Papa Briand

...Bab 4...

...“Beside Me”...

“ada apa mah” Tanya Jayland ketika dia sudah berada di apartemennya

“sini duduk dulu” Jayland berjalan kearah sofa dimana ibunya duduk

“ada apa mah” Tanya Jayland lagi terlihat dia sangat tidak bersemangat

“kenapa kamu… mama hanya ingin bertemu denganmu sekalian… ini mama bawain kamu makan siang… akhir-akhir ini kamu jarang pulang dan manajer mu bilang kalau pola makanan mu juga gak beraturan”

“gak mah.. Jayland hanya sibuk saja makanya jarang pulang ke rumah dan soal pola makan, aku sudah berusaha untuk perbaiki”

“ya sudah… mama sepertinya tidak akan lama… mama harus pergi sekarang ada hal penting yang harus mama kerjakan” ucap ibu Jayland yang langsung berdiri dan mengambil tasnya

“urusan mengenai apa mah..” Tanya Jayland menghentikan langkah ibunya.

“universitas kita adalah tuan rumah untuk kegiatan seminar dosen-dosen di seluruh universitas di negara ini, dan banyak hal yang harus mama kerjakan untuk kesuksesan kegiatan ini”

“kan Cuma seminar… apa yang bagus dari seminar mah… paling membosankan disana”

“menurut kamu membosankan tapi tidak dengan mama… kamu kan emang malas belajar semenjak kamu di bangku pendidikan…”

“haa… diungkit lagi… sepertinya mama harus pergi deh.. kan katanya banyak kerjaan” ucap Jayland yang tidak senang jika ibunya sudah membahas soal pendidikan. Bukan tanpa alasan.. tapi memang Jayland tidak suka dengan dunia pendidikan.

“baiklah mama akan pergi sekarang tapi ingat dengan makanan mu… mama mohon makanlah dengan teratur” ucap Judita Joventrai ibu dari Jayland sembari mengambil tasnya dan hendak berpamitan dengan anak sulungnya itu.

“sampaikan salam ku untuk adik cantikku” ucap Jayland sambil mengunyah sebuah apel

“kalau kamu ada waktu datanglah ke rumah Jacklyn minggu depan akan masuk ke Universitas tapi dia tidak masuk ke Universitas keluarga tapi dia memilih Universitas lain”

“ada apa dengan anak nakal itu, mengapa dia memilih Universitas lain” Tanya Jayland yang bingung dengan keputusan adiknya itu

“mama juga gak tahu.. tapi papa mendukung keputusannya jadi kita hanya perlu mendukungnya juga” lanjutnya sebelum dia membuka pintu apartemen putranya “baiklah mama pergi dulu.. jaga kesehatanmu” ibu Jayland kemudian memeluk putranya itu lalu berlalu pergi dari apartemen itu.

“apa yang harus aku lakukan sekarang…. “ Jayland yang merasa bosan itu berjalan menuju dapur dan membuka kotak makanan yang dibawah oleh ibunya.

“lebih baik aku makan dan olahraga sebelum aku merasa lebih bosan lagi”

Kediaman Ciara

“bunda lagi apa” Tanya Briand yang masuk ke kamar ibunya.

“oh.. ini bunda lagi nyiapin barang-barang keperluan nanti di seminar” jawab Ciara sambil memasukan semua keperluannya kedalam tas.

“pena ini kan sudah tidak ada tintanya lagi kenapa bunda masukan ke dalam tas?” Tanya Briand sambil memegang sebuah pena berwarna coklat yang dihiasi gambar beruang coklat. Ciara melihat kearah putranya lalu beralih ke pena yang dipegang Briand.

“gak.. bunda suka aja dengan pena nya makanya bunda bawa” Ciara tersenyum

“tapi kan fungsi pena nya gak ada lagi bunda”

“iya memang…” lanjut Ciara yang menghentikan aktivitas kecilnya dan memfokuskan dirinya pada Briand lalu memegang pena itu dan juga memegang kedua tangan putranya “Briand… terkadang benda yang kita anggap tidak lagi punya fungsi secara fisik akan memiliki fungsi sendiri sebagai sebuah kenangan”

“maksud bunda apa… Briand gak paham…”

“dalam artian… pena ini punya kenangan tersendiri untuk bunda”

“jadi… ada yang ngasih pena ibu untuk bunda? Atau..”

“iya sayang…”

“apa Briand boleh tahu itu siapa” pertanyaan Briand membuat Ciara sedikit khawatir dia bingung bagaimana dia harus menjawab. Dengan mengambil nafas dalam dan menghembuskan nya dengan pelan dia lalu tersenyum

“pena ini… papa Briand yang berikan” Briand memandang wajah ibunya dengan serius ada rasa sedih yang dipancarkan dari bola mata hitamnya itu, anak berumur 7 tahun yang hidup sendiri dengan ibunya selama ini tanpa tahu siapa ayahnya tentunya menimbulkan luka tersendiri untuknya. Briand balik menggenggam tangan ibu

“apa bunda baik-baik saja” Tanya Briand yang membuat Ciara sedikit terkejut pasalnya dia mengira putranya akan bertanya seperti siapa ayahku, kenapa dia meninggalkan kita pertanyaan yang akan diberikan setiap anak yang ingin mengenal orang tua mereka namun sebaliknya Briand menanyakan pertanyaan diluar ekspektasi Ciara

“apa bunda baik-baik saja” Tanya Briand lagi yang membuat Ciara tersadar

“oh.. maaf sayang…” lanjutnya “apa kamu tidak ingin tahu siapa ayahmu” Tanya Ciara

“nggak bunda” jawab Briand

“ada apa kenapa kamu tidak ingin tahu..”

