Hari ini Mentari lagi membantu ibunya didapur bukan tidak ada alasan jika dia rajin tetapi hari ini kakaknya Aldi akan balik ke Indonesia setelah menyelesaikan studi S2 dan kerja sebagai asisten dosen di kampusnya sendiri kurang lebih satu tahun selama di luar negeri
"Bun, jam berapa kak Aldi dijemput di bandara?" Tanya Mentari ingin sekali menjemput kakaknya itu
"Papa yang tau, tadi aldi telepon papa kalau tidak salah siang kalau bukan sore" jawab ibu anita sambil membalik ikan gorengnya agar tidak hangus
"Oh gitu" jawab mentari lalu ia lanjut membantu ibunya sampai selesai
Setelah selesai Mentari menuju ruang tengah dimana disana ada tv untuk nonton, sementara ibunya masih membersihkan alat dapur yang mereka gunakan tadi.
Papa Hadi baru pulang rumah, setelah membuka sepatunya ia duduk disamping putrinya yang lagi nonton
"Kamu, gak mau ikut jemput kakak kamu di bandara?"
Mentari menoleh dengan cepat kearah papanya itu "mau dong pa" jawabnya dengan antusias
"Ya udah, siap-siap sekarang. Kakak mu sudah di bandara"
Mentari mendengar kakaknya sudah di bandara ia langsung lari menuju kamarnya memakai kerudung dan tidak lupa memakai sweater
Papa Hadi menuju Bandara yang ditemani oleh Mentari. Tidak lama kemudian mereka sampai, tanpa berpikir panjang Mentari langsung masuk diruang tunggu mencari kakaknya. Ia mencari setiap barisan kursi berharap kakaknya lagi duduk disana, tapi bukan Aldi namanya kalau tidak ketemuan dengan sahabat-sahabatnya walaupun belum sampai rumah, baru sampai di Indonesia
Mentari kembali ke papanya memberi tahu kalau dirinya tidak mendapatkan kakaknya itu
"Pa, kak Aldi mungkin sudah pulang, aku cari dimana-mana gak ketemu"
"Papa telfon dulu kalau gitu" ucap papa Hadi lalu mengambil ponsel dalam saku celananya
📞"Assalamualaikum nak, kamu dimana?.. oohh gitu.. ya udah.. kami tunggu dirumah ya.. cepat pulang bunda menunggu mu" ucap papa Hadi dalam telefon dengan anak sulungnya itu
Mentari yang sudah tidak sabar menunggu "gimana pa?"
"Kita pulang, teman-temannya yang antar pulang" ucap papa Hadi lalu mereka pulang.
...*****💛💛💛*****...
Makan malam kali ini, keluarga Hadi memiliki personil lengkap. Makan malam terasa nikmat, papa Hadi malah nambah nasi dan lauk
"Papa nambah lho, memang masakan aku enak ya pa?"
"Karena anak papa lengkap malam ini" jawab papa Hadi
Mentari memanyunkan bibirnya "muji kah supaya rajin masak"
"Enak dek, ini kamu yang masak?" Tanya Aldi
"Iya kak, hanya bantu bunda sih sebenarnya" jawab jujur Mentari yang mengundang tawa kakak dan kedua orang tua mereka
Makan malam sudah selesai dan berpindah keruang keluarga. Lagi asyik cerita tiba-tiba ponsel Mentari bunyi
"Ting Ting Ting"
"Ponsel siapa tu yang bunyi?" Tanya Aldi
"Ponsel aku" jawab Mentari lalu ia menjauh sedikit dan mengangkat telfon dari Rionaldo
📞"Halo, nanti aku telfon balik ya, lagi kumpul-kumpul dengan keluarga" ucap Mentari dalam telfon
Rionaldo yang ada di apartemennya lagi baring-baring sambil menelfon Mentari rencana ingin tau bagaimana hasil finalnya
📞"Ohh iya, ada keluarga yang datang?" tanya Rionaldo lagi penasaran sedangkan Mentari hendak ingin mematikan sambungan telfon itu dia urungkan niatnya kembali menjawab pertanyaan temannya itu
📞"Hanya keluarga inti.. sudah yaa, by" ucap Mentari lalu mematikan sambungan telfon lalu ia kembali ke tempat duduknya semula
"Siapa yang nelpon?" Tanya Aldi kepada adiknya itu yang baru duduk
"Teman kampus" jawab Mentari lalu mereka kembali ke inti cerita.
