UOL-2 Kejadian di tengah malam.

Di tengah malam yang gelap, tidak ada satupun pengendara yang lewat. Hanya ada kicauan burung hantu yang menjadi saksi bisu pergulatan panas Dendy dan Tica. Tak peduli sekuat apapun Tica memberontak, pria itu seakan tuli. Terus dan terus melakukan hal menjijikkan itu hingga dirinya puas. Sedangkan Tica, wanita itu sudah kacau balau. Dengan make-up yang luntur karena tersapu lelehan air mata dan baju yang sudah terlepas dari tempatnya.

"Hiks... Hiks..." Di perjalanan Tica terus menangis. Kenapa takdir sejahat ini terhadap kehidupannya. Kenapa ini semua harus terjadi padanya?

Ckitt.

Setelah mobil sampai di pelataran rumah kontrakannya, wanita malang itu segera turun dari mobil yang ia anggap pembawa sial itu. Dengan sesenggukan yang masih tersisa, walaupun hidungnya sudah memerah karena terlalu banyak menangis. Matanya sembab dan bibirnya membengkak karena ciuman laknat Dendy tadi.

Tica memakai kembali bajunya walaupun sudah ada yang robek dan juga beberapa kancing yang lepas. Wanita itu terlihat turun dengan tergesa-gesa. Ia berlari masuk ke dalam rumahnya tanpa berbicara apapun kepada Dendy, bahkan sepucuk kata terimakasih pun tidak keluar dari mulutnya.

Dendy, pria itu masih kalut akan perbuatannya sendiri. Bagaimana bisa ia sampai lepas kendali? Biasanya dirinya selalu bisa untuk mengendalikan hasratnya, tetapi semobil bersama Tica membuat akal sehatnya melayang entah kemana.

Dendy masih tidak sadar, kalau Tica sudah turun dari mobilnya. Pria itu masih terdiam membisu membenturkan dahinya ke stir mobil dengan sedikit keras. Ia merutuki perbuatan bejatnya tadi, padahal ia bukanlah pria bebas.

_Sial! Aku juga mengeluarkan di dalam, bagaimana kalau dia hamil?_

Dendy kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal, karena jalanan memang sepi. Ia harus segera membersihkan dirinya karena tubuhnya terasa sangat lengket akan cairan itu.

"Kau awasi dia! Beritahu aku jika dia hamil. Tutup mulut dan jangan sampai kau ketahuan!" Dendy yang baru saja selesai mandi, segera menelepon seseorang. Ia ingin mengawasi Tica, jika wanita itu memang hamil, ia akan bertanggungjawab karena bagaimanapun wanita itu mengandung benihnya.

["Baik Tuan."]

***

Di rumah Tica, wanita itu nampak tak berselera makan. Bahkan makan malamnya tidak ia sentuh sama sekali. Tica masih berdiam diri bersandar di headboard ranjang dengan kaki selonjor. Tatapan matanya terlihat kosong tak berarah, ingatannya masih menerawang kejadian tadi.

Ia gapai gawai yang terletak di atas nakas. Ia tatap foto pria yang selama ini ia cintai, Dendy Faresh. Ya, Tica menaruh perasaan pada pria itu. Namun, wanita malang itu sadar, bahwa ia dan Dendy bagaikan langit dan bumi yang tidak akan pernah bersatu.

Selama ini, diam-diam Tica sering memotret Dendy. Ia punya banyak foto-foto pria itu di galeri handphone-nya. Ketampanan pria itu telah membuatnya menjadi gila, bahkan setiap malam ia suka berhalusinasi sembari memandang foto pria itu.

Dua bulan berlalu, dalam satu bulan ini Tica menjalani hari-harinya dengan baik. Sekarang ia telah naik jabatan, bukan lagi seorang buruh melainkan sebagai staff kantor. Ini semua berkat kerja kerasnya. Nadya pun turut mengucapkan selamat kepada sahabat karibnya itu. Kini usia kandungan Nyonya Brydan itu tengah memasuki bulan ke lima.

"Tica, tolong kamu berikan laporan ini pada Sekertaris Dendy, karena aku diminta untuk mewakili perusahaan dalam event di luar kota." Manager Divisi itu menyerahkan sebuah laporan kepada Tica. Wajahnya terlihat begitu memelas, jujur ia sedang terburu-buru sebentar lagi pesawat akan take off dan ia harus segera ke bandara.

