hem...🌺
* * *
Ki Ageng.
Pria yang rambutnya panjang sebahu dan telah memutih semua itu mengetahui dengan jelas apa yang sedang menimpa Saraswati dan siapa Nyi Sukma.
Nyi Sukma adalah seorang ahli ilmu hitam. Tak ada yang tau dari mana ia berasal.
Namun yang jelas, ia adalah seorang wanita yang menguasai hampir seluruh ilmu magis.
Dahulu ia sangat terkenal dan begitu di segani.
Bukan hanya dari kalangan rakyat biasa saja. Bahkan tak sedikit para ningrat dan anggota kerajaan datang untuk meminta bantuannya.
Entah itu untuk mencari kekayaan dengan jalan pintas, menyuruhnya untuk membunuh seseorang dengan cara mengirim teluh, hingga membuat seseorang jatuh cinta dan tergila-gila dengan ilmu santetnya . Dan masih banyak hal yang bisa Nyi Sukma lakukan dengan ilmunya.
Tapi semua ada harga yang harus dibayar Nyi Sukma.
Pertama,ia tak boleh melakukan hubungan badan. Dengan kata lain ,ia tak bisa dan tak akan pernah ada yang mencintainya.
Pun dengan keadaannya yang demikian mustahil ada yang mau menjalin dan berhubungan dengannya .
Kedua. Setiap satu tahun sekali, ia harus menyediakan tumbal seorang gadis ningrat yang masih prawan sebagai syarat untuk mempertahankan ilmu dan raganya.
Kedua hal itulah yang membuat orang-orang yang pernah menggunakan jasanya perlahan menjauh dan enggan untuk kembali.
Sebab sudah tak terhitung berapa banyak yang telah menjadi korban atas perbuatannya.
Belum lagi tumbal yang harus disediakan ketika seseorang menggunakan jasanya.
Lambat laun, orang-orang mulai sadar dan tak lagi mencarinya.
Nyi Sukma kemudian diasingkan . Lalu diusir ketika ia pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Hingga akhirnya Nyi Sukma benar-benar dilupakan.
Nyi Sukma lantas memilih hidup menyendiri di tengah hutan yang jauh dari pemukiman penduduk . Namun dengan tetap melanjutkan hidupnya sebagai penganut ilmu Hitam.
Seiring berjalannya waktu, raga Nyi Sukma kian melemah. Sebab tak pernah berganti wadah dan mendapatkan energi dari darah perawan ningrat .
Kekuatannya mulai terkikis. Bahkan ia tak lagi bisa berjalan menggunakan kedua kakinya untuk berjalan. Itu karena jika tubuhnya sudah mencapai batas, maka raga Nyi Sukma akan keluar dengan sendirinya.
Lalu apakah itu cara Nyi Sukma mati ?
Tidak. Karena sejak memutuskan menjadi penganut ilmu Hitam, Nyi Sukma telah merelakan jiwanya untuk mengabdi selamanya dan tak akan pernah bisa pergi meninggalkan dunia ini.
- -
Saraswati mengakhiri ceritanya.
Sang Prabu tertegun.
Jadi ki Ageng lah yang mengajarkan bagaimana caranya membuat pelindung dan agar Saraswati bisa bebas dari Nyi Sukma .
Akhirnya terjawab sudah rasa penasarannya.
Sang Prabu tak dapat berkata apa-apa.
Pun untuk menghakimi jika yang dilakukan Saraswati adalah sebuah perbuatan yang tak bisa dibenarkan. Karena Saraswati sebenarnya adalah korban.
Dalam keheningan , sang Prabu memeluk tubuh Saraswati yang mendekap erat anak mereka.
* * *
Tiga hari pun berlalu.
' krrreeettttt ' pintu di tekan dan terbuka.
Seketika bau amis darah bercampur aroma anyir dan busuk dari tubuh yang terpotong begitu tajam menusuk indra penciuman.
Sang Prabu yang tak tahan, seketika memuntahkan isi perutnya yang kosong.
Berbeda dengan Saraswati yang telah terbiasa dengan bau tersebut.
Saraswati dan sang Prabu keluar secara bersamaan. Dengan hati-hati mereka menapaki tanah yang dipenuhi mayat tak utuh.