Mereka hanya cerita berempat tetapi ramai seperti satu kampung, belum suara tawa mereka yang menggelegar. Papa Hadi begitu bahagia melihat kedua anaknya kumpul bersama mereka saat ini. Papa Hadi langsung meminta anaknya untuk main game
"Gimana kita main game" tawar papa Hadi
"Game apa pa?" Tanya balik Mentari penasaran
"Gamenya jawab pertanyaannya dari papa, gimana?" Tanya papa Hadi kepada kedua anaknya itu
"Oke, sudah lama juga kan kita gak main game.. sebelum papa sibuk dikantor dan Aldi kuliah luar negeri" timpal ibu Anita mendukung suaminya
"Oke.. pertanyaannya adalah telur dulu baru ayam atau ayam dulu baru telur?"
Dengan penuh percaya diri Aldi mengangkat tangan dengan cepat
"Ayam dulu baru telur pa"
Mentari dengan ketawa mengejek "eehhh kak, emang ayam dari mana kalau bukan dari telur, berarti telur dulu baru ayam.. kakak sih terlalu percaya diri" ucapnya sambil menggeleng kepada heran kepada kakaknya itu seakan jawaban sudah benar
"Dek, dimana-mana ayam dulu baru telur.. telur itu dari mana kalau bukan dari ayam.. jadi yang benar ayam dulu baru telur" ulang Aldi lagi kepada adiknya itu yang tidak mau kalah
Ibu Anita dan papa Hadi dengan keahlian masing-masing melerai anaknya
"Gini, sudah lupa kisah nabi nuh As? Dulu papa sering ceritakan kalian berdua waktu kecil.. siapa yang masih ingat... hayo?"
Mentari mulai mengingat-ingat cerita papanya waktu mereka kecil tentang nabi Nuh As. Mentari tiba-tiba teringat dan menoleh kearah kakaknya
"Kakak yang benar, aku yang salah karena cerita dari nabi Nuh As semua binatang dalam kapal berpasang-pasangan" jelas Mentari
Papa Hadi langsung senyum "nah itukan, salah bukan berarti tidak menang dan yang menang jangan terlalu berbangga diri"
Aldi mendengar ucapan papanya itu sepertinya ada unsur lain yang terlibat dalam game ini selain mereka bertiga
Papa Hadi langsung menyuruh istrinya untuk mengumumkan siapa yang menang. Ibu Anita pun siap-siap mengumumkan siapa pemenangnya
"Juara satu dalam game ini adalah Mentari" ucap ibu Anita yang membuat Aldi kaget karena merasa dirinya benar tapi kalah sedangkan Mentari tidak kalah kaget dari kakaknya karena jawabannya salah malah tapi malah jadi pemenang
"Gimana ceritanya jawaban salah jadi pemenang" ujar Mentari
"Lah" jawab Aldi sambil mengangkat tangannya kedepan "benar tapi kalah"
"Adik kamu menang bukan karena jawabannya tetapi ia mampu mengingat cerita nabi Nuh As waktu kalian masih kecil" jelas ibu Anita sebelum melanjutkan ucapannya "tapi hadiahnya sama antara juara satu dan juara harapan"
"Bunda masa gitu, gak ada juara dua tapi ada juara harapan" protes Mentari lagi
"Iya, karena juara harapan itu yang diharapkan untuk jadi pemenang kedepannya bukan hanya pemenang saat ini" jawab papa Hadi yang membuat Aldi menautkan tangannya didepan dada dengan bangga
"Benar itu pa, tapi pa bun kayaknya aku harus istirahat" pamit Aldi yang hanya diangguki oleh kedua orang tua dan adiknya itu.
