Dewi beserta pak Hendri memasuki ruangan divisi keuangan. Di ruangan ini terdapat tiga orang wanita, ketiganya dalam posisi dan ekspresi serius menatap komputer masing-masing.
Ternyata saat ini ketiganya sedang bekerja untuk menyelesaikan tugas masing-masing.
Ekhem...
Pak Hendri berdehem untuk mengalihkan perhatian ketiga anak buahnya, namun tak ada satupun yang menoleh ke arahnya.
'' Apakah pekerjaan kalian sudah selesai?'' ucap pak Hendri tegas sehingga membuat ketiga wanita tadi refleks berdiri.
'' Belum Pak,tapi Kami pastikan akan selesaikan hari ini juga. '' Jawab salah satu wanita yang menjadi perwakilan di antara ketiganya.
'' Bagus.Tetapi sebelumnya Saya ingin memberitahukan bahwa hari ini Kita bertambah satu orang di tim Kita sebagai pengganti rekan yang lama.'' Terang pak Hendri yang disambut anggukan ketiganya.
'' Hufh... Akhirnya gue nggak double job lagi '' ucap satu wanita yang lainnya.
'' Perkenalkan dirimu sekarang! '' perintah pak Hendri kepada Dewi.
'' Baik Pak,perkenalkan saya Dewi Wulandari kalian semua bisa memanggilku dengan panggilan Dewi.''
'' Saya sangat senang dapat di terima di perusahaan sebesar ini dan berharap Saya bisa melakukan tugas atau pekerjaan semaksimal mungkin. Harap kerjasama Kita sebagai tim di sini. '' Sambung Dewi yang sudah bernafas lega setelah lepas dari rasa gugupnya.
'' Hai Dewi namaku Lea,senang dapat memiliki rekan sepertimu.'' Lea menjabat tangan Dewi dengan senyumnya.
'' Halo aku Sasa semoga kita semua menjadi tim yang baik '' gantian Sasa yang menjabat tangannya,kemudian yang terakhir diantara ketiganya.
'' Gue Silpi. ''
Singkatnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
'' Ish, sombong kali lah ni orang digetok centong Bunda tau rasa!.'' Ucap Dewi dalam hati sembari menggerutu.
'' Baik semua sudah memperkenalkan diri masing-masing,silahkan lanjutkan pekerjaan kalian. ''
'' Dan untuk Kamu, Apakah sudah siap bekerja di sini?! " sambung pak Hendri yang ditanggapi anggukan serius Dewi.
" Baik kalau begitu hari ini Kamu resmi bekerja di sini,Saya akan memberimu pekerjaan untuk menyelesaikan berkas-berkas yang berada di meja itu dan Kamu harus menyelesaikannya hari ini juga. Kamu mengerti ?! " perintah pak Hendri penuh penjelasan.
" Baik Pak, Saya akan menyelesaikannya tepat waktu dengan baik " ucap Dewi yakin.
" Ya sudah Kalian semua selesaikan pekerjaan Kalian, Saya akan kembali ke ruangan Saya dan menyelesaikan pekerjaan Saya. "
Pak Hendri meninggalkan ruangan ini dan menuju ruangan miliknya sendiri.
" Aku mulai kerja ah... " gumam Dewi dalam hati dan segera membalikkan badannya untuk melihat berkas apa yang dikerjakannya.
'' Buju buset jantung emak copooott ''
Dewi terkejut begitu melihat tumpukan berkas-berkas yang bila diibaratkan seperti pakaian yang dibiarkan menggunung di dalam keranjang.
'' Dewi,Kamu kenapa teriak-teriak gitu? ''
Sasa yang ikut terkejut karena Dewi berkata keras mengajukan pertanyaan pada Dewi,begitu pula Lea yang setuju dengan pertanyaan Sasa pada Dewi.
'' Hu'um,ada yang salahkah? '' tanya Lea juga.
"Aku kaget aja yang bener ini Aku yang ngerjain,masa Aku baru masuk di sini udah disuguhin kerjaan segini gedenya. " Jawab Dewi menjelaskan penuh pada Lea dan Sasa.
Begitu mendengar penjelasan Dewi,Lea dan Sasa menepuk keningnya serempak dan malah membuat Dewi bertambah bingung karena reaksi keduanya.
" Kalian kegigit nyamuk ya?,makanya mukul kening kalian begitu '' tanya Dewi.
Dewi yang memang daya pikirnya agak telmi ( telat mikir ) sehingga apabila sesuatu terjadi maka otak nya akan bekerja sedikit lambat untuk mengetahui apa yang telah terjadi.
" Aduh Dewi Kamu itu salah,bukan berkas yang itu tapi yang di sana." Sasa menjelaskan sembari menunjuk berkas yang terletak di atas sebuah meja.