“Briand tidak ingin buat bunda sedih.. Briand juga tidak ingin tahu siapa ayah Briand, bunda…” panggil Briand, lanjutnya “Briand minta maaf kalau Briand jadi beban buat bunda”

“hei… dengar nak.. kamu bukan beban untuk bunda.. kamu adalah kebahagiaan bunda…” Ciara mencium tangan putranya

“bunda… memang benar Briand ingin tahu siapa papa Briand tapi Brian gak mau Tanya hal itu ke bunda Briand takut bunda sedih”

“tentunya bunda sedih tapi bunda akan menjawab semua pertanyaan kamu nak.. karena bunda gak mau sembunyikan apapun padamu…”

“lalu… mengapa papa gak sama-sama dengan bunda kenapa papa pergi?” Tanya Briand yang sebenarnya sangat ingin mengetahui siapa ayahnya dan alasan mengapa ayahnya meninggalkan dia bersama ibunya.

“papa gak pernah ninggalin kita sayang…”

“maksud bunda?”

“bunda yang ninggalin papa, karena satu alasan yang hanya dipahami orang dewasa, dan satu hal yang musti kamu tahu.. kalau papa kamu sangat.. mencintaimu… kamu lahir atas dasar cinta… sebelum kamu ada pun papa sudah memimpikan mu…setiap saat papa pasti akan berhayal tentangmu… mata kamu… persis seperti papa..”  tak sadar air mata Ciara sudah membasahi pipinya Briand yang melihat air mata ibunya itu lalu bergegas menghapusnya lalu memeluk ibunya, Ciara membalas pelukan putranya dengan erat

“apakah benar papa sayang sama Briand” Tanya Briand yang masih berada dalam pelukan ibunya

“iya sayang… dan kamu juga harus mencintai papa walau kamu belum bertemu dengannya.. suatu ketika jika saatnya Tuhan akan pertemukan kamu dan papa mu”

“lalu. Apakah keluarga kita akan bersama kembali bunda?”

“bunda gak tahu.. papa mu akan memaafkan bunda atau tidak… bunda juga gak tahu apakah papa sudah berkeluarga atau belum.. bunda khawatir jika papa sudah berkeluarga dan bertemu denganmu bagaimana perasaan istri dan anak-anaknya.. bunda juga tidak ingin ada yang menyakiti kamu”

“lalu bagaimana dengan perasaan Briand bunda”

“bunda minta maaf nak… jika kesalahan bunda buat kamu terluka” Briand terdiam entah apa yang dipikirkan kepala kecilnya itu tertunduk di dada ibunya memeluk ibunya dengan erat.

“Briand..”

“iya bunda”

“jika satu ketika kamu bertemu dengan papa mu… sapalah dia dengan sopan beri hormat pada papa”

“iya bunda… lalu kapan Briand akan bertemu papa…seperti apa wajah papa”

“apa kamu ingin melihat siapa papa mu”

“iya bunda…” Ciara tak ingin berlama-lama menyembunyikan identitas ayah Briand dia hanya ingin Briand merasakan hadirnya seorang ayah dalam hidup putranya itu namun masa lalu membuatnya masih ragu namun kini sudah saatnya untuk putranya tahu siapa ayahnya jika tidak dapat bersama dengan ayahnya paling tidak putranya bisa melihat wajah ayahnya. Ciara lalu mengambil ponsel miliknya dan masuk ke galeri di bukalah foto kenangan bersama orang yang dicintainya selama 10 tahun itu

“ini papa mu nak” Ciara memperlihatkan foto seorang pria tampan pada putranya ada rasa kaget dari Briand namun dia menyembunyikan rasa kagetnya itu dari ibunya lalu melihat kembali wajah ibunya

“bunda… dia papa Briand”

“iya nak.. lihatlah mata kalian sangat mirip.. dan senyumnya juga mirip denganmu…”

“papa terlihat sangat baik..”

“papa mu memang pria yang sangat baik”

“iya bunda Briand tahu… dan sudah merasakannya..”

“hmmm… darimana kamu tahu…” Tanya Ciara yang sedikit bingung akan ucapan putranya

“umm… gak kok,,, Briand Cuma nebak aja.. tapi emang papa Briand baik kan” ucap Briand sambil tersenyum manis pada ibunya.

... BERSAMBUNG...

...Semoga hari kalian menyenangkan!!!...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!