Episode 4

Mentari diam sejenak lalu ia paksa untuk senyum dan lanjut membuka lembar berikutnya

"MENTARI ❤️"

Mentari melihat Rionaldo sekilas lalu ia lanjut lagi

"SENJA YANG SELALU TERHALANG REMBULAN UNTUK BERTEMU MENTARI"

Mentari membaca itu ia langsung menjawabnya "mungkin iya, karena Mentari dan senja tidak akan pernah bersatu walaupun dari sinar yang sama" ujar Mentari lagi setelah membaca tulisan dalam album itu

Rionaldo hanya diam dengan respon mentari seperti itu, entah marah, sedih atau kecewa mendengarnya seakan ucapan itu memberikan sebuah tanda mengecewakan

"Kenapa harus ada senja jika ada matahari yang siap menerangi sepanjang hari dengan sinarnya yang terang benderang sampai mata tidak sanggup untuk menatapnya?" Tanya mentari

"Pertanyaan itu sama halnya dengan kenapa harus ada mentari setelah sang fajar padahal kita tahu ada matahari dibalik semua itu?" tanya balik Rionaldo

Mentari berpikir dan menutup album itu tetapi masih memberikan sekad dengan jarinya "karena mentari memberikan kehidupan baru, dari dia kita tahu bahwa saatnya untuk berjuang untuk hidup kita"

"Berarti kamu percaya bahwa hadirmu saat ini membuat seseorang memiliki semangat untuk berjuang karena dia tau hadirmu merupakan sebagian dari hidupnya" jelas Rionaldo

"Maksudnya?" Tanya mentari sudah tidak mengerti

Rionaldo langsung menunjuk jidat Mentari lalu menekannya sehinga kepalanmya mundur kebelakang

"Otakmu berapa digit?"

"Haaa?" Mentari tambah dibuat bingung

"Lanjut saja lihat album foto tapi satu pesanku JANGAN PERNAH BERUBAH APALAGI MARAH PADAKU"

"Tenang, aku gak akan marah kok.. asal...."ucapannya terpotong setelah melihat tulisan I LOVE YOU MENTARI dibuku album tersebut

Mentari menatap Rionaldo "sejak kapan?" Tanya mentari lagi sambil menunduk malu

"Kenapa kamu yang malu, heeyy seharusnya aku yang malu"

"Biasanya laki-laki tidak tau malu" jawab jujur Mentari yang membuat Rionaldo berhenti bicara seketika dan diam sejenak lalu ia bersuara

"Mentari, andaikan aku tidak tau malu dari dulu aku utarakan tidak perlu dengan album seperti itu tapi aku bukan laki-laki seperti yang kamu ucapkan tadi" Rionaldo menjelaskan dirinya sendiri kepada mentari

"Maaf, aku salah ucap tadi" mentari kembali membuka foto album tersebut. Mentari dibuat tidak sanggup untuk lanjut melihat foto-foto itu karena tulisannya yang begitu membuat tidak enak hati jika itu terjadi diantara sahabat

"MANIS"

Mentari langsung mengembalikan album foto tersebut kepada Rionaldo yang lagi duduk didepannya "nanti aku lihat lagi, aku harus masak bubur sebelum pulang tapi kalau masih sakit nanti aku datang masakkan untuk makan malam"

"Iya, terima kasih" ucap Rionaldo sambil bangkit dari tempat duduknya kembali dikamar dengan album foto dan bingkai ditangannya

Mentari kembali memasak bubur didapur untuk makan siang Rionaldo.

...*****💛💛💛*****...

Di perusahaan papa Hadi sedang mengumumkan CEO baru, semua karyawan heboh dengan berita itu

"Benar CEO baru kita masih muda?" Tanya salah satu diantara para karyawan itu

"Iya, pewaris perusahaan ini" jawab salah satu diantara mereka lagi

Mereka masih cerita tiba-tiba Hadi dan Aldi lewat, semua buka jalan sambil menunduk hormat. Setelah Hadi lewat kembali para karyawan berkumpul "waaoow ganteng"

"Sstttt, ganteng-ganteng pasti sudah punya pacar... Malas mengagumi yang sudah punya pacar ntar suka jadi repot" ucap salah satu dari mereka lalu dia pergi meninggalkan teman-temannya

"Idih, padahal dalam hati suka sama CEO baru tadi" jawab karyawan lain

"Bubar-bubar kita kerja" ucap dari mereka lalu bubar kembali kerja di divisi masing-masing

CEO baru ini adalah Aldi Algantara saudara Mentari anak dari Hadi Algantara. Aldi pertama kali menjabat sebagai CEO jadi Hadi masih mendampingi Aldi.

