"halo,
Dini"
ucap Uly dari serang sana.
Saat ini Deni sedang menyaringakan telinganya tuk mengetahui ,siap yg menelpon gadis yg telah membuat nya mersakan saya dan ingin memilikinya.
"Ya..
Ada apa Ul."
balas Dini,singkat.
"Bosan ni aku..
Boleh gak main ketempat mu ,Din?"
tanya Uly
"Aku lagi di balai pemuda,Ul.
Kalo mau kesini aja."
Ujar Dini mengajak teman nya.
"Ada yang ganteng gak disana?"
Tanya Uly sembari tertawa.
"Biar bisa cuci mata ,Din."
lanjut uly
"banyak,lihat sini "
balas Dini
"nyuci itu pakai sabun dan bilas dengan air,baru bersih."
Lanjut Dini dengan terwa pelan
hehehe
"Kan buat segar mata Din."
Balas Mita singkat.
mereka sama -sama tertawa
dan diakhiri terputusnya sambungan telpon.
"Siap yang telpon tadi Dini?"
tanya Deni lembuat
karena rasa penasaran yg memuncak di dadanya.
"Itu,teman aku.
ngajak jalan."
saut Dini polos.
"Kenapa tidak pergi?"
lanjut Deni ,sebenarnya hati nya tidak ingin mengatakan itu.
"Aku ajak dia ke pertemuan ini aja!"
ucap Dini dengan santainya.
Sebenar Dini merasa aneh ,kenapa Deni bertanya begitu menyelidiki .
Dilain Sisi Deni berharap tidak kan terhenti obrolan antar mereka berdua..
"Bang,aku perminsi dulu ya."
ucap Dini.
Karena merasa detak jantung nya yg semakin kencang ,karena tidak mau ketahuan sama Deni.
Deni ,memandangi punggung Dini yang sudah mulai menghilang dibalik pintu ruangan balai pemuda..
Karena hati,otak dan tubuh Deni tidak bisa di ajak kompromi,
karena keinginan nya yg selalu dekat dengan Dini,
Deni memilih tuk keluar mencari keberadaan Dini.
"Aku harus bisa bicara ,dengan jujur."
guman Deni didalam hatinya.
melihat tingkah Deni yang aneh .
membuat muda mudi yg ada disan saling tatap.
"Den,mau kemana?
ini lanjut gak?"
ujar salah seorang pemuda yang menjabat sebagi wakil ketua.
"Lanjut lah,
tolong kamu dan yang lain teruskan dulu.
Ada pangilan alam ni "
ujar Deni berbohong
tuk menutupi tujuan yang sebenarnya.
Tak butuh waktu lama,saat Deni mengedarkan pandanganya,
Deni melihat Dini yang duduk sendiri sembari memainkan hpnya.
"Emang jodoh ni.
ternyata Dini masih disini."
gumam Deni dalam hatinya sembari tersenyum dengan hati yg mantap mendekat kepada Dini
duduk disamping Dini.
Deni berusaha tuk menstabilkan irama detak jantungnya.
"Dini"
ucap Deni
"mmm"
balas Dini yang sedang asik membalas chat dari teman teman yang ada dalam satu grup WhatsApp.
"lagi sibuk ya?"
tanya Deni kembali.
"ngak bang."
kata Dini sembari mengangkat wajah nya memandang Deni yg ada di sebelahnya .
"kok abang keluar,
kan masih ada musyawarah di dalam!"
tanya Dini.
Dengan tersenyum
"ada yang lebih penting "
jawab deni sembari menatap mata Dini.
Dini merasa tersengat aliran listrik saat mata nya berdu pandang dengan Deni,
dan pipinya bersemu merah.
"Emang apa yg penting bang?"
tanya Dini agar keluar dari mode terpesona nya saat ini.
agar de6ni tidak mendengar dentuman jantung nya.
"Dini,ada yg penting pengen abang sampaikan pada mu."
ujar Deni yg tak ingin membuang-buang kesempatan yg ada.
""sama aku?"
tanya Dini sembari menunjuk dirinya sendiri.
perlahan Deni merapatkan duduk nya di sisi Dini.
dan Berkat.
"Dini...
Abang pengen bilang ,
kalo Abang sayang sama kamu,dan ingin lebih dari sekedar berteman ."
ujar Deni spontan.
Berhil membuat Dini membeku saat itu juga ,tanpa sepatah kata.
tiba tiba tersadar saat Deni menyentuh bahunya dan memanggil
"Dini"
ujar Deni dengan lembut.
yang membuat Dini menatap mata Deni
mencari kebohongan di mata hitam deni.
sayang tidak ditemukan nya.
______
mohon dukungan dan
like nya yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments