''maaf pak! Anak bapak sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Benturan yang dialami oleh istri bapak cukup keras, sehingga mengakibatkan janin terlepas seketika. Diusia kandungan yang masih 4 bulanan memang masih sangat rentan akan terjadinya keguguran. Saya harap bapak bisa bersabar, karena kemungkinan istri bapak untuk mengandung lagi masih sangat besar'' jelas sang dokter yang memeriksa Nina kepada Yudha.
''baik dok! Terimakasih banyak. Kalau begitu saya permisi dulu'' ucap Yudha dengan wajah yang begitu menyedihkan, dia keluar dari ruangan sang dokter.
Yudha masuk kekamar rawat inap Nina, dia duduk dikursi disamping tempat tidur Nina. Nina masih belum sadarkan diri juga. Wajahnya begitu pucat karena mengalami banyak kehilangan darah. Yudha memperhatikan Nina dengan begitu lekat. Lalu Yudha berkata'' seharusnya kamu bisa mengerti keadaan mas Nina! Kenapa kamu begitu tidak sabaran, sekarang anak yang aku nanti-nantikan selama ini sudah tidak ada lagi. Ini semua gara-gara kamu nin! Ini semua gara-gara kamu! Dan gara-gara kamu juga semua yang aku bangun dengan susah payah selama ini hancur dalam seketika. Hiks... Hiks... Hikss...! Sekarang buat apa lagi aku ada disini, aku sudah tidak butuh kamu lagi nin. Hanya Ayuna yang aku cintai. Aku baru menyadarinya, setelah Ayuna sudah tidak menjadi milik ku lagi! Ayuna maafkan mas. Hiks ...hiks ..hiks ..! Cuma kamu yang terbaik Ayuna, kamu selama ini begitu sabar mengurus mas, selalu mengerti keadaan mas. cuma kamu Ayuna! Mas tahu kamu itu tidak mandul. Mas akan menjemput kamu! kita akan bersama-sama lagi seperti dulu, tidak ada satu orang pun yang bisa memisahkan kita lagi'' Yudha meracau dengan penyesalannya, dia menunduk menangis begitu pilu di hadapan Nina yang belum sadarkan diri. Tidak dia peduli kan lagi keadaan Nina. Kemudian setelah itu dia pergi begitu saja meninggalkan Nina yang terbaring tak berdaya.
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
''Sekarang aku harus mencari keberadaan Ayuna, bagaimana pun Ayuna harus aku temukan''batin Yudha sambil menyetir mobilnya. dia berniat akan pergi kekantor tempat Ayuna bekerja. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, Yudha melajukan mobilnya dengan begitu cepat. Dia tidak ingin sampai kehilangan jejak Ayuna. Setelah mengendarai mobil nya beberapa saat akhirnya Yudha sampai ditempat yang dia tuju.
''maaf pak! Apa Ibu Ayuna masih ada didalam" tanya Yudha kepada seorang security yang sedang bertugas.
''ibu Ayuna setau saya tidak masuk hari pak'' jawab security dengan malas, berita sudah beredar, seluruh kantor sudah tau siapa Yudha sebenarnya.
''anda tidak sedang berbohong, kan?'' ucap Yudha membentak security tersebut.
''saya berbicara apa adanya! Anda jangan membuat keributan disini!'' Ucap security balas membentak lebih keras.
''dasar tidak berguna!'' ujar Yudha begitu kesal. Kemudian dia kembali kedalam mobil miliknya. Yudha masih berdiam diri didalam mobil, dia memikirkan kemana lagi dia akan mencari keberadaan Ayuna. Kemudian tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat disebelah mobil miliknya, Yudha menutup pintu kaca mobil dengan cepat. Dia tahu kalau itu adalah Dimas sang asisten pribadi Arya. Yudha melihat kalau Dimas lagi berbicara sama seseorang melalui ponsel miliknya. Yudha mencoba untuk menguping.
