Makan malam.....
Selesai membersihkan diri masing-masing, mereka pun bersiap untuk makan malam yang sudah di sediakan sama uwak yang di bantu sama mereka juga.
“nggak pedes kok wak ikan layur sambal balado cabe ijo nya, enak.” ujar naylla yang mulai menyantap makanannya dengan lahap.
“cabe ijo gede mana pedes nok.” sahut laely yang tak kalah lahapnya.
“iya bener, pedes itu cabe rawit yang di tumis kangkung nih, hahahaha.” sergah fajar sembari tertawa.
“sudah, sudah.... kalian makan yang benar jangan bicara dan bercanda nanti kesedak.” timpa uwak yang sudah menyelesaikan makan malam nya.
“siapa yang mau nambah nasi, tinggal dikit nih.”?
tanya daniel sembari menunjukan nasi yang tinggal sedikit.
mereka serempak menggelengkan kepala.
“sudah, kau saja yang menghabiskan sisa nasinya daniel, lalu periuk nya bawa kesini di rendam.” jawab uwak dari arah dapur.
Akhirnya daniel pun menghabiskan nasi sisa masak tadi pagi yang buat bekal siang dan sudah di panasi.
Selesai makan malam dan membereskan semuanya akhirnya mereka beristirahat melepas kepenatan seharian.
Mereka semua sudah tertidur pulas......
kecuali uwak yang masih menyelesaikan membuat empek-empek.
*******
Ke esokan pagi nya........
jam dinding menunjukan pukul enam pagi .
suasana pemukiman ( kontrakan ) sekitaran di pagi hari sangat indah, jika di pandang dari kejauhan yang masih berselimutkan kabut sangat sejuk.
“sarapan apa pagi ini kita dit.”? tanya laely yang sudah selesai cuci muka.
“coba beta lihat dulu.” jawab radit
“pagi ini kita sarapan empek-empek yang di sisakan sama uwak.” jawab daniel yang bersiap-siap menuju area jembatan.
“yeaaaah... empek-empek lagi” gerutu fajar.
“iya... kok empek-empek lagi sih mas daniel, baru juga kemaren udah nggak sarapan empek-empek eh sekarang itu lagi itu lagi.” kesal laely.
“ya mau gimana lagi, emang itu yang tingkalkan uwak. udah nggak pa-pa kita makan aja, lumayan buat ganjal perut selama perjalanan ke jembatan.”
jawab daniel sambil menuang kuah empek-empek.
“sinok mana.”? tanya fajar.
“sinok badan nya panas, dia demam.” jawab tegar dari dalam kamar.
apa, sinok demam? daniel menaruh empek-empek yang sudah di gigitnya, kemudian menuju kamar memegang kening naylla.
“panas kan niel.”? tanya tegar yang sedari tadi menunggui naylla.
“harus di kompres nih.” sergah daniel yg kemudian mengambil handuk kecil lusuh yang di masukan kedalam wadah kecil berisikan air hangat.
“jar...fajar...fajar.” renggek naylla.
“iya nok.” fajar mendekati naylla.
“fajar jangan pergi ke jembatan ya, disini aja tungguin sinok.” pinta naylla dengan swara lemah tak berdaya.
“tapi kasihan uwak nok.” jawab fajar.
“ya udah gini aja, aku tegar sama fajar ke jembatan, radit sama laely hari ini nggak usah mulung, jagain sinok aja.” jelas daniel.
“tapi inok maunya sama fajar, mas daniel.” renggek naylla.
“ya udah, ya udah...fajar yang jagain, kami berangkat dulu ya.” pamit daniel.
“oh ya jar, entar kamu ganti tuh air nya yang buat kompres kalau udah dingin.” pesan daniel sembari keluar rumah.
“iya beres.” jawab fajar sambil meras handuk kompresan yang kemudian di taruh di kening naylla kembali.
“jar... inok mau makan telur rebus.” pinta naylla.
“telur rebus? bentar aku tenggok dulu uwak masih punya telur nggak.” fajar bergegas ke dapur untuk melihat masih ada telur atau tidak.
“habis telur nya nok, tapi aku punya telur burung yang dapet di semak-semak jembatan kemarin, mau nggak sinok.”? tanya fajar sekembalinya dari dapur.
“mau jar, aku mau dua telur rebus nya” jawab naylla dengan nada yang masih lemah.
“ya udah sinok tunggu dulu, biar aku rebus telur nya.” fajar pun bergegas ke dapur lagi untuk merebus telur burung yang di dapat nya kemaren di semak-semak jembatan barelang dua.
*******
Jembatan barelang dua.......
“kenapa kalian cuma ber empat.”? tanya uwak
“itu wak, sinok badan nya panas, dia demam.” jawab daniel.
“ya sudah, kalau begitu uwak pulang saja merawat sinok, kalian berdu radit sama laely cari uang nya di sini saja tidak usah ketempat pemulungan.” ucap uwak panik sambil jalan arah pulang ke kontrak an.
“iya uwak, hati-hati.“ ucap daniel.
“da daaa wak.” tambah radit juga laely sambil melambaikan tangan ke uwak.
“hari ini kita ngemis ya dit.”? tanya laely polos
“ssssttt... jangan keras-keras ely.” ucap radit sambil membungkam laely.
“aduuuh radit, tangan radit bauk ikan sambal tauk.”
sergah laely sambil menarik tangan radit yang membungkam mulut nya.
“hahahaha..kalian ini ada-ada aja, udah buruan gelar tuh koran di sono, penggunjung udah pada dateng nih.” ujar daniel sembari tertawa.
“kita ngamen dulu di sini lagi nih niel.”? tanya tegar yang sepertinya trauma sama kejadian kemaren pagi.
“iya gar, hari ini kita ngamen di jembatan aja, kan uwak nggak ada disini kasihan radit sama laely, kalau ada apa-apa sama mereka gimana nggak ada yang ngejagain.”
jawab daniel sambil jalan menuju pengunjung yang sudah berkerumunan yang kemudian di susul sama tegar.
“kenapa gar, kamu takut sama rombongan nya si rohut.”?
tanya daniel yang melihat wajah tegar sedikit tegang dan panik.
“ya tidaklah, aku cuma tidak mau kau di apa-apa kan lagi sama rombongan pengamen yang sok preman itu.” ucap tegar.
“udah tenang aja, kita berdua bersatu melawan penindasan preman recehan itu, dia pikir ini jembatan punya nenek moyangnya apa hahahahaha.” ucap daniel sambil merangkul bahu tegar yang berada disamping nya.
\*\*\*\*\*\*\*
Suasana di kontrak an..........
“uwak yang baru sampai di kontak an, bergegas masuk ke dalam kamar di mana naylla sedang sakit.
“bagaimana keadaan sinok jar.”? tanya uwak.
“udah sedikit mendingan wak, tadi aku beliin obat turun panas di warung bude janah.” jawab fajar yang berada di samping naylla.
“ya sudah, biarkan dia istirahat. kamu berhutang tempat bude janah ya jar.” tanya uwak.
“enggak wak, kemarin yang di kasih orang sepuluh ribu nggak aku masukan ke dalam toples wak, maaf wak.” jawab fajar dengan wajah panik.
“ya sudah tidak apa-apa, lain kali jangan seperti itu. kamu jaga sinok dulu, uwak mau ke pasar.”
ucap uwak sambil menggambil tas belanja.
“iya uwak.” jawab fajar.
BERSAMBUNG............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments