002-Honey Dan Kawan Kawan

“Anak kesayangan bu Tini, omelan yang keluar dari mulut bu Tini ke kamu hanya basa basi aja Hon,” ucap Marwah seorang rekan kerja Honey.

“Ah kak Marwah, Honey kena skors sampai jam sebelas membersihkan dapur. Mana ada anak kesayangan di suruh bersihkan dapur kak?” sela Honey masih dengan senyuman tipis.

“Coba deh besok kamu datang telat lagi, masuk jam sembilan misalnya, paling bu Tini gak bakal di pecat Hon,” ujar Rita.

“Aduh kak Rita, itu nama nya kelewatan. Datang jam sembilan sama aja menganggap remeh bos,” ujar Rian satu satu nya lelaki di dapur itu.

Tak Menghiraukan ucapan teman temannya, Honey bergegas menuju ruangan loker, menyimpan tas nya kemudian mengenakan apron. Setelah menggulung rapih rambut panjang nya, Honey langsung mengenakan topi berwarna putih. Seragam setiap pekerja saat berada di dapur. Setiap percakapan rekan rekannya masih terdengar di telinga nya.

“Bener banget yan, besok besok Honey butuh uang, Bu boss gak bakalan Pinjemin lagi,” ucap Honey yang akhirnya bergabung bersama mereka.

“Bolu kukus kan kak? Honey langsung cair kan gula merah nya ya?” tanya Honey pada Marwah yang sibuk mengulen adonan.

“Yup, thanks,” jawab Marwah.

“Hon, cairkan lebih ya. Sekilo gula merah untuk grubi kaka.” teriak Raniya si ahli pembuat grubi. Dari arah luar dapur, Raniya terlihat sibuk mencuci se ember ubi jalar.

“Siap kak Ran,” teriak Honey.

“Pie kakak masih ada stok dalam lemari pendingin. Mendingan hari ini kita buat pisang bolen deh kak,” rayu Rian lembut. Tugas Rian adalah membuat kue berbahan dasar pisang.

“Hmm boleh,” sahut Honey.

Honey mencari ke sekeliling ruangan.

“Aluna mana?” tanya Honey.

“Biasa di suruh bu bos mengintip jualan toko kue De Layla,” jawab rian setengah berbisik.

Honey menggelengkan kepalanya. “Ada ada aja si ibu,” ujar Honey.

Satu kilo meter dari cake and cafe Murtini terdapat cafe De Layla. Satu satu nya saingan bu Tini. Bu Tini selalu kepo dengan apa yang terpajang di sana. Tentu saja cafe bu Tini kalah saing. De Layla Cafe memiliki owner yang sangat cantik, cafe mereka tak hanya menjual kue tradisional saja, tapi berbagai variasi kue internasional bisa di temukan di cafe itu.

Selain itu, cafe De Layla selalu ramai akan pengunjung yang datang duduk berjam jam karena di suguhi alunan suara musik, serta berbagai aneka jenis minuman, cocktail and smothie.

Back to the reality. Cafe Murtini kurang layak di sebut cafe. Hanya ada tiga meja yang terpajang di ruangan luas itu, minuman yang tersedia hanya kopi, kopi susu dan wedang jahe. Tak pernah ada pengunjung yang duduk lebih dari satu jam di cafe Murtini. Suguhan nya bukan alunan musik merdu melainkan suara nyaring bu Tini, yang jika sedang mengomel bisa memekak kan telinga para pengunjung.

“Siap siap Hon, begitu Aluna kembali kita bakal kena dampak iri hati bu Tini,” bisik Rian.

“Ngegosip ae, hush sana kerja,” Raniya nyosor ke tengah tengah Rian dan Honey.

“Hmm, Rian tadi datang awal. Pisang sudah Rian kupas, jadi tinggal tunggu Honey selesai masak gula merah kemudian adonan akan Rian siapkan,” ucap Rian.

“Ckckck, kenapa harus tunggu Honey? Kamu kan bisa langsung kerjakan? Keenakan!” Protes Rani.

“Adonan Honey lebih endul. Masa kakak nggak tau,” sahut Rian.

Raniya menatap risih pria gemulai yang berdiri persis di samping nya.

