PPA 3# Kepergok

Alea mengerjapkan mata perlahan. Bintang-bintang seolah berlarian mengelilingi kepalanya. Seberkas cahaya menusuk retinanya, membuat ia kembali memejamkan mata untuk kemudian membukanya kembali secara perlahan.

Jantung Alea tersentak ketika menyadari sebuah tangan melingkar di perutnya. Matanya membulat seketika. Menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.

Teriakan Alea membangunkan pria yang sedang tertidur pulas di sebelahnya.

"Apa-apan sih berisik banget," Ucap pria itu setengah sadar.

Alea seketika menutup tubuhnya yang terpampang tanpa sehelai benangpun menggunakan selimut yang tadi sempat disibakknya. Gadis itu duduk memeluk lututnya, menarik selimut hingga ke leher membungkus tubuhnya dengan rapat.

Matanya mengedarkan pandangan ke segala arah di kamar itu. Mencari keberadaan pakaiannya. Namun, ia tidak dapat menemukan pakaiannya di kamar yang terlihat berantakan dengan botol minuman dan kulit kacang serta bungkusan makanan ringan bertebaran di lantai kamar. Seolah telah terjadi pesta liar di kamar itu sebelumnya.

"Hey, siapa kamu?" Teriak pria itu yang mulai mendapatkan kesadarannya perlahan. Ia menarik selimut yang digenggam erat oleh Alea, berupaya menutupi tubuhnya yang juga tidak mengenakan pakaian sama sekali.

Secara naluri, lelaki itu merapatkan tubuhnya pada Alea. Keduanya berupaya menutupi tubuh dengan selembar badcover yang sudah ditarik sana sini oleh keduanya.

"Hey, saya bertanya sama kamu?" Ucap pria itu memekakkan telinga Alea. Lidah gadis itu kelu seperti mati rasa. Mulutnya seolah terkunci tak dapat menjawab pertanyaan pria yang sama sekali tidak dikenalnya itu. Matanya seketika membanjir.

"Ga usah sok melodrama disini. Jangan pura-pura menangis. Jawab pertanyaan saya," Hardik pria itu kepada Alea. Dia mencondongkan tubuhnya pada Alea, berniat untuk mengintimidasi gadis itu. Namun, pria itu malah terjungkal dan jatuh di pangkuan Alea.

"Ravka," Teriak suara seorang perempuan membahana di dalam kamar. "Dasar laki-laki brengsek," Ucap perempuan itu menghampiri Ravka yang tersungkur di tubuh Alea, seolah ia tengah mencumbunya. Pria itu langsung bangkit dari tubuh Alea dan memutar tubuhnya ke asal suara yang melengking menusuk gendang telinganya.

Plak ! Sebuah tamparan mendarat di wajah Ravka yang masih mendelik terkejut. Pria itu memegang pipinya yang terasa perih. Meski tangan mungil yang menamparnya, tapi dilakukan perempuan itu dengan segala tenaga yang dimilikinya. Membuat pipi itu memerah seketika.

"Sherly, apa-apaan kamu?" Tanya Ravka dengan wajah marah dibalut bingung.

"Apa-apaan kata kamu? Pertanyaan itu seharusnya kamu tujukan untuk dirimu sendiri. Kita putus, pertunangan kita batal," Ucap Sherly seraya melepaskan cincin di jemarinya dan melemparkannya ke wajah Ravka.

"Sherly tunggu," Ucap Ravka dengan tangan yang menggantung. Namun, tunangannya tidak mau mendengarkannya dan berlalu begitu saja. Sementara ia tidak mungkin bisa mengejar perempuan itu dengan kondisi tanpa mengenakan baju.

"Kamu benar-benar membuat malu keluarga. Papa tidak menyangka kamu bisa berbuat hal sebejat ini," Suara berat Derry menggema di telinga Ravka. Membuat laki-laki itu terperangah menyadari bahwa tidak hanya tunangannya saja yang menyaksikannya dalam kondisi yang menjijikkan. Namun juga kedua orang tuanya.

Ravka menolehkan pandangannya pada perempuan setengah baya yang berdiri disamping Ayahnya. Perempuan yang ia sayangi, cintai, serta hormati dengan segenap jiwanya. Suara terisak yang coba ia tahan menyayat hati Ravka. Menciptakan penyesalan mendalam atas apa yang terjadi saat ini.