Hari pertama merupakan hari terberat bagi Aldi kerja disebuah perusahaan apalagi dirinya sebagai CEO, keputusan ada ditangannya perusahaan berkembang atau malah menurun semua berada ditangannya dan diujung penanya.

Aldi lagi istrahat diruangan pribadinya, sambil memikirkan strategi apa untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar berkembang dengan pesat dan bisa membuka cabang baru.

"Ting ting ting" punyi ponsel Aldi

Aldi mengambil ponselnya dalam saku jasnya dan melihat layar ponselnya untuk mengetahui siapa yang menelfon

"Arka" ucap Aldi lirih lalu ia cepat mengangkat telfon tersebut

📞"Assalamualaikum bro, dimana?" ucap arka disebrang telfon

📞"Wa'alaikumussalam, diperusahaan papa aku, kamu?" Tanya balik Aldi

📞"kapan tiba di indo? Kok gak ngabarin bro" ucap arka lagi sedikit protes

📞"Kemarin, maaf ya bro sibuk diperusahaan papa jadi gak kepikiran mau telfon kamu" jawab Aldi lagi dengan jujur

📞"Gak apa-apa bro, gimana kalau kita makan malam di restoran fajar" tawar Arka

📞"Oke bro" Aldi mengiyakan., "Ehh kamu sekarang kerja dimana?" Tanya balik Aldi kepada Arka

📞"Aku perusahaan ayah juga sekaligus jadi asisten dosen di kampus ayah aku" tutur Arka kepada aldi

Aldi kepikiran mentari mendengar temannya arka jadi asisten dosen di kampusmya sendiri

📞"Sudah dulu ya bro, aku harus kekampus siang ini ada mahasiswa yang mau kumpul tugas sekaligus mahasiswa yang mau bimbingan" tutur arka lalu ia memberi salam sebelum mematikan sambungan telfon "assalamualaikum"

📞"Wa'alaikumussalam" jawab Aldi lalu menyimpan ponselnya diatas tempat tidur sambil memikirkan ucapan arka tadi

"Bimbingan.. mahasiswa kumpul tugas.. dan kampus sendiri" ulang Aldi bingung dengan ucapan arka tadi, "untuk apa jadi asisten dosen dikampus sendiri bikin capek saja" sambung Aldi lagi sambil jalan mengitari tempat tidurnya.

"Aku punya ide" ucap aldi lagi lalu mengambil ponselnya menelfon mentari

📞"Assalamualaikum, dek dimana?" Tanya Aldi

📞"Wa'alaikumussalam, ini lagi siap-siap kak ternyata siang ini aku mau bimbingan" jawab Mentari dengan buru-buru menyendok bubur untuk Rionaldo

📞"Kamu dimana kok ada bunyi piring" tanya Aldi lagi curiga kepada Mentari

📞"Di apartemen teman aku kak, teman aku lagi sakit.. sudah dulu ya kak.. aku buru-buru mau bimbingan nih" ucap mentari lalu mematikan sambungan telefon dengan sepihak

Aldi melihat ponselnya sudah mati karena mentari mematikan tanpa salam terlebih dahulu

"gak ada akhlak ini anak" ucap aldi sambil memperhatikan layar ponsel

Aldi kembali kerja, makan siang ia dibawakan oleh sekretarisnya yang dia sudah pesan terlebih dahulu.

Sedangkan Mentari membawakan bubur untuk Rionaldo yang sekarang lagi duduk nonton,

"Ini buburnya" ucap mentari dengan senyum bangga melihat hasil masakanmya itu

"Gak pakai racun tikus kan?" Tanya Rionaldo curiga

"Heee" mentari refleks memukul Rionaldo "mana ada sahabat mau bunuh sahabatnya sendiri"

"Ada, kamu" jawab Rionaldo lagi

"Kapan?" Tanya mentari lagi, "makan, habis ini aku mau bimbingan sama pak Bagus" sambung mentari

Rionaldo yang sudah menerima mangkuk bubur itu hendak menyuapkannya dalam mulut tiba-tiba mendengar bimbingan sama dosen Bagus, Rionaldo langsung menaruh kembali sendok buburnya dalam mangkok.