"Ta.. tapi--"

"Please!"

"Heuh, baiklah."

Akhirnya Tica menyerah, ia tidak tega melihat wajah memelas temannya itu. Manager itu memang salah satu temannya.

Tica sudah mengecek ruangan Dendy, namun ruangan itu terlihat kosong. Akhirnya Tica kembali ke ruangannya, wanita itu terlihat lemas dan wajahnya juga sedikit pucat. Entah kenapa ia merasa pusing dan perutnya serasa mual. Tica menilik jam kecil yang menempel di pergelangan tangannya, sudah menunjukkan pukul satu siang.

"Kenapa aku pusing yah, perutku juga mual. Apa asam lambung aku naik?"

Wanita itu beranjak menuju ke ruangan Dendy, walaupun kepalanya sudah sakit tak karuan. Dan ia serasa ingin segera ke kamar mandi untuk mengeluarkan semua isi perutnya.

Tok tok tok.

Sampai di depan ruangan Dendy, ia mengetuk pintu kaca itu. Sang pemilik ruangan terlihat memintanya untuk masuk. Jantungnya seakan ingin copot dan kepalanya terus berdenyut nyeri serta desakan perutnya yang terus bergejolak ingin muntah.

"Tu... Tuan."

Degg.

Dendy menoleh, hatinya seakan luruh melihat wajah putih pucat itu. Serta tubuh yang terlihat tidak kuat menopang dirinya sendiri.

"Kau kenapa?"

"Sa.. sa--"

Belum selesai berbicara, ia telah roboh dalam pelukan Dendy.

Dendy panik, ia segera membopong tubuh wanita itu menuju ke bawah. Memasuki mobilnya dan meminta sopir untuk segera ke rumah sakit. Ia tidak memperdulikan lagi semua orang menatap mereka dengan tatapan aneh. Karena baru kali ini sejarah dalam hidupnya seorang Dendy Faresh menyentuh tubuh wanita.

"Tangani wanita ini!" Dendy berteriak tidak karuan, sampainya di rumah sakit, seorang perawat langsung membawa Tica ke ruang pasien untuk dilakukan pemeriksaan. Sedangkan Dendy menyelesaikan administrasi.

"Bagaiman keadaannya?"

"Lebih baik Tuan bawa Nona ini ke dokter obgyn."

"Apa?"

"Iya Tuan, sepertinya Nona ini hamil, untuk lebih tahu mendetail perihal kehamilannya silahkan Anda ke dokter Meysha."

Sesuai arahan dokter Dendy membawa Tica ke ruangan Meysha. Pria itu terlihat tidak menentu, raut wajahnya seakan menggambarkan kegelisahan.

"Bagaimana, Mey?"

"Tunggu, engga sabaran banget sih." Meysha terlihat mengoleskan gel di perut rata Tica. Wanita itu masih pingsan dengan wajahnya yang masih seputih salju. Dan bibir yang ikut memucat.

"Dia hamil, kamu lihat gumpalan kecil itu. Itu janinnya, kalau boleh tahu suami Nona ini kemana?"

Degg.

Jantung Dendy mencelos, detakan kencang itu seakan tembus ke kulit dadanya. Suasana seketika menegang, karena Dendy yang tidak kunjung menjawab pertanyaan Meysha.

"Sebentar aku resepkan vitamin untuk Nona ini."

"Kenapa dia pingsan Mey?"

"Itu hal biasa, Den. Oh ya, usia kehamilan Nona ini masih kurang lebih lima Minggu berjalan enam Minggu. Usia itu masih rentan, tolong hindari stres berlebihan dan makanan tidak sehat. Seperti soda atau makanan pedas berlebihan atau obat-obatan yang berdosis tinggi."

Dendy senang, tetapi pria itu juga gundah. Kalau Tica hamil, ia harus bertanggungjawab dengan menikahi wanita itu. Tetapi bagaimana dengan cinta pertamanya? Dendy sudah berjanji pada gadis itu untuk menunggunya.