Derry kemudian menarik tangan istrinya menyeret wanita itu pergi dari ruangan yang membuat tubuhnya gemetar menahan amarah. Menyaksikan dua anak muda yang tidak tahu malu dengan mata kepalanya sendiri. Ibu Ravka sempat menoleh kepada anaknya sembari berjalan mengikuti langkah suaminya. Matanya bertemu pandang dengan anak yang selama ini begitu ia banggakan.

Matanya menyiratkan luka yang teramat sangat. Rasa kecewa menggenang di pelupuk mata yang dapat ditangkap dengan jelas oleh Ravka. Membuat pria itu tertunduk malu atas perbuatannya.

"Kamu benar-benar mengecewakan kami Ravka. Tante sama sekali tidak menyangka bahwa kamu bisa berbuat hal sehina ini. Kamu yang selama ini menjadi cucu kebanggan ternyata hanya mengenakan topeng kebaikan saat di dalam rumah. Aslinya kamu ternyata lebih buruk dari kakak sepupumu" Suara lainnya masih terus mengejutkan Ravka yang terdunduk malu di atas kasur.

Namun hinaan yang kali ini dilayangkan oleh Erika mengoyak ego Ravka. Namun ia tidak dapat membalas perkataan Tantenya itu. Ia mengepalkan tangannya, buku-buku jarinya memutih tak mendapat aliran darah karena begitu kencangnya ia mengepalkan tangan. Dadanya naik turun menahan deru nafasnya yang tidak beraturan.

Disebelahnya Alea menutup wajahnya malu. Semua perkataan yang ditujukan untuk pria itu turut mengiris hatinya. Seolah perkataan itu juga ditujukan untuk dirinya. Selimut yang digenggamnya basah oleh air mata yang menderas, mengalir tanpa henti.

Tiba-tiba cengkraman di bahunya membuat Alea mengangkat kepalanya yang masih tertunduk malu. Matanya bersitatap dengan pria bernama Ravka itu. Melihat manik mata coklat yang dipenuhi kabut amarah. Mata pria itu mendelik tajam menghujam tepat ke jantung Alea. Membuat Gadis itu meringkuk ketakutan ditempatnya. mengencangkan genggaman tangan pada lututnya.

"Semua ini karena kau perempuan binal. Apa maumu sebenarnya ha? Kenapa kau tega menjebakku seperti ini? katakan apa tujuanmu?" Ucap Ravka dengan suara marah tertahan sembari mengguncang tubuh Alea dengan kasar.

Alea meringis menahan sakit di bahunya yang dicengkram Ravka dengan sekuat tenaganya. Gadis itu tak sanggup berucap. Hanya gelengan kepala yang mampu dilakukannya denga isakan tangis yang menyat hati. Namun, Ravka telah diliputi kemarahan seperti orang kesetanan. Tidak memperdulikan bahwa gadis dibawah kungkungannya sedang kesakitan. Bahkan isakan yang menyayat hati tidak dapat dirasakan oleh lelaki itu.

Ravka kemudian menghempaskan tubuh Alea begitu saja diatas kasur saat dirasa gadis itu sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaannya.

"Dengar, saya tidak akan membiarkan kamu mendapat keuntungan dari semua ini. Usahamu untuk menjebakku hanya akan berakhir dengan penderitaan yang akan kau rasakan seumur hidupmu," Ucapan Ravka menimbulkan kilatan ketakutan di mata Alea. Penderitaan seperti apalagi yang harus ia rasakan? Tidak cukupkah penderitaan yang selama ini dialaminya? pikiran Alea menerawang memikirkan hidup seperti apalagi yang harus dijalaninya.

"Jika kau masih mau melanjutkan hidupmu, jangan pernah menunjukkan batang hidungmu di depan mukaku lagi. Mengerti?" Hardik Ravka.

Pria itu kemudian menyentakkan selimut yang melonggar di genggaman tangan Alea. Menariknya untuk menutupi tubuhnya sendiri dan beranjak dari kasur mencari keberadaan pakaiannya.

Dia sama sekali tidak memperdulikan Alea yang wajahnya memerah menahan malu. Berusaha menutupi **** ***** tubuhnya yang terpampang jelas saat Ravka menarik selimut yang membelit tubuhnya.

