Mereka hanya menatap pasrah ke Prilly yang berlari masuk.
"Maafkan Prilly ya mbak,mas,dia memang susah di bilangin,nanti biar saya yang membujuknya,nama nya anak-anak,nanti kalau lama-lama juga akan lupa sendiri.!"ucapnya.
"Tante jangan ngomong gitu dong,pangeran langit dan putri salju ga akan pernah saling lupa,sampai besar aku akan ingat dia terus.!"hardiknya sambil menangis
"Ali kamu ga boleh gitu,yang sopan dong,maaf ya susi.!"ucap Rio.
"Ngga apa-apa mas,namanya juga anak-anak,kapan mbak dan mas akan berangkat?"tanyanya.
"Besok pagi,ya udah,Ali ayo kita pulang,kita harus ber beres nak..!"ucap Maya.
"Nggak,Ali ga mau pulang,Ali ga mau pindah.!"tangisnya.
"Ali,kamu jangan gitu dong nak,nanti Prilly nya juga ikutan nangis terus loh,ayo kita pulang.!"ucap papanya.
Lalu ia menatap tajam satu persatu mama papa nya dan bunda Prilly
"Mama dan papa jahat,tante juga jahat,aku benci kalian.!"ucap nya seraya berlari kerumahnya
"Hm,ya udah Susi kita pulang dulu ya,mau berbenah.!"ucap maya.
"Iya mbak,saya juga turut berduka cita ya,atas meninggal nya adik mas dan istrinya.!"ujar nya.
"Iya makasih ya,ya udah kami pamit dulu,assalamualaikum.!"ucap Maya lalu berlalu setelah susi membalas salamnya.
**
"Kamu jahat,kamu bohongin aku,sekarang aku sendirian,aku ga punya temen lagi.!"rengek nya sambil terduduk di lantai kamarnya seraya memandangi bingkai foto di genggamannya,yang terdapat gambar dirinya dan Ali.
Susi pun masuk dan mendekati putri nya,dan mengangkatnya kepangkuan serta memeluknya.
"Sayang,anak bunda harus kuat ya,bunda tau kamu dan Ali itu sahabat terbaik,kamu jangan sedih lagi ya,Ali pergi kan karna orang tuanya harus pindah sayang!"ujar Susi.
"Tapi kan dia bisa tinggal disini aja bareng kita bunda,pasti dia lebih seneng tinggl disini bareng aku.!"ujarnya.
"Ga mungkin sayang,ga mungkin dia harus di pisahkan dari orang tuanya,coba deh kamu pikir dan di balikan ke kamu,kalau bunda pindah jauh keluar negri,emang nya kamu mau pisah sama bunda?"ucapnya.
Prilly pun perlahan menggeleng.
"Prilly ga mau pisah sama bunda!"lirihnya.
"Nah,tu kan tau,Ali psti juga ga mau pisah sama orang tuanya sayang,meskipun dia berat juga pisah dari kamu,jadi kamu jangan nekan Ali ya,kasian dia jadi bingung gitu,kamu hrus belajar ikhlas,krna setiap pertemuan itu pasti ada perpisahan,okey.?"ujarnya.
Perlahan Prilly pun menganggukkan kepalanya lesu.
"Nah gitu dong,anak bunda hebat,jangan nangis lagi ya.!"ujar nya seraya mengusap air mata yang membasahi pipi Prilly
"Senyum dong sayang.!"ujar bundanya.
Perlahan Prilly pun mengembangkan senyumnya seiringan dengan air matanya pun kembali tumpah.
"Loh kok nangis lagi sayang?".
"Kalau nanti ternyata pangeran lupa sama aku gimana bunda,SMA itu kan lama banget,SD aja aku belum.!"ujar nya.
"Sayang,yakin deh,kalau sahabat sejati itu ga akan pernah lupa sama sahabatnya.!"ucap bunda nya.
"Kami bukan sahabat sejati bunda,pangeran bilang,kami ini adalah sahabat hidup,selamanya akan sama-sama sampai nanti dewasa,dan kami nanti akan menikah,seperti bunda sama ayah,dan seperti mama dan papa nya,boleh kan bunda,kalau udah gede,aku nikahnya sama pangeran,pangeran udah janji bunda.!"ujar nya mmbuat bundanya menatap kaget,bagaimana mungkin anaknya yang masih kecil sudah tau soal nikah.
"Emm iya-iya,ya udah,sekarang kamu istirahat dulu ya,bunda mau masak dulu ya nak!"ujarnya cepat karna tak ingin anaknya terus-terusan membahas masalah itu.
"Iya bunda.!"jawabnya.
