Meski Sudah Merasa Bosan dengan nasi berkuah kuah empek -empek, laely pun akhirnya menghabiskan juga menu makan siang yang di bawa sama radit.
Setelah selesai makan siang, radit sama laely melanjutkan memulung kembali.
*********
Sementara itu di jembatan barelang dua, ada seorang dermawan bermobil mewah menghampiri
uwak, naylla juga fajar yang sedang duduk di atas koran di pinggiran jalan jembatan barelang dua yang sudah pada berkeringat, lelaki dermawan itu memberikan tiga bungkus nasi kotak dan uang lima puluh ribu yang di masukan ke dalam toples yg ada di depan naylla.
”makan siang dulu kalian, berteduh dulu di tempat yang dingin.” suruh lelaki dermawan itu dengan bahasa yang santun dan senyuman, sembari beranjak pergi mengendarai mobil nya.
”alkhamdulillah ya wak , nok....... rezeki di tengah hari, jumat berkah.” teriak fajar bahagia kegirangan.
”angka lima, nol nya.... satu, dua, tiga, empat, berarti ini lima puluh ribu ya wak.”? tanya naylla sambil menunjukan uang lima puluhan itu ke uwak dengan senyum polos.
” iya betul nok ini uang lima puluh ribu, puji syukur ya jar... coba kau tenggok apa lauk nasi kotak itu.”?
Fajar pun membuka nasi kotak yang di berikan lelaki dermawan tadi.
”satu potong paha ayam, telur balado, dua potong tahu sama tumis sayur wak.” jawab fajar sambil menunjukan isi lauk nasi kotak itu.
”ya sudah... kita istirahat dulu di sana, kita makan siang dulu yak anak - anak. yang satu kotak kita makan sama - sama, dan yang dua kotak lagi kita bawa pulang ke kontrakkan untuk makan malam.” jelas si uwak sambil bangkit dari tempat duduk nya.
”sini yang dua kotak biar uwak yang bawa, kau bawa yang satu kotak lagi sama toples tempat uang itu, koran nya lipat dulu aja jar tindak pakai batu itu.” tambah si uwak lagi.
Mereka pun berjalan menuju pinggir ujung jembatan tempat yang agak teduh untuk makan siang, karena cuaca siang itu matahari nya sangat menyengat tubuh.
**********
Sore hari kemudian........
Suasana di pantai air menanti jembatan barelang empat lebih ramai di sore hari di banding pagi dan siang hari.
Cuaca nya sangat cerah, pemandangan nya pun sangat indah.
Terlihat daniel sama tegar merebahkan tubuh mereka sejenak di atas pasir pesisir pantai menanti.
”Sudah jam lima sore niel, kita nggak pulang.”?
Tanya tegar sambil menoleh kearah daniel yang rebahan di sampingnya berbantal gitar.
”ayolah gar.... keburu malem, entar uwak pulang duluan.” jawab daniel sambil bangun dari rebahan nya yang di susul sama tegar.
Akhirnya mereka berdua pun berjalan meninggal kan kawasan pantai menanti, menuju jalan raya untuk menunggu tumpangan menuju jembatan barelang dua.
lima menit kemudian, sebuah mobil sayur melintas menghampiri mereka yang sedari tadi sudah melambaikan tangan.
”Jembatan dua donk bang.”? teriak daneil kepada sopir mobil sayur itu.
”Buruan naik, awas jangan tindih sayuran di belakang ya kalian. duduk di pinggiran nya.”
jawab sopir mobil sayur yang menggizinkan mereka untuk menumpang mobil nya.
”ok siap bang... terimakasih ya bang.” tambah daniel sambil naik mobil sayur itu yang di ikuti sama tegar.
Suasana jalanan batam sekitaran pantai menanti di sore hari menjelang malam sangatlah padat kendaraan, tapi hari - hari biasa tak sepadat akhir pekan.
Hari - hari biasa di padati mereka para pekerja yang baru pulang kerja, yang menyebabkan jalanan macet.
