MALU
Dimobil yang hanya ditumpangi dua pria tampan yaitu bos dan asistennya. Sang asisten tengah fokus melihat jalan didepannya yang ramai, sedangkan sang bos masih setia memejamkan matanya sedari tadi dikursi belakang.
Ciiitt...t
Brakkk....
Aris mengusap wajahnya kasar ia baru saja menabrakkan mobil mahal milik tuannya.
"Ada apa ris," Agam terbangun dari tidurnya mendengar suara tabrakan barusan.
"Maaf pak saya menabrak motor barusan saya keluar dulu lihat keadaan korbannya pak".
Hm Agam mengangguk.
Sementara Maya yang melihat pintu mobil orang yang menabraknya terbuka mendadak merasa takut karena disini dialah yang salah. Mengerem mendadak didepan mobil itu.
Aduh orang itu keluar lagi pasti mau menghampiriku, pasti mau minta ganti rugi itu kan mobil mahal ah apes banget si aku udah jatuh tertimpa tangga pula, ibu pasti marah ini.
"Aku harus gimana ini", Maya panik benar benar panik. Dan benar saja ada orang keluar dari mobil mewah itu berjalan kearahnya, sontak saja Maya langsung pura - pura pingsan sebelum orang itu sampai didepannya.
Laki - laki itu mendekat lalu berjongkok untuk melihat bagaimana keadaan korbannya.
Sepertinya tadi hanya tersenggol tapi kenapa sampai bisa pingsan?
Aris meperhatikan lebih lekat lagi ternyata korbannya adalah perempuan. Aris tampak tersenyum melihat bola mata gadis itu bergerak - gerak dalam pingsan kepura - puraanya karena silaunya sinar matahari yang mengenai gadis itu.
Timbul niat Aris untuk mengerjai gadis itu.
Hallo kantor polisi...
Sontak saja Maya langsung bangun dari pingsan pura - puranya mendengar itu.
"Aaaa.., ampun pak tolong jangan telpon polisi pak ampun iya saya ngaku salah saya yang salah tolong laporkan saya kepolisi jalan damai saja yah pak saya mau ganti rugi berapun biayanya saya janji akan ganti", kedua tangan Maya menggenggam tangan Aris yang memegang handphone.
Mendengar itu Aris tersenyum, gadis di depannya ini tampak lucu dan menggemaskan.
"Ekhm... Jadi kamu pura - pura pingsan", ucapnya dengan menampilkan ekspresi yang tak ramah.
"Maaf pak maafkan saya karna saya takut bapak minta memarahi saya, sekali lagi saya minta maaf ", Maya menunduk tidak berani menatap Aris.
"Kenapa manis sekali si gadis ini" batin Aris bermonolog.
"Sepertinya lukamu tidak terlalu parah masih bisa bawa motor kan".
"I iya pak", Aris membantu Maya bangun.
"Tulis no kamu biar aku bisa hubungi kamu selah ini, sekarang saya sedang buru - buru masih ada urusan ", Aris menyodorkan hpnya, Maya menerima dan mengetikkan nomornya d hp Aris.
"Maya ", gumam Aris .
N**ama yang cantik seperti orangnya.
" Terus saya gimana pak, bapak tidak akan melaporkan saya ke kantor polisi kan kalau saya mau tanggung jawab iya kan pak".
Sekali lagi Maya memastikan kalau pria didepannya ini tidak akan melaporkannya, Aris diam tidak menjawab ucapan Maya.
"Pulanglah saya juga harus pergi, nanti saya hubungi kamu", Maya menggangguk patuh, dalam hatinya bersyukur laki - laki ini tidak marah dan melapor polisi, tinggal memikirkan gimana caranya mengganti rugi dan memberi tahukan kejadian ini kepada orang tuanya.
Malu karna menjadi pusat perhatian orang - orang disekitarnya setelah Aris membantunya berdiri dan menyuruhnya untuk pergi Maya langsung tancap gas tanpa menoleh ke kanan dan kiri lagi Maya cukup malu untuk menoleh ke orang - orang yang menyaksikan kejadian barusan.
Melihat kelakuan Maya Aris hanya geleng - geleng kepala.
Setelah Maya menghilang dari hadapannya Aris segera masuk mobil. Ia harus mengejar waktu sampai ke bandara tepat waktu agar sang bos tidak tertinggal pesawat.
Setelah duduk dikursi kemudi Aris menoleh ke belakang dimana tuannya duduk.
"Maaf pak karna kejadian barusan bapak jadi harus menunggu".
" Tidak apa- apa masih ada waktu", Agam melihat jam mahalnya yang melingkari tangannya.
Aris menggguk kembali melihat jalan dan langsung melajukan mobilnya.
"Gimana dengan korbannya apa terluka parah ? tanya Agam setelah mobil melaju.
"Tidak pak hanya lecet dibagian lutut saja ",terang Aris setidaknya hanya itu yang Aris lihat tadi.
Selanjutnya tidak ada obrolan lagi dari keduannya Agam kembali menyenderkan tubuhnya dan memejamkan mata.
Setelah 20 menit perjalanan sampailah dibandara Aris menoleh kebelakang ternyata tuannya masih terlelap, sebenarnya Aris merasa sungkan membangunkannya tapi kalau tidak dibangunkan Agam pasti akan ketinggalan pesawat, akhirnya Aris membangunkan Agam dengan pelan - pelan.
"Pak pak, maaf kita sudah sampai dibandara", merasa mendengar suara, Agam membuka mata melongok kejendela.
"Eh sudah sampai Ris, kenapa tidak membangunkanku", mendengar tuannya berkata seperti itu Aris tidak menjawab hanya tersenyum kecil dan mengusap tengkuknya.
Agam merapikan pakian dan rambutnya sebelum keluar dari mobil.
Dengan sigap Aris membukakan pintu untuk tuannya. Agam turun dari mobil dengan menentang satu koper kecil berisi beberapa lembar pakiannya.
"Tidak perlu mengantarku masuk, setelah dari sini kamu langsung saja ke kantor Ris menyiapkan bahan untuk rapat nanti. Mungkin aku diKalimantan hanya sampai lima hari saja, urusan kantor saya percayakan sama kamu".
Aris mengangguk patuh ia tahu betul kalau tuannya sudah bicara A ya tetap A tidak ada yang bisa merubah putusanya.
"Baik pak, bapak hati - hati dijalan, Agam mengangguk. Setelah berpesan kepada Aris Agam langsung melangkah kakinya meninggalkan Aris tidak lupa kaca mata hitam yang setia menemani perjalannya bertengger dihidung mancungnya menambah kesan cool dan kesan wibawanya.
Setelah Agam menghilang dari pandangnnya Aris mesuk ke dalam mobil melajukan mobil ke kantor sesuai perintah tuannya tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Alea Wahyudi
Maya ekting nya kurang keren😀😀 jadi ketahuan pura2 pingsan 😀😀😀😀 sakit nya sih gak seberapa malunya warrrrbiassahh.....🤭
2022-03-30
1
linda sagita
suka ceritanya 👍
2022-03-18
1