Lalu ia naik ke ranjang nya dan berbaring sambil memeluk bingkai foto itu.
**
"Janji ya Pangeran kamu ga akan tinggalin aku,kita akan sama-sama terus,soalnya kan aku ga punya teman lagi selain kamu.!"ucap nya.
"Iya Putri,kita ini kan sahabat hidup,kalau nanti kita jauh,kita pasti akan jumpa lagi,dan kalau sudah besar,kita akan menikah deh.!"ucapnya.
"Menikah itu apa?"tanya nya bingung.
"Menikah itu hidup bersama-sama,kaya mama dan papa aku,kaya bunda dan ayah kamu,kamu mau kan?"ucapnya lugu.
"Ya mau dong,kan kita sahabat hidup.!"jawab nya tersenyum senang lalu mereka pun mengaitkan kelingking mereka.
*
Prilly mengusap matanya yang terus di aliri air mata,karna dari tadi ia terus terbayang-bayang percakapan antara ia dan Ali.
"Pangeran,kenapa sih kamu harus pergi,kamu jahat.!"gumamnya pelan sambil tersedu lalu tak lama ia pun terlelap karna lelah menangis.
#skip
Keesokan harinya.
Prilly duduk meringkuk di samping tempat tidurnya,dari tadi suara Ali memanggilnya dibalik pintu tak di hiraukannya..
"Putri,keluar dong,aku sebentar lagi mau berangkat nih,ayo keluar dong!" Ali terus menangis sambil mengetok-ngetok pintu.
Didalam Prilly terus meringkuk di balik ranjangnya sambil menangis.
"Kamu jahat,kamu mau pergi tinggalin aku,aku ga mau ketemu kamu.!"lirih nya pelan sambil menangis tersedu.
"Putri,aku mohon kamu keluar..!"ujar nya sambil terus mengetok pintu.
Lalu datang kedua orang tuanya serta bunda Prilly.
*
"Ya ampun Ali sayang,udah dong,yuk kita berangkat sekarang nak.!"ucap nya.
Ali menggeleng cepat.
"Ngga ma,aku ga mau berangkat sebelum ketemu Putri,tante suruh Putri keluar tante,suruh dia keluar.!"rengek nya.
"Sayang,mending kamu berangkat sekarang,mungkin Prilly nya lagi tidur,soalnya pintunya di kunci.!"bujuk bunda Prilly.
Prilly hanya diam tersedu mndengar percakapan itu dari dalam.
"Ali,ayo kita berangkat sekarang,nanti kita ketinggalan pesawat.!"ucap papanya.
"Ngga pa,aku ga mau berangkat kalau belum ketemu Putri,Putri,Putri,ayo keluar putri.!"teriaknya sambil menangis tapi tak juga di respon Prilly.
Lalu..
"Bandel banget kamu ya.!"ucap papa nya sambil tiba-tiba menggendongnya berjalan keluar.
"Turunin pa,turunin aku,Putri Putri salju aku mohon kamu keluar.!"teriaknya.
Makin lama Prilly mendengar suaranya makin jauh.
**
Ali terus berteriak-teriak dari dalam mobil.
"Susi,aku pamit dulu ya,semoga suatu saat kita bisa ketemu lagi,jagain Prilly ya,dia pasti sedih pisah dengan Ali.!"ucap Maya.
"Iya mbak,mbak sama mas hati-hati juga ya,jagain Ali,saya yakin kok,ini hanya sementara,namanya juga anak-anak,paling beberapa hari kemudian mereka udah tenang dan lupa.!"ucapnya.
Lalu mereka pun berpelukan.
**
Prilly langsung sigap berdiri dan menatap pintu.
"Pangeran.!"lirihnya.
Lalu ia berlari menuju pintu membukanya dan langsung berhambur lari keluar.
"Pangeran,Pangeran tunggu.!"teriaknya berlari sambil menuruni anak tangga dan keluar.
"Putri Putri..!"teriaknya sambil berlari turun dari mobil dan memengang tangan Prilly tapi ditahan mamanya.
"Udah Ali sayang ayo kita pergi,kita udah telat!"ucap mamanya
"Pangeran jangan pergi,tante jangan pisahkan kami!"tangis Prilly
"Iya ma,jangan pisahin kami.!"ucapnya dengan terus berpegangan pada Prilly
"Ayo Ali.!"tarik bundanya.
"Ga mau,Putri....!"tangisnya histeris
"Pangeran jangan pergi,aku ga mau sendirian.!"tangis nya.
Lalu tangan mereka pun terlepas karna tarikan mamanya Ali.
Lalu mereka pun bergegas pergi.
"Pangeran.!"teriak histeris Prilly yang ditahan bundanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments