Episode 1

Langit mulai redup, warna jingga yang menghiasi langit sedikit demi sedikit mulai pamit bersama matahari. Bintang dan bulan siap untuk berperan menghiasi langit dimalam hari.

Mentari yang baru pulang dari kampus dengan perut kosong ditambah badan memanggil untuk segera istrahat membuat tuannya tidak bisa melawan selain mengikuti kehendaknya.

Mentari masuk dalam rumah langsung menuju meja makan.

"Bun.. ada makanan enak gak?"

"Kamu baru pulang sekarang, dari mana?" Tanya balik ibu Anita sambil menaruh cumi bakar dan sayur tumis kangkung pedas

"Ma syaa Allah bunda, rajin amat masak cumi bakar.. aku makan ya?" Izin Mentari sudah tidak tahan melihat menu untuk malam ini.

"Mandi dulu baru makan" larang ibu Anita yang masih menyendok lauk didapur. Ia tidak tau kalau putrinya itu sedang menikmati makanannya

"Nanggung bun" jawab Mentari yang sudah nambah nasi 2 kali. "Alhamdulillah, kenyang" sambungnya lagi sambil mengusap perutnya karena kenyang

Ibu Anita, menuju meja makan dengan semangkuk sup ditangannya dan Mentari sementara minum tanda ritual makanannya akan berakhir.

"Sudah makan?" Tanya ibu Anita

"Iya Bun, Mentari lapar sekali... Mentari kekamar dulu ya bunda" pamit Mentari sambil mengangkat tasnya.

Ibu Anita dan Pak Hadi makan malam berdua tanpa Mentari sedangkan mentari dikamar membersihkan diri dan lanjut kerja tugas kampus sebagai nilai tambahan untuk UAS nanti, jadi seorang mahasiswa/i semakin dekat dengan akhir semester maka tingkat kesibukannya makin bertambah

"Bun, Mentari gak makan sekalian?" tanya papa Hadi baru ia sadar ternyata mereka hanya makan berdua

"Sudah makan tadi pa, dia yang duluan makan katanya lapar sekali" jawab ibu Anita dengan suapan terakhir lalu ia minum

Papa Hadi mendengar itu hanya mengangguk lalu ia kembali lanjut makan begitupun dengan ibu Anita menunggu suaminya selesai makan

Berbeda dengan Mentari yang masih fokus belajar untuk final besok pagi.

"Huuaammm" Mentari menguap sambil menutup mulut

"Ngantuk, udah jam berapa sekarang?" Tanya mentari seorang diri dalam kamar lalu ia meraih ponselnya "lahhhh.. baru jam 9 sudah mengantuk, apa kabar nilai nanti" sambungnya lagi masih memaksakan diri untuk terus belajar

15 menit kemudian, bukannya belajar malah enak tidur berbantalkan lengannya diatas meja, tidurnya sangat nyenyak sampai panggilan telfon ia tidak dengar.

...*******************...

Pagi yang cerah dengan cahaya mulai masuk disela-sela gorden kamar mentari. Mentari masih berada dibalik selimut yang hangat, membuat empunya susah untuk bangkit dari tempat tidur.

"Tok tok tok"

"Mentari, gak kekampus?.. sekarang sudah pukul 7 pagi" teriak ibu Anita dibalik pintu kamar putrinya itu

Meskipun mentari masih tidur, telinganya masih mampu menangkap ucapan bundanya itu kalau sekarang sudah pukul 7 pagi. Mentari menyibakkan selimutnya lalu bagun dengan cepat lari membuka pintu kamar dengan rambut singa

"Bunda, benar sudah jam 7?" Tanya Mentari memastikan

"Iya" jawab ibu Anita dengan tangan yang dia lipat didada..

"sudah mau wisudah tapi masih suka terlambat bangun pagi" sambungnya lagi dan kali ini ia marah karena dia kira Mentari sudah siap-siap kekampus ternyata belum bangun.

"Efek belajar bun" jawab mentari lalu lari kekamar mandi.

10 menit kemudian, mentari sudah duduk dimeja makan dengan cepat mengambil satu roti tawar lalu mengolesnya dengan selei rasa kacang dan lari menuju mobil yang sudah ditunggu oleh papa Hadi dihalaman rumah

"Ayo pa, nanti mentari terlambat" ucapnya sambil mengunyah roti tawar yang dia bawa tadi

Papa Hadi menyusuri jalan kota dengan pelan, mentari melihat jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Mentari menepuk-nepuk tangannya diatas kursi mobil diatara dirinya dan papanya itu.