''[ Baik bos, saya akan kesana nanti malam. Bos kirim saja alamatnya. Saya akan membawa semua yang bos minta ]''
''[ baik lah, semoga usaha bos berhasil untuk mendapatkan hati ibu Ayuna, bos tenang saja semua pekerjaan diperusahaan sudah saya handle dengan baik ]''
''[ kalau begitu saya tutup dulu, bos! ]''.
''Bos ada-ada saja! Aku yakin sekali ibu Ayuna pasti begitu berarti bagi bos, makanya bos sampai rela menemani bu Ayuna kedesa.'' Dimas berbicara sendiri setelah memutuskan panggilan dengan sang bos. Dia tidak menyadari kalau seseorang sedang menguping pembicaraannya.
Yudha mendengar semua pembicaraan Dimas, seketika sebuah senyuman terbit di wajahnya, sekarang dia sudah tahu dimana Ayuna berada. Dia begitu cemburu saat tahu Ayuna pergi bersama Arya. ''mas akan menjemput mu sayang. kamu tunggu dirumah bude! Mas tahu, kamu pasti cuma jadiin si Arya itu hanya sebagai pelarian saja. Tunggu mas sayang!'' batin Yudha sambil melajukan kendaraannya begitu cepat.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Ditempat yang berbeda Ayuna baru selesai membantu budenya memasak untuk makan malam, bude Lastri hari ini tidak banyak bicara, mukanya terlihat begitu lesu. Sebuah beban pikiran bersarang di kepalanya! Dia ingin sekali mengatakan kebenaran tentang siapa Nina sebenarnya, tapi dia masih belum bisa. Dia takut menambah beban pikiran Ayuna. Lastri sangat menyayangi keponakannya itu. Dia tidak mau membuat Ayuna semakin bersedih. Sedangkan Ayuna yang terus memperhatikan budenya itu merasa ada yang disembunyikan oleh wanita paruh baya itu, Karena biasanya budenya itu akan sangat antusias bercerita tentang apa saja saat sedang bersama nya. Ayuna merasa bersalah, dia yakin pasti budenya begitu karena dirinya, karena memikirkan masalahnya. Lalu Ayuna duduk dikursi meja makan yang terbuat dari kayu tersebut, kemudian Ayuna berkata, ''bude kenapa? Dari tadi bude kelihatan tidak bersemangat. Bude tidak suka ya kalau Ayuna ada disini! Maaf kan Ayuna. Ayuna tahu pasti Ayuna sudah sangat merepotkan bude. Kalau begitu lebih baik Ayuna pulang saja," ucap Ayuna dengan mata yang sudah berkaca-kaca, dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.
Lastri menghentikan pekerjaannya dengan seketika, dia begitu kaget mendengar perkataan sang keponakan nya itu. Lastri kemudian menghampiri Ayuna, dia melihat mata Ayuna sudah mengeluarkan air mata.
''sayang ... Maafkan bude, bude minta maaf ndukk! Kamu jangan menangis lagi, kamu hapus air mata mu itu, ya. Bude sangat menyayangi mu. Kamu jangan pergi. Bude akan mengatakan sesuatu kepada kamu, tapi bude harap kamu jangan marah.'' ucap Lastri dia duduk dikursi berhadapan dengan Ayuna.
''bude katakan saja! Katakan semua yang menjadi beban pikiran bude! Ayuna siap untuk mendengarkan nya. hiks ... hiks ... hiks ..! Asalkan bude jangan diamin aku seperti tadi, aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain bude,'' ucap Ayuna sambil memandangi wajah tua Lastri.
''baik lah sayang! Jadi begini, sebenarnya bude sudah tahu tentang semua masalah yang sedang kamu hadapi, bude sudah tahu kalau Yudha dan Nina telah berselingkuh dibelakang kamu sayang. Maafkan bude, karena bude tidak bisa melakukan apa-apa untuk kamu, bude tidak berguna nduk. hiks ...hiks ... hiks...'' Lastri berkata dengan rasa bersalahnya terhadap Ayuna.
