Pertemuan yang dinantikan

Laras masuk kedalam ruangan ibunya, setelah dokter Ilham pergi.

" Assalamualaikum bu " salam Laras, dan melihat ibunya tengah duduk di ranjang pasien dengan senyum nya. ah.. sungguh pemandangan yang indah, damai dan tentram.

" waalaikum salam " Laras pun duduk di sebuah kursi di sebelah ranjang bu Aminah.

" gimana keadaan ibu? udah gak sakit kan? " tanya nya, terlihat jelas jika Laras sangat khawatir.

" gak pa-pa, udah baikan " mengelus-elus tangan anaknya itu.

" Alhamdulillah... " syukur Laras " kalo gitu ibu makan dulu yah " mengambil mangkok bubur yang ada di nakas.

bu Aminah menanggapi nya dengan senyuman dan mengangguk lemah. kalau tidak makan bisa tidak sembuh bukan?.

Laras pun mulai menyuapi ibunya sedikit demi sedikit. pelan-pelan saja. setelah beberapa suap, bubur itu pun habis.

" ini bu... Diminum dulu air putih nya ". Menyodorkan segelas air putih

" Mana.. sini ibu minum ". Menerima air putih yang di sodorkan

" Jadi, gimana hasil wawancara nya? " Tanya ibu Aminah setelah meneguk air putih yang ada ditangannya

" Hmmm masih belum jelas sih bu,. ." Jawab Laras, baru juga diwawancarai tadi, mana mungkin kan kalau hasilnya langsung keluar

" Kalo gitu gimana kita bisa tau kalo kau di terima atau tidak? " Manaruh gelas di nakas, ibu sama sekali tidak tau itu

" Hmm mungkin besok pagi atau biasanya tiga hari setelah di wawancara baru pesannya Masuk bu, itupun kalo di terima sih " Terkekeh lalu menunduk. Ah.. berharaplah agar di terima

" Hus.. jangan ragu kaya gitu... Seharusnya bersyukur karna bisa di wawancara dengan lancar " Tegur bu Aminah

" Hehe iya bu maaf... Semoga kali ini juga hamba di terima yah Allah amin...." Menepahkan tangannya layaknya seorang berdoa

" Amin... "

Sebenarnya Laras sudah punya pekerjaan, dan bisa di bilang pekerjaan nya ini lumayan bagus, hanya saja gajinya belum mencukupi untuk biaya rumah sakit sang ibu. Makanya Laras memilih pekerjaan yang mempunyai gaji besar. Laras sudah berulang kali mengganti-ganti perusahaan, untuk mendapatkan gaji yang besar untuk biaya rumah sakit ibunya. Bukannya Laras tidak percaya kepada Allah SWT. yang pastinya sudah mempunyai rencana untuk hamba-hamba-Nya. hanya saja di perusahaan nya yang lalu, dia selalu risih dengan tatapan yang tidak senonoh dari bosnya, karena itu dia memilih resign dari kantornya yang dulu dan memilih sebuah perusahaan yang besar dan dia berharap semoga kali ini berhasil.

" Kira-kira paling lambat di terima pemberitahuan nya kapan? " Apa akan lama?

" Hmmm yang paling cepat sih.. besok, trus.. kalo paling lambat mungkin sekitar 3 hari deh bu "

Aminah hanya manggut-manggut.

" Udah bu.. sekarang ibu istirahat yah... Biar laras ajah yang mikirin tentang perkerjaan " Menarik selimut ibunya dan membantu membaringkan tubuh ibunya

" Iya ibu tau... Maaf yah.. udh buat anak ibu ini cemas " Membelai pipi Laras

" Gak papa bu... Ibu tidur ajah yah.. ". Membelai tangan Aminah yang ada di pipi nya dengan tersenyum lembut

Aminah hanya mengangguk dan melepas tangannya dari pipi laras.

Lalu mencoba untuk menutup matanya... Namun tiba-tiba..

Kring...