"Papa, lambat amat bawa mobil" batin Mentari

Papa Hadi yang masih fokus nyetir teralih ditangan mentari yang suka menepuk tempat duduk

"Kenapa?" Tanya papa Hadi

"Mentari sudah mau terlambat pa" jawab mentari dengan cepat karena pertanyaan ini yang dia tunggu dari tadi

"Tanya dulu teman-teman kamu, jalanan sedikit macet"

Mentari mendengar perintah dari papanya tanpa berpikir panjang dia langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas lalu mengirim pesan kepada Siska

✉️ Mentari : Sis, udah ada dosen?

Setelah selesai mengirim pesan kepada siska, mentari mengembalikan ponselnya dalam tas. Papa Hadi hanya memperhatikan putrinya sekilas lalu kembali fokus nyetir.

"Belum terlambat kan?" Tanya papa Hadi lagi

"Belum dibalas pa"

"Chat lagi dong, takutnya kamu terlambat"

Mentari kembali mengeluarkan ponselnya dan kali ini dia chat Rionaldo

✉️ "Rio, sudah ada dosen?"

✉️ Rionaldo : tinggal tuan rumahnya yang ditunggu

✉️ Mentari : aku serius

✉️ Rionaldo : iya, aku juga serius.. UASnya diruang dosen, jam 4 sore

Mentari membaca pesan dari Rionaldo itu tidak ada kata yang keluar dari bibirnya selain "apa" dengan ekspresi kaget. Mentari sudah tidak ada semangat diwajahnya karena tadi malam belajar mati-matian demi UAS hari ini ternyata malah disuruh UAS diruangan dosen jam 4 sore.

"Nasib-nasib" batin mentari sambil menggigit jari

Papa hadi menyadari perubahan mentari "kenapa nak?"

"Diundur jadi jam 4 sore pa" jawab Mentari

"Jadi kita pulang sekarang?" Tanya papa Hadi dan menoleh kiri kanan mencari pembelokan

"Ehhh.. jangan pa, aku nunggunya dikampus sama teman-teman" larang Mentari kepada papanya itu dan papa Hadi hanya mengiyakan apa yang diucapkan putrinya

10 menit kemudian Mentari sampai di fakultasnya, dengan santai masuk kelas mencari Siska.

"Sis, benar kita UAS nanti diruangan dosen?" Tanya mentari belum percaya

Siska mendengar pertanyaan mentari yang awalnya menulis langsung berhenti dan menatap wajah mentari yang dia kira hanya bercanda

"UAS apa?" Tanya balik Siska

Kali ini bukan hanya Siska yang bingung, mentari pun ikut bingung dengan pertanyaan balik Siska.

"Hari ini kita UAS kata Rionaldo dipindahkan jam 4 sore" jelas Mentari

"Aku gak dengar info UAS hari ini"

"Aku dikasih tau sama Rionaldo" ulang Mentari lagi meyakinkan Siska dengan jawabannya itu

"mungkin mau UAS duluan, supaya cepat gitu" jawab Siska lalu dia lanjut tulis tugasnya

Mentari hanya mengangguk dia akan coba tanya langsung kepada Rionaldo kalau sudah ada dia dalam kelas. Mentari ikut fokus melihat Siska yang menulis sampai mahasiswa/i lain ikut masuk kelas. Rionaldo pun ikut masuk kelas, mentari melihat Rionaldo langsung menghampirinya

"Maksudnya UAS sore jam 4?" Tanya mentari to the point

Rionaldo melihat kiri kanan dengan senyum sedikit tergambar diwajahnya "ssttttt.. nanti aku jelaskan" larang Rionaldo

"Jelaskan apa?" Tanya lagi mentari yang tidak mengerti maksud dari Rionaldo

Rionaldo langsung menarik tangan mentari membawanya diluar kelas, karena Rionaldo paham betul dengan sifat polos mentari bukan hanya mempermalukan dirinya tapi orang yang ada disekitarnya juga.

