" Astagfirullah,,,apakah aku menabraknya ?" Berlari kecil ke arah Mario yang didapatinya luka parah di bagian kepala dan paha.
" Anda jangan bergerak, saya akan menelpon ambulance". Si pengemudi pun dengan sigap menelpon ambulance.
Setelah berbicara dengan operator, dia pun memutuskan sambungan telepon. Dan kembali momposisikan dirinya disamping korban.
"too..long.. hub..bu..ngi ke..luarga..saya..". Pinta Mario, Tampak wajahnya menahan rasa sakit, bicara pelan dan agak terbata sembari menyodorkan ponsel yang dikeluarkan dari saku celananya.
"Saya akan coba menghubungi kerabat anda". Dengan tangan bergetar Mengutak atik ponsel milik Mario dan melihat kontak dengan nama "MY QUEEN" yang menurutnya keluarga dekat si korban. Dilihatnya nama kontak di posisi paling atas kemudian menghubunginya.
Diandra yang baru saja tiba di Villa mendengar ponselnya berdering. Diliriknya sekilas layar ponselnya kemudian dengan antusias menjawab panggilan dari "My King".
"Halo sayang... sudah sampai mana ??" ucap Diandra sambil tersenyum.
"Maaf, apakah anda keluarga yang punya nomor ini?" Sedikit hati-hati karena ketakutan melihat si Korban yang semakin banyak mengeluarkan darah.
"Maaf, ini nomor suami saya. Kalau boleh tau kenapa ponsel suami saya ada di tangan anda ?" Tanyanya sedikit bingung.
Si Pengemudi diam sesaat, tidak tau harus berkata apa.
"Itu...suami anda..." kalimatnya menggantung, sambil mengusap dahi yang tidak keringatan.
"Iya.. suami saya kenapa?" Setengah berteriak karena perasaannya mulai tidak enak.
"Maaf, suami anda mengalami kecelakaan. Maafkan saya". Suara si pengemudi mulai serak, tak terasa air matapun keluar dari pelupuk matanya.
"Apa maksud anda, dimana suami saya?" Tanya Diandra dengan nada meninggi.
"Kami masih berada di Desa A, dekat kota X. Ambulance RS PMI sudah menuju kesini. Sekali lagi saya mohon maaf". Lalu memutuskan sambungan teleponnya dengan istri korban.
"Halo..halo..." Sambungan telepon terputus dia pun segera bergegas mengangkat barang ke dalam mobil kemudian menggendong buah hatinya. Di dudukkannya si kecil Varo di carseat yang telah disediakan. Diapun melajukan mobilnya kembali ke kota B.
Perasaannya remuk, hancur berkeping-keping seakan dunia runtuh menimpanya. Sesekali di tatapnya wajah polos Varo yang belum mengerti apa-apa. Diusapnya air yg membasahi pipinya dengan kasar. Berusaha menahan sesak di dadanya agar terlihat tenang didepan buah hatinya.
Sebelum ke Rumah Sakit, Diandra mampir ke rumah Anna sahabat satu-satunya yang ia miliki di Kota B. Diandra dan Mario adalah pendatang dari Kota S sehingga mereka tidak mempunyai kerabat di Kota B ini. Diandra bermaksud menitipkan Varo kecil ke Anna karena pengasuh Varo lagi pulang kampung menjenguk keluarganya.
"Na, Varo aku titip sebentar yah, Papanya Varo kecelakaan. Aku harus ke Rumah Sakit sekarang" Ucapnya sambil menangis.
" Loh..bukannya kalian mau liburan bertiga?? Kok bisa ??" Tanya Anna dengan raut wajah gelisah.
"Nanti aku jelasin, aku juga gak tau gimana ceritanya. Aku jalan yah..titip Varo dulu" Segera bergegas keluar dari rumah Anna.
"Iyaa.. kamu hati-hati". AnnaSetengah berteriak karena Dian sudah berlalu.
Dian pun melajukan mobilnya menuju Rumah Sakit PMI yang jaraknya tidak begitu jauh jaraknya dengan kediaman Anna. Setelah memarkirkan mibilnya, dia pun menatap gedung bangunan Rumah Sakit itu kemudian masuk kedalam gedung. Setibanya di reception langsung menanyakan dimana Ruang UGD, setelah mendapatkan informasi diapun menuju ke ruangan yang telah ditunjukkan oleh Satpam yang berjaga.
---‐-------------'
Bersambung...
Hai,,, saya new comer yah.. mohon arahan dan bimbingannya. Kritik dan saran mohon di tulis di kolom komentar. Jangan di bully please...
Jangan Lupa Vote 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Erni Fitriana
awal baca udah bikin😥
2022-09-09
1
Vivianvellanie
nyesek Thor
2020-12-08
0
Nur Afifah Jusmaniar
up
2020-10-15
0