"Ini, kamu tebus di apotek RS ini aja yah. Biar Nona ini di sini dulu." Meysha seraya memberikan sebuah kertas resep.

Dendy pun segera beranjak menuju ke apotek dan menebus vitamin yang Meysha resepkan tadi.

.

.

.

.

TBC!

Vote like and komennya yah.

Episodes
1 Prolog + Ch-1
2 UOL-2 Kejadian di tengah malam.
3 UOL-3 Kau hamil anakku.
4 UOL-4 Pulang kampung.
5 UOL-5 Keluar dari KK.
6 UOL-6 SAH
7 UOL-7 Kau menyentuh milikku!!
8 UOL-8 Angeline?
9 UOL-9 Berubah pikiran.
10 UOL-10 Membuatmu jatuh cinta.
11 UOL-11 Sayur jangkung.
12 UOL-12 Malingg!!
13 UOL-13 Aku berangkat.
14 UOL-14 Istri sableng.
15 UOL-15 Mencari kerja.
16 UOL-16 Kaos abu-abu ketek putih.
17 UOL-17 Kelemahan Dendy.
18 UOL-18 Jagoan kembar.
19 UOL-19 Resmi bertunangan.
20 UOL-20 Keluarga harmonis.
21 UOL-21 Welcome to the world twin!
22 UOL-22 Kamu kuat, Nak!
23 UOL-23 Penyesalan.
24 UOL-24 Hadiah untuk si kembar.
25 UOL-25
26 UOL-26 Dighosting.
27 UOL-27 Kau Suamiku?
28 UOL-28 Tangisan Baby Eth.
29 UOL-29 Butuh pembuktian.
30 UOL-30 Menjalankan rencana.
31 UOL-31 Kehancuran dan kesakitan.
32 UOL-32 Terciduk.
33 UOL-33 Pergilah!
34 UOL-34 Aku mencintaimu!
35 UOL-35 Bangun aku bilang!
36 UOL-36 Jaga anak-anak dengan baik, Sayang.
37 UOL-37 Aku butuh kamu, Sayang.
38 UOL-38 Hilang ingatan.
39 UOL-39 Unity Of Love.
40 UOL-40 Memandikan si kembar.
41 UOL-41 Kecurigaan Tica.
42 UOL-42 Penyerangan di malam hari.
43 UOL-43 Mencintaimu jauh sebelum kau mencintaiku.
44 UOL-44 Si kembar hilang.
45 UOL-45 Memacu adrenalin.
46 UOL-46 Secercah Informasi.
47 UOL-47 Dendy pasrah?!
48 UOL-48 Masalah selesai.
49 UOL-49 Merajuk.
50 UOL-50 Kedatangan Nadya.
51 UOL-51 Kabar gembira.
52 UOL-52 Beruang Marah!
53 UOL-53 Kecewa.
54 UOL-54 Menggoda Dendy.
55 UOL-55 Baby moon.
56 UOL-56 Bukan Dilanda Banjir.
57 UOL-57 Persembahan untuk Tica.
58 UOL-58 Mikir aja terus!
59 UOL-59 Sekertaris Baru.
60 UOL-60 Kegeraman Tica.
61 UOL-61 A B C D E F You!
62 UOL-62 Cukur botak.
63 UOL-63 Model rambut baru.
64 UOL-64 Keistimewaan Evan.
65 UOL-65 Kiriman bunga.
66 UOL-66 Keistimewaan yang nyata.
67 UOL-67 Kecerdikan Jerry.
68 UOL-68 Merawat Jerry.
69 UOL-69 Nikahi putriku besok!
70 UOL-70 Trauma kembali kambuh.
71 UOL-71 Memulai sebuah keseriusan.
72 UOL-72 Rayuan untuk si kembar.
73 UOL-73 Ketidakpekaan Karmila.
74 UOL-74 Terlambat lagi.
75 UOL-75 Mari melakukan itu.
76 UOL-76 Benar-benar melakukan itu.
77 UOL-77 Kedatangan musuh bebuyutan.
78 UOL-78 Pertengkaran kecil.
79 UOL-79 Kepanikan Dendy.
80 UOL-80 Denica Faresh.
81 UOL-81
82 UOL-82
83 UOL-83
84 UOL-84