Merekapun ikut istrahat dikamar masing-masing, begitupun dengan Mentari sampai dikamar ia kembali teringat kalau dirinya janji Rionaldo untuk menelponnya kembali. Mentari duduk santai diatas tempat tidur sambil menelfon Rionaldo, berkali-kali ditelfon tidak angkat Mentari mencoba lagi dengan harapan kali ini akan dijawab teleponnya
📞"Assalamualaikum, kenapa telfon jam gini?" Tanya Rionaldo to the point
📞"Wa'alaikumussalam, kan tadi aku janji mau telfon balik.. ngegas bangat sih, kalau gak mau ditelfon tinggal bilang kalau lagi malas" jawab mentari. Ia tidak suka kalau Rionaldo mengatakan hal demikian
Mentari mendengar Rionaldo menarik napas dan mengeluarkannya dengan pelan untuk menormalkan perasaannya yang kaget karena nada dering ponselnya itu, dengan lembut Rionaldo berkata diseberang telfon yang didengar secara jelas
📞"mentari ini sudah tengah malam, aku tadi kaget siapa yang menelepon tengah malam seperti ini ternyata kamu, untung kamu sahabat aku"
📞"Oohh.. hehehehe... Ya udah, aku matikan sambungan telfonnya dan kembali tidur.. assalamualaikum" ucap Mentari dengan kesal karena baru kali ini ia dengar Rionaldo cepat tidur dan protes karena meneleponnya tengah malam
📞"Wa'alaikumussalam" jawab Rionaldo yang sudah tidak sanggup menahan rasa kantuknya
"iya, aku tahu nih pasti habis ketemuan dengan pacar kamu kan makanya pas aku menelfon sudah ngantuk.. haalllaaaahhh.. memang laki-laki kalau sudah ketemuan dengan cewek, sahabatnya pasti dilupa" ucap mentari kesal. karena tidak biasanya Rionaldo seperti itu. Mentari sengaja mengomel panjang lebar kayak emak-emak ditelfon agar Rionaldo hilang rasa kantuknya dan benar sesuai prediksinya gara-gara ucapannya itu membuat Rionaldo rasa kantuknya hilang seketika
📞"Tau dari mana?" Tanya Rionaldo seakan membenarkan ucapan mentari
"Benar kan dugaan aku.. sudahlah, katanya ngantuk,, tidur sana.. nanti gak bisa ketemuan dengan cewek kamu besok pagi gara-gara aku yang menelfon tengah malam" kesal Mentari yang membuat Rionaldo menahan tawanya
📞"Kamu kenapa sih?" Tanya lagi Rionaldo pura-pura tidak tau apa-apa padahal mentari sudah kebakaran jenggot
Mentari mendengar Rionaldo malah bertanya lagi seakan malas pusing
📞"sahabat aku yang baik., sudah dulu ya, kita akhiri dari pada aku tambah kesal sama kamu"
📞"Aku gak ngomong apa-apa lho dari tadi hanya kamu saja....." Tut tut tut.. sambungan telfon dari mentari terputus
Rionaldo kembali merebahkan badannya keatas tempat tidur dengan berbantalkan lengan. Rionaldo mencoba menutup mata ingin kembali tidur tetapi matanya sudah tidak bisa tertutup lagi.
Rionaldo memutar badannya menghadap tembok tapi lagi-lagi tidak bisa tidur. Dia mengambil ponselnya dari pada baring-baring tidak ngapa-ngapain dan bingung memikirkan keanehan mentari mending dia buka media sosial. Belum lama membuka Facebooknya ia berpindah ke Instagram, baru lima menit Rionaldo sudah melihat postingan Mentari kepala laki-laki setengah dengan caption "setengah manusia sadar"
Rionaldo bukannya fokus difoto melainkan merasa lucu dengan caption-nya "ini anak aneh" ucapnya seorang diri dalam kamar.