'' Apa yang kau cari, Dinda Saraswati ? '' tanya sang Prabu yang sejak tadi memperhatikan Saraswati.
Saraswati tak menjawab . Ia terlihat begitu fokus mengedarkan pandanganya ke sekitar. Karena memang ada yang sedang ia cari.
'' aitu dia '' Saraswati mempercepat langkahnya. Beberapa kali ia terlihat hampir terpeleset saat menginjak potong kaki dan tangan.
Langkah Saraswati berhenti . Begitupun dengan sang Prabu yang berdiri disampingnya.
Tubuh Nyi Sukma kini tepat di depan ujung kaki mereka berdua .
Kondisinya begitu mengenaskan.
Tubuh tuanya seperti meleleh dan menyatu dengan tanah. Namun mata dan bibir nya masih bergerak. Pertanda jika jiwanya akan segera meninggalkan raganya.
'' Khau - khau menipuku Saraswati '' ucap Nyi Sukma dengan suara yang hampir tak terdengar . Matanya melotot pada Saraswati yang tengah menggendong bayinya.
'' Kaulah yang terlalu tamak hingga memaksaku melakukan ini semua.
Dan sekarang riwayatmu sudah tamat , Nyi '' suara Saraswati bergetar.
Ia balas tatapan Nyi Sukma dengan bengis.
'' Aha. haha. haha.. HAHAHAHAHA '' tawa Nyi Sukma melengking.
Betapa mengerikannya. Bahkan dengan keadaannya yang sudah seperti itupun ia masih mampu tertawa dengan begitu kerasanya.
Sang Prabu merapat. Ia dekap pundak Saraswati, berjaga-jaga untuk memberi perlindungan pada anak dan istrinya.
'' Kau pikir aku bisa mati , Hah ? Apa kau lupa ?
Raga ku mungkin binasa !
Tapi tidak dengan jiwaku ! "
" ... "
" Lalu, apa kau juga melupakan anak yang baru saja kau lahirkan itu ?
Kau tentu tau jika dia bukan hanya terbuat dari darah dan daging kalian saja. Tapi ada campur tangan ku juga . Dia telah ku warisi separuh kekuatanku...
Jadi, dia juga sama seperti ku...
Ahahahahahah "
" Kau - kau " Saraswati geram lalu -
' trak. trak. trak. trak. trak' Saraswati menginjak kepala Nyi Sukma hingga hancur tak berbentuk lagi.
Air mata Saraswati jatuh bercucuran.
Perih menusuk relung hatinya. Ia rengkuh anaknya erat. Anak yang begitu ia sayangi sejak dalam kandungan dan tak rela jika harus ia berikan pada Nyi Sukma.
" Kau pikir ini sudah berakhir, Saraswati ? "
' deg ' Saraswati tersentak.
Bagaimana mungkin suara Nyi Sukma kembali menggema. Bukankah raganya telah binasa ?
Saraswati mendongak , berputar perlahan dengan penglihatannya yang terarah ke segala penjuru hutan.
Namun tak ia temukan apapun.
Tak ada wujud , hanya suara saja. Itu berarti yang berbicara adalah jiwa Nyi Sukma yang telah terlepas dari raganya.
'' Kau, dia dan anak itu. Kalian semua tak akan pernah bisa lepas dariku begitu saja .
Aku mengutuk kalian .
Aku mengutuk kalian... ahahaha ''
Gema suara itu perlahan mulai hilang dan tak terdengar lagi.
Saraswati menunduk, menatap tubuh Nyi Sukma yang tak lagi bergerak.
Masih dengan anak dalam gendongannya, Saraswati berjongkok dan ' sreekkkkkk '. Ia menarik jarik usang yang membalut tubuh renta itu hingga sobek.
'' Apa yang kau lakukan, dinda ? ''
'' Menurut ki Ageng. Nyi Sukma memiliki sebuah tanda ditubuhnya.
Karena ia tak bisa mati, maka cepat atau lambat ia pasti akan menemukan raga baru untuk ia rasuki ''
Saraswati menatap lekat tubuh yang dipenuhi urat-urat biru kehitaman yang menjalar di seluruh permukiman kulit.
Sebuah simbol terlihat di sisi kanan pangkal paha. Berbentuk sebuah lingkaran dengan tanda segitiga menyatu didalamnya .
