Mas Nanda sang Tetangga.

Jam makan siang telah usai, Dewi yang masih menyantap semangkok bakso yang disediakan kantor pun terburu-buru untuk membersihkan meja yang digunakannya.

Dewi sebenarnya kesal karena Ia baru sedikit memakannya, tapi mau bagaimana lagi ini kantor dan sudah pasti memiliki aturan tersendiri.

Kalau bukan karena Silpi yang terus menerus memberikannya pekerjaan,sudah pasti Dewi tidak akan seperti ini.

Dewi membersihkan meja yang digunakannya,aturan perusahaan ini salahsatunya adalah bersifat tanggung jawab dan ini juga sebagai contohnya.

Kenapa nggak Office Boy atau yang lainnya aja sih, mana perut masih lapar malah udah masuk aja.

Dewi yang selesai merapikan mejanya langsung melangkah sembari menggerutu di dalam hatinya.

Dewi membawa semangkok bakso ditangan kanannya yang baru sedikit dimakannya sementara di tangan kirinya membawa secangkir penuh air putih.

Ia yang semula berjalan santai langsung terburu-buru saat karyawan lain yang sudah akan kembali untuk memulai pekerjaannya.

Dewi terburu-buru dan terus berlari untuk mengembalikan benda yang di tangannya pada tempat seharusnya dan itu membuat dirinya tidak memperhatikan arah samping karena terus menatap ke arah jalannya dan ke arah tangannya.

Dan dari arah lain itu tampak seorang pria berjas yang berulang kali melihat jam di tangannya.Pria tersebut juga tidak melihat ke arah depan sehingga keduanya bertabrakan.

Brukkk... .

Dewi terjatuh karena menabrak tubuh pria yang lebih besar darinya,Dewi terhempas dan mengaduh kesakitan karena bo*kon*gnya yang mencium lantai.

Tidak dipedulikan bagaimana keadaan pria yang ditabraknya dan lebih memilih untuk mengusap bo*kon*gnya yang terasa panas.

Beruntung tidak ada seorang pun di sana kalau tidak sudah pasti hari ini Ia memecahkan rekor karena kesialan dan hal memalukan yang terus Ia alami semenjak bekerja di perusahaan ini.

Sementara Dewi yang masih merasa sakit di bo*kon*gnya,Pria itu juga mengalami hal yang sama seperti Dewi hanya saja dirinya lebih parah darinya.

Wajahnya terkena secangkir air yang sebelumnya diminum Dewi,sementara pakaiannya sudah terkena kuah dan bakso yang lumayan masih panas.

Ini semua terjadi karena usahanya untuk menangkap mangkuk agar tidak pecah tetapi malah membuat dirinya sial.

" Hufft... untung mangkuknya nggak pecah " ucap Dewi santai sembari mengambil mangkuk yang berada di tangan Pria tersebut.

Karena sikap Dewi yang tidak merasa bersalah membuat Pria tersebut geram sekaligus kepanasan karena pakaiannya tersiram kuah bakso,Ia terus menahan amarahnya karena ulah Dewi yang sembrono.

" Eh Mas, kalau jalan itu hati-hati matanya di taruh di mana sih " Dewi memarahi Pria yang di tabraknya,padahal dirinya yang salah.

" Kamu yang salah justru menyalahkan orang lain,apa kamu tidak melihat pakaianku sekarang ?! " Bentak Pria tersebut yang sudah tidak dapat menahan amarahnya.

" Ish Kau itu berani sekali denganku, memangnya kau itu siapa? " ucap Dewi meremehkan Pria tersebut sembari menatap tajam ke arahnya.

" Ck... tentu saja aku ini adalah---''

'' Tunggu sepertinya Aku mengenalmu,apakah Kita sebelumnya pernah bertemu?!. '' Sambung Pria tersebut sambil bertanya pada Dewi.

'' Nasib memiliki wajah yang imut dan cantik sepertiku,Kau tau! sudah banyak orang berkata sepertimu yang mengaku-ngaku kenal dengan---'' ucapan Dewi terhenti karena tersadar bahwa dirinya juga pernah bertemu dengan Pria tersebut.

Lama Mereka terdiam dengan saling menatap satu sama lain hingga---

'' Kau''... '' kau'' ucap dan tunjuk keduanya bersamaan.

'' Mas Nanda ternyata Kamu, lama nggak ketemu badannya udah segede ini makan apa?! "

'' Aku makan nasi,oleh sebab itu Aku bertubuh besar. Pertanyaanmu itu tidak masuk akal '' Nanda memutar kedua matanya jengah karena perkataan Dewi.