Pesan masuk di handphone Laras

" Hah???! ... Alhamdulillah... Akhirnya diterima ". Ucap syukur Laras yang baru melihat pesan di handphone nya. Sempat laras terkejut melihatnya, tapi langsung ucapan syukur yang di keluarkan nya.

Mungkin orang-orang jaman sekarang akan mengatakan hal gila dan mengapresiasikannya dengan berlebihan, tapi lain halnya dengan laras yang lebih berpikir dewasa dan berkepribadian tenang, dia langsung mengingat nama Tuhannya dan bersyukur atas berkah dan juga Rahmat nya.

" Kenapa nak? ". Tanya ibu yang tidak jadi tidur karena mendengar Laras. Kau mengagetkan ibu

" Eh.. ini bu, aku di terima bu ". Senang laras dengan wajah berbinarnya

" Alhamdulillah...., Tapi kok cepat banget nak? Ibu kira besok yang paling cepat ". Aku kira akan lama

" Gak tau juga bu ". Terlihat berfikir tapi tidak bisa menemukan jawabannya

" Gak usah di pikirin, yang penting kita bersyukur kan ". Mengelus-elus kepala laras

" Hehe iya bu ".

" Ibu tidur ajah yah... Istirahat ".

" Hmm ibu tidur nih, tapi jangan ribut lagi ". Menutup matanya dan berbaring

" Iya bu ".

Tak lama kemudian..

Allahuakbar Allahuakbar... Suara adzan berkumandang

" Wah... Udah asar ajah nih, mending ke musholla dekat sini ajah deh, ibu juga udah tidur ". Bangkit dari kursi nya dan menuju ke musholla rumah sakit

...*****...

" Haaah gak ada yang becus semua sih ". Kesal Andra yang langsung duduk di kursi kebesarannya

" Sabar bos.. ". Ucap asistennya

" Huuufff... Iya-iya gw tau ". Balas ketus Andra

" Hehe yaelah... Di nasehatin malah di jawab kek gitu ". Gumam Alan.

Yah... dia adalah asisten Andra plus sahabat karibnya. Andra dan Alan sudah berteman sejak kecil, sejak masih di taman kanak-kanak. Alan adalah anak dari orang kepercayaan ayah Andra. Ikatan mereka semakin kuat saat kedua orang tuanya sepakat untuk memasukkan nya ke dalam pondok pesantren. Yah.. Mereka berdua mantan anak pondok.

Selama 3 tahun mereka berdua bersama di dalam pondok, dan keluar untuk melanjutkan pendidikan nya di jenjang SMA sampai bangkuh kuliah. Seterusnya hingga sampai sekarang, benar-benar persahabatan bagai kepompong.

" Oh yah Lan, tadi di depan kok gue gak liat sekretaris gue sih.. ". Ucap tiba-tiba Andra yang sudah beralih topik. Malas memikirkan bawahannya yang tidak becus.

" Lo lupa, kan lo yang pecat dia karna gak becus " duduk di sofa di dalam ruangan itu. Kau tidak mungkin jadi pikun kan

" Ah.. gue ingat tuh.. jadi, udah ada pengganti nya kan? ".

" Kalo soal interview sih udah, tapi baru di seleksi sih, mungkin paling lambat 3 hari deh ".

" Haah!!? Tiga hari?.. kelamaan tuh.. langsung ajah, gak usah basa basi ". Tidak mungkin kan tidak ada yang menjaga ruangan ku

" Oke deh bos, gue kasi tau bagian HRD dulu ". Berdiri dan melangkah keluar ruangan. Kau kira sekertaris itu satpam apa

Andra hanya mengangguk menanggapi.

Berhentilah mengoceh

Tak lama kemudian...

Ceklek...