"Jam 4 sore, hanya kita berdua yang UAS karena aku ada kegiatan makanya aku minta sama dosen kita UAS jam 4. Supaya aman tinggal urus skripsi.. atau kamu tidak mau?" Tanya Rionaldo

Mentari berpikir sejenak "hhmmmmm, gimana ya?"

"Ya udah aku kasih tau aja dosen kalau gitu, aku sudah jelas mau UAS jam 4 sore ini" ucapan final Rionaldo

"Heeeee, enak aja.. aku mau juga cepat lah.. tapi gimana kalau aku gak tau jawabannya?" Tanya Mentari lagi untuk meyakinkan dirinya

"Ada aku yang bisa bantu kamu, kenapa sih harus ragu-ragu" ucap Rionaldo

"Oke, fix.. aku siap kapten" jawab mentari dengan tangan hormat sembari ia senyum

"Oke, makanya jangan ragu dengan kapten ini" jawab Rionaldo membanggakan diri.

Waktu begitu cepat berputar tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, mentari dan Rionaldo sudah siap menuju ruangan dosen tempat dimana untuk UAS.

Mentari dan Rionaldo jalan beriringan. Mentari yang tegangan orangnya ia membuka tasnya mencari buku catatan untuk UASnya saat ini.

"Kenapa buka tas lagi?, Kita udah mau masuk ruangan dosen" ucap Rionaldo

"Otak aku tidak secerdas kamu, gimana kalau aku lupa jawabannya?" Tanya balik mentari

Rionaldo hanya ketawa lucu mendengar ucapan mentari "santai, tetap kita bisa menjawab"

"Percaya diri bangat ya" jawab mentari lalu ia berhenti dipintu masuk dengan menghela napas kemudian mengetuk pintu dan memberi salam

Rionaldo ingin memberi tahu cara kode kalau nanti tidak tau jawaban dari soal agar aman dan tetap terkendali

"Eehhh, jangan dulu.. kamu sudah tau bagaimana caranya nanti kalau tidak tau jawabannya?"

Mentari menggeleng pelan dengan muka bingung "belum"

"Angkat jari sesuai nomor yang kamu tidak tau" ucap Rionaldo sebelum dosen menyuruh mereka masuk.

"Masuk" dosen mempersilahkan selanjutnya setelah keluar dua orang mahasiswa dari ruangannya.

Yang dipersilahkan selanjutnya tidak lain adalah Mentari dan Rionaldo. Mereka pun masuk beriringan, awalnya tidak memperhatikan dua mahasiswa yang ada didepannya kali ini.

"Ada apa?" Tanya dosen Bagus yang sedikit suka ganggu mahasiswi di kampus. Ganggu disini paling suka lihat mahasiswa dan mahasiswi yang datang bersamaan

"Yang menghadap kemarin pak.." jawab Rionaldo

"Ohhh Rionaldo Mahendradatta dan kamu?" Tanya pak Bagus sambil menunjuk Mentari

Mentari baru buka mulut tiba-tiba Rionaldo bersuara "sama pak, kami berdua mau UAS"

"Kenapa tidak sama-sama yang lain saja?" Tanya pak Bagus lagi

"Aaaaaaa" ucap mentari bingung karena disini dia hanya ikut Rionaldo

"Gini pak, saya dan Mentari ada kegiatan besok jadi kami berdua tidak bisa ikut pak. Kami mengambil waktu untuk UAS sore ini pak, terima kasih pak atas waktu yang telah bapak luangkan untuk saya dan Mentari sore ini" ucap Rionaldo dengan sopan kepada dosen pak Bagus

Pak bagus bukan merespon ucapan Rionaldo malah curiga kepada dua orang didepannya ini

"Kalian ini teman?" Tanya pak Bagus lagi

"Iya pak" jawab Mentari dengan cepat dan Rionaldo hanya menoleh ke tempat lain dengan nada lirih "mati aku".

Biasanya pak Bagus dengan jawaban teman ini jadi senjatanya mengganggu mahasiswa kampus. Tapi entah rezeki mereka hari ini pak bagus tidak banyak bertanya

"Ohh... Ini soal UAS kalian berdua tapi kalian berdua harus pisah, tunggu saya telfon dulu asisten saya untuk mengawasi salah satu diantara kalian"

Setelah memberikan soal kepada Rionaldo dan mentari kemudian pak Bagus menelfon asistennya. Tidak lama kemudian asistennya mengetuk pintu dan masuk. Asisten pak bagus bukan mengawasi Rionaldo melainkan Mentari.

