Chp 04, Perjalanan menjadi pandai besi

Pasar

Olav berkeliling si pasar namun yang ia temukan hanya lah lapak yang sama seperti sebelum nya dan hampir tidak ada yang menjual pisau atau pedang untuk pertempuran.

Setelah lelah berkeliling Olav akhir nya memilih untuk bertanya pada pemilik salah satu lapak yang ia kunjungi.

"Paman, apa paman tahu tempat di sekitar sini yang menjual senjata?" Bertanya Olav.

"Oh bocah kau mencari senjata? Kamu masih kecil sebaik nya jangan main main dengan benda tajam." Ucap pemilik lapak.

"Sebenar nya saya hanya ingin membelikan dua perajurit saya senjata baru." Ucap Olav.

"Oh kau tuan mudah yang baik yah, kau bisa lurus ke depan kemudian berbelok kearah gang di sana, aku mendapat senjata untuk di jual di sana." Ucap nya.

"Tarima kasih paman." Ucap Olav. "Kalian berdua ayo." Olav memberikan harapan palsu pada dua perajurit nya.

"Baik tuan muda!" Dua perajurit tersebut langsung bersemangat saat Olav mengatakan akan membelikan nya senjata.

Setelah mengikuti arah yang di tunjuk oleh pedagang tadi, Olav akhir nya tiba di sebuah toko di maksud.

"Kalian tunggu di luar saja." Ucap Olav pada dua perajurit nya.

"Baik tuan muda." Jawab mereka saat Olav berjalan masuk.

Kring! Kring!

Suara bell pintu berbunyi saat Olav memasuki toko, di sana memang lebih banyak senjata namun semua nya kualitas rendah.

"Selamat datan- ah ternyata hanya bocah, apa yang kau inginkan bocah?" Sorang pria tua datang membawa palu tempa.

"Aku hanya ingin melihat lihat saja." Ucap Olav melihat senjata senjata sekeliling.

"Haih... terserah ambil saja satu lalu pergi lah." Ucap pria tua tersebut.

"Siapa juga yang mau senjata kualitas rendah seperti ini, lagian untuk apa kau membawa palu sementara semua senjata ini hanya kau potong dari lempeng besi lalu kau asah pak tua." Ucap Olav berterus terang.

Serentak pak tua tersebut tampak kaget. "Oh bocah kau masih kecil tapi visa mengetahui nya, apa class mu?" Bertanya pak tua itu.

Class adalah sesuatu yang di peroleh sejak lahir dan akan menentukan jalan hidup seseorang, Class Olav adalah Noble namun ia adalah bangsawan yang tidak bisa menggunakan sihir jadi apa guna nya memiliki class bangsawan.

"Kelas bangsawan yang tidak bisa menggunakan sihir." Ucap Olav menjawab.

"Ghahahaha! Jadi kau anak duke Villea." Pak tua itu langsung tertawa keras.

"Maaf saja lah yah." Ucap Olav merasa terhina.

"Maaf maaf, aku tidak menyangkan anak yang di katakan sampah oleh orang banyak ternyata memiliki mata yang bagus." Ucap pak tua tersebut meminta maaf.

"Jadi apa tujuan palu mu itu?" Bertanya Olav.

"Masuk lah bocah." Ucap pak tua tersebut memanggil Olav untuk masuk keruang kerja nya.

"Oh." Mengangguk Olav mengikuti. "Siapa nama mu pak tua?" Bertanya Olav.

"Panggil aku Gilbert." Jawab nya.

"Nama mu cukup keren untuk pria tua seperti mu." Ucap Olav.

"Dan terpesona lah dengan ciptaan pemilik nama keren ini." Ucap Gilbert memperlihatkan hasil ciptaan nya.

[Pedang Sihir (Senjata)

Sebuah pedang sihir yang di tempa oleh Gilbert, dapat mengeluarkan api yang membakar area serangan sebanyak tiga kali penggunaan sebelum hancur.]

"Hanya tiga kali mengeluarkan api?" Bertanya Olav meremehkan.

"Kau hebat juga bisa mengetahui nya itu arti nya kau memiliki skill penilaian, ini hanya senjata terendah ku, ku pikir itu dapat membuat bocah kecil seperti mu terpesona ternyata tisak." Ucap Gilbert.

