah Diri
17 PPA 16# Tak Tentu Arah
18 PPA 17# Pembicaraan Serius
19 PPA 18# Lembayung Senja
20 PPA 19# CEO Baru
21 PPA 20# Hadiah Mewah
22 PPA 21# Berteman
23 PPA 22# Adik Ipar
24 PPA 23#
25 PPA 24#
26 PPA 25#
27 PPA 26#
28 PPA 27#
29 PPA 28# Wisuda
30 PPA 29# Wisuda 2
31 PPA 30# Visa Infinite
32 PPA 31# Berubah Penampilan
33 PPA 32# Dinner
34 PPA 33# Izin Bekerja
35 PPA 34# Interview Kerja
36 PPA 35#
37 PPA 36# Hari Pertama
38 PPA 37#
39 PPA 38# Cemburu??
40 PPA 39# Meeting
41 PPA 40# Meeting 2
42 PPA 41# Tanggung Jawab Istri
43 PPA 42# Trik Jitu
44 PPA 43# Ungkapan Cinta
45 PPA 44# Mati karena Malu
46 PPA 45# Selingkuh?
47 PPA 46# Makan Siang
48 PPA 47# Gamang
49 PPA 48# Pelukan Hangat
50 PPA 49# Berpisah?
51 PPA 50# Menginap di Hotel
52 PPA 51# Tawaran Liburan
53 PPA 52# Cisarua
54 PPA 53# Menegangkan
55 PPA 54# Galau
56 PPA 55# Tangisan Sandra
57 PPA 56# Murka
58 PPA 57# Gelora
59 PPA 58# Keegoisan Ravka
60 PPA 59# Cinta Karena Kasihan?
61 PPA 60# Pagi Ceria
62 PPA 61# Sarapan Bersama
63 PPA 62# Kapan Resepsi?
64 PPA 63# Menyelesaikan Kesalahpahaman
65 PPA 64# Nge-date di Mall
66 PPA 65# Nonton
67 PPA 66# Bersabar
68 PPA 67#
69 PPA 68#
70 PPA 69# Tidak Marah
71 PPA 70#
72 PPA 71# Gosip Kantor
73 PPA 72# Nyamuk Pengganggu
74 PPA 73# Problematika Hidup
75 PPA 74# Bersabar Lagi
76 PPA 75# Patah Hati
77 PPA 76# Cemburu
78 PPA 77# Penawaran
79 PPA 78# Kerjasama
80 PPA 79# Penyanderaan
81 PPA 80# Tegang
82 PPA 81# Maaf
83 PPA 82# Khawatir
84 PPA 83# Dokter Ganteng
85 PPA 84# Terimakasih
86 PPA 85# Omes
87 PPA 86# Masalah lagi
88 PPA 87# Boomerang
89 PPA 88# Bahagia
90 PPA 89# Bodyguard
91 PPA 90# Minta Maaf
92 PPA 91# Batal Kerjasama
93 PPA 92# Pertengkaran
94 PPA 93# Bukti Kuat
95 PPA 94# Kepercayaan
96 PPA 95# Dewasa
97 PPA 96# Masa Lalu
98 PPA 97# Kenyataan Pahit
99 PPA 98# Pengkhianatan
100 PPA 99# Sebuah Motif
101 Part 100# Strategi
102 Part 101# Salah Tingkah
103 Part 102# Pajamas Party
104 Part 103# Hadiah Tak Terduga
105 Part 104# Ancaman
106 PPA 105# Memulai Kembali
107 PPA 106# Sebuah Harapan
108 PPA 107# Menanti Kepulangan
109 PPA 108# Menahan Malu
110 PPA 109# Aura Mencekam
111 PPA 110# Bujuk Rayu
112 PPA 111# Seribu Maaf
113 PPA 112# Kata Sederhana
114 PPA 113# Memantaskan Diri
115 PPA 114# Bukan Kebetulan
116 PPA 115# Lari Pagi
117 POLLING Bukan UPDATE