Rionaldo kerja soal tidak fokus matanya selalu kearah Mentari. Rionaldo melihat asisten pak Bagus selalu perhatikan Mentari yang lagi fokus menjawab soal yang diberikan pak Bagus

"Ngapain asisten pak Bagus selalu memperhatikan mentari" batin Rionaldo yang sudah menjawab semua soal yang diberikan dosen tetapi dia masih menunggu mentari

Mentari sudah menjawab semua soal yang diberikan oleh pak Bagus. Mentari menoleh kearah Rionaldo

"Kita kumpul yuk" ajak mentari dari sudut ruangan dan Rionaldo pun mengangguk iya lalu berdiri menuju meja pak Bagus.

Pak Bagus sebelum mulai UAS mata kuliahnya ia menyuruh asistennya untuk memberi jarak antara Rionaldo dan mentari.

"Yakin jawabanmu sudah benar semua?" Tanya asisten pak Bagus itu lagi

"Iya" jawab Mentari penuh yakin dan Rionaldo pun ikut menghampiri mentari

"Ini banyak yang salah, tulis nomor kontak kamu disini nanti saya informasikan kalau banyak salah" ucap asisten tersebut penuh perhatian kepada mentari tersebut

"Tapi...." Ucap mentari bingung sambil melirik Rionaldo meminta bantuannya

Rionaldo mengerti maksud dari Mentari, dia pun menghampiri asisten tersebut "pakai nomor saya saja pak, kebetulan saya dan Mentari tetangga pak"

"Ohh" jawab singkat asisten tersebut dengan tangan yang dimasukkan dalam saku celana sambil jalan mengitari Mentari

"Bagaimana pak?" Tanya Rionaldo lagi memastikan kepada asdos tersebut, "maaf pak, kami harus pulang waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 sore" sambungnya lagi mengingatkan asdos tersebut kalau waktu sudah menjelang malam

"Iya pak, kami harus pulang" timpal Mentari sambil melihat asdos tersebut yang sudah membuatnya tidak nyaman berada diruangan itu

"Oke, silahkan" ucap asdos tersebut mempersilahkan mereka pulang

Mentari dan Rionaldo pulang, karena sudah menjelang malam jadi Rionaldo lah yang antar pulang Mentari. Mereka berdua menuju parkiran tanpa berpikir mentari masuk dalam mobil dan duduk santai sambil menunggu Rionaldo masuk

"Rionaldo, kamu mau tunggu asdos tadi yang membuat rambut aku ingin berdiri saking sakit hati?" Tanya mentari

Rionaldo menghampiri mentari dijendela mobil "gimana aku mau masuk, kamu bisa bawa mobil?

Mentari tanpa berpikir langsung menjawab sambil mengomel "tadi aku diremehkan sama asdos yang sok tau itu sekarang kamu juga,. Ahhhh memang laki-laki tidak punya perasaan"

Rionaldo bukan meladenin ucapan Mentari malah ia ketawa "hahahaha"

Mentari langsung keluar dari mobil dan duduk diparkiran tanpa alas dengan tas sampingnya yang dia pegang

Rionaldo sudah duduk dibagian sopir tetapi Mentari masih duduk di luar karena tidak terima dia diremehkan seperti tadi

"Ayo masuk, ini sudah malam.. mana dalam kampus ini banyak hantu.. disini saja sisa satu mobil yang belum pulang.. atau kamu mau...." Ucap Rionaldo menggantung ucapannya

Mentari langsung bangkit dari duduknya dan masuk dalam mobil "enak aja aku numpang sama asdos tadi"

Rionaldo pun mengantar Mentari pulang sedangkan orang tua Mentari terutama bunda Anita sudah panik dirumah karena mentari yang belum pulang sampai sekarang

...***JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE NYA YAA TEMAN-TEMAN...

...SEMOGA KITA SEHAT SELALU... AAMIIIN🤲***...

Terpopuler

Comments

Nenie desu

Nenie desu

semangat thor

2024-05-28

0

Han

Han

ciss dulu mahasiswa tingkat akhir kita samaan 😊😊

2023-06-07

1

Han

Han

Percayalah niat hati untuk belajar gede banget tapi rasa kantuknya juga gak kalah gede😂😂

2023-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Pengumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!