MELAMAR PART 2

"Ada apa nak rehan? " pak nyai membuka percakapan terlebih dahulu.

"emm begini pak nyai, saya datang kemari untuk melamar dek luna, karena saya menyukai dek luna dan ingin menjadikan dek luna pendamping hidup yang terakhir dalam hidup saya".ucap rehan dengan sedikit malu.

" owh... baiklah,, kalau begitu saya tidak bisa menjawab karena hanya luna yang bisa menjawab pertanyaan nak rehan" pak nyai tersenyum

kemudian sesaat waktu umi datang memberikan kopi kepada rehan dan abah..

umi pemasaran dengan apa yang di bicarakan.

"ada apa sih bah? kok kayaknya serius banget bicaranya? ayook di minum nak rehan.? " tanya umi sambil memberikan kopi nya.

"ini loh mi, nak rehan ingin melamar nak luna."

umi pun ragu ingin bertanya tetapi tetapi bertanya daripada penasaran.

"maaf nak rehan ini tukang bubur keliling yang akan jualan dekat pondok yang sering ke masjid pondok kan?" tanya umi.

"iya umi, saya hanya tukang bubur keliling yang ingin mempunyai rembulan seperti dek luna"

umi kaget dengan jawaban rehan.

"bukan begitu nak rehan, maksud umi bukan status ekonomi nya. tapi luna itu anaknya susah di tebak. hanya takut nak rehan kecewa" umi mulai bersalah dengan pertanyaan nya.

"sudah... sudah tidak usah dibahas, umi sekarang pangil kan aja nak luna, karena kita kan tidak tahu sebernya bagaimana luna itu. " titah pak nyai.

"iya abah"

umi kemudian mencari luna di asrama putri.

sesaat umi pergi,, pak nyai hanya menatap rehan dengan tersenyum dan karena sealu dilihat oleh pak nyai rehan hanya bisa tertunduk malu.

"nak rehan, kenapa datangnya sendiri? "

"karena saya ingin memiliki dek luna sendirian pak nyai".

" hahahha... " pak nyai seketika terbawa keras dengan jawaban rehan

"kamu lelaki yang berani nak rehan, saya kagum dengan keberanian mu. yahh... semoga keberanian mu mendapatkan hasil yang kamu inginkan"

"aamiin... Terima kasih pak nyai"

sesaat mereka mengobrol bersama umi dan luna datang dari belakang dapur.

"assalamu'alaikum" luna

"waalaikumsalam "pak nyai dan rehan menjawab bersamaan

" nak luna ini ada nak rehan ingin melamar dirimu".

luna kaget dengan perkataan dari abah nyai nya. luna seketika merah dan malu dengan ucapan dari Pak nyai. luna pipinya sudah merah seperti tomat.

"abah, bagaimana? "

luna meminta pendapat dari pak nyai.

"terserah nak luna, abah dan umi hanya medoakan kebahagiaan kamu saja" abah menjawab

"iyaa.. nak, umi juga mendoakan kebahagiaan nak luna" umi menambahi perkataan dari abah.

sejenak luna hanya memandang sekilas wajah rehan dan melihat bunga mawar yang di bawa oleh rehan, kemudian mendudukan pandangan nya kembali.

"nak rehan silahkan berbicara" pinta pak nyai

kemudian rehan pun mulai berbicara sambil sedikit menelan savila nya karena ada sedikit keraguan. namun, sesaat rehan berbicara.

"dek luna, saya ingin mengutarakan isi hati saya, bahwa saya ingin menjadikan dek luna sebagai pendamping hidup saya dan yang terakhir, jadi bisakah saya menjadi imam dek luna? meskipun saya bukan pria baik, InsyaAllah akan bertanggung jawab untuk dek luna, dan ini bunga mawar untuk dek luna."

luna seketika menjadi malu dan pipinya merah seperti tomat.

pak nyai dan umi hanya melihat dari mimik luna bahwa luna menyukai rehan.

"nak luna jawab saja, itu nak rehan sudah berdebar-debar jantungnya hingga terdengar di telinga umi dan abah. " abah berusaha mencairkan suasana yang tegang.

dan rehan hanya menahan malu dengan ucapan pak nyai.