118 PPA 116# Kebon Binatang
119 Part 117# Gagal
120 PPA 118# Api dan Air
121 PPA 119# Penyesalan
122 PPA 120# Berdikari
123 PPA 121# Gadisku
124 PPA 122# Rinai Hujan
125 PPA 123# Mencekam
126 PPA 124# Menenangkan
127 PPA 125# Sewa Jet
128 PPA 126# Tak Masuk Akal
129 PPA 127# Lounge
130 PPA 128# Pengacau
131 PPA 129# Honeymoon
132 PPA 130# Private Jet
133 PPA 131# Menghangat
134 PPA 132# Maldives
135 PPA 133# Kegiatan Menyenangkan
136 PPA 134# Ancaman Alex
137 PPA 135# Cinta yang Salah
138 PPA 136# Sesal
139 PPA 137# Menghalau Resah
140 PPA 138# Kegelisahan Hati
141 PPA 139# Dolphin Cruise
142 PPA 140# Membopong
143 PPA 141# 5.8 Undersea Restaurant
144 PPA 142# Lamaran yang Terlambat
145 PPA 143# Sebuah Penjelasan
146 PPA 144# Rencana Resepsi
147 PPA 145# Kembali
148 PPA 146# Rutan Kejagung
149 PPA 147# Memaafkan
150 PENGUMUMAN
151 PPA 148# Epilog 1
152 PPA 149# Epilog 2
153 Jawaban Q&A
154 RILIS JUDUL BARU
155 PERFECT IMPERFECTION 1
156 PINDAH BUKU
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Prolog # Pernikahan Paksa Alea
2
PPA 1# Mencari Kerja
3
PPA 2# Kamar Hotel
4
PPA 3# Kepergok
5
PPA 4# Menikah
6
PPA 5# Pindah
7
PPA 6# Rumah Baru
8
PPA 7# Nge-gym
9
PPA 8# Sauna
10
Part 9# Party
11
PPA 10# Bersyukur dan ikhlas
12
PPA 11# Tekad
13
PPA 12# Mabuk
14
PPA 13# Pengar
15
PPA14# Asisten Pribadi
16
PPA 15# Rendah Diri
17
PPA 16# Tak Tentu Arah
18
PPA 17# Pembicaraan Serius
19
PPA 18# Lembayung Senja
20
PPA 19# CEO Baru
21
PPA 20# Hadiah Mewah
22
PPA 21# Berteman
23
PPA 22# Adik Ipar
24
PPA 23#
25
PPA 24#
26
PPA 25#
27
PPA 26#
28
PPA 27#
29
PPA 28# Wisuda
30
PPA 29# Wisuda 2
31
PPA 30# Visa Infinite
32
PPA 31# Berubah Penampilan
33
PPA 32# Dinner
34
PPA 33# Izin Bekerja
35
PPA 34# Interview Kerja
36
PPA 35#
37
PPA 36# Hari Pertama
38
PPA 37#
39
PPA 38# Cemburu??
40
PPA 39# Meeting
41
PPA 40# Meeting 2
42
PPA 41# Tanggung Jawab Istri
43
PPA 42# Trik Jitu
44
PPA 43# Ungkapan Cinta
45
PPA 44# Mati karena Malu
46
PPA 45# Selingkuh?
47
PPA 46# Makan Siang
48
PPA 47# Gamang
49
PPA 48# Pelukan Hangat
50
PPA 49# Berpisah?
51
PPA 50# Menginap di Hotel
52
PPA 51# Tawaran Liburan
53
PPA 52# Cisarua
54
PPA 53# Menegangkan
55
PPA 54# Galau
56
PPA 55# Tangisan Sandra
57
PPA 56# Murka
58
PPA 57# Gelora
59
PPA 58# Keegoisan Ravka
60
PPA 59# Cinta Karena Kasihan?