Mentari melihat itu "kenapa gak enak?.. tadi dipuji enak sekarang sudah tidak enak.. hmmm gak konsisten"

"bukan gak konsisten tapi aku masih kenyang"

"makan aja baru minum obat" ucap mentari sambil memikirkan bimbingan pertamanya kepada pak Bagus

Rionaldo begitu bahagia mendengar Mentari yang perhatian kepadanya, tanpa ia sadari ia menyunggingkan senyum sambil mengaduk-aduk buburnya. Rionaldo makan dengan semangat tanpa sadar ia menghabiskan buburnya satu mangkok

"Gimana kalau proposal aku dicoret-coret" batinnya sambil melihat Rionaldo yang sedang makan

Rionaldo merasa kalau ada yang melihatnya, ia menoleh kearah Mentari dan mendapatkan mentari lagi melihatnya sedang makan

"Kenapa?" Tanya Rionaldo sambil menaikkan alisnya

"Doain aku ya, aku mau bimbingan pertama kali nih.. tapi aku takut jangan sampai ketemu lagi dengan asdos menjengkelkan itu" ucap Mentari kepada Rionaldo

"Aamiin, mudah-mudahan tidak bertemu dengan beliau" ucap Rionaldo sembari ia senyum kepada mentari

"Aamiin ya Allah" mentari mengaminkan ucapan Rionaldo sebelum melihat ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk

Mentari membuka pesan tersebut dengan sekilas membacanya langsung memberitahu Rionaldo

"Ri.. ada nomor baru yang chat dengan sopan" ucap Mentari sambil mengangkat ponselnya menghadapkan layarnya kedepan Rionaldo

"Coba buka, aku yang baca" tawar Rionaldo lagi dan mentari dengan cepat kilat membukakan pesan tersebut dan Rionaldo membacanya, dia tidak fokus dipesannya melainkan dia lihat siapa yang kirim pesan "arka asisten dosen pak Bagus" ucap Rionaldo dengan lambat yang membuat Mentari langsung kena mental

Mentari mengusap mukanya dengan kasar dan muka ingin menangis "kayaknya aku wisudahnya kecuali pak Arka ini damai dengan saya, aku harus pergi Ri.. cepat sembuh" ucap Mentari

"Iya, hati-hati kekampus.. terimakasih buburnya" ucap Rionaldo sepenuh hati

"Iya" jawab Mentari yang sudah menutup pintu Rionaldo

Rionaldo melihat punggung Mentari yang sudah tidak terlihat ia mengambil obatnya dan dia minum. Rionaldo enak dosennya semua mudah ditemui dan bisa diajak bercanda jadi Rionaldo santai dalam hal bimbingan.

15 menit kemudian mentari sampai depan fakultasnya. Sebelum turun, Mentari menarik napas terlebih dahulu supir taksi online yang melihat mentari itu langsung bertanya

"Kenapa mbak?" Tanya pak supir taksi tersebut

"Mau berperang dunia ketiga didalam pak, makanya aku sampai sesak napas nih.. ini uangnya pak" ucap mentari lalu ia keluar

sedangkan pak supir ketawa mendengar jawaban penumpangnya itu lalu memutar balik mobilnya.

Mentari sampai depan ruangan pak Bagus, mengetuk pintu dan ada orang yang mempersilahkan masuk, mentari pun masuk dengan hati-hati meskipun hatinya kesal melihat orang yang ada didepannya tapi tetap ia coba untuk ramah dengan senyum damai walaupun dalam hati sudah ingin berperang.

"Duduk, sudah dewasa kan tidak perlu disuruh" ucapnya

"What.. mau bimbingan sama asisten seperti ini" batin Mentari sembari ia duduk

"Mana proposalnya?" Tanya pak Arka

Mentari langsung mengeluarkan proposal dari dalam tas dan memberikannya kepada pak Arka, arka menerimanya dengan senyum sekilas yang mentari tidak sadar hal itu

"Kamu mau sarjana dengan proposal seperti ini?" Tanya pak arka kepada mentari

"Iya pak, apa ada yang salah pak?" Tanya Mentari

"Bukan hanya salah tapi ini fatal" ucap pak arka yang membuat Mentari patah semangat

"Fatal maksudnya pak, salah semua?" Tanya Mentari

"Iya, besok pagi kamu harus datang jam 8 pagi untuk memperbaiki proposal kamu ini" ucap pak Arka kepada Mentari

Mentari yang tidak mengerti sampai otaknya tidak jalan."baik pak" jawab mentari lalu ia keluar tanpa pamit

Pak arka melihat mentari sudah membuka pintu hendak keluar "sopan santun kamu dimana tinggal hilang saja"

"Ya Allah pak, saya hilang gimana bapak saja masih tegur saya" jawab mentari malas pusing mengingat proposalnya banyak yang salah

"Bukan mahasiswi kalau gampang nyerah" ucap pak Arka

Mentari mendengar itu, kenapa rasa kesal dihatinya melebihi rasa takutnya kepada asdos tersebut, ia kembali dimeja pak arka yang lagi duduk yang sedang membuka proposal Mentari