''bude jangan bicara begitu! Ayuna sudah nggak apa-apa. Ayuna kuat bude, sebentar lagi semua urusan aku dan mas Yudha akan selesai. Dan Nina, hiks ...hiks ..., aku masih tidak menyangka kalau Nina bisa sebegitu tega sama aku bude. Bude tahu sendirikan bagaimana perjuangan aku buat membiayai kehidupan kami setelah ayah dan ibu tiada. Aku masih tidak percaya, kenapa ada manusia seperti Nina bude!'' ungkap Ayuna panjang lebar dengan air mata yang tidak mau berhenti menetes.
''itu sebenarnya yang ingin bude katakan Ayuna. Ayuna ... Sebenarnya ... Nina bukanlah adik kandung kamu! Dia diasuh sama ayah dan ibu kamu dari dia masih bayi" Lastri kemudian mengatakan semuanya kepada Ayuna. Dia menceritakan semua asal usul Nina sesungguhnya, tanpa ada yang ditutup-tutupi.
''A-pa? pantasan saja aku dan Nina memiliki banyak perbedaan. Ja-di ... selama ini dia bukan adik kandung aku!'' kaget Ayuna, dia berkata dengan menghapus air matanya, kemudian Ayuna dan budenya berpelukan, mereka berdua saling menguatkan.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Tok ...tok .. tokk ..., Suara pintu di ketuk dari luar.
''assalammualaikum'' ucap seseorang dari luar.
''walaikumsallam, iya siapa!" jawab Ayuna sedikit berteriak, dia sedang menyendok nasi kepiringnya.
''sudah kamu lanjutin saja makannya! Biar bude saja yang lihat kedepan" ucap Lastri.
''baik bude'' jawab Ayuna menurut.
Lastri kemudian berjalan kedepan dengan sedikit tergopoh-gopoh, dia membuka pintu. Lastri sedikit kaget melihat seorang pria tampan sedang berdiri didepan pintu rumahnya.
''maaf kamu siapa? Ada urusan apa kamu datang kesini'' tanya Lastri. Dia sedikit bingung melihat pria itu, karena ini kali pertamanya Lastri bertemu dengan nya.
''maaf kalau mangganggu waktunya malam-malam begini, bude! Perkenalkan nama aku Arya, aku temannya Ayuna dari kota'' jawab Arya dengan begitu sopan.
''oohhh jadi kamu temannya Ayuna! tampan sekali ya! Bude baru tahu kalau Ayuna punya teman segenteng ini. Ya sudah kalau begitu ayo masuk, Ayuna sedang makan dibelakang'' Lastri berkata dengan begitu ramah kepada Arya. didalam hatinya terus memuji akan ketampanan dan kesopanan pria itu.
''Baiklah, nanti saja bude. Ini bude aku kesini membawa pesanan Ayuna! Ayuna meminta aku untuk mengantarkan ini kepada bude'' ucap Arya sambil menunjuk setumpuk sembako yang sudah ada didepan teras rumah Lastri. Ada beras, minyak goreng, gula, mie, telor dan berbagai macam lainnya.
''ya allah banyak sekali ini! Ayuna kenapa repot-repot begini sih! Kata bude Lastri, terlihat senang, ''Ayuna ... Ayuna sayang!'' Lastri berkata dengan kaget kemudian dia berteriak memanggil Ayuna.
''ada apa sih bude? Kenapa bude ter .....!'' ucapan Ayuna terhenti ketika dia melihat kehadiran Arya. Ayuna sudah berada di depan.
''mas Arya! Mas kapan datangnya? ''tanya Ayuna. Hatinya terasa berdebar tiap kali melihat wajah tampan Arya.