"Ooooo..."
Dewi ber'O' panjang.
" Eh,di sini itu mau kerja bukannya malah ngobrol.Kalau berisik jangan di sini, ganggu orang yang konsen." Silpi berbicara dengan nada sinisnya membuat Sasa dan Lea diam, melanjutkan pekerjaannya.
" Ish,sok berkuasa banget sih " Dewi menggerutu.
" Ngomongin Gue Loe " Silpi yang samar-samar mendengar gerutuan Dewi.
" Nggak kok,Aku tadi cuma ngomong berkasnya kurang banyak kalau cuma segini mah." Dewi berbohong,mendengar perkataan Dewi membuat Lea dan Sasa kebingungan dengan keinginan Dewi.
Bagaimana tidak!,sebelumnya Ia mengeluh dengan berkas yang bukan pekerjaannya terlalu banyak,tetapi disaat berkas yang sebenarnya Ia kerjakan dianggapnya terlalu sedikit.
'' Akh,Dewi-dewi... '' batin keduanya dalam hati sembari menggelengkan kepalanya bersamaan.
Lea dan Sasa saling menatap karena kekompakkan yang sejak tadi mereka lakukan.
Dan tak berselang lama keduanya berakting seolah-olah sedang memuntahkan sesuatu.
''Hoek... '' keduanya tanpa suara,mungkin terjadi karena keduanya muak dengan tingkah mereka yang selalu melakukan sesuatu secara bersaman.
Karena sikap plin-plan yang Dewi miliki,akhirnya Ia menerima setumpuk berkas yang diberikan oleh Sikil sapi alias Silpi.Itulah julukan yang Dewi berikan pada wanita yang sejak tadi menyusahkannya.
Dewi mengerjakan pekerjaannya dengan serius begitu juga dengan yang lain.
Ting...
Sebuah pesan masuk pada ponsel milik Dewi.
'' *Pagi... ''
'' Kamu lagi apa sekarang*?! ''
Isi pesan yang diterimanya, Dewi melirik ke sana kemari untuk memastikan tidak ada yang melihat ke arahnya.
'' *Too sayang... ''
'' Ini Aku lagi kerja,mana rekan Aku yang satu orangnya nyebelin banget.Ish amit-amit, eh udah dulu ya ntar ketahuan diomelin lagi*.''
Dewi menjawab pesan tersebut dan tak lama kemudian masuk pesan kembali.
'' Oke sayang,semngat yah.Bye too,jangan nakal-nakal muach..😘😘😘 ''
Melihat pesan tersebut Dewi tersenyum,Ia dan kekasihnya sudah lama berpacaran.Hanya saja hubungan mereka pernah kandas karena Dewi yang pernah berselingkuh dengan temannya.
Ia tidak sanggup berhubungan dengan cara virtual atau LDR semacamnya. Hingga genap empat tahun mereka berpacaran,Dewi memutuskan untuk putus dari kekasihnya.
Satu tahun tidak saling memberi kabar, membuat keduanya saling merindukan satu sama lain.
Sebenarnya kekasihnya sudah berulang kali untuk mengajak Dewi kembali menjadi kekasihnya namun selalu Ia tolak,karena Dewi telah memiliki pacar bernama Gunadarma Ardian.
Hingga pada suatu hari Dewi mengetahui bahwa selama ini ternyata Guna bermain dibelakangnya.
Sakit,itulah yang dirasakannya saat mengetahui pacarnya itu menduakan cinta tulusnya.
Mungkin itu juga yang di rasakan oleh kekasihnya,Karma the Series.Dewi langsung memutuskan pacarnya si Gugun atau Guna, dan pada akhirnya Ia kembali berpacaran dengan kekasih lamanya.Dan hingga saat ini hubungan keduanya masih terus berjalan dan cinta keduanya semakin bertambah walaupun sebenarnya Ia tidak mengetahui dan mengenal kekasihnya.
Dewi hanya mengetahui nama kekasihnya dengan sebutan N.A,selebihnya Ia tidak mengetahui identitas kekasihnya itu.
Sungguh yang hanya dipikirkannya adalah kesetiaan kekasihnya dan juga penantian dirinya kapan kekasihnya menikahinya.
To be Continued... .
Jangan lupa Like, komen, Rate.
Minta Vote sama hadiah dari klean.
Makasih readers
Salam Sayang Author
TinA~😘😘
Eh mau Whatsapp Aku ndak?
kalo mau komen di bawah ini, klik jempol karena itu geratisss.
Siapa yang suka gratissssan wkwkwk...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Fauzi
nanti gua mau buat cerpen nih, nanti bantu komentar ya. hehe
2022-06-15
1
Fauzi
mau dong 😁
2022-06-15
1
Fauzi
Hoek kocak 🤣
2022-06-15
0