" Gimana, udah? ". Tanya Andra yang melihat Alan masuk. Aku harap kau tidak mengecewakan ku

" Udah bos, katanya besok udah bisa masuk ". Duduk kembali di sofa. Aku tidak akan mengecewakanmu

" Bagus deh.. ". Menyandarkan kepalanya di sandaran kursi nya

" Gak mau liat data dirinya dulu bos? ". Mungkin itu akan membantumu

" Entar ajah ". Memijit-mijit keningnya, terlalu pusing memikirkan nya

Allahuakbar Allahuakbar... Suara adzan berkumandang

" Udah adzan.. yuk ke musholla ". Ajak Andra dan segera bangkit dari duduknya yang di ikuti Alan.

Mereka berdua pun melangkah menuju musholla di kantornya itu.

Epilog

...ΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan paginya

Tok.. tok.. tok...

" Masuk " sahut Andra dari dalam

" Ini pak... Saya ingin memperkenalkan sekretaris bapak yang baru ". Ucap sopan dan formal Alan

Andra yang mendengar suara Alan yang hormat dan juga sopan, menjadi lebih serius dalam menanggapi nya.

Yah... Itulah mereka, terkadang bercanda dan juga terkadang serius, lucu bukan?

Jika ada orang lain, mereka akan berperilaku selayaknya atasan dan juga bawahan, begitu pun sebaliknya.

Andra menatap alan dengan wajah datarnya

" Mana? ".

Satu kata terucap dari bibir Andra, dan alan tau kalau sekarang Andra memang sedang serius. Jika Andra hanya menjawab nya dengan singkat, berarti Andra cukup serius sekarang dan apapun yang diakatakan nya tidak bisa dibantah.

" Silahkan nona ". Mempersilahkan nya masuk

" Permisi pak... Perkenalkan nama saya Nur Larasati Hidayah, anda bisa memanggil saya Laras ". Masuk dan langsung Memperkenalkan dirinya dengan tersenyum manis

'laras' batin Andra bersamaan saat laras mengatakan 'laras'.

Andra sempat bengong melihatnya... Sampai suara laras membangunkan nya.

" Semoga saya bisa menjadi sekretaris yang bisa anda andalkan "

" Ah.. iya... ". Jawabnya gelagapan, sedangkan Alan heran melihat tingkah bosnya itu 'apa dia pengen gw ajak bercanda sekarang. Ah... Mana mungkin lah' pikir alan.

'wah... Gantengnya makhluk ciptaan mu ini ya Allah..' batin Laras.

" Lan kau bisa tunjukkan tempatnya ". Melirik kearah Alan

" Baik pak ". Sopan Alan dengan sedikit berbungkuk.

" Mari nona laras, saya antarkan ketempat nona ". Beralih melihat laras

" Baik pak alan ". Tersenyum menanggapi, walaupun suara alan tadi membangunkan nya dari lamunan atas kekagumannya terhadap Andra, dia tetap mencoba untuk tersenyum semanis mungkin.

" Kalo begitu saya permisi pak ". Pamit Alan

" Mari pak ". Sahut Laras, dan Andra hanya mengangguk saja

Mereka berdua keluar ruangan dengan tertib.

'kau tidak berubah laras, senyuman mu tetap manis semanis madu, cara berpakaian mu yang tertutup itu juga tidak berubah'. Batin Andra yang senyum sendiri saat mengingat Laras.

Senyumannya yang manis tidak akan terlupakan oleh Andra, cara berpakaian nya yang tertutup, walaupun tidak berjilbab itu tetap membuat pikiran Andra serasa melayang.

'aku mencarimu selama 4 tahun ini tapi tidak mendapatkan hasil, dan akhirnya kau datang Dengan sendirinya kepadaku, ah... Jodoh emang gak kemana. Alhamdulillah ya Allah.. engkau telah mengabulkan doaku selama 4 tahun ini'.

'ah... Cinta pertama ku, wanitaku...'. batin tiada hentinya bersyukur Andra saat melihat laras.

Dia bisa langsung mengetahui nya hanya dengan sekali pandang. Padahal Andra bertemu pertama kali dengan Latad 13 tahun yang lalu dan saat itu umur Andra baru 17 tahun, saat itupula wajah Laras tidak pernah dia lupakan, padahal umur laras waktu itu baru 13 tahun.

