setelah taxsi yang di naiki rehan sampai di pertengahan jalanan..
"dug.. dug... dug...
haduhhh... kenapa jantungku berdetak kencang sekali?
ehh.. pak sopir, apakah anda sudah menikah?"
"iii... iya tuan", sopir taksi kaget untuk menjawab
"owhh.,.. apakah dulu anda melamar istri anda dengan jantung berdetak seperti habis maraton?"
pak sopir kemudian tersenyum..
"hmmm... iya tuan, benar sekali"
sambil fokus menyetir pak sopir berbicara
"lalu apakah anda dulu takut kalau tidak diterima??"
"tidak tuan,, karena sebelum saya melamar, saya sudah minta izin untuk melamar istri saya".sambil tersenyum mengingat masa lalu...
"akhh... beruntung sekali kamu"
jawab rehan dengan kecewa...
"tuan apakah anda akan melamar".
"iya..", dengan senyum yg mengembang di bibir rehan...
"lalu kenapa tuan tidak membawa apa-apa?karena saya melihat tuan hanya membawa diri" hehehhe... ejek sang sopir.
"astaga.... kenapa aku melupakan itu? lantas apa yang harus aku bawa? "tanya rehan dengan bingung
pak sopir pun tersenyum kecil...
"tuan.. seharusnya anda membawa bunga terlebih dahulu ataupun membawa buah-buahan".
saran dari pak sopir taxsi
"akh... kenapa aku bisa sebodoh ini,,,
tidak terpikir oleh ku untuk hal seperti ini..
baik Pak sopir ajak aku ke toko bunga".
suruh rehan dengan gugup..
"baik tuan".
"lalu bunga apa yang harus aku bawa"? tanya rehan dengan kebingungan lagi.
"emmm.... bunga mawar merah tuan. lambang dari cinta"
"akhh... iyaaa.." rehan malu sekali karena hal ini tidak tahu .
maklum saja rehan belum pernah pacaran, meskipun banyak sekali gadis yang mengejar dirinya.
Rehan prasetiyo dia adalah seorang CEO besar di daerah XX dia tampan anak tunggal dari keluarga tiyo.
semuda itu sudah menjadi CEO pasti banyak gadis yang ingin berlabuh di hatinya..
tetapi rehan tidak ada waktu ingin menanggapi mereka karena kesibukan nya untuk menyamar menjadi tukang bubur.
dan teryata penyamaran nya tidak sia-sia dia menemukan seorang gadis yang menenangkan jiwa nya, yang menggangu pikiran nya selama ini.
gadis yang sangat anggun, sholeh dan wajah yang sangat sejuk.
rehan benar-benar menyukai nya tampa tahu asal usul nya. karena yang dia rasakan lah ketenangan jiwa dan yang dia inginkan adalah kesejukan hati dan pikirannya...
dan ketika sampai di toko bunga rehan turun dari taksi dan langsung memilih bunga mawar merah yang dia beli 10 tangkai saja agar terlihat sederhana
setelah itu rehan langsung masuk taksi dan menuju ke pondok tempat luna.
sesampainya di pondok rehan sangat terkejut karena ketika dia turun dari taksi sudah ada yang menabaraknya..
"aduuhhh...." rehan teriak kecil sambil membersihkan sendalnya karena kotor terkena pijakan kaki orang menabrak.
"ma.. aafkan saya paman..." terdengar suara anak kecil yang ketakutan
"akh... teryata kamu luca,
bikin kaget aja"...
"hah.... abang tukang bubur? kenapa disini bang? cari luca ya? bawa apa itu bang? "
cerca luca dengan pertanyaan banyak sambil melihat bunga mawar yang di pegang oleh rehan.
rehan pun spontan menjawab
"ihhh... kamu bocah cerewet sekali km.
udah deh sana ikut main sama teman2 kamu".
acuhnya rehan tampa menjawab pertanyaan bocah kecil luca
"iihhh... sebel.. yaudah deh terserah abang".
sambil cemberut ingin pergi meninggalkan rehan..
tetapi setelah luca ingin pergi meninggalkan rehan..
Tiba-tiba luca di pegang tangannya oleh rehan..
