Menemui si Penabrak
Mendengar cerita anaknya Dani hanya bisa menghela nafas seperti biasa Dani memang tidak memarahi Maya sama sekali hanya memberikan nasehat bijak untuk putrinya agar Maya lebih hati- hati lagi mengendarai motor, memperhatikan keadaan jalan dan menasehati agar Maya tak mengulangi perbuatnnya lagi.
"Bagaimana dengan orang itu", tanya Dani kemudian.
"Tadinya orang itu sudah mau lapor polisi yah tapi berhasil aku cegah aku bilang mau ganti rugi asal jangan dilaporin ke polisi", Maya bercerita sambil matanya berkaca - kaca mengingat kejadian tadi. Maya benar - benar takut kalau harus berurusan dengan polisi.
"Ya udah jangan nangis ayah akan temui orang itu ayah akan minta maaf dan ayah akan ganti rugi kamu kira ayah tidak punya uang hem, hibur Dani menenangkan anaknya mengelus kepala Maya sayang.
"Ta.. tapi itu mobil mewah yah", lanjut Maya masih dengan sisa tangisnya. Heni yang sedari tadi diam menyimak obrolan anak dan suaminya kini matanya kembali melotot.
Bisa dibayangkan olehnya biaya perbaikan mobil mewah itu pasti mahal apalagi kalo sampai rusak parah, hanya lecet saja sudah bisa dipastikan pasti puluhan juta akan iya keluarkan.
"Mayaaaa..."teriak Heni frustasi.
"Ibu nggak tahu yang mau ngomong apa lagi, ibu nggak bisa ngomong apa - apa lagi sama kamu", Heni memegang kepalanya yang mendadak migren mendengar ucapan anaknya ia memilih keluar dari kamar Maya meninggalkan anak dan suaminya.
"Yah maafin Maya ya yah Maya nggak hati - hati Maya ceroboh maafin Maya ya yah kalau Maya bisanya cari masalah terus, ngerepotin ayah terus", ucapnya merasa bersalah.
"Sttt... jangan seperti itu jangan berpikiran yang tidak tidak kamu anak ayah dan ibu satu - satunya. Untuk apa ayah cari uang kalau tidak bisa membahagiakan anak ayah. Kamu tenang saja semua pasti beres. Sudah magrib sholat dulu ayah juga mau sholat Maya menggangguk. Setelah itu Dani keluar dari kamar Maya.
🍁🍁🍁
Hari ini adalah hari minggu, sudah seminggu lebih tapi orang yang kemarin berniat melaporkan Maya ke kantor polisi tidak juga menghubunginya. Maya kira orang itu sudah lupa dengannya dan dengan kejadian seminggu yang lalu, tapi ternyata semalam ada no asing masuk di handphonnya mengatakan bahwa ia adalah orang yang menabrak Maya waktu itu dan orang itu meminta mereka untuk bertemu.
Semalam setelah mendapat telepon Maya langsung meberi tahu ayahnya dan Dani mengatakan akan menemani Maya menemui orang itu.
***
Disinilah Maya berada direstoran duduk seorang diri menunggu ayahnya datang.
Drt drt drt hp yang ada di genggaman Maya bergetar ternyata no asing yang semalam menghubunginya yang memanggil.
"Kamu duduk disebelah mana", tanya orang tersebut ketika panggilang tersambung.
Setelah mengatakan posisi dirinya berada, panggilan langsung terputus dan tiba - tiba ada seorang berdiri didepannya.
Maya segera mendongak menatap orang tersebut dan betapa terpesonanya Maya akan ketampanan pria dipedannya hingga Maya tidak berkedip menatapnya dan tanpa sadar mulutnya terbuka lebar.
"Ekhm, kamu Maya", Mendengar deheman itu Maya segera tersadar dari keterpesonaanya pada pria itu.
"Emm i..iya ", Maya menjawab dengan gugup, setelah mengatakan itu pria tersebut menarik kursi duduk didepan Maya.
"Saya Aris orang yang menabrak kamu waktu itu", Aris mengulurkan tangannya.
Maya membalas jabatan tangan Aris dengan tangan sedikit bergetar, entah bergetar karena ia takut atau bergetar karena gugup bersalaman dengan cowok tampan, atau gemetar karena ia belum makan hanya Maya yang tahu jawabannya.
"Maya " jawab Maya.
"Sebaiknay kita pesan makan dulu, Maya menggangguk. Setelah Aris melambaikan tangan segera pelayan mendekat.
"Mau pesan apa", tanyanya seraya melihat buku menu.
"Terserah bapak saja , jawab Maya pasrah karna Maya tidak tahu menu direstoran itu.
Aris memesan dengan menu yang sama.
Setelah pelayan pergi kecangguan terjadi di meja itu lebih tepatnya Maya yang merasa canggung berhadapan dengan Aris.
Aris terus memperhatikan gadis didepannya tanpa berniat membuka obrolan terlebih dahulu sedangkan Maya yang tahu kalau dirinya diperhatikan memilih menatap ke arah lain.
Setelah beberpa saat, Maya memberanikan diri menatap Aris.
"Ekhm.. Maya berdehem untuk menetralkan kegugupannya kemudian menarik nafas panjang lalu menghembuskannya sebelum bicara.
"Pak saya minta maaf atas kejadian waktu itu saya ngaku salah dan saya juga mau bertanggung jawab atas kesalahan yang saya buat", akhirnya Maya bisa bbicara dengan lancar didepan Aria, Maya diam menanti jawaban dari Aris.
"Kamu yakin mau ganti rungi, kamu punya uang berapa", tanya Aris seakan meremehkan Maya.
"Baiklah", Aris mengeluarkan sesuatu dari kantong jas yang ia kenakan ternyata itu adalah kertas transaksi biaya berbaikan mobil ia meletakkan kertas itu diatas meja menggesernya sampai kedepan Maya.
"Maya mengambil kertas itu dan satu...dua..gubrakk...", betapa terkejutnya dirinya setelah membca nominal angka yang tertera dikertas tersebut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Alea Wahyudi
😱😱😱😱??????
2022-03-30
0