Saraswati menatap simbol itu lekat-lekat . Tak akan pernah ia lupakan dan akan selalu ia ingat dengan baik. Sebab tujuannya sekarang adalah memburu Nyi Sukma agar dapat menyegelnya untuk selama-lamanya.
Tak berselang lama, suara tapak langkah diiringi panggilan dari suara yang berbeda-beda terdengar.
Para prajurit dari kedaton datang. Mereka di utus untuk menyusul sebab rombongan Sang Prabu dan permaisuri yang tak kunjung kembali setelah berbulan-bulan pergi.
Berbulan-bulan ? Bukankah mereka baru empat hari meninggalkan kedaton ?
Sang Prabu bertanya dalam hati.
Ternyata, hutan tempat tinggal Nyi Sukma ini berada diantara dua alam. Tak sembarang manusia biasa bisa memasukinya. Terkecuali jika mereka memang di undang dengan sengaja oleh penghunian.
Karena itu, para utusan kedaton pun butuh waktu berbulan-bulan hingga akhirnya bisa menemukan rombongan Sang Prabu. Itupun atas bantuan Ki Ageng.
* * *
Saat ini.
Sang Prabu tersentak dari lamunannya.
Sepuluh tahun telah berlalu. Sejak hari di mana Saraswati dan anaknya menghilang dan tak pernah ada kabarnya. Meski sudah berusaha mencari kemana-mana tapi jejaknya tak pernah ditemukan.
Sang Prabu akhirnya memilih untuk melupakan dan menata kembali hidupnya .
Namun kini ia sudah diambang batasnya. Ia sudah tak sanggup lagi .
Setelah Saraswati dinyatakannya menghilang dalam tragedi mengerti waktu itu, terhitung Sang Prabu telah dua kali menikah . Dan dua kali pula ia kehilangan istri dan calon anak yang tak satupun berhasil dilahirkan.
Apakah ini kutukan Nyi Sukma ?
Sang Prabu tak tau. Ia lelah dan frustasi karena semua orang di kasihinya pergi meninggalkannya seorang diri.
Ia yang sudah tak tahan lagi ,lantas memilih bunuh diri dengan terjun ke sebuah jurang yang dalam.
* * *
Ratusan tahun berlalu.
Saat dimana bangsa Kompeni menginjak kaki di bumi ibu Pertiwi dan mulai menguasai tanah Pribumi.
Ini adalah saat dimana era penjajahan Belanda di mulai.
Satu persatu kerajaan yang dulu berdiri kokoh, tumbang dalam peperangan melawan senapan laras panjang milik prajurit Kompeni.
Runtuhnya kepemimpinan para penguasa wilayah Pribumi, dimanfaatkan oleh bangsa asing untuk menguasainya.
Hal tersebut membuat para rakyat terpaksa tunduk dan mau tak mau harus menerima peraturan yang dibuat para Kompeni yang seolah tak memiliki hati nurani.
Mereka di haruskan bekerja .Tenaga mereka diperas seolah tiada habisnya.
Untuk kemudian si bangsa asing lah yang mengambil dan menikmati hasilnya .
Dan diantar pria pribumi yang dijadikan budak , ada seorang pemuda berusia tiga puluhan yang tampilannya begitu mencolok.
Tubuhnya tegap berisi. Dengan otot-otot yang terbentuk padat dan kulit sawo matangnya yang mengkilap . Ditambah wajah khas pribuminya yang rupawan.
Tampilannya sama sekali tak seperti budak yang jarang di beri makan dan sering dipaksa kerja berlebihan.
Dia adalah Sang Prabu .
Yang jangankan mati, ia bahkan tak mengalami cedera meski telah terjun bebas dari jurang yang tinggi.
Waktu pun terus berjalan hingga tahun-tahun kembali berlalu.
Selain selamat dari maut, Sang Prabu yang kini menamai dirinya Agam juga tak menua sedikitpun.
Hingga tak seorang pun akan menyangka dan mengetahui hal tersebut.
Apakah ini kutukan Nyi Sukma ?
Lalu bagaimana dengan Saraswati dan anaknya ?
* * *
Bersumbang - -
Jangan lupa like-nya ya
Komentarnya juga sekalian.
Maksi 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Jiayou🐼
aku suka bagian kalimat ini
2022-02-05
0