Setelah melaju sedikit kencang, akhirnya mobil sayur yang di tumpangi daniel sama tegar sampai di jembatan barelang dua.
Dengan cepat mereka segera turun.
”terimakasih bang.” ucap daniel setelah turun.
supir mobil sayur itu mengangguk, kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua.
”Daniel....Tegar..... sini.” teriak naylla sama laely dari sebrang jalan jembatan.
”eh itu mereka gar, kita nyebrang lewat sini aja.”
ajak daniel sambil narik tangan tegar.
Setelah sampai di sebrang jalan,,,,,,,,
”kau jalan duluan ketempat mereka nil, aku haus kalilah, mau beli air minum dulu di situ. ini tas nya kau yang bawa.” ucap tegar sambil memberikan tas ransel kepada daniel.
”kamu nggak ambil duit gar,”? tanya daniel.
”Sudah.” jawab tegar sambil menunjukan uang koin lima ratusan.
”kok cuman ngopek, emang cukup.”? tanya daniel lagi.
”cukuplah, kan aku cuma beli air putih gelasan.
sudah kau jalan sana dulu.... mereka menunggu kau.” ucap tegar sambil berlalu meninggalkan daniel menuju penjual minuman.
Daniel pun berjalan menuju rombongan yang sudah lama menunggu.
setelah meneguk air mineral gelasan, tegar pun menyusul daniel yang sudah sampai duluan.
”Gimana hasil ngamen hari ini daniel,”? tanya radit begitu melihat Daniel sampai.
”alkhamdulillah dit, lumayan sih dari pada kemarin. eh... uwak mana,”?
”uwak lagi petik sayur Pakis di bawah sana sama fajar.” jawab laely.
”Mas daniel ambil dua kotak nasi di situ, buat makan malam nanti di kontrakkan.” ucap naylla sambil menunjuk pinggir jembatan.
”di kasih sama orang kaya lagi ya nok,”? tanya tegar yang habis sampai dari beli minuman.
”iya gar... tadi di kasih tiga kotak, terus yang satu kotak aku makan sama fajar sama uwak.
lauk nya banyak enak banget, ada ayam paha , telur, tahu sama sayur.” cerita naylla penuh bahagia.
”enak banget sinok makan siang pake lauk banyak,
kalau ely makan siang cuman lauk kuah empek-empek aja.” ucap ely sedih.
”Sudah.... ely tak perlu sedih lah kau, jatah aku nanti ku kasih kau.” timpal tegar sambil mengelus rambut laely.
”uwak sama fajar su naik kawan,” teriak radit.
Daniel menaruh nasi kotak nya, dan bergegas membantu uwak sama fajar yang baru naik dari bawah jembatan mencari sayur pakis.
”uwak dapet pisang juga.”? tanya daniel sambil membantu membawakan pisang yang di dapatkan si uwak.
”iya... tadi pohon nya tumbang, banyak yang sudah di makan burung liar, jadi uwak tebang sekalian.” jawab si uwak.
”kamu dapet apa tuh jar.”? tanya daniel.
”telur burung....tadi ada sarang nya jatuh, pas aku tenggok ada telur nya, ya udah tak bawa.” jawab fajar.
Suasana Jembatan barelang sudah mulai gelap.
mereka pun pulang menuju kontrak an.
Sebenarnya dulu uwak memiliki ruli,
( rumah liar yang di bangun di atas tanah pemerintah, kemudian kawasan bangun itu di gusur, dan akhirnya uwak menggontrak.)
**********
Suasana di kontrakkan.......
”Ini gar handuk nya, cepetan mandi.” ucap daniel sambil memberikan handuk ke tegar yang sedang makan pisang.
”gar kita barengan ya mandi nya.” ucap fajar sembari nylonong ke kamar mandi.
”ya sudah, kau duluan saja lah, ini handuk nya.”
ucap tegar sambil melemparkan handuk ke fajar.
Sementara itu radit laely sama naylla yang sudah pada mandi duluan, membantu uwak di dapur membuat makan malam.
”tolong pisahkan lauk - lauk yang tadi siang itu dari nasi ya dit, terus nasi nya masukan ke dalam penanak nasi, letakkan di samping nasi baru,
lauk - lauk nya yang di bungkus plastik taruh juga di samping.”
perintah si uwak yang sibuk membuat adonan
empek - empek untuk di antarkan besok pagi ke pasar.
”iya uwak.” jawab radit
Sementara itu naylla sama laely sedang metikin sayur pakis yang di dapat tadi di bawah jembatan.
”Sudan semua kan nok, biar ely cuci sayur nya.” ucap ely.
”udah kok ely, yang ini keras nggak bisa di masak.”
jawab naylla sambil memasukan ranting pakis yang agak tua kedalam kantong plastik untuk di buang ke sampah.
”uwak... ini bumbunya bawang putih dua bawang merah tiga cabe satu terus di tumbuk kasar Kan.”? tanya ely.
iya ely, hati - hati kalau menumbuk bumbu.” jawab uwak.
Sangking sering nya melihat si uwak masak, laely jadi bisa membantu uwak menumis sayur pakis sampai matang.
Menu makan malam pun sudah selesai di siapkan.
fajar sama tegar pun juga sudah selesai mandi.
akhirnya mereka menyantap makan malam dengan lahap. menu makan malam di lengkapi lauk dua potong paha ayam, dua telur ceplok empat potong tahu juga sayur sayuran yang ada di dalam kotak pemberian dari lelaki dermawan tadi siang.
dan uwak yang baru selesai membuat adonan empek-empek, berhenti sejenak untuk makan malam.
Makan malam pun telah selesai.
Mereka pun membereskan tempat yang tadi di buat makan karena kalau malam di buat tidur tegar , daniel, fajar juga radit.
sedangkan naylla , laely tidur sama uwak di satu kamar yang cukup sempit tapi cukup untuk tidur mereka bertiga.
”terimakasih ya sinok tadi paha ayam nya enak banget, ely suka.” ucap ely sambil membilas
piring - piring yang sudah di sabun sama naylla.
”iya ely... kita harus berterimakasih sama allah, karena masih ada orang baik yang mau kasih kita makanan enak.” ucap naylla.
”udah nok.... yang ini biar gantian aku yang cuci.”
pinta fajar yang kemudian di iyakan sama naylla.
akhirnya mencuci piring pun sudah selesai....
”kalau sudah selesai kalian tidur aja dulu, uwak selesaikan membuat empek-empek.” ucap si uwak yang masih sibuk memasuk kan adonan empek-empek ke dalam air mendidih.
”sinok udah ngantuk banget uwak, inok tidur dulu ya.”? pamit naylla yang sudah kelelahan.
”ely juga ya uwak,”? tanya ely.
” iya iya... kalian tidur aja dulu anak - anak, selamat istirahat semua.” ucap uwak .
”sinok kencing dulu sana.” ucap fajar menyuruh naylla buang air kecil dulu sebelum tidur supaya tidak ngompol.
”udah kok jar.” jawab naylla yang kemudian masuk kamar dan langsung rebahan di tempat tidur.
Beberapa menit kemudian naylla sama laely pun tertidur pulas.
Begitu juga fajar dan radit.
Sementara Daniel sama tegar ternyata mereka masih main catur.
”Sudah malam, kenapa kalian belum beristirahat.”?
tegur uwak yang baru selesai membuat empek-empek.
”Bentar lagi wak.” jawab daniel sambil tersenyum.
”ayo kita tidur nil,” ajak tegar yang sepertinya sudah mulai mengantuk.
”Sudah sudah kalian cepat istirahat, karena kita besok pulang agak malam, karena akhir pekan pasti area jembatan ramai.” jelas si uwak.
”oh iya ya wak....besok kan malem minggu, berarti habis ngamen dari pantai kita ngamen bentaran di jembatan kan wak.”? ucap daniel yang di lanjutkan dengan pertanyaan.