Hati Alea terasa sesak, ia merasa seperti wanita murahan yang bisa diperlakukan seenaknya. Hatinya meronta, tapi tidak dapat berbuat apapun. Dia hanya bisa merutuki kebodohannya sendiri terjatuh dalam lembah kenistaan yang dia sendiri tidak menyadarinya bagaimana itu semua bisa terjadi.

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

tunangannya lgsg tau berarti udh di rencanakan itu..

2021-12-12

0

Widi Nuhgraeni

Widi Nuhgraeni

kasihan Alea

2021-11-14

0

CC reading

CC reading

😭😭😭, aku ikut nangis loh alea, aku juga malu...

2021-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog # Pernikahan Paksa Alea
2 PPA 1# Mencari Kerja
3 PPA 2# Kamar Hotel
4 PPA 3# Kepergok
5 PPA 4# Menikah
6 PPA 5# Pindah
7 PPA 6# Rumah Baru
8 PPA 7# Nge-gym
9 PPA 8# Sauna
10 Part 9# Party
11 PPA 10# Bersyukur dan ikhlas
12 PPA 11# Tekad
13 PPA 12# Mabuk
14 PPA 13# Pengar
15 PPA14# Asisten Pribadi
16 PPA 15# Rendah Diri
17 PPA 16# Tak Tentu Arah
18 PPA 17# Pembicaraan Serius
19 PPA 18# Lembayung Senja
20 PPA 19# CEO Baru
21 PPA 20# Hadiah Mewah
22 PPA 21# Berteman
23 PPA 22# Adik Ipar
24 PPA 23#
25 PPA 24#
26 PPA 25#
27 PPA 26#
28 PPA 27#
29 PPA 28# Wisuda
30 PPA 29# Wisuda 2
31 PPA 30# Visa Infinite
32 PPA 31# Berubah Penampilan
33 PPA 32# Dinner
34 PPA 33# Izin Bekerja
35 PPA 34# Interview Kerja
36 PPA 35#
37 PPA 36# Hari Pertama
38 PPA 37#
39 PPA 38# Cemburu??
40 PPA 39# Meeting
41 PPA 40# Meeting 2
42 PPA 41# Tanggung Jawab Istri
43 PPA 42# Trik Jitu
44 PPA 43# Ungkapan Cinta
45 PPA 44# Mati karena Malu
46 PPA 45# Selingkuh?
47 PPA 46# Makan Siang
48 PPA 47# Gamang
49 PPA 48# Pelukan Hangat
50 PPA 49# Berpisah?
51 PPA 50# Menginap di Hotel
52 PPA 51# Tawaran Liburan
53 PPA 52# Cisarua
54 PPA 53# Menegangkan
55 PPA 54# Galau
56 PPA 55# Tangisan Sandra
57 PPA 56# Murka
58 PPA 57# Gelora
59 PPA 58# Keegoisan Ravka
60 PPA 59# Cinta Karena Kasihan?
61 PPA 60# Pagi Ceria
62 PPA 61# Sarapan Bersama
63 PPA 62# Kapan Resepsi?
64 PPA 63# Menyelesaikan Kesalahpahaman
65 PPA 64# Nge-date di Mall
66 PPA 65# Nonton
67 PPA 66# Bersabar
68 PPA 67#
69 PPA 68#
70 PPA 69# Tidak Marah
71 PPA 70#
72 PPA 71# Gosip Kantor
73 PPA 72# Nyamuk Pengganggu
74 PPA 73# Problematika Hidup
75 PPA 74# Bersabar Lagi
76 PPA 75# Patah Hati
77 PPA 76# Cemburu
78 PPA 77# Penawaran
79 PPA 78# Kerjasama
80 PPA 79# Penyanderaan
81 PPA 80# Tegang
82 PPA 81# Maaf
83 PPA 82# Khawatir
84 PPA 83# Dokter Ganteng
85 PPA 84# Terimakasih
86 PPA 85# Omes
87 PPA 86# Masalah lagi
88 PPA 87# Boomerang
89 PPA 88# Bahagia
90 PPA 89# Bodyguard
91 PPA 90# Minta Maaf
92 PPA 91# Batal Kerjasama
93 PPA 92# Pertengkaran
94 PPA 93# Bukti Kuat