'' Ish...Kau itu tidak tau dengan basa basi, Aku juga tau kalau Kau itu makan nasi.''

"Eh kerja di sini juga ternyata pasti bagian marketing yah " lanjut Dewi lagi sambil menatap Nanda dari atas ke bawah tubuh Nanda dengan tatapan meremehkan karena merasa bahwa jabatannya lebih tinggi dibandingkan Nanda.

Nanda yang dikatakan sebagai karyawan bagian marketing pun menautkan alisnya,memang pakaian yang digunakannya ini adalah milik karyawan miliknya.

Ia menggunakannya karena pakaian miliknya kotor terkena debu yang berasal dari bangunan tempat proyek kerjanya kali ini dan karena itu pula membuatnya meminjam pakaian salah satu karyawannya dengan alasan takut mengalami alergi atau gatal-gatal di tubuhnya.

" Saya pergi dulu,ada pekerjaan yang belum saya selesaikan dan itu lebih penting daripada berbicara denganmu "

ucap Nanda yang langsung pergi meninggalkan Dewi tanpa aba-aba terlebih dahulu.

" Woy... Aku belum selesai ngomong main tinggal,bukannya minta maaf kek apa kek ! nggak tau bo*kon*g aku sakit nih " Dewi berteriak karena merasa tak terima dirinya ditinggalkan begitu saja.

" Saya ingin mengganti pakaian Saya yang kotor karenamu,daripada berdiri di sana lebih baik Kamu kembali bekerja jika ingin mendapat gaji yang setimpal " Ucap Nanda memerintah dari jauh dan terus berjalan ke depan.

"Ish sok merintah kayak bos aja " gerutu Dewi sembari melangkahkan kakinya menuju ruangan divisinya.

...*******----------------********...

Semua melanjutkan pekerjaan mereka dengan serius, di saat keempatnya tengah sibuk menyelesaikan pekerjaan masing-masing, pak Hendri masuk dengan membawa berkas dengan sampul berwarna biru.

" Di antara Kalian sudah ada yang menyelesaikan pekerjaan,saya membutuhkan bantuan Kalian?! " tanya pak Hendri.

" Saya belum menyelesaikannya Pak! masih ada beberapa berkas dan file yang tersisa lagi " Lea menjawab.

" Saya pun begitu tinggal tersisa empat berkas lagi yang belum Saya kerjakan " Sasa pun menjawab dengan menunjukkan empat buah berkas di tengannya.

" Saya juga belum Pak..."

Setelah mendengar ketiganya pak Hendri gantian melirik dan bertanya pada Dewi " kalau Kamu Dewi apakah sudah menyelesaikannya? " Pak Hendri melirik Dewi.

" Tinggal satu lagi yang sedang Saya kerjakan Pak "

" Kalau begitu setelah menyelesaikannya antar berkas ini ke ruang Ceo di lantai 57 !!! " pak Hendri menjelaskan pada Dewi dan di jawab anggukan olehnya.

'' Lantai 57 sedangkan Aku di lantai 8,beuh ngelewatin berapa tingkatan itu jangan sampai Aku dodol lagi '' Ucap Dewi dalam hati.

Setelah memberi perintah padanya pak Hendri kembali ke ruangannya,Dewi pun segera menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal tersisa sedikit lagi.

Dewi bekerja dengan sangat baik dan cepat meskipun pekerjaan yang diberikan atasannya itu lumayan banyak.

Dewi yang memang lancar menghitung dalam Matematika, membuatnya tidak kesulitan dalam hal seperti ini dan hasilnya membuat dirinya dapat bekerja di tempat seperti ini.

'' Mas Nanda sang tetangga ternyata kerja di sini juga toh '' ucap Dewi yang tanpa sadar membicarakan Nanda tetangga sekompleknya itu.

'' Ish ngapain juga mikirin dia...btw kira-kira Ceo nya good locking nggak ya!,nggak sabar ketemu itung-itung cuci mata wkwkwk ''

Dewi bergumam dengan wajah yang tersenyum-senyum.

To be continued... .

Halo para readers yang tersayang,maaf baru up sekarang.Mohon di maklumi ya, soalnya Author sekarang sekolah udah aktif kembali jadi kemungkinan upnya jarang-jarang.

Jadi mohon tetap dukung Othor,jangan membatalkan favorit nya ya karena itu berpengaruh sama novel Author.

Minta Like,komen,rate...

Minta juga Hadiah sama Vote dari kalian, See you di episode selanjutnya bye-bye... .