''Ayuna ... Kamu kenapa repot-repot pakai acara pesan sembako segini banyak'' ujar Lastri.
''maksud bude?'' tanya Ayuna dengan bingung.
''kok kamu malah pura-pura tidak tahu begitu Ayuna. Teman kamu ini tadi katanya dia disuruh sama kamu buat nganterin ini semua buat bude!'' ucap bude Lastri.
Sedangkan Ayuna, dia hanya menatap Arya dengan penuh tanda tanya, Ayuna yakin ini semua pasti ulahnya Arya, Arya hanya senyum-senyum sambil menggaruk tengkuknya. Kemudian setelah itu mereka masuk kedalam rumah, mereka makan malam bersama. Lastri merasa ada yang berbeda, dia merasa kalau Ayuna dan Arya memiliki perasaan yang spesial. Muka keduanya terlihat berseri-seri selama makan malam berlangsung. Lastri jadi merasa bahagia karena melihat Ayuna bahagia.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
''terimakasih ya, mas untuk semua ini! Kamu kenapa tidak bilang-bilang dulu sama aku." Ayuna berkata kepada Arya, saat keduanya sudah berada diluar. Ayuna mengantarkan Arya kedepan pagar.
''Ya sama-sama, kalau aku bilang aku yakin kamu pasti tidak akan mau menerima nya! Terimakasih juga untuk makan malamnya, Ay!'' balas Arya sambil memandangi wajah cantik sang wanita pujaannya.
''ya sama-sama! Kamu hati-hati ya." Kata Ayuna. Arya malam ini hanya berjalan kaki kerumah bude Lastri, karena jarak antara rumah bude Lastri dan balai desa tidak terlalu jauh. Sedangkan mobil Ayuna dia tinggalkan di balai desa.
''okey, kamu buruan masuk'' ucap Arya
''mas pergi saja, aku akan melihat mas dari sini'' jawab Ayuna, Yudha merasa sangat bahagia mendengar perkataan Ayuna. Kemudian dia mulai berjalan menjauhi Ayuna.
Tanpa mereka sadari, dari tadi Yudha terus saja memperhatikan Ayuna dan Arya dari jarak sedikit jauh di dalam mobil nya. Yudha melihat dengan perasaan amat marah, dia sangat murka melihat kedekatan antara Ayuna dan Arya. Saat Arya sudah mulai jauh, kemudian Yudha mendekati Ayuna yang masih berdiri dipinggir jalan. Yudha sudah menyiapkan sesuatu supaya Ayuna tidak sadarkan diri, dan Yudha bisa dengan mudah untuk membawanya pergi.
Mobil Yudha berhenti tepat dihadapan Ayuna, membuat Ayuna kaget.
''mas Yudha!'' teriak Ayuna kaget.
Yudha keluar dengan cepat, kemudian dia mengeluarkan sapu tangan yang sudah dikasih obat, dalam sekejap Ayuna tidak sadarkan diri. Yudha membawa tubuh Ayuna dengan cepat kedelam mobilnya.
Arya mendengar teriakan Ayuna, dia melihat kebelakang. Arya begitu kaget saat mendapati Ayuna sudah tidak sadarkan diri, dia melihat Yudha sedang membawa Ayuna kedalam mobil. Dengan cepat Arya mengejar, tapi semua sudah terlambat, Yudha sudah berhasil mambawa kabur Ayuna sebelum Arya sampai.
Bersambung, mohon tinggalkan jejak supaya autor makin bersemangat untuk update.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Juan Sastra
sekali bejat tetaplah bejat..
2023-02-16
0
mawar berduri
bisa gk shi mmbuat cerita halu tdk usa pke drama pnciulikn MEMUAKKAN skli 🤮 setidaknya agr terlihat brbeda dri cerita konyol yg lain💩
2022-04-21
0
Opick Cynkcibehsllu
ayo arya selamatkan ayuna go go
2022-03-11
1