95 PPA 94# Kepercayaan
96 PPA 95# Dewasa
97 PPA 96# Masa Lalu
98 PPA 97# Kenyataan Pahit
99 PPA 98# Pengkhianatan
100 PPA 99# Sebuah Motif
101 Part 100# Strategi
102 Part 101# Salah Tingkah
103 Part 102# Pajamas Party
104 Part 103# Hadiah Tak Terduga
105 Part 104# Ancaman
106 PPA 105# Memulai Kembali
107 PPA 106# Sebuah Harapan
108 PPA 107# Menanti Kepulangan
109 PPA 108# Menahan Malu
110 PPA 109# Aura Mencekam
111 PPA 110# Bujuk Rayu
112 PPA 111# Seribu Maaf
113 PPA 112# Kata Sederhana
114 PPA 113# Memantaskan Diri
115 PPA 114# Bukan Kebetulan
116 PPA 115# Lari Pagi
117 POLLING Bukan UPDATE
118 PPA 116# Kebon Binatang
119 Part 117# Gagal
120 PPA 118# Api dan Air
121 PPA 119# Penyesalan
122 PPA 120# Berdikari
123 PPA 121# Gadisku
124 PPA 122# Rinai Hujan
125 PPA 123# Mencekam
126 PPA 124# Menenangkan
127 PPA 125# Sewa Jet
128 PPA 126# Tak Masuk Akal
129 PPA 127# Lounge
130 PPA 128# Pengacau
131 PPA 129# Honeymoon
132 PPA 130# Private Jet
133 PPA 131# Menghangat
134 PPA 132# Maldives
135 PPA 133# Kegiatan Menyenangkan
136 PPA 134# Ancaman Alex
137 PPA 135# Cinta yang Salah
138 PPA 136# Sesal
139 PPA 137# Menghalau Resah
140 PPA 138# Kegelisahan Hati
141 PPA 139# Dolphin Cruise
142 PPA 140# Membopong
143 PPA 141# 5.8 Undersea Restaurant
144 PPA 142# Lamaran yang Terlambat
145 PPA 143# Sebuah Penjelasan
146 PPA 144# Rencana Resepsi
147 PPA 145# Kembali
148 PPA 146# Rutan Kejagung
149 PPA 147# Memaafkan
150 PENGUMUMAN
151 PPA 148# Epilog 1
152 PPA 149# Epilog 2
153 Jawaban Q&A
154 RILIS JUDUL BARU
155 PERFECT IMPERFECTION 1
156 PINDAH BUKU
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Prolog # Pernikahan Paksa Alea
2
PPA 1# Mencari Kerja
3
PPA 2# Kamar Hotel
4
PPA 3# Kepergok
5
PPA 4# Menikah
6
PPA 5# Pindah
7
PPA 6# Rumah Baru
8
PPA 7# Nge-gym
9
PPA 8# Sauna
10
Part 9# Party
11
PPA 10# Bersyukur dan ikhlas
12
PPA 11# Tekad
13
PPA 12# Mabuk
14
PPA 13# Pengar
15
PPA14# Asisten Pribadi
16
PPA 15# Rendah Diri
17
PPA 16# Tak Tentu Arah
18
PPA 17# Pembicaraan Serius
19
PPA 18# Lembayung Senja
20
PPA 19# CEO Baru
21
PPA 20# Hadiah Mewah
22
PPA 21# Berteman
23
PPA 22# Adik Ipar
24
PPA 23#
25
PPA 24#
26
PPA 25#
27
PPA 26#
28
PPA 27#
29
PPA 28# Wisuda
30
PPA 29# Wisuda 2
31
PPA 30# Visa Infinite
32
PPA 31# Berubah Penampilan
33
PPA 32# Dinner
34
PPA 33# Izin Bekerja
35
PPA 34# Interview Kerja
36
PPA 35#
37
PPA 36# Hari Pertama
38
PPA 37#
39
PPA 38# Cemburu??
40
PPA 39# Meeting
41
PPA 40# Meeting 2
42
PPA 41# Tanggung Jawab Istri
43
PPA 42# Trik Jitu
44
PPA 43# Ungkapan Cinta
45
PPA 44# Mati karena Malu
46
PPA 45# Selingkuh?
47
PPA 46# Makan Siang
48
PPA 47# Gamang
49
PPA 48# Pelukan Hangat