"Pak, kami sebagai mahasiswa tidak butuh ucapan proposal kamu salah karena kami juga tau, meskipun kami sudah melakukan yang terbaik tapi kami yakin sebagai mahasiswa pasti ada yang salah atau kurang makanya kami melakukan bimbingan.. kenapa dosen-dosen tidak bilang proposal kamu masih ada yang kurang, dilengkapi saya tunggu besok.. itu pak enak kami dengar sebagai mahasiswa bukan mematahkan semangat kami dengan ucapan fatal seakan-akan kami tidak ada usaha sama sekali tinggal copy paste dari internet tanpa melihat sumber yang jelas" kesal Mentari dengan nada tinggi yang membuat diluar ruangan itu berkumpul dipintu ruangan pak arka dan pak bagus

"Kamu sadar dengan ucapan kamu tadi?" Tanya pak arka kepada Mentari

"Maaf pak, habisnya bapak membuat saya hilang kesabaran"

"Selama saya kuliah dan sampai sekarang jadi asdos, saya belum pernah menemukan mahasiswi langka seperti kamu" ucap Arka kesal dengan ucapan Mentari tadi

"Maaf pak" ucap mentari tunduk karena takut "mati aku, bisa-bisa tidak wisudah tahun ini" sambungnya membatin

"Keluar sekarang, besok pagi harus sudah disini jam 8 pagi kalau terlambat proposal kamu tidak akan saya periksa" ucap pak arka lalu membukakan pintu untuk Mentari "silahkan keluar" sambungnya dengan dingin

"Baik pak, terimakasih" ucap mentari lalu ia keluar begitupun dengan Arka kembali menutup pintu ruangannya.

"Hahaha... Enak dikerjain habisnya terlalu lambat kecuali sudah dikirimkan pesan baru datang" ucap Arka dengan santai di kursi kebesarannya.

Pak Arka banyak ditawarkan untuk membimbing mahasiswa yang proposal tetapi dengan alasan banyak pekerjaan di kantor takutnya tidak bisa ia urus tetapi pas masuk nama mentari ia langsung terima dan kata pak bagus kalau itu mahasiswi yang dia awasi pada saat ujian diruangannya.

Pak Arka tanpa berpikir panjang menerima tapi hanya satu mahasiswi tidak yang lain.

"Assalamualaikum bos" ucap asisten pribadinya lewat telefon

"Wa'alaikumussalam, iya.. ada apa?" Tanya Arka dingin

"Perempuan tadi ada di kantin" ucapnya lagi

"Tolong hampiri dan bayarkan makanan yang dia pesan" ucap arka lalu ia matikan sambungan telfon dan mengambil tasnya keluar menuju kantornya

Sedangkan asisten Arka sedang melakukan seperti apa yang perintahkan oleh bosnya.

Mentari yang lagi makan sedikit demi sedikit sambil melamun memikirkan proposalnya dan perjuangannya akan dimulai besok dengan pak Arka membuatnya stres duluan

"Pak Arka gila, kenapa sih harus diperbaiki diruangannya kenapa tidak coret saja lalu aku perbaiki dirumah kan enak" ucap mentari tidak terima sambil mengaduk minumannya itu

Asisten arka menghampiri "mbak kenapa, sepertinya lagi banyak masalah"

"Gak ada kok, mau duduk disini juga?" Tanya mentari dengan seulas senyum kepada laki-laki tersebut

"Emang bisa? Aku yang traktir kebetulan saya lihat mbak ini sedikit ada masalah"

Mentari malas berdebat, ia takut akan salah bicara lagi seperti yang terjadi kepada pak arka tadi "terima kasih kalau begitu"

Asisten Arka mendengar ucapan mentari tanpa menunggu waktu lama ia langsung kekasir membayar makanan mentari lalu kembali kepada mentari "mbak, saya sudah bayar jadi tidak perlu lagi ke kasir untuk bayar"

"Sekali lagi terima kasih ya" ucap Mentari lagi kepada asisten arka itu

Asisten arka setelah bayar ia langsung pergi karena arka sudah mengirimkan pesan bahwa dia segera ke kantor sekarang ada hal yang harus ia selesaikan.

"Loh, katanya mau makan tapi malah pergi" ucap Mentari setelah melihat orang yang bayarkan makanan tadi sudah tiba di pintu keluar, "tidak masalah, makan gratis" sambung Mentari senang

......***SEMOGA SUKA❤️......

...MENTARI SELALU MENUNGGU TEMAN-TEMAN UNTUK MAMPIR😁🌹...

.......

.......

.......

...JANGAN LUPA DUKUNGANNYA YA TEMAN-TEMAN...

...👇...

...KOMEN, LIKE DAN VOTE...

...TERIMA KASIH 🙏***...

Terpopuler

Comments

Han

Han

eh eh eh apa ini pak arka ????

2023-06-17

1

Han

Han

Mentari Terimakasih udah nyampein isi hati anak semester akhir 🙌🏻🙌🏻

2023-06-17

2

Han

Han

Santai dong pak

2023-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Pengumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!