Bisa dibayangkan sebagaimana cintanya Andra terhadap laras, bahkan sangking cintanya dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun, bahkan saat ada wanita yang menyentuhnya dia akan memandang jijik melihatnya.

Menurutnya hati dan tubuhnya hanya untuk laras, dan baginya laras juga adalah miliknya.

Andra akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan hati laras, yah.... Tentunya dengan cara yang masih masuk akal dan tidak membahayakan.

Ceklek..

Pintu terbuka dan menyadarkan Andra dari lamunannya, lalu mendongak dan mendapati Alan yang sudah masuk tanpa permisi terlebih dahulu.

" Assalamualaikum.... ". Salamnya seperti orang-orang yang menyapa saat ada di mesjid dengan suara yang sedikit lantang dan wajah yang nyengir kuda.

Andra menyerngitkan dahinya dan menjawab

" waalaikum salam... ". Kalo masuk tuh, ketuk dulu napa, pikir Andra.. yang masih memandang tidak suka kepada Alan, dan kita sekarang tidak sedang di mesjid.

TBC

novel kedua ku ini , semoga sukses. bisa membuat kalian para readers bersemangat membacanya.

jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

like , komen, dan juga vote nya 😙

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

WAHH SERU NII, LARAS RUPANYA CINTA PERTAMA ANDRA...