50
PPA 49# Berpisah?
51
PPA 50# Menginap di Hotel
52
PPA 51# Tawaran Liburan
53
PPA 52# Cisarua
54
PPA 53# Menegangkan
55
PPA 54# Galau
56
PPA 55# Tangisan Sandra
57
PPA 56# Murka
58
PPA 57# Gelora
59
PPA 58# Keegoisan Ravka
60
PPA 59# Cinta Karena Kasihan?
61
PPA 60# Pagi Ceria
62
PPA 61# Sarapan Bersama
63
PPA 62# Kapan Resepsi?
64
PPA 63# Menyelesaikan Kesalahpahaman
65
PPA 64# Nge-date di Mall
66
PPA 65# Nonton
67
PPA 66# Bersabar
68
PPA 67#
69
PPA 68#
70
PPA 69# Tidak Marah
71
PPA 70#
72
PPA 71# Gosip Kantor
73
PPA 72# Nyamuk Pengganggu
74
PPA 73# Problematika Hidup
75
PPA 74# Bersabar Lagi
76
PPA 75# Patah Hati
77
PPA 76# Cemburu
78
PPA 77# Penawaran
79
PPA 78# Kerjasama
80
PPA 79# Penyanderaan
81
PPA 80# Tegang
82
PPA 81# Maaf
83
PPA 82# Khawatir
84
PPA 83# Dokter Ganteng
85
PPA 84# Terimakasih
86
PPA 85# Omes
87
PPA 86# Masalah lagi
88
PPA 87# Boomerang
89
PPA 88# Bahagia
90
PPA 89# Bodyguard
91
PPA 90# Minta Maaf
92
PPA 91# Batal Kerjasama
93
PPA 92# Pertengkaran
94
PPA 93# Bukti Kuat
95
PPA 94# Kepercayaan
96
PPA 95# Dewasa
97
PPA 96# Masa Lalu
98
PPA 97# Kenyataan Pahit
99
PPA 98# Pengkhianatan
100
PPA 99# Sebuah Motif
101
Part 100# Strategi
102
Part 101# Salah Tingkah
103
Part 102# Pajamas Party
104
Part 103# Hadiah Tak Terduga
105
Part 104# Ancaman
106
PPA 105# Memulai Kembali
107
PPA 106# Sebuah Harapan
108
PPA 107# Menanti Kepulangan
109
PPA 108# Menahan Malu
110
PPA 109# Aura Mencekam
111
PPA 110# Bujuk Rayu
112
PPA 111# Seribu Maaf
113
PPA 112# Kata Sederhana
114
PPA 113# Memantaskan Diri
115
PPA 114# Bukan Kebetulan
116
PPA 115# Lari Pagi
117
POLLING Bukan UPDATE
118
PPA 116# Kebon Binatang
119
Part 117# Gagal
120
PPA 118# Api dan Air
121
PPA 119# Penyesalan
122
PPA 120# Berdikari
123
PPA 121# Gadisku
124
PPA 122# Rinai Hujan
125
PPA 123# Mencekam
126
PPA 124# Menenangkan
127
PPA 125# Sewa Jet
128
PPA 126# Tak Masuk Akal
129
PPA 127# Lounge
130
PPA 128# Pengacau
131
PPA 129# Honeymoon
132
PPA 130# Private Jet
133
PPA 131# Menghangat
134
PPA 132# Maldives
135
PPA 133# Kegiatan Menyenangkan
136
PPA 134# Ancaman Alex
137
PPA 135# Cinta yang Salah
138
PPA 136# Sesal
139
PPA 137# Menghalau Resah
140
PPA 138# Kegelisahan Hati
141
PPA 139# Dolphin Cruise
142
PPA 140# Membopong
143
PPA 141# 5.8 Undersea Restaurant
144
PPA 142# Lamaran yang Terlambat
145
PPA 143# Sebuah Penjelasan
146
PPA 144# Rencana Resepsi
147
PPA 145# Kembali
148
PPA 146# Rutan Kejagung
149
PPA 147# Memaafkan
150
PENGUMUMAN
151
PPA 148# Epilog 1
152
PPA 149# Epilog 2
153
Jawaban Q&A
154
RILIS JUDUL BARU
155
PERFECT IMPERFECTION 1
156
PINDAH BUKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!