Rionaldo memantau postingan mentari karena dibanjiri banyak komentar melihat caption mentari seperti itu, dia larut membaca komentar sampai lupa kalau sekarang sudah pukul 3 pagi.
Tidak jauh beda dengan mentari yang belum tidur dari semalam, dia hanya main medsos sampai lupa waktu. Dia melihat dipostingnya dibanjiri komentar ia ikut berkomentar
"teman-teman gak mau tau siapa orangnya?"
Dari pertanyaan mentari dikolom komentar itu, semua yang sudah meninggalkan kolom komentar kembali berkomentar
"Siapa?" Pertanyaan sebagian besar dari para komentar sosmed
Mentari kembali membalas berkomentar tersebut "dia teman jauh saya" ucap mentari asal
Rionaldo yang kembali penasaran dengan komentar postingan Mentari "hhmmm teman jauh" batinnya setelah membaca semua komentar lalu menonaktifkan ponselnya untuk tidur meskipun waktu sudah menunjukan pukul 4 pagi.
Rionaldo penasaran dengan postingan Mentari tapi kalau ikut berkomentar akan ketahuan sama Mentari kalau dirinya belum tidur. Rasa gengsi itu membuat Rionaldo tidak tau tentang keluarga jauh mentari itu sehingga dirinya kali ini tertidur.
Sementara disini lain yaitu Mentari. ia sudah tertidur dengan ponsel masih di genggamannya. sebelum ia tidur memasang alarm agar tidak terlambat bangun meskipun tidurnya sudah pagi. Entah apa maksud dari alarm Mentari ini. Mentari masih bergelut dengan mimpi indahnya tiba-tiba ponselnya bergetar
"iihhh.. apa tu" ucap Mentari kaget dengan cepat menarik tangannya dan menjauh dengan duduk dibibir ranjang. ia pelan-pelan mengintip ditengah tempat tidurnya tapi tidak menemukan apa-apa dan kembali bergetar dibalik bad cover Mentari lagi
"apa kodok?" Mentari bertanya-tanya dalam hati, dengan takut Mentari mengambil tongsis hpnya untuk mengait ujung bad covernya yang menutupi yang bergerak itu. Pelan tapi pasti itu yang mentari lakukan, dengan hati-hati bad cover itu tergeser dan melihat benda pipih yang terus bergerak
"ya Allah, jantung sudah mau copot ternyata alarm" gumam Mentari sambil memegang kepalanya, "oleng kayaknya" sambungnya lagi
"haaaoomm" Mentari menguap dengan pelan menuju kaca dikamarnya, "mata merah gara-gara tidak cepat tidur, ditambah bengkak lagi kelopak mata ku" sambungnya sambil memegang matanya itu
Rionaldo di apartemen yang masih dibalik selimutnya, Ia pun pelan-pelan bangkit tempat tidur
"Haaoomm" Rionaldo menguap rasa mengantuk belum hilang. Ia berusaha untuk bangkit dari tempat tidur tetapi badannya serasa pegal-pegal dan tenggorokannya terasa sakit.
...***SEMOGA SUKA❤️.....
...MENTARI SELALU MENUNGGU TEMAN-TEMAN UNTUK MAMPIR 😁🌹...
.......
.......
.......
.......
.......
...JANGAN LUPA DUKUNGANNYA YA TEMAN-TEMAN....
...👇...
...KOMEN, LIKE DAN VOTE...
...TERIMA KASIH 🙏***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Han
Wihh papanya mantep banget ngedidik anak-anaknya supaya nggak lupa belajar agama 👍
2023-06-07
1
Han
Memang kumpul keluarga itu paling the best
2023-06-07
1
Han
Ayo dong pak itu anaknya minta di puji masakannya 😂
2023-06-07
1