Salam Sayang Author

TinA~😘😘😘

Terima kasih muach... muach 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

Keren Thor 👍🏻😍

2022-06-06

0

Hero

Hero

hadu dewi bikin aku geleng-geleng kepala

2022-05-27

1

Sedang Sibuk

Sedang Sibuk

Sih CEO itu yang kamu tabrak tadi Dew 😆😆

2022-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Hari Pertama hancur sudah.
3 Kekasihku itu Kamu.
4 Mas Nanda sang Tetangga.
5 Bosku Tetanggaku.
6 Aaaakh... SETAN EH HANTU.
7 Hujan
8 Kelakuan Anak dan Emak... .
9 Getra oh Getra.
10 Acara apa sich?
11 Ternyata!
12 Dewinya-Bunda.
13 Silpi aduh Silpi!
14 Pulang bersama?
15 Heh!
16 Flasback yuk!
17 Pria Idamanku?
18 Dewi sakit!
19 Dijenguk Mertua?
20 Panggil Mami El!
21 Kembali bekerja!
22 Minggu Itu Dua Hari Lagi
23 Pengen nyomot!
24 Pintu geser bukanya didorong?
25 Bertemu Kakek Mertua!
26 Bertemu Kakek Mertua?~part 2!
27 Ajaran Mamasmu Menyesatkan!
28 Seperti Dejavu!
29 Bahasa Arab : Kemarau?
30 Maap ‘Yah Mi? ... Getla Khilap lagi!
31 Dewi—Ragazza Matta!
32 Getra, Kapan Kamu Insap Nak?!
33 Getra Menginap!
34 Menjemput Getra~Drama Pagi
35 Nasi Goreng!
36 Nasi Goreng!~Part 2
37 Getra Ke Kantor?
38 Getra Ke Kantor?~Part 2
39 Hadeh, Getra Beraksi lagi!
40 Kecurigaan Sasa dan Lea?
41 Kecurigaan Sasa dan Lea? ~Part 2
42 Getraaa ... ?!
43 Cemburu Pada Sang Adik?
44 Berkunjung Ke Rumah Calon Mertua
45 Berkunjung Ke Rumah Calon Mertua~Part 2
46 Kesibukan menuju hari—H!
47 Fitting gaun pengantin
48 Ketemu mantan + ayang (Mas N.A)?
49 Nапdа vs Gùпа
50 Tak Menyangka!—Part 1
51 Tak Menyangka! —Part 2
52 Apakah Harus Percaya?
53 SАн!
54 sАН!—part 2
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Prolog
2
Hari Pertama hancur sudah.
3
Kekasihku itu Kamu.
4
Mas Nanda sang Tetangga.
5
Bosku Tetanggaku.
6
Aaaakh... SETAN EH HANTU.
7
Hujan
8
Kelakuan Anak dan Emak... .
9
Getra oh Getra.
10
Acara apa sich?
11
Ternyata!
12
Dewinya-Bunda.
13
Silpi aduh Silpi!
14
Pulang bersama?
15
Heh!
16
Flasback yuk!
17
Pria Idamanku?
18
Dewi sakit!
19
Dijenguk Mertua?
20
Panggil Mami El!
21
Kembali bekerja!
22
Minggu Itu Dua Hari Lagi
23
Pengen nyomot!
24
Pintu geser bukanya didorong?
25
Bertemu Kakek Mertua!
26
Bertemu Kakek Mertua?~part 2!
27
Ajaran Mamasmu Menyesatkan!
28
Seperti Dejavu!
29
Bahasa Arab : Kemarau?
30
Maap ‘Yah Mi? ... Getla Khilap lagi!
31
Dewi—Ragazza Matta!
32
Getra, Kapan Kamu Insap Nak?!
33
Getra Menginap!
34
Menjemput Getra~Drama Pagi
35
Nasi Goreng!
36
Nasi Goreng!~Part 2
37
Getra Ke Kantor?
38
Getra Ke Kantor?~Part 2
39
Hadeh, Getra Beraksi lagi!
40
Kecurigaan Sasa dan Lea?
41
Kecurigaan Sasa dan Lea? ~Part 2
42
Getraaa ... ?!
43
Cemburu Pada Sang Adik?
44
Berkunjung Ke Rumah Calon Mertua
45
Berkunjung Ke Rumah Calon Mertua~Part 2
46
Kesibukan menuju hari—H!
47
Fitting gaun pengantin
48
Ketemu mantan + ayang (Mas N.A)?
49
Nапdа vs Gùпа
50
Tak Menyangka!—Part 1
51
Tak Menyangka! —Part 2
52
Apakah Harus Percaya?
53
SАн!
54
sАН!—part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!