005-Travor Primary Corp.

Sambil membawa kemasan kotak yang telah terikat pita dengan rapih, Honey berjalan memasuki pintu kaca setinggi lebih dari dua meter.

Matanya melebar melihat ruangan luas nan megah itu. Sesekali sepatu putih usang nya di hentak hentakkan ke atas lantai.

Ini lantai terbuat dari apa? Kinclong bingits. Untung pakai sepatu kets jika nggak, bakal terpeleset nih.

Kemudian matanya salfok pada beberapa patung marmer yang terpajang di beberapa sudut ruangan.

Itu di situ, di sana juga ada? Patung patung telanjang. Dih..

Honey membuang wajahnya ke arah berlawanan, tatapannya risih melihat patung patung yang terpajang disana.

“Honey,” teriak Rian dari arah luar pintu,

Honey masih sibuk melihat lihat jam dinding besar di ujung ruangan dengan mulut menganga.

“Gila jam dinding nya aja segede itu,” gumam Honey.

Tiba tiba tas selempang Honey sudah menggantung di lehernya.

“Main tinggal aja, itu tas kamu tinggal di motor. Kalo hilang gimana?” ucap Rian yang terlihat kewalahan dengan kotak lainnya di tangannya.

“Kak yan, ternyata gedung besar isi nya seperti ini ya? Lantainya berkilau, pot bunga aja segede itu,” matanya tertuju pada sebuah pot besar di sudut ruangan.

“Aduh Hon, namanya juga perusahan elit. Pemilik perusahan ini termasuk orang terkaya di negara ini, ya wajar lah jika gedungnya mewah,” mata Rian mengerling ternyata ia memiliki rekan kerja katro seperti honey.

“Jika saja aku bisa kerja di tempat seperti ini,” gumam Honey.

“Hilih, ijasah sarjana kamu di kemanain? Kamu bisa saja kerja di sini jika kamu mau. Bukan nya kamu sarjana IT lulusan terbaik dengan gelar Kum Laude? Heran aku kenapa bisa kerja di toko kue itu!” ujar Rian sambil berjalan melenggak lenggok meninggalkan Honey.

“Bener bener Heran aku, ada orang melamar kerja di toko kue bawa ijazah sarjana.” gumam Rian.

Jurusan IT? boro boro, buka Microsoft aja aku nggak bisa. Hhhhhhssssss

Honey mendesah, karena ucapan Rian begitu menohok hatinya.

“Buruan Hon, jangan melongo di situ?” teriak Rian yang sudah menuju duluan ke sebuah meja informasi di dekat lift.

Seorang satpam langsung menyambut Honey dan Rian.

“Selamat pagi, mau ke departemen mana?” tanya satpam.

“Hmm, lantai 27 ruangan meeting,” jawab Rian lemah lembut.

Satpam tersebut menoleh pada seorang wanita yang duduk di meja informasi.

Wanita itu terlihat menghubungi seseorang.

“Silahkan tinggalkan pesan anda di sini. Sebentar lagi ruangan meeting akan banyak tamu penting. Jadi tidak sembarangan orang bisa naik ke sana,” ucap wanita itu.

“Ta tapi kita ke sini untuk mengantar pesanan ini!” ujar Honey. Ia meletakkan kotak kue di tangannya ke atas meja kemudian mulai merogoh tas selempangnya mencari sebuah kartu nama yang di berikan pria semalam.

Nggak ada? Kemana kartu nama itu. Buku juga nggak ada. Hanya dompet dan handpone. Apa jatuh ya?

Honey melihat ke arah jalanan yang baru saja di laluinya.

“Kenapa hon?” bisik Rian.

“Kartu namanya hilang,” ujar Honey pelan.

“Waduhhh.” gerutu Rian.

“Ehm, ini kue pesanan untuk ruangan meeting. Kartu nama pass untuk kami masuk hilang,” ucap Rian ramah.

“Dari toko mana?” tanya wanita itu.

“Cafe Murtini!” jawab Honey.

Wanita itu berpikir sejenak. Dalam catatan sejarah pengunjung atau pun barang, tak pernah satu pun bernama Murtini Cafe.

“Benar di pesan oleh perusahan kami,” tanya wanita itu ragu.

“Tentu saja, tadinya kami memiliki kartu nama bertuliskan Travor Primary Corp. Diberikan oleh pria berjas hitam yang pesan semalam,” ucap Honey agak keras.

“Kalau nggak ada bukti saya nggak bisa sembarangan membawa masuk barang ke atas. Lantai 27 ruangan meeting, bersebelahan persis dengan kantor CEO. Kami nggak bisa asal membiarkan orang menuju ke sana,” jelas wanita itu.

“Ya sudah, yang penting pesanan kalian sudah kami antar dengan baik dan tepat waktu. Jika saat meeting, kue mereka yang enak ini nggak ada, ya itu tanggung jawab kalian,” ujar Rian dengan leher terangkat menampakkan keangkuhannya.

“Tunggu sebentar, saya akan hubungi asisten bos, saya tanya kan dulu,” ujar wanita itu. Ia sadar kalau Ucapan pria kw di hadapannya hampir sepenuhnya benar.

“Pak Randi, ada kue dari sebuah cafe asing untuk ruangan meeting? Saya nggak yakin apa bisa di bawa naik atau tidak,” ujar wanita itu di telpon.

“Saya dan bos sudah di depan sekarang, secepatnya langsung bawa kue itu ke atas,” ucap Randi.

“Pak Randi membolehkan kue ini di bawa naik ke atas tapi…” ucapan wanita itu terdiam karna seperti nya ia terlambat.

Setiap karyawan di lantai situ bergegas berbaris rapih dekat pintu masuk. Lift di biarkan kosong untuk para delegasi meeting. Tak ada satupun yang boleh mondar mandir di ruangan luas itu hingga orang orang penting itu berlalu.

“Sebentar lagi meeting di mulai, pak Bur, antar mereka lewat samping. Gunakan lift barang,” ucap wanita informasi itu.

“Ba baik,” ucap pak Burhan sekuriti itu.

“Lewat sini,” ajak pak Burhan pada Honey dan Rian.

Mereka berlalu menuju pintu samping. Sebuah lift barang langsung membawa mereka naik ke lantai 27.

“Kita hanya mempunyai waktu lima menit sebelum para pemegang saham masuk ke sini. Cepat tata kue itu di atas piring di samping air mineral,” aba aba seorang karyawan yang sudah menunggu Honey dan Rian.

Setelah membantu karyawan itu menata kue, Honey dan Rian kembali turun melalui lift barang…

.

.

.

To be continued ⬇️

Terpopuler

Comments

Maaaaaak"utun"..nie🍉

Maaaaaak"utun"..nie🍉

ribet ya ...semnagttt honeeey

2022-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 001-Honey
2 002-Honey Dan Kawan Kawan
3 003-Choux Paste
4 004-Kue Percobaan
5 005-Travor Primary Corp.
6 006-Keanu Travor
7 007-Meeting Room
8 008-Pemilik Buku
9 009-Lounge Buffaria
10 010-Hari Yang Sibuk
11 011-Preman Ganteng
12 112-Amarah
13 013-Bad Mood
14 014-Ibu I
15 015- Ibu II
16 016-Anak Berbakti
17 017-Tawaran Pengalihan Kepemilikan
18 018-Kapan Lagi?
19 019-Cantik
20 020-Interview
21 021-Kontrak
22 022-Anak Emas
23 023-Dipantau
24 024-Orang Kaya
25 025-Luka Kecil
26 026-Permen Manis
27 027-Pergunjingan
28 028-Dokter Yunita
29 029-Informan Pribadi
30 030-Penyakit Ibu
31 031-Banyak Pertanyaan
32 032-Berita Bohong
33 033-Melamar Kerja
34 034-Makan Malam
35 035- Kotak Kue
36 036-Rencana Lilian
37 037-Makan Siang
38 038-Travorplay
39 039-Seorang Wanita
40 040-Panik
41 041-Hutang
42 042-Cemburu?
43 043-Kabar gembira?
44 044-Pengakuan Cinta
45 045-Berharap
46 046-Terus mencari
47 047-Sakit
48 048-Pernikahan Pura pura?
49 049-Cerita Sahabat
50 050-Cerita Sahabat II
51 051-Aku Bersedia
52 052-Bertemu Ibu
53 053-Bertemu Ibu II
54 054-Nyonya Travor
55 055-Nyonya Travor II
56 056-Perdebatan
57 057-Makan Malam
58 058-Apartemen I
59 059-Apartment II
60 060-Privasi
61 061-Masakan Mertua.
62 062-Perpisahan
63 063-Perubahan
64 064-Aku Ingat
65 065-Iri Hati
66 066-Rasa Rindu
67 067-Malam Pertama
68 068-Aku Caramel
69 069-Lagi?
70 070-Aku Caramel I
71 071-Interogasi Didapur.
72 072-Interogasi Didapur II
73 073-Wanita Munafik.
74 074-Caramel Istriku
75 075-Mobil Oleng
76 076-Akibat Wine
77 077-Kebakaran
78 078-Dendam Masa Lalu
79 079-Our Trip I
80 080-Aku menunggu mu.
81 081-Pembawa Sial
82 082-Dimana Caramel
83 083-Penculikan
84 084-Umpan
85 085-Salah Paham
86 086- Kecelakaan
87 087- Caramel
88 Pengumuman
89 088 - The Wedding (end)
Episodes

