Saat keluar kamar, Andre menggendong Lio sambil menutup pintu. Tiba-tiba ....
⚫
"Lio ... sama Aunty yu!" Ucap Calista mengambil alih Lio dari gendongan Abang nya.
"Hati-hati gendong di tangga nya, jangan di bawa lari-lari, ja--"
"Issh ... bawel Abang ini." seru Calista
"Abang bukan bawel tapi mengingatkan." Ucap Andre menasihati adik nya
"Iya Abangku yang ganteng, terima kasih sudah mengingatkan adik nya yang cantik ini." Ucap Calista sambil melangkah meninggalkan Abang nya
"Nahkan Abang gak muji, dasar muji diri sendiri." Seru Andre sambil memutar bola matanya malas.
Saat semua sudah berkumpul di meja makan, tanpa terkecuali. Mereka sangat menikmati sarapan dan tidak ada yg berbicara, karena sudah menjadi kebiasaan saat sedang makan. Setelah selesai makan
"Ndre ... kamu gak mau pindah bidang?" tanya Ayah Bima.
Seketika Andre mengalihkan pandangan kepada Ayah nya, saat sedang memberikan susu kepada Fio.
"Pindah bidang gimana Yah?" Tanya Andre bingung
"Pindah bidang, seperti sekarang menjadi Dokter di ganti jadi CEO, menggantikan Ayah."
"Maaf yah, gak bisa karena menjadi Dokter sudah bidang Andre. Atau bisa digantikan dengan Calista." Tawar Andre
Ayah Bima sedang berfikir ucapan anak sulung nya.
"Sudahlah Yah! Memang Andre ingin nya menjadi Dokter, kalau di paksakan nanti bukan nya berhasil memimpin malah gagal." Seru Bunda
"Bunda sangat pengertian deh." Ucap Andre sambil tersenyum
"Yasudah Ayah tidak akan memaksa, kalau kamu sudah siap, boleh kamu memimpin kapan saja. Tapi kalau tidak siap biar di pegang oleh Calista dan cucu Opa." Ucap Ayah final
...---------------------------------------------------...
Sesudah sarapan Ayah Adit langsung berpamitan dengan anak-anak dan istri nya karena takut terjebak macet.
"Ayah berangkat dulu, jangan kangen ya Bun biar Ayah saja yang kangen." Ucap Ayah Adit sambil berdiri dari meja makan.
"Pagi-pagi sudah gombal saja si Ayah, sudah tua juga malu di liatin anak-anak!" Seru Bunda
"Tua juga masih ganteng, apalagi kuat di atas ra--"
Blus pipi Bunda merah seperti tomat
"Sudah-sudah makin ga jelas aja. Ayo Bunda antar sampai depan."
"Tuhkan Ayah sih, pagi-pagi sudah bikin pipi bunda merah." Seru Rian saat melihat Ayah nya yang sedang menggombal.
"Tapi gak apa-apa ada gombalan di pagi hari biar tambah romantis, bener ga dek?" Lanjut Rara
"Aku gak denger, aku gak tau, masih kecil." Ucap Iqbal
"Issh ... apa hubungan nya! Sebel, untung Adik kalau bukan udah aku simpan di luar kamu." Geram Rara
"Ayah, Bunda ...." Adu Iqbal kepada Ayah dan Bunda
Semua orang tertawa, melihat Clara dan Iqbal apalagi melihat Clara yang kesal dengan adik nya tidak memberikan jawaban yang pas.
"Sudahlah, Rara mau berangkat dulu." Kesal Rara sambil berdiri dari meja makan
"Mau berangkat, bareng sama Ayah saja?" Tawar Ayah Adit
"Enggak Yah! Lagian enggak searah, nanti Ayah telat." Ucap Rara
"Yasudah Ayah berangkat duluan ya, Rian jangan lupa ke kantor hari ini ada meeting penting."
"Siap Yah ..." Jawab Rian dengan semangat
...---------------------------------------------------...
Clara baru saja sampai di parkiran Rumah Sakit. Saat dia keluar dari dalam mobil dan akan melangkah ke dalam. Tiba-tiba ada yang memanggil nya siapa lagi kalau bukan Salsa, Finna dan Gita.
"Dokter ..." Teriak Gita
"Dokter Rara ...." Lanjut Finna
"Oy ... berhenti." Ucap Salsa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
최시원
bru baca
2022-10-23
1
Dwi Kumalasari
aku mampir kak
2022-09-02
1