Dini yg kebingungan.
atas ucapan yang didengarnya dari Deni.
Karena selama ini belum ada orang pernah mengutarakan persaan nya..
ini adalah hal yang baru pertama kali bagi dini.
Dini masih sangat muda dan masi 15 tahun mau ke 16 tahun umur nya.
sedangkan Deni sudak memasuki usian matang.
saat ini deni sudah genap 22 thn menuju 23 tahun.
Dengan pelan-pelan Deni menggeser duduk nya agar lebih dekat dengan Dini.
Dan mulai menggenggam tangan Dini.
"Dini,,,
Abang tidak bercanda.
kalo Dini tidak mau jawab sekarang..
abang akan menunggu jawaban Dini.
Tapi jangan terlalu lama ya.
Karena abang benaran sayang."
ucap Deni dengan tulus sembari mentap mata Dini .
Perlahan-lahan Deni melepaskan genggaman tanganya,dan memegan baju Dini.
"Udah ,ayo masuk...
Nantik kelamaan yg lain nungguin."
ucap Deni dengan pelan didekat telinga Dini.
yang membuat Dini merasa panasnya hembusan nafas Deni,setra tubuh yang bergetar menoleh kearah Deni,
hingga mereka bertatapan begitu dekat
yang membuat napas mereka saling bertaut.
Dengan tersenyum ,Deni memundurkan dirinya.
"Abang tunggu di dalam."
ucap Deni menuju ruanga balai desa.
"Kemana aja sih ketua.lama amat perginya."
Gerutu salah seorang pemuda yang masih bisa di dengar oleh Deni.
Deni hanya tersenyum ,dan kembali duduk di tempat duduk nya yang tadi.
"Udah sampai dima?.
kapan kita akan mulai membeli bahan tuk mendekor pentas nya?."
ujar Deni yang tak ingin membuat rekan-rekannya bertanya lebih penasaran.
"Rencana nya besok belanja dan sekalian mulai mendekor.
nantik malam para pemuda akan membuat panggung nya."
ujar wakil ketua
Yang lansung dibilang "oke" oleh Deni dan diikuti kata "setuju"oleh yang lainnya...
Tak lama Dini
masuk kedalam ruangan.
dan memilih duduk menjauh dari Deni.
Deni hanya melihat Dini dengan tetap tersenyum dan tatapan yang meneduhkan.
Hingga semua pemudi mersakan baper dan mersakan aura ketampanan Deni keluar...
"Oke,rapat kita tutup sampai disini.
nantik malam hanya pemuda yang goro,
Dan besok semua muda mudi kita goro bersama.
karena acaranya akan kita adalan satu minggu lagi."
Ujar Deni menutup pertemuan dan goro pembersih dari tadi pagi.
Semua muda mudi telah mulai keluar,meningalkan ruangan balai pemuda hinga ruangan kosong.
semuanya kembali kerumah masing.
saat ini Dini,memilih masuk kamar dan merebah kan badanya di atas kasur.
bayangan tadi siang menari dalam ingatannya.
Yang membuat Dini.membolak balika kan badanya ke kiri dan kanan.
Kadang tersenyum sendiri,
Karena dia juga menyukai Deni Tapi tak menyadari nya selama ini...
tiba terdengar notifikasi pesan masuk.
"Dini ,ini abang"
ternyata pesan dari Deni
yg membuat Dini senyum senyum membacanya.
ting
"Besok datang ya ,saat goro.
jangan canggung kayak tadi..
klo kamu datang besok itu berarti kamu menerima abang dan memberikan izin kita jalan bersama lebih dari sekedar teman."
lanjut isi pesan Deni.
Tiba - tiba muka Dini memanas dan memerah seperti udang rebus
masih dengan mode senyum-senyum sendiri.
tanpa ada niat tuk membalas persan dari Deni..
Ternya Dini Juga telah jatuh hati dengan Deni yang memili selisih umur,7 thn.
"Dini,kamu demam nak?"
tanya Bunda yang melihat muka anak nya memerah saat mengambil air minun di dapur.
saat ini dini merasakan aus tenggorokan nya.
"Nggak kok bun.
agak kepanasan aja bun."
jawab Dini yg sedikit gugup karena tiba tiba bunda bertanya.
_____
jangan lupa like nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Uthi Nana
panas dingin
2022-01-12
1