Updated 89 Episodes

1
001-Honey
2
002-Honey Dan Kawan Kawan
3
003-Choux Paste
4
004-Kue Percobaan
5
005-Travor Primary Corp.
6
006-Keanu Travor
7
007-Meeting Room
8
008-Pemilik Buku
9
009-Lounge Buffaria
10
010-Hari Yang Sibuk
11
011-Preman Ganteng
12
112-Amarah
13
013-Bad Mood
14
014-Ibu I
15
015- Ibu II
16
016-Anak Berbakti
17
017-Tawaran Pengalihan Kepemilikan
18
018-Kapan Lagi?
19
019-Cantik
20
020-Interview
21
021-Kontrak
22
022-Anak Emas
23
023-Dipantau
24
024-Orang Kaya
25
025-Luka Kecil
26
026-Permen Manis
27
027-Pergunjingan
28
028-Dokter Yunita
29
029-Informan Pribadi
30
030-Penyakit Ibu
31
031-Banyak Pertanyaan
32
032-Berita Bohong
33
033-Melamar Kerja
34
034-Makan Malam
35
035- Kotak Kue
36
036-Rencana Lilian
37
037-Makan Siang
38
038-Travorplay
39
039-Seorang Wanita
40
040-Panik
41
041-Hutang
42
042-Cemburu?
43
043-Kabar gembira?
44
044-Pengakuan Cinta
45
045-Berharap
46
046-Terus mencari
47
047-Sakit
48
048-Pernikahan Pura pura?
49
049-Cerita Sahabat
50
050-Cerita Sahabat II
51
051-Aku Bersedia
52
052-Bertemu Ibu
53
053-Bertemu Ibu II
54
054-Nyonya Travor
55
055-Nyonya Travor II
56
056-Perdebatan
57
057-Makan Malam
58
058-Apartemen I
59
059-Apartment II
60
060-Privasi
61
061-Masakan Mertua.
62
062-Perpisahan
63
063-Perubahan
64
064-Aku Ingat
65
065-Iri Hati
66
066-Rasa Rindu
67
067-Malam Pertama
68
068-Aku Caramel
69
069-Lagi?
70
070-Aku Caramel I
71
071-Interogasi Didapur.
72
072-Interogasi Didapur II
73
073-Wanita Munafik.
74
074-Caramel Istriku
75
075-Mobil Oleng
76
076-Akibat Wine
77
077-Kebakaran
78
078-Dendam Masa Lalu
79
079-Our Trip I
80
080-Aku menunggu mu.
81
081-Pembawa Sial
82
082-Dimana Caramel
83
083-Penculikan
84
084-Umpan
85
085-Salah Paham
86
086- Kecelakaan
87
087- Caramel
88
Pengumuman
89
088 - The Wedding (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!