2022-07-22

0

Opick Cynkcibehsllu

Opick Cynkcibehsllu

semangat thoor

2022-02-08

1

Nur Aini Tarigan

Nur Aini Tarigan

setelah liat fb, langsung meluncur

2022-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan yang dinantikan
3 Kopi
4 Tawaran
5 Perjanjian
6 Restu
7 Sah
8 Salah Paham
9 Pindah
10 Suami lebay
11 Kebaikan Laras
12 Semakin Dekat
13 Pagi yang baru
14 Sahabat
15 Ujian dari mertua
16 Bertemu Mertua
17 Pindah?
18 Asal Istri Bahagia
19 Penjelasan
20 Asisten gak ber-akhlak
21 Keadaan bu Aminah
22 Korban Sinetron
23 Dasar Pencemburu
24 Sok Cool
25 Pindah Lagi
26 Beruntungnya jadi ikan
27 Datang Tamu?
28 Tanda Merah
29 Cemburu?
30 Obrolan Para Bidadari
31 Jatuh Cinta Dadakan
32 Mengumbar kebahagiaan
33 Semakin Cinta
34 Berangkat
35 Rencana Andra
36 Laki-laki selalu salah
37 Baikan
38 Kesalahpahaman yang sebenarnya
39 Terserah
40 Belanja
41 Kuntilanak Yang Meresahkan
42 Penyesalan
43 Obrolan para bawahan
44 Laras Sadar
45 Mimpi yang jadi kenyataan
46 Kehidupan baru
47 Hukuman Risa
48 Tidak bisa Marah
49 Lagi
50 Rumor?
51 Konfirmasi
52 Pertemuan Rasya
53 Keadaan bu Aminah yang sebenarnya ll
54 Kekhawatiran
55 sekedar informasi
56 Permintaan Maaf
57 Masalah Selesai
58 Mai / Nisa
59 Apa lagi ini!?
60 Alat Terkutuk
61 Encok
62 Menunggu
63 Akhirnya turun juga
64 Keanehan
65 Rumor lagi!
66 Menantu Keluarga Ansari
67 Akhirnya... Andra junior
68 Laporan
69 Mau dibawa kemana?
70 Hormon kehamilan
71 Martabak Keju
72 Hukuman
73 Cinta Segitiga?
74 Deal!
75 Kertas yang sempat terlupakan
76 Kedatangan mama Ani dan papa Rangga
77 Honeymoon?
78 Mulai Jatuh Cinta? / Mai
79 Kebimbangan Laras dan Mai
80 Pesan / Mai
81 Cek Up
82 Kesedihan dan penyesalan Rasya
83 Setelah Hujan Pasti ada Pelangi!
84 I Love You My Wife
85 Rencana Lamaran Alan
86 Jumpa pers
87 Penderitaan Alan
88 Acara Lamaran Alan
89 Pernikahan Alan dan Mai
90 Pernikahan Alan dan Mai 2
91 Lamaran Dadakan!!
92 Kekesalan Andra
93 Welcome to the World
94 Kesedihan
95 Selamat Tinggal
96 Dilan kehabisan garam???
97 Malam pertama! yang terlupakan
98 Penderitaan Alan 2
99 Ada Apa ini?
100 Kebahagiaan yang Sempurna ( The End )
101 Novel Baru
102 Novel Baru lagi
103 Dream Wedding ~
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan yang dinantikan
3
Kopi
4
Tawaran
5
Perjanjian
6
Restu
7
Sah
8
Salah Paham
9
Pindah
10
Suami lebay
11
Kebaikan Laras
12
Semakin Dekat
13
Pagi yang baru
14
Sahabat
15
Ujian dari mertua
16
Bertemu Mertua
17
Pindah?
18
Asal Istri Bahagia
19
Penjelasan
20
Asisten gak ber-akhlak
21
Keadaan bu Aminah
22
Korban Sinetron
23
Dasar Pencemburu
24
Sok Cool
25
Pindah Lagi
26
Beruntungnya jadi ikan
27
Datang Tamu?
28
Tanda Merah
29
Cemburu?
30
Obrolan Para Bidadari
31
Jatuh Cinta Dadakan
32
Mengumbar kebahagiaan
33
Semakin Cinta
34
Berangkat
35
Rencana Andra
36
Laki-laki selalu salah
37
Baikan
38
Kesalahpahaman yang sebenarnya
39
Terserah
40
Belanja
41
Kuntilanak Yang Meresahkan
42
Penyesalan
43
Obrolan para bawahan
44
Laras Sadar
45
Mimpi yang jadi kenyataan
46
Kehidupan baru
47
Hukuman Risa
48
Tidak bisa Marah
49
Lagi
50
Rumor?
51
Konfirmasi
52
Pertemuan Rasya
53
Keadaan bu Aminah yang sebenarnya ll
54
Kekhawatiran
55
sekedar informasi
56
Permintaan Maaf
57
Masalah Selesai
58
Mai / Nisa
59
Apa lagi ini!?
60
Alat Terkutuk
61
Encok
62
Menunggu
63
Akhirnya turun juga
64
Keanehan
65
Rumor lagi!
66
Menantu Keluarga Ansari
67
Akhirnya... Andra junior
68
Laporan
69
Mau dibawa kemana?
70
Hormon kehamilan
71
Martabak Keju
72
Hukuman
73
Cinta Segitiga?
74
Deal!
75
Kertas yang sempat terlupakan
76
Kedatangan mama Ani dan papa Rangga
77
Honeymoon?
78
Mulai Jatuh Cinta? / Mai
79
Kebimbangan Laras dan Mai
80
Pesan / Mai
81
Cek Up
82
Kesedihan dan penyesalan Rasya
83
Setelah Hujan Pasti ada Pelangi!
84
I Love You My Wife
85
Rencana Lamaran Alan
86
Jumpa pers
87
Penderitaan Alan
88
Acara Lamaran Alan
89
Pernikahan Alan dan Mai
90
Pernikahan Alan dan Mai 2
91
Lamaran Dadakan!!
92
Kekesalan Andra
93
Welcome to the World
94
Kesedihan
95
Selamat Tinggal
96
Dilan kehabisan garam???
97
Malam pertama! yang terlupakan
98
Penderitaan Alan 2
99
Ada Apa ini?
100
Kebahagiaan yang Sempurna ( The End )
101
Novel Baru
102
Novel Baru lagi
103
Dream Wedding ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!