" napa tuh muka, santai ajah kelesss.... Liatin gue.... gue tau kalo muka gue tuh gak ada duanya, tapi kan aneh kalo gue ditatap tajam amah sejenis gue, kalo cewek sih senang tapi kalo sejenis merinding gue ". Duduk tanpa dosa di sofa dan mengusap kedua lengannya dengan gaya seolah kedinginan.
" Hais.... " Menggelengkan kepalanya " udah?... ".
" Apanya? ".
" Celoteh yang gak jelasnya... ". Apa kau masih waras dengan perkataan mu.
" Hehe udah ". Membuat wajah polos, yang menurut Andra menjijikkan bukannya imut.
" Kan udah gue bilang dari dulu.. kalo masuk tuh.. ketuk dulu bambang... ". Sudah ku suar kan berkali-kali kata-kata itu di telingan mu.
" Hehe iya.. iya... Bos... ". Menggaruk kepalanya yang tak gatal. Menimpali candaan bosnya itu sudah biasa bagi Alan, yah.. dan juga sebaliknya.
" Bos, gue penasaran deh dengan mimik-mimik wajah bos ini ". Menatap andra dengan intens
" Apanya?... Jangan tatap gue kaya gitu, malah jadi gue kan yang merinding ".
" Ye.... Gue masih normal kali bos... Wajah lo tuh, kaya habis menang lotre ajah, dari tadi kok senyum-senyum sendiri, jadi merinding kan gue ". Mengulang perkataan andra untuk membuatnya kesal
" Emangnya keliatan banget yah, kalo gue lagi seneng? ". Tak memperdulikan ejekan Alan. Kalo pastinya sih... Andra bahkan tidak mendengar ejekan itu.
" iya keliatan banget, mungkin anak umur 5 tahun ajah, kalo liat wajah lo pasti tau kalo situ lagi seneng ". Lagi-lagi ejek alan " kenapa sih?... Beneran menang lotre? ". Dan tolong berhentilah tersenyum, itu mengerikan
Andra kembali tersenyum yang membuat Alan lagi-lagi bergidik ngeri apa akan terjadi badai kencang yang memporak-porandakan nih pikir alan.
Andra yang tidak pernah tersenyum malu dan simpul seperti itu, tiba-tiba saja terseyum seperti itu dan yang mengejutkan andra tersenyum nya lama.
" Lo ingat gak, sama perempuan yang gue cari-cari selama ini ". Menatap alan dengan serius
" Hmmm gue ingat... Terus??? ".
" Laras!... ". Satu kata terucap dari bibir andra
" Laras??.. kenapa dengan laras?.. ". Mengangkat sebelah alisnya " eh!!!? Tunggu dulu.....". Menarik napas " Haaaa????? Maksud loh... ". Menutup mulutnya dengan tangannya, terlihat sekali jika Alan sama sekali tidak percaya dan terkejut
" Hmm jodoh emang gak kemana...". Tersenyum "lo tau kan gimana banting tulang nya gue cari-cari dia selama ini tapi hasilnya nihil... Eh.. ini malah dia sendiri yang datang ". Tiba-tiba senyuman nya menjadi tersenyum tipis hingga terlihat jika akan menangis
" Banting tulang... Banting tulang..! Padahal yang banting tulang disini tuh kan gue, lo mah tinggal duduk-duduk sambil suruh-suruh gue ". Ketus alan " tapi pantas ajah lo gak bisa move on.. move on buat cari gadis yang lo maksud, gile... Man... Cantik banget... ". Menarik nafas " mana bajunya tertutup gitu.. wis... My tipe sih ". Melihat keatas dengan membayangkan wajah laras.
" My tipe.. my tipe... Ngomong lagi gw tampol lo ". Mengangkat berkas yang ditangannya. Dan bergaya ingin melemparkan nya ke alan.
" Iya.. iya.. ampun bre.. gue tau kalo laras tuh tipe lo juga, secara kita kan sehati sejiwa... Setanah air men.. ". Proklamasikan ikatan persahabatan nya. Siapa yang tidak tau sih, kedekatan kalian. Malahan ada yang mengira kalo mereka punya hubungan yang.. ehem.. ehem..
" Pengen muntah gue ngedernya.. ". Menaruh kembali berkas yang dipegangnya ke atas meja
" Tapi emang benar kan...".
" Iya juga sih... Laras tuh tipe-tipe calon istri idaman... Ah... Mantap dah.... ". Kembali tersenyum malu-malu
" We.... Bukan itunya bre... Maksud gue tuh kita beneran sehati sejiwa dan setanah air ".
" Bre**sek lo... ". Melempar berkas yang ada di mejanya , untung alan dengan cekatan menghindar dan alhasil berkas yang dilempar nya berhamburan di lantai, tapi tentu saja tidak ada yang peduli. Haaah sungguh orang-orang yang merepotkan
" Tapi benar juga sih.... Huuufff untung gak setubuh ".
" Isss ngeri lo... Gue masih normal ". Melindungi bagian dadanya dengan kedua telapak tangannya.
Andra memutar kedua bola matanya, malas meladeni asisten satunya itu.
" Mending lo buatkan gue kopi ama cari tau latar belakang nya Laras deh... Malas gue lama-lama liat muka lo ". Mengusirnya dengan mengibas-ngibaskan tangannya. Ku jadikan OB kau baru tau rasa.