"Tapi ya.. dari yang aku tau sangat jarang penempa yang bisa membuat pedang sihir, kau hebat juga bisa membuat nya." Puji Olav melihat lihat pedang merah di tangan nya.

"Sebagai seorang penempa aku masih ingin menciptakan senjata yang lebih bagus lagi tapi.. usia ku sudah sangat tua untuk melanjutkan penelitian senjata ku." Ucap Gilbert.

"Aku akan mengambil dua pedang di depan." Pamit Olav.

"Kau sudah mau pulang?" Bertanya Gilbert.

"Besok aku datang lagi pak tua, tolong ajari aku cara menempa." Ucap Olav.

"Hm kau bocah yang memiliki semangat, datang lah kapan saja." Ucap Gilbert.

Olav kemudian mengambil dua pedang yang terlihat lebih baik dari pada yang lain nya namun tetap saja kualitas nya sangat rendah kemudian memberikan nya pada dua perajurit nya.

"Ini, besok aku akan keluar kalian berdua tidak perlu mengawal ku, kalian mengerti kan?" Ucap Olav seakan memberi perintah.

"Baik tuan muda." Dua perajurit tersebut senang.

Olav kembali ke mansion dan memilih untuk bersemayan di perpustakaan mansion selama seharian untuk mempelajari lebih banyak hal tentang dunia ini baik itu kerajaan, wilayah dan sejarah semua nya harus Olav pelajari.

Keesokan hari nya Olav kembali datang ke toko Gilbert untuk mendapatkan skill menempa.

...

Toko Gilbert

"Jika kau ingin menjadi penempa maka hal pertama yang harus kau lakukan adalah mengurus ini." Ucap Gilbert menunjuk lengan Olav yang super lembek.

"Seperti nya begitu." Ucap Olav memang menyadari kelemahan nya.

"Baik, langsung saja kau akan mendapat kan pelajaran pertama, belah seluruh kayu yang ada di halaman belakang menggunakan kapak yang ada di sana." Ucap Gilbert.

"Lah! Bukan nya membakar menggunakan batu bara, kenapa aku harus membelah kayu?" Bertanya Gilbert.

"Ayo lah bantu guru mu ini meskipun hanya sedikit." Ucap Gilbert seakan memohon.

"Kayu bakar di belakang pasti buat masak-_-." Ucap Olav.

"Itu adalah pekerjaan yang baik untuk melatih tubuh mu." Ucap Gilbert.

"Ah terserah lah, akan kulakukan." Ucap Olav berjalan ke belakang rumah dan mengambil kapak yang tinggi nya setinggi tubuh nya itu.

Prak! Prak! Prak!

Hanya dalam lima kali ayunan lengan Olav sudah terasa sakit dan sulit untuk mengangkat kapak super berat tersebut namun Olav tetap melanjutkan nya hingga tebasan ke sepupuh.

"Uh... huh.. hah.. sial tubuh ini terlalu lemah padahal dulu aku bisa melakukan nya sampai seribu kali pun tidak masalah." Ucap Olav mulai sulit mengatur napas bagaikan habis lomba lari.

Olav kembali melihat tumpukan kayu yang harus ia belah namun jumlah nya masih sangat banyak.

"Semangat Oliver! Kau tidak selemah itu sampai menyerah hanya pada kapak ringan ini." Ucap Olav menyemangati diri nya dan kembali mengangkat kapak.

Hanya dengan mengayungkan kapak saja, Olav sudah dapat menambah kapasitas stamina dan menempa kekuatan tubuh nya.

Olav terus mengulangi nya setiap hari, saat malam Olav selalu melakukan meditasi pengumpulan stamina dan energi untuk meregenerasi setiap sel nya yang rusak saat memaksakan batas tubuh nya hingga banyak sel sel otot nya yang rusak.

Namun setelah satu minggu akhir nya seluruh kayu yang harus Olav belah akhir nya selesai dan berkat meditasi dan latihan nya sedikit demi sedikit mulai terlihat pembentukan otot yang keras di wilayah lengan dan perut.

...----------------...

(TL note : tingkat bangsawan terbagi menjadi lima kasta.

- Duke

- Marquess

- Earl

- Viscount

- Baron.

Kaste tertunggi adalah Duke dan yang terendah adalah Baron.)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!