61
PPA 60# Pagi Ceria
62
PPA 61# Sarapan Bersama
63
PPA 62# Kapan Resepsi?
64
PPA 63# Menyelesaikan Kesalahpahaman
65
PPA 64# Nge-date di Mall
66
PPA 65# Nonton
67
PPA 66# Bersabar
68
PPA 67#
69
PPA 68#
70
PPA 69# Tidak Marah
71
PPA 70#
72
PPA 71# Gosip Kantor
73
PPA 72# Nyamuk Pengganggu
74
PPA 73# Problematika Hidup
75
PPA 74# Bersabar Lagi
76
PPA 75# Patah Hati
77
PPA 76# Cemburu
78
PPA 77# Penawaran
79
PPA 78# Kerjasama
80
PPA 79# Penyanderaan
81
PPA 80# Tegang
82
PPA 81# Maaf
83
PPA 82# Khawatir
84
PPA 83# Dokter Ganteng
85
PPA 84# Terimakasih
86
PPA 85# Omes
87
PPA 86# Masalah lagi
88
PPA 87# Boomerang
89
PPA 88# Bahagia
90
PPA 89# Bodyguard
91
PPA 90# Minta Maaf
92
PPA 91# Batal Kerjasama
93
PPA 92# Pertengkaran
94
PPA 93# Bukti Kuat
95
PPA 94# Kepercayaan
96
PPA 95# Dewasa
97
PPA 96# Masa Lalu
98
PPA 97# Kenyataan Pahit
99
PPA 98# Pengkhianatan
100
PPA 99# Sebuah Motif
101
Part 100# Strategi
102
Part 101# Salah Tingkah
103
Part 102# Pajamas Party
104
Part 103# Hadiah Tak Terduga
105
Part 104# Ancaman
106
PPA 105# Memulai Kembali
107
PPA 106# Sebuah Harapan
108
PPA 107# Menanti Kepulangan
109
PPA 108# Menahan Malu
110
PPA 109# Aura Mencekam
111
PPA 110# Bujuk Rayu
112
PPA 111# Seribu Maaf
113
PPA 112# Kata Sederhana
114
PPA 113# Memantaskan Diri
115
PPA 114# Bukan Kebetulan
116
PPA 115# Lari Pagi
117
POLLING Bukan UPDATE
118
PPA 116# Kebon Binatang
119
Part 117# Gagal
120
PPA 118# Api dan Air
121
PPA 119# Penyesalan
122
PPA 120# Berdikari
123
PPA 121# Gadisku
124
PPA 122# Rinai Hujan
125
PPA 123# Mencekam
126
PPA 124# Menenangkan
127
PPA 125# Sewa Jet
128
PPA 126# Tak Masuk Akal
129
PPA 127# Lounge
130
PPA 128# Pengacau
131
PPA 129# Honeymoon
132
PPA 130# Private Jet
133
PPA 131# Menghangat
134
PPA 132# Maldives
135
PPA 133# Kegiatan Menyenangkan
136
PPA 134# Ancaman Alex
137
PPA 135# Cinta yang Salah
138
PPA 136# Sesal
139
PPA 137# Menghalau Resah
140
PPA 138# Kegelisahan Hati
141
PPA 139# Dolphin Cruise
142
PPA 140# Membopong
143
PPA 141# 5.8 Undersea Restaurant
144
PPA 142# Lamaran yang Terlambat
145
PPA 143# Sebuah Penjelasan
146
PPA 144# Rencana Resepsi
147
PPA 145# Kembali
148
PPA 146# Rutan Kejagung
149
PPA 147# Memaafkan
150
PENGUMUMAN
151
PPA 148# Epilog 1
152
PPA 149# Epilog 2
153
Jawaban Q&A
154
RILIS JUDUL BARU
155
PERFECT IMPERFECTION 1
156
PINDAH BUKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!