Gaun Merah?

“Damn it! Berani sekali kau meracuniku!” Cakra berteriak keras. Mendorong kasar Bellinda yang tanpa tau malu ingin kembali memeluknya.

Terjerembab ke lantai. Bellinda memekik kesakitan. Belum lagi sempat merasakan panasnya percintaan  dengan Cakra, pinggang nya malah sudah sakit duluan. Ini kali pertama Cakra melakukan kekerasan fisik pada Bellinda. Padahal selama ini Cakra selalu bersikap lembut padanya.

“Ingat Bellinda. Mulai pada saat aku memutuskan hubungan denganmu. Kau, bukan siapa-siapa lagi bagiku. Jangan harap aku bisa bersikap lembut. Terlebih sekarang, saat kau dengan sengaja meracuniku!” Cakra berbicara seraya menunjuk ke arah wajah Bellinda. Terlihat sangat murka. Tampak dari sorot matanya.

Takut. Reflek Bellinda menundukkan wajah. Tidak berani menatap wajah Cakra yang dulunya terlihat seperti malaikat. Namun, sekarang terlihat lebih seperti Iblis yang mengerikan?

“Oh, sial!” Cakra mendesah kasar. Berusaha menetralisir perasaannya. Lelaki itu kemudian menyugar rambutnya ke belakang. Sebelum akhirnya menendang sebuah meja yang ada di depan sofa.

Braaakk!

Efek obat itu semakin bekerja. Cakra merasa tubuhnya semakin panas. Tidak ingin terjebak dalam perangkap Bellinda. Lelaki itu kemudian pergi dari sana.

Membuka satu persatu bagian atas kancing kemejanya. Cakra berjalan cepat menuju parkiran. Sebuah mobil BMW hitam kemudian datang dari arah kanan. Berhenti tepat di depannya.

Cakra membuka pintu BMW tersebut, tepat saat seorang pria berusia tiga puluh tahun yang mengendarai mobil tersebut ingin keluar menyambutnya. Lalu, sesaat kembali ke posisi semula ketika melihat Cakra sudah duduk di kursi penumpang.

Lelaki itu berkata,-

“Anda tidak apa-apa, Tuan?”

 Ia Jaya. Sopir sekaligus asisten pribadi Cakra.

“Saya tidak apa-apa. Jalankan saja mobilnya,” titah Cakra. Yang dengan segera disambut anggukan oleh Jaya.

Dan seperti perintah. Jaya melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Meninggalkan area gedung apartemen tersebut.

***

“Damn it! Obat itu benar-benar sudah meracuni tubuhku.” Cakra mendengus kesah. Napasnya mulai tersengal. Tak beraturan. Keringat dingin mengucur membasahi badan. Ada rasa yang ingin segera dituntaskan. Tapi bagaimana? Bagaimana Cakra bisa melakukannya?”

“Anda . . . tidak apa-apa, Tuan?” sekali lagi Jaya menanyakan perihal sama. Seperti saat tadi berada di parkiran apartemen. Cakra mendesah. Menepis tangan Jaya yang saat ini sedang menopang tubuhnya.

“Saya tidak apa-apa, Jaya,” desah Cakra.

“Jangan menahannya, Tuan. Menurut pengamatan saya saat ini kondisi anda sedang tidak baik-baik saja. Perlukah sa__”

“Pergilah. Saya hanya butuh istirahat.” Cakra menyela. Kembali menepis tangan Jaya yang sudah membantunya berjalan hingga sampai di depan pintu kamar president suite dari salah satu hotel ternama yang ada di pusat kota.

“Anda yakin?” tanya Jaya. Memastikan. Tidak ingin sesuatu hal yang buruk terjadi pada Tuannya.

“Of course.” Cakra mengangguk gelisah.

“Yasudah, kalau begitu saya tinggal. Tapi nanti jika, Tuan, butuh apa-apa. Segera hubungi saya.”

Cakra mengangguk pelan. Jaya pergi dari sana. Lelaki itu kemudian menutup pintu kamarnya. Melangkah, menyusuri kamar.

Cakra berjalan sambil memegang dinding kamar. Menopang tubuhnya yang lunglai, supaya tidak jatuh ke lantai. Samar-samar ia mencium aroma lain dalam kamarnya. Sangat lembut, seperti aroma vanila. Memancing hasrat Cakra yang sedang bergejolak. Seakan ingin segera meledak.

Cakra berjalan menuju ranjang. Lalu setibanya di sana,-

“Hei, siapa kau?!” pekik Cakra bertanya. Kala melihat seorang wanita cantik berbalutkan gaun merah menyala sedang terbaring di ranjangnya.

Wanita itu menggeliat. Membalikkan badan. Sorot matanya sayu, terlihat lemah. Lalu berkata,- “to-tolong saya, Tuan. Sa-saya sudah ti-tidak tahan,” lirihnya dengan suara parau.

TBC.

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

salah masuk kamar kah Cakra???

sama2 butuh pelampiasan ini mah, awal dari segalanya,🤣

2023-01-31

0

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

DTG drmn tuh perempuan
ga diundang pdhl🤭🤭🤭
dpt jackpot ga perlu susah²

2022-06-17

0

Dzuriyah1696

Dzuriyah1696

malam pertama

2022-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!