"ehh... tunggu dimana tempat nya kakakmu yg bernama luna itu?".sambil muka nya merah seperti tomat
"ohhh... teryata abang mencari kak luna ya? gak akan aku kasih tau".
ejek luca karena sempat kesal karena tadi dia diusir
"aduhh... bocah ini".
seketika rehan langsung jongkok menyamakan tingginya dengan luca.
"emmm... adik tampan, kak luna dimana sih? abang mau ktmu nih? sama abah nyai juga".sambil malu-malu berucap
"baik akan aku katakan, tapi jawab juga pertanyaan luca tadi"
"hah..". rehan tarik nafasnya..
"baiklah.. abang tadi kesini mau melamar kak luna mu, mau bertemu sama abah nyai juga untuk izin meminang kakak luna mu".
sambil senyum berbicara
"apaaa?????"
"abang gak salah?" luca sangat kanget dan berteriak
"abang punya kaca kan? abang ini terlalu Pede sekali untuk melamar kak luna.
hahhaha".ejek luca.
bukannya menjawab luca malah mengejek rehan.
dan rehan pun menjadi merah padam.
"sialannn.... ini bocah".dalam hati rehan ingin sekali mencubit pipi gemoy si luca
tapi dia takut kalau itu anak akan menangis teriak-teriak
"bang bubur, abang bubur apa udah yakin? untuk ini semua? abang bubur tahu enggk? kalau kak luna itu sudah banyak sekali yang melamar tetapi dia tolak langsung hari itu juga"
"apa? emang berapa lelaki yang sudah melamar dan di tolak?"
"sepertinya sudah hampir 10 lelaki hehhehe... "
rehan pun menelan savila nya dengan ragu ingin melanjutkan lamaran nya kepada luna
kemudian luca berkata
"emmm.... tapi kalau abang bubur penasaran dengan jawaban kak luna. abang lurus aja jalan ke samping mushola kecil ada rumah cat hijau itu persinggahannya abah nyai,,,
abang bubur bisa kesana terlebih dahulu..
tapii jangan nangis ya bang pulang nanti."
hehehhe... "
ejek luca dengan dia pergi ke teman-temannya tampa berpamitan dengan rehan.
"wahhhh... Bener-bener ya itu bocah bisa-bisanya aku di sepelekan dengan anak usia 7 tahun".
kemudian rehan terdiam mengingat perkataan luca. lalu apakah aku harus berhenti? sedangkan ini tinggal menunggu kepastian.
tapi apa salahnya di coba kan?
rehan berbicara dengan dirinya sendiri.
kemudian rehan melangkah pondok yang di tunjukan luca tadi..
rehan berjalan dengan sesekali menarik nafasnya untuk menenangkan dirinya.
Kemudian sesampainya di depan pintu..
"akhh.... gimana ini ya? "rehan ragu untuk mengetuk dan mengucapakan salam.
rehan ragu untuk mengetuk pintu tersebut dan hanya mondar-mandir didepan pintu.
"akh.. bisa mati penasaran kalau tidak segera di ungkapkan.
lebih baik aku mengeluarkan isi hati ku daripada aku galau terus, ,
entah itu mau diterima ataupun tidak yang jelas aku udah mengucapkan nya".
rehan pun mengetuk pintu di depan nya
"tookk... tokkk. tokk"...
"assalamu'alaikum"
"tookk... tokk.. took"
(rehan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam)
"assalamu'alaikum"..
rehan mengulangi kembali ucapan salam ya
"wa'alaikumsalam"..
Tiba-tiba ada seorang lelaki yang menjawab di balik pintu, entah itu siapa..
"siapa ya?" tanya orang yang di dalam rumah sambil membukakan pintu.
"maaf kan saya pak nyai".
"saya rehan ingin ada keperluan dengan pak nyai"
rehan kemudian memperkenalkan dirinya
"owghh... nak rehan silakan masuk dulu..
silahkan duduk nak".
pak. nyai menujukan tikar yang sudah siap. di. lantai.
"umii... umiii"..
"iya abah, ada apa?"
datanglah wanita separuh baya yang di panggil umi datang menghampiri suara pak nyai
"umii.. tolong buatkan minum untuk nak rehan ini".
"baikk abah"..
umi pun lagsung pergi ke belakang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Maslikhawati
next thor
2022-01-20
3
Fahril Riana
siap
2022-01-05
1
Agus Bawaihi
lanjut thor
2022-01-05
1