" Cih... Oke-oke.... ". Keluar dengan berat hati
Sedangkan di balik pintu
" Wa... Mimpi apa aku semalam ". Memegang kedua pipinya. Hei tenanglah, kau tidak sedang mendapatkan lotre
" Laras ". Penggil seseorang yang Membuyar kan kesenangan laras
" Ah... Iya pak Alan, ada yang bisa saya bantu? ". Berhentilah bersikap seperti pegawai mini market. Dan tentu saja Laras terkejut dengan suara Alan yang datang tiba-tiba.
" Bos menyuruhmu membuatkan kopi untuk nya " . mulailah Alan melemparkan tanggung jawabnya
'hei... Kopi apa?'
" Baik pak ". Tentu saja harus disetujui
" Oke, kalo gitu aku pergi dulu ". Melangkah pergi "ohya... Dan tidak perlu memanggilku dengan sebutan pak, panggil saja Alan. Oke?! ". Dia tidak terlalu tua untuk dipanggil Pak. " Gak usah formal-formal juga oke? "
" Baik Alan ". Tanpa ragu Laras mengatakannya "oh iya, kopi apa yang disukai Pak Andra? ". Akhirnya terlontar pertanyaan yang sedari tadi ditampungnya.
Berpikir sejenak " hmm " dan berakhir dengan mengangkat kedua bahunya. " Kau tanyakan saja sendiri, kalo gitu aku pergi dulu. Dah... ". Masih sempat Alan mengucapkan kata selamat tinggal nya.
" Haaaaah.. ". Helaan nafas panjang berhasil keluar dari mulut Laras. Dengan terpaksa Laras harus menanyakan nya sendiri.
Tok.. tok.. tok...
" Masuk "
" Permisi pak ". Terkejut melihat berkas yang berhamburan di dekat pintu. Rupanya masih belum dibereskan.
" Hmmmm ada apa ". Beralih menatap Laras
" Anu pak.. kopi apa yang anda sukai?. Tadi pak Alan menyuruh saya membuatkan anda kopi ". Dan mulailah Laras menyalahkan Alan
'Dasar asisten gak becus, malah lempar tanggung jawab'
" Kopi hitam saja " seharusnya kau tidak menyuruh Alan membuatkannya.
" Baik pak " sebelum pergi Laras menyempatkan untuk memungut berkas-berkas yang berhamburan.
" Maaf pak, saya lancang mengambil nya ". Menaruh berkasnya di meja Andra. Tidak Laras, itu sudah perbuatan yang benar
" Hm tidak apa-apa, terima kasih ". Tersenyum, walau sedikit
'wa... Ganteng banget ya Allah..'
" Iya pak, kalo begitu saya permisi ". Keluar dari ruangan itu setelah mendapatkan anggukan dari yang punya.
" Ahk... Sialan, kenapa gw gak pungut sih tadi, pasti dia pikir gue laki-laki kotor, ahk... Awas ajah lo Alan ". Astaghfirullah, berhentilah berbicara kasar.
Sedangkan di pantry, tempat Laras membuat kopi
" Tadi katanya kopi hitam kan? " Mengambil gelas beserta kopinya, bersiap membuat kopi
" Eh.. hai.. kamu sekretaris baru itukan ". Mulailah orang-orang menyapa nya
" Hmm iya, hai juga ". Ah.. semoga aku tidak di bully
" Oh.. perkenalkan aku Rina Angraini panggil ajah Rina, bagian devisi keuangan " tersenyum lebar, menandakan kalo dia bukanlah musuh
" Ohh.. salam kenal, aku Nur Larasati Hidayah, panggil aja Laras sekretaris pak Andra " dia bukan musuh, jadi cobalah untuk tetap tersenyum ramah
" Aku tau ". Sudah dikatakan di awal kan
" Kalo gitu aku duluan yah, kopinya juga sudah jadi " jangan sampai membuat pimpinan mu menunggu
" Ah iya.. lain kali kita ngobrol lagi yah.. ". Masih dengan senyumannya
" Iya ". Pergi dari tempatnya dan kembali ke ruangan pimpinannya
Tok.. tok.. tok..
" Permisi pak ". Masuk setelah mendapatkan persetujuan
" Ini pak, kopi anda " tidak terlalu percaya diri dengan hasilnya, tenanglah Laras, Andra akan meminum apapun yang kau buat
" Taruh saja di atas meja " mencoba untuk tetap tenang, bagaimana tidak. Kopi buatan kekasih hatinya akan segera di luncurkan ke tenggorokan nya
" Baik pak, kalo gitu saya permisi ". Pamit secepatnya sebelum dapat semburan cara membuat kopi
" Hmm ".
Setelah Laras keluar dari ruangan itu. Andra langsung mengambil Handphone nya dan cekrek.. cekrek.. cekrek... Tidak bisa terhitung berapa foto kopi yang diambil nya. Mungkin Andra akan menjadikan foto itu sebagai wasiat keluarganya. Sungguh dramatis
Andra mengangkat kopi itu dan dia pun meminumnya " hahh gile... Enak banget..". Detik itu juga kopi hitam tanpa gula kesukaannya diganti menjadi kopi hitam dengan bergula.
TBC
jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
like, komen dan vote nya 😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Opick Cynkcibehsllu
ealah cm dibuatin kopi aja udah girang bnget
2022-02-08
2
Anasih 11
awal na baca di FB langsung cuusss kesini
2022-01-20
2
Nur Aini Tarigan
Andra lebayyyyy🤣🤣🤣
2022-01-09
2