ku tak bisa
ku tak mampu
raga menolak tuk melupakan
itu
Hari terus melaju. tanpa peduli semua telah berganti waktu. semula yang masih pagi, kini telah berganti terik yang menyengat bahu. semula hawa terasa sejuk, kini telah berganti perusak kalbu. semua berjalan dan berubah seakan tak bisa di toleransi lagi.
begitulah kehidupan, terus berputar, berjalan, dan tanpa bisa di jeda ataupun di hentikan, apalagi sejenak untuk di kembalikan, itu tidak akan pernah bisa.
pagi itu, dengan langkah yang di paksa untuk semangat berjalan menuju lapangan kecamatan. hari itu tepat dimana menjadi hari bersejarah, 17 agustus. ya, kalian pasti tau dong itu hari apa, memperingati apa, namun mungkin kalian tidak akan tau sampai kalian selesai membaca bab ini. karena hari itu bukan hanya negara indonesia saja yang berulang tahun. namun, hari itu juga hari ulang tahun alm. ibu naima.
hari ulang tahun pertama itu, menjadi hari ulang tahun pertama tanpa ibunya.
" selamat ulang tahun ibu, semoga ibu selalu dalam kasih sayangNya" batin rifky sembari menahan air mata yang dari tadi sudah ingin keluar.
sementara itu di sisi lain, nampak seorang remaja perempuan tengah berbincang dengan salah satu teman rifky. siapa lagi dia kalau bukan putri kakak nya rifky.
"*dik kakak mau minta tolong,boleh?"
" boleh kk, mau minta tolong apa kk*?"
entah apa yang mereka bicarakan setelah itu, mereka nampak berbisik bisik. seakan semut pun tidak boleh mendengarkan. ups... mungkin nenek lampir pun tidak sanggup tuh mendengarkan lewat paso benggalanya.
lanjut lagi....
semua siswa sudah bersiap dalam barusan menunggu aba aba untuk menuju lapangan kecamatan. nampak grub drum band sudah mulai berjalan di temani suara yang sangat menggentarkan itu.
beberapa menit telah berlalu. kini tiba di waktu yang sangat sakral. detik detik berbunyi nya bel peringatan proklamasi. momen dimana seluruh rakyat yang mengerti sejarah akan mengheningkan cipta sejenak. mengucapkan rasa syukur atas semua nikmat dari sang pencipta dan mendoakan semua para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan ini.
dalam suasana hening itu, nampak jiwa yang belum sembuh betul dari kerapuhan tengah menahan gejolak yang terus menggebu. air mata yang sedari tadi di tahannya tak sanggup lagi di bendung. perlahan mulai mengalir membasahi pipi dan jatuh ke bumi.
bruukkk !!!!
dia pun jatuh tak sadarkan diri. masih sangat berat rupanya beban itu yang terpikul. meski sudah termakan waktu rupanya luka itu belum sembuh betul.
pada umumnya manusia memiliki hati
berbentuk kecil dan susah terobati
meski termakan waktu namun tak mudah di ganti
tak hanya kekasih yang pada umumnya
namun luka kehilangan lebih menyayat hati
ibarat pohon mungkin telah kehilangan daunnya
hidup namun seolah tak berarti
ibarat meja yang kehilangan kaki
masih berguna namun tak berpenopang lagi
itulah yang munkin tengah di rasakan oleh rifky. seoranng anak remaja, lelaki namun tercipta berhati perempuan yang mudah lemah dalam urusan perasaan.
dia tak mengenal cinta saat itu selain, cintanya kepada ibu. ibu yang selama ini menyayangi dan selalu ada di setiap waktunya.
ibu menurutnya sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. sampai luka itu belum juga sembuh ketika ibunya pergi meninggalkannya.
waktupun beranjak,
perlahan mata itu terbuka dan masih sayu. air mata yang tadinya sempat mengering kini banjir kembali.
"sudah dik, jangan kamu tahan lagi. lepaskan bila memang itu harus kamu lepaskan. ibu tidak akan pernah pergi, meskipun raga tak di samping kita, menemani hari kita, menjadi pelipur dan penerang kita, namun yakinlah bahwa ibu selalu ada di samping kita. ibu akan selalu ada di hati kita" ucap putri mencoba menguatkan hati adiknya itu. tanganya tak henti mengusap pipi adiknya yang basah oleh air mata.
dia tak menyangka sampai sejauh ini rasa kehilangan itu singgah di dalam diri adiknya. dulu yang periang, dulu yang suka usil dan raja bercanda, kini benar nampak rapuh berubah 280 derajad hanya dalam waktu sekejap.
" secepat itukah ibu pergi kk? di saat aku masih ingin kasih sayangnya. aku rindu ibu kak, sangat rindu. sepi rasanya hidup kyky saat ini. kyky pengen nyusul ibu saja kak". isak rifky takbterbendung lagi
"ssssst kamu tidak boleh ngomong begitu. ibu akan sedih bila tau hal ini." air mata pun ikutan meleleh.
"kamu masih ingat kan apa yang ibu ucapkan yang semata hanya untuk kamu waktu itu. bahwa kamu harus janji tetap menjadi anak kuat, anak yang tidak akan mudah menangis. apa kamu mau ibu menderita di sana?" lanjut putri mencoba sekali lagi menguatkan hati adiknya.
" *berhari hari kak aku mencoba membuka lembaran baru. namun semakin ku coba semakin menyiksa. aku tidak sanggup kak aku tidak sanggup."
" dik. kamu tidak akan mampu kalau kamu tidak bisa menempatkan dan mengihklaskan. ihklaakan dik untuk ibu. biarkan ibu tenang di sana. tepati janjimu kalau kamu akan kuat.doakan yang terbaik untuk ibu kalau kamu merindunya. kamu pasti bisa. lihatlah, hari esuk dan seterusnya masih menantimu untuk kamu jalani. ibu akan sangat bahagia melihatmu bangkin dan melanjutkan hidupmu. kakak yakin kamu bisa karna kamu anak dambaan ibu dan kakak*."
nasehat itu, ucapan itu membuatnya bangun dan menyeka air matanya. senyum baru, semangat baru, jiwa baru yang di tanamkan kakaknya itu seolah membuka lembaran baru yang sulit menjadi lebih baik. rifky menemukan ibu dalam diri kakaknya.
bersambung,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
anggita
mampir., ng👍like rifky
2022-02-27
1
renata
memang begitulah rasanya kehilangan, hanyut bnget aku
2022-01-19
1
bunga lalu
iy bneran ikut meleleh baca ceritanya
2022-01-19
8