"abah, jangan begitu,, lihat tuh muka mereka berdua seperti kepiting rebus". umi yang tersenyum menambahi pembicaraan malah semakin membuat rehan dan luna menjadi salah tingkah.

" sudah.. sudah.. sekarang silahkan jawab saja nak luna" pinta pak nyai.

"iya abah"..

kemudian dia mulai menghadap ke rehan tetapi dengannya wajah menunduk.

" terimakasih kak rehan atas niat baiknya, tetapi. .. " luna terdiam

rehan seperti nafasnya berhenti ,nfamun jantungnya berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

"katakanlah dek luna, kakak bisa menerima semua keputusan dari dek luna" jawab rehan dengan Terbata-bata.

"kak, maaf luna tidak menyukai bunga mawar"

jawab luna dengan tertunduk

"tapi luna Insya Allah menerima kak rehan. "

muka rehan dan luna seketika menjadi memerah.

"alhamdulillah" pak nyai dan umi mengucapkan syukur bersamaan.

"maaf dek luna kakak tidak tahu kalau dek luna tidak menyukai bunga mawar". rehan merasa bersalah.

" tetapi terimakasih dek luna sudah mengizinkan kakak menjadi imam dek luna ".

rehan menahan malu tapi terlihat ada cinta dan ketulusan di mata rehan.

" iya kak, gak papa kok".jawab luna

"maaf abah, umi, kak rehan. luna mau masuk ke asrama lagi"

luna sudah tidak tahan untuk menahan rasa malu nya kepada abah dan umi.

"assalamu'alaikum abah, umi, kak rehan. "

"waalaikumsalam" abah, umi dan rehan menjawab bersamaan.

"alhamdulillah nak rehan, luna emang seperti itu, dia anaknya pemalu dan luna tidak menyukai bunga mawar tapi luna menyukai bunga melati" pak nyai menjelaskan sambil tersenyum.

"maaf Pak nyai, umi, rehan tidak tahu hal itu".

dalam hati rehan dia gemerutu.

" wah ini salah pak sopir kasih masukan yang buat malu aja" batin rehan.

"yasudahlah gak papa, bukan permasalahan besar. jadi kapan nak luna akan datang kembali untuk menikah" tanya pak nyai

"tolong katakan sama dek luna bahwa saya akan menikahinya 3 hari lagi, dan saya hanya sendiri karena saya tidak punya siapapun di sini. " pinta rehan

"yasudah gak papa yang pnting kan sah agama dan hukum itu bagi umi dan abah sudah tenang"..ucap umi

" seperti nya nak rehan ini sudah tidak sabar" ejek pak nyai

seketika rehan menjadi merah pipinya karena malu.

"iiyaa pak nyai lebih cepat lebih baik, hehhehe.

kalau begitu rehan pamit pulang ya pak nyai umi? "

"iyaa silahkan nak"..

"assalamu'alaikum" rehan

"waalaikumsalam ".pak nyai dan umi menjawab bersamaan

di perjalanan menuju taksi bertemu lagi dengan si kecil luca.

" ehh abang bubur,, gimana pasti di tolak ya? "

ejek luca

"enakk aja, ya enggk mungkin lah secara abang ini ganteng. wkwkkw" jawab rehan dengan antusias

"hah... pasti abang bubur udah stress karena di tolak, duh... luca jadi ikut prihatin, semoga lekas sembuh ya bang" ejek luca kemudian pergi meninggalkan rehan

"wahh... sialan itu bocah ya! kok semena-mena kalau bicara,, seperti nya hal mustahil kalau aku di Terima oleh luna. padahal kan saya emang di Terima" grutu rehan

kemudian rehan masuk taksi dengan cemberut merasa ingin memarahi pak sopir.

"yang sabar ya tuan mungkin bukan jodohnya" Tiba-tiba pak sopir membuka pembicaraan

"apa sih pak sopir mending sekarang pak sopir fokus nyetir karena saya sudah lelah" rehan sudah males berdebat karena Takut momen bahagia nya hancur.

Terpopuler

Comments

Maslikhawati

Maslikhawati

next lanjut

2022-01-20

1

Fahril Riana

Fahril Riana

hehhehe

2022-01-05

0

Agus Bawaihi

Agus Bawaihi

oke

2022-01-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!