85 UOL-85
86 UOL-86
87 UOL-87
88 UOL-88
89 UOL-89
90 UOL-90
91 UOL-91
92 Karya Baruku
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Prolog + Ch-1
2
UOL-2 Kejadian di tengah malam.
3
UOL-3 Kau hamil anakku.
4
UOL-4 Pulang kampung.
5
UOL-5 Keluar dari KK.
6
UOL-6 SAH
7
UOL-7 Kau menyentuh milikku!!
8
UOL-8 Angeline?
9
UOL-9 Berubah pikiran.
10
UOL-10 Membuatmu jatuh cinta.
11
UOL-11 Sayur jangkung.
12
UOL-12 Malingg!!
13
UOL-13 Aku berangkat.
14
UOL-14 Istri sableng.
15
UOL-15 Mencari kerja.
16
UOL-16 Kaos abu-abu ketek putih.
17
UOL-17 Kelemahan Dendy.
18
UOL-18 Jagoan kembar.
19
UOL-19 Resmi bertunangan.
20
UOL-20 Keluarga harmonis.
21
UOL-21 Welcome to the world twin!
22
UOL-22 Kamu kuat, Nak!
23
UOL-23 Penyesalan.
24
UOL-24 Hadiah untuk si kembar.
25
UOL-25
26
UOL-26 Dighosting.
27
UOL-27 Kau Suamiku?
28
UOL-28 Tangisan Baby Eth.
29
UOL-29 Butuh pembuktian.
30
UOL-30 Menjalankan rencana.
31
UOL-31 Kehancuran dan kesakitan.
32
UOL-32 Terciduk.
33
UOL-33 Pergilah!
34
UOL-34 Aku mencintaimu!
35
UOL-35 Bangun aku bilang!
36
UOL-36 Jaga anak-anak dengan baik, Sayang.
37
UOL-37 Aku butuh kamu, Sayang.
38
UOL-38 Hilang ingatan.
39
UOL-39 Unity Of Love.
40
UOL-40 Memandikan si kembar.
41
UOL-41 Kecurigaan Tica.
42
UOL-42 Penyerangan di malam hari.
43
UOL-43 Mencintaimu jauh sebelum kau mencintaiku.
44
UOL-44 Si kembar hilang.
45
UOL-45 Memacu adrenalin.
46
UOL-46 Secercah Informasi.
47
UOL-47 Dendy pasrah?!
48
UOL-48 Masalah selesai.
49
UOL-49 Merajuk.
50
UOL-50 Kedatangan Nadya.
51
UOL-51 Kabar gembira.
52
UOL-52 Beruang Marah!
53
UOL-53 Kecewa.
54
UOL-54 Menggoda Dendy.
55
UOL-55 Baby moon.
56
UOL-56 Bukan Dilanda Banjir.
57
UOL-57 Persembahan untuk Tica.
58
UOL-58 Mikir aja terus!
59
UOL-59 Sekertaris Baru.
60
UOL-60 Kegeraman Tica.
61
UOL-61 A B C D E F You!
62
UOL-62 Cukur botak.
63
UOL-63 Model rambut baru.
64
UOL-64 Keistimewaan Evan.
65
UOL-65 Kiriman bunga.
66
UOL-66 Keistimewaan yang nyata.
67
UOL-67 Kecerdikan Jerry.
68
UOL-68 Merawat Jerry.
69
UOL-69 Nikahi putriku besok!
70
UOL-70 Trauma kembali kambuh.
71
UOL-71 Memulai sebuah keseriusan.
72
UOL-72 Rayuan untuk si kembar.
73
UOL-73 Ketidakpekaan Karmila.
74
UOL-74 Terlambat lagi.
75
UOL-75 Mari melakukan itu.
76
UOL-76 Benar-benar melakukan itu.
77
UOL-77 Kedatangan musuh bebuyutan.
78
UOL-78 Pertengkaran kecil.
79
UOL-79 Kepanikan Dendy.
80
UOL-80 Denica Faresh.
81
UOL-81
82
UOL-82
83
UOL-83
84
UOL-84
85
UOL-85
86
UOL-86
87
UOL-87
88
UOL-88
89
UOL-89
90
UOL-90
91
UOL-91
92
Karya Baruku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!