Suite Room

Beberapa jam sebelumnya.

“Randy, kita mau ke mana?” Nara bertanya.

“Sudahlah, ikut saja. Sebentar lagi juga kamu akan tau.” Randy terus menarik tangan Nara. Membawanya pergi dari acara ulang tahun perusahaan yang digelar oleh orangtua Nara.

Mengangguk. Nara mengikuti ke mana langkah kaki Randy membawanya. Hingga pada saat mereka tiba di depan salah satu kamar hotel. Randy menghentikan langkahnya. Lelaki itu kemudian mengeluarkan cardlock dari saku celana. Mendekatkannya ke arah lampu sensor.

“Ran, Kita ngapain ke sini?” Nara bertanya. Gadis itu menatap sayu wajah kekasihnya. Tersenyum. Memejamkan mata. Kala sentuhan tangan Randy mengitari wajahnya.

“Ada yang ingin aku bicarakan. Penting. Dan hanya bisa aku katakan di dalam.” Randy menyudahi sentuhannya. Kemudian mengajak Nara masuk ke dalam.

Mengangguk patuh. Nara mengikuti langkah Randy menyusuri kamar. Sebuah kamar hotel suite room dengan warna terraccota  yang mendominasi dinding kamar. Putih gading dan cream sebagai campurannya. Kombinasi yang menarik. Sehingga menciptakan nuansa modern nan hangat.

Nara duduk di sofa. Meletakkan clutch bag nya di atas meja. Menanggalkan high heels. Kemudian menyandarkan punggungnya di sofa. Sementara Randy, pria itu berlalu menuju pantry setelah tadi mempersilakan Nara duduk di sana.

Sesaat, Nara memejamkan matanya. Melepaskan penat dari segala rutinitas yang baru saja dilakukannya. Mengistirahatkan kedua kaki yang selama satu jam lebih terus berdiri?

Ya, sudah lebih satu jam lamanya Nara memakai high heels nya. Terus berdiri, berjalan, tanpa duduk. Menyambut para relasi, tamu yang hadir di acara ulang tahun perusahaan keluarganya. Nara terpaksa. Mengikuti keinginan Papanya. Mengingat, jika membantah maka jatah bulanannya akan dikurangkan. Daripada jatahnya dipotong. Bukankah lebih baik Nara menurut saja?

Mau tak mau Nara harus tampil maksimal. Memamerkan senyum pepsoden sepanjang masa kepada setiap tamu undangan yang datang menghadiri pesta. Untung saja sebelum datang tadi, Nara sempat gosok gigi. Kalau tidak, maka sudah dipastikan jika ia tidak akan berani mengangkat bibirnya lebar-lebar. Malu dengan gigi kuningnya.

“Wine?” tawar Randy. Barusaja kembali dari pantry dengan membawakan dua gelas minuman berwarna pekat.

Nara mengangguk. Gadis itu meraih gelasnya. Menghabiskannya dalam satu tegukan. Sebelum akhirnya kembali memejamkan mata.

“Kelihatannya kamu lelah sekali, hooney,” kata Randy. Membelai pipi Nara.

Nara menaikkan kelopak matanya. Menatap Randy yang sudah duduk di sampingnya. “Wajahku mulai terasa keram setelah terus tersenyum menyambut para tamu yang datang.”

Randy tertawa. Melepaskan tangannya yang mengitari wajah Nara.

“Kelihatannya kau begitu lelah. Yasudah, beristirahatlah. Aku tidak akan mengganggu.” Randy ingin beranjak.  Namun, langkahnya dicegat oleh Nara. Menarik sebelah tangannya.

“Apa kau membawaku datang ke sini hanya untuk mengatakan hal itu?” Nara bertanya seraya menaikkan sebelas alisnya. Randy menggeleng. “Kalau begitu, katakan apa yang ingin kau sampaikan,” pinta Nara. Menuntut penjelasan akan hal kenapa ia harus berada di tempat itu sekarang.

Sesaat, Randy terdiam. Mengembuskan napas panjang. Menatap wajah Nara, matanya, tajam. Randy menggeser duduknya. Mendekat. Hampir menempel dengan Nara. Kembali menyentuh wajah kekasihnya itu dengan punggung tangannya.

“Aku mencintaimu, Nara,” kata Randy.

“Aku tau,” sambut Nara.

Lalu saat Randy mulai mendekatkan wajahnya. Memusatkan perhatian ke bibir Nara. Berkeinginan untuk menciumnya. Nara menghentikannya. Gadis itu memalingkan muka.

“No lip kiss, Ran. Kita sudah sepakat,” ucap Nara.

Randy menghela napas kasar. Ikut memalingkan wajah sesaat. Sebelum akhirnya kembali menatap Nara.

“Tapi ini sudah berjalan hampir dua tahun, Nar, dan kita sudah sama-sama de__”

“Kita sudah membicarakan ini berulang-ulang. Dan kau sudah setuju akan hal itu. No *** before marriage, Ran.” Nara menyela.

“But this is not ***. Just a kiss, Nar. Tidak lebih dari itu!” protes Randy.

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

Nara di jebak Rendi,,, tapi yang kena perangkap si Cakra, untung banyak tuh Cakra 🤭🤣🤣🤣

2023-01-31

0

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

dr bibir trs lanjut ke yg lain drpd bablas ssh utk berhentiending pilih aman ya nara👍

2022-06-17

0

Dzuriyah1696

Dzuriyah1696

owh tenyata sama sama terjebak

2022-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!