“Ya sudah, potong potong pisang nya sekarang. Masa iya harus Honey juga yang lakukan,” ucap Rani wanita berusia 34 tahun, wanita paling tua di antara mereka berenam.

“Iya kak Ran, Rian kerjakan sekarang.” Sambil manyun kemudian beringsut dari tempatnya berdiri.

“Kamu jangan iya iya aja kalau di suruh suruh gitu. Kamu bisa nolak, bilang aja kamu ada orderan,” ucap Rani.

“Tapi Honey lagi nggak ada orderan kak,” ucap Honey polos.

“Ya elah, bohong apa kek. Supaya kamu nggak di suruh kerjakan ini itu ama mereka,” jelas Rani.

“Nggak apa lah kak Ran, jika Honey bisa bantu pasti Honey bantu,” ucap Honey dengan semburat senyum manis, senyuman khas yang tak pernah luput dari wajah Honey.

Selang beberapa saat Aluna tiba di ruangan dapur luas itu. “Assalamualaiku,” sapa si gadis paling muda di antara mereka.

“Waalaikumsalam,” jawab mereka serempak.

“Ada berita apa dari sebelah Luna?” tanya Rian si ratu kepo, kekepoan Rian mampu mengalahkan bu Tini si pemilik cafe.

Belum sempat menjawab pertanyaan Rian, suara nyaring bu Tini terdengar memanggil Honey.

“Honey.”

Honey langsung meninggalkan adonan pisang bolen nya. Ia menghampiri bu Tini yang kini sudah berdiri di pintu dapur.

“Hari ini, tambah menu marble cake, sarang semut, Egg tart, Putu, onde onde, lumpia dan salted Caramel Pie buatan kamu di tambah juga. Stok di kulkas hanya tinggal sedikit,” ucap bu Tini seenaknya.

“Baik bu,” Honey patuh mengiyakan ucapan bu Tini.

Semua rekannya di dapur saling tatap. Sepeninggal bu Tini, Rian si ratu gosip langsung mendesis.

“Iya bu. Enak aja ngomong, memangnya kami robot? Marbel, sarang semut, egg tart, dan apa lagi? Ya ampun ujian macam apa ini ya Allah “ ujar Rian dengan suara kw yang di buat buat.

“Putu, lumpia, onde onde, lumpia dan Caramel pie,” lanjut Honey.

Pasti abis dengar sesuatu dari kafe sebelah. Tiba tiba pengen buat banyak kue. Lagian stok di etalase dan lemari pendingin kan masih banyak. Ya sudah, bu Tini pasti punya cara nya sendiri agar jualannya laku. Buktinya cafe ini mampu bertahan selama puluhan tahun, banyak pesaing yang silih berganti muncul namun hanya bu Tini yang mampu mempertahankan eksistensinya dalam bidang ini.

.

.

.