”iya... itu sebabnya kita besok harus pergi lebih awal, supaya tempat biasanya buat uwak mangkal tidak di tempati sama pedagang makanan.” jelas uwak yang ternyata sudah di tinggal tidur sama tegar juga daniel.
Setelah membereskan semuanya, si uwak pun bergegas ke kamar untuk istirahat juga.
Jam dinding menunjukan pukul sepuluh malam.
Akhirnya semua telah tertidur pulas, setelah seharian beraktifitas super extra dan penuh kelelahan.
*********
Pagi kembali tiba.............
Jam dinding menunjukan pukul lima pagi.
Satu persatu anak sudah mulai bangun, tetapi tidak dengan naylla, laely sama fajar yang masih tertidur pulas.
Meskipun mereka tidur awal, tetapi kalau untuk bangun pagi mereka paling susah untuk di banggunkan.
tetapi uwak punya cara sendiri untuk membangun kan mereka bertiga.
”Daniel... jangan lupa, botol kau isi kan air minum, lalu masukkan ke dalam tas ngamen kita.” ucap tegar yang baru mulai pembuka mata nya, tapi masih bebaringan di tempat tidur.
”iya nanti aku isi, aku mau cuci muka dulu .” jawab Daniel sambil jalan ke arah kamar mandi.
Sementara itu di dapur, ternyata si uwak sudah bangun dari jam empat pagi. uwak selalu bangun lebih awal dari pada anak - anak supaya bisa membuatkan mereka sarapan dan bekal untuk makan siang.
Untuk sarapan nya, uwak sudah membuatkan mereka mie goreng telur sebagai lauk, olahan dari empat bungkus mie instan goreng di tambah satu butir telur.
sedangkan untuk bekal makan siang, uwak membuatkan mereka dadar telur dari empat butir telur yang di potong - potong menjadi tujuh bagaian.
”heeeem....aroma telur dadar.” gumam laely yang masih terbaring di tempat tidur. ternyata indra penciuman nya kuat sama telur dadar, karena itu lauk kesukaan laely.
”sinok ngompol nggak,”? tanya laely yang melihat naylla mulai membuka mata.
”enggak kok.” jawab naylla seperti ketakutan.
”enggak apanya, ini alasnya basah, celana aku pinggir nya juga basah.” ujar fajar sambil bangun merasa tidak nyaman karena celananya terkena ompolan nya naylla.
Naylla mulai panik.
”Sudah, sudah... tidak usah di ledek. sinok sini uwak kasih mandi.” swara uwak dari arah dapur.
”tuh nok.... buruan bangun, mau di mandiin uwak tuh, entar keburu uwak anter empek-empek ke pasar.” saut daniel yang ternyata sudah di depan kamar.
Dengan keadaan baju yang bawah basah karena kena ompolan, naylla pun pelan - pelan bangun.
Akhirnya semua sudah membersihkan diri dan siap untuk sarapan.
”uwak udah berangkat ke pasar ya nil,”? tanya fajar sambil menggambil sarapan.
”udah tadi habis mandiin sinok.” jawab daniel yang sedang menyantap sarapan nya.
”Dit...ini bekal kita untuk makan nanti siang ya.”?
tanya ely sambil menujukkan kotak nasi punya mereka berdua.
”iya ely... simpan di dalam tas, jangan lupa juga itu botol air minum nya” jawab radit sambil menujuk botol minum di samping teko.
Akhirnya semua sudah menyelesaikan sarapan dan menyiapkan perbekalan yang mau di bawa ke area masing - masing.
Mereka pun keluar dari pemukiman ( kontrakkan)
menuju jalan arah jembatan barelang.
BERSAMBUNG.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Siboro Putra
ini kisah tahun berapa y thor
2024-03-25
0
Sitihasanah Titi
Ceritanya miris ya, ini kisah nyata kan?
2022-10-19
0