To be continued ⬇️

Terpopuler

Comments

Maaaaaak"utun"..nie🍉

Maaaaaak"utun"..nie🍉

duuuuh...semnagt semngat kerjanaya

2022-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 001-Honey
2 002-Honey Dan Kawan Kawan
3 003-Choux Paste
4 004-Kue Percobaan
5 005-Travor Primary Corp.
6 006-Keanu Travor
7 007-Meeting Room
8 008-Pemilik Buku
9 009-Lounge Buffaria
10 010-Hari Yang Sibuk
11 011-Preman Ganteng
12 112-Amarah
13 013-Bad Mood
14 014-Ibu I
15 015- Ibu II
16 016-Anak Berbakti
17 017-Tawaran Pengalihan Kepemilikan
18 018-Kapan Lagi?
19 019-Cantik
20 020-Interview
21 021-Kontrak
22 022-Anak Emas
23 023-Dipantau
24 024-Orang Kaya
25 025-Luka Kecil
26 026-Permen Manis
27 027-Pergunjingan
28 028-Dokter Yunita
29 029-Informan Pribadi
30 030-Penyakit Ibu
31 031-Banyak Pertanyaan
32 032-Berita Bohong
33 033-Melamar Kerja
34 034-Makan Malam
35 035- Kotak Kue
36 036-Rencana Lilian
37 037-Makan Siang
38 038-Travorplay
39 039-Seorang Wanita
40 040-Panik
41 041-Hutang
42 042-Cemburu?
43 043-Kabar gembira?
44 044-Pengakuan Cinta
45 045-Berharap
46 046-Terus mencari
47 047-Sakit
48 048-Pernikahan Pura pura?
49 049-Cerita Sahabat
50 050-Cerita Sahabat II
51 051-Aku Bersedia
52 052-Bertemu Ibu
53 053-Bertemu Ibu II
54 054-Nyonya Travor
55 055-Nyonya Travor II
56 056-Perdebatan
57 057-Makan Malam
58 058-Apartemen I
59 059-Apartment II
60 060-Privasi
61 061-Masakan Mertua.
62 062-Perpisahan
63 063-Perubahan
64 064-Aku Ingat
65 065-Iri Hati
66 066-Rasa Rindu
67 067-Malam Pertama
68 068-Aku Caramel
69 069-Lagi?
70 070-Aku Caramel I
71 071-Interogasi Didapur.
72 072-Interogasi Didapur II
73 073-Wanita Munafik.
74 074-Caramel Istriku
75 075-Mobil Oleng
76 076-Akibat Wine
77 077-Kebakaran
78 078-Dendam Masa Lalu
79 079-Our Trip I
80 080-Aku menunggu mu.
81 081-Pembawa Sial
82 082-Dimana Caramel
83 083-Penculikan
84 084-Umpan
85 085-Salah Paham
86 086- Kecelakaan
87 087- Caramel
88 Pengumuman
89 088 - The Wedding (end)
Episodes

Updated 89 Episodes

1
001-Honey
2
002-Honey Dan Kawan Kawan
3
003-Choux Paste
4
004-Kue Percobaan
5
005-Travor Primary Corp.
6
006-Keanu Travor
7
007-Meeting Room
8
008-Pemilik Buku
9
009-Lounge Buffaria
10
010-Hari Yang Sibuk
11
011-Preman Ganteng
12
112-Amarah
13
013-Bad Mood
14
014-Ibu I
15
015- Ibu II
16
016-Anak Berbakti
17
017-Tawaran Pengalihan Kepemilikan
18
018-Kapan Lagi?
19
019-Cantik
20
020-Interview
21
021-Kontrak
22
022-Anak Emas
23
023-Dipantau
24
024-Orang Kaya
25
025-Luka Kecil
26
026-Permen Manis
27
027-Pergunjingan
28
028-Dokter Yunita
29
029-Informan Pribadi
30
030-Penyakit Ibu
31
031-Banyak Pertanyaan
32
032-Berita Bohong
33
033-Melamar Kerja
34
034-Makan Malam
35
035- Kotak Kue
36
036-Rencana Lilian
37
037-Makan Siang
38
038-Travorplay
39
039-Seorang Wanita
40
040-Panik
41
041-Hutang
42
042-Cemburu?
43
043-Kabar gembira?
44
044-Pengakuan Cinta
45
045-Berharap
46
046-Terus mencari
47
047-Sakit
48
048-Pernikahan Pura pura?
49
049-Cerita Sahabat
50
050-Cerita Sahabat II
51
051-Aku Bersedia
52
052-Bertemu Ibu
53
053-Bertemu Ibu II
54
054-Nyonya Travor
55
055-Nyonya Travor II
56
056-Perdebatan
57
057-Makan Malam
58
058-Apartemen I
59
059-Apartment II
60
060-Privasi
61
061-Masakan Mertua.
62
062-Perpisahan
63
063-Perubahan
64
064-Aku Ingat
65
065-Iri Hati
66
066-Rasa Rindu
67
067-Malam Pertama
68
068-Aku Caramel
69
069-Lagi?
70
070-Aku Caramel I
71
071-Interogasi Didapur.
72
072-Interogasi Didapur II
73
073-Wanita Munafik.
74
074-Caramel Istriku
75
075-Mobil Oleng
76
076-Akibat Wine
77
077-Kebakaran
78
078-Dendam Masa Lalu
79
079-Our Trip I
80
080-Aku menunggu mu.
81
081-Pembawa Sial
82
082-Dimana Caramel
83
083-Penculikan
84
084-Umpan
85
085-Salah Paham
86
086- Kecelakaan
87
087- Caramel
88
Pengumuman
89
088 - The Wedding (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!