2jam perjalanan menuju kekampung Wienda. Sebelumnya Wienda telah mengabari kedua orangtuanya. Mereka sempat terkejut mendengar Wienda akan pulang membawa calon suami dan orangtuanya. Tapi setelah mendengar penjelasan Wienda yang sudah pasti banyak bohongnya orang tua Wienda akhirnya mengerti.
Wienda turun lebih dulu dari mobil diikiuti Tyo mengekor dibelakangnya. Tak lama berselang Mama Dewi dan Om nya Tyo. Memang Tyo mengajak Omnya tuk mewakili papanya yang sudah meninggal.
"Assalamualaikum ayah....bunda" sapa Wienda
"Walaikum salam" Bunda menyambut putrinya dengan pelukan
"Mari silahkan masuk" Bunda mempersilahkan para tamunya
Mereka bertiga masuk dan duduk disofa yang tentu sudah dipersilahkan. Tak lupa mereka membawa seserahan. Mereka berenam duduk sambil ngobrol ditemani teh dan camilan seadanya.
"Langsung saja pak buk kedatangan kami sekeluarga ingin melamar putri bapak dan ibu yang bernama Wienda. Sebelumnya alangkah baiknya kalo kita perkenalan dulu ya pak. Saya selaku Om dari Tyo mewakili kakak saya. Nama saya Indra, ini Mamanya Tyo namanya mbak Dewi dan yang ini istri saya namanya Dea. Salam kenal bapak ibu" kata Om Indra panjang
"Terimakasih atas kunjungan bapak dan ibu sekeluarga, kami sangat senang menerima niat baik nak Tyo dan untuk itu kami menyerahkan sepenuhnya pada yang bersangkutan. Biar putri kami sendiri yang memutuskan. Kami selaku orang tuanya hanya bisa merestui saja. Sebelumnya saya Budi ayahnya Wienda dan ini istri saya Sandra. Kami menyerahkan sepenuhnya pada Wienda, silahkan nak" kata ayah mempersilahkan Wienda berbicara
"Gimana Wien kamu bersedia kan menikah dengan Tyo" tanya Mama Dewi
"Insya Allah tan Wienda bersedia" jawab Wienda yakin
"Alhamdulillah" kata mereka serentak
"Kalo begitu kira-kira kapan dilaksanakan ijab qobul nya" tanya Om Indra
"Tyo mau secepatnya Om" jawab Tyo
"Buru-buru amat dah gak tahan ya Yo" ledek Tante Dea
"Tante tau aja" jawab Tyo
'Gimana kalo 2 minggu lagi pak" usul Mama
"Apa itu tidak terlalu cepat bu" jawab ayah
"Engga Om kita mau nikah 2 minggu lagi" kata Tyo
"Tapi kita belum siap nak" kata ayah
"Kalo masalah biaya Om dan tante tenang aja" kata Tyo
"Ita pak bu biar kami yang urus semua bapak dan ibu tidak usah kwatir" kata Mama
"Bukan masalah itu bu yang kami soalkan, soal kuliah Wienda, apa tidak sebaiknya menunggu Wienda menyelesaikan kuliahnya dulu" jawab Bunda Sandra
"Kalo masalah itu kita udah bahas berdua dan Wienda tetap menyelesaikan kuliahnya meski kita menikah, aku tidak akan menghalangi Wienda meraih cita-citanya" jelas Tyo
,"Ya kalo kalian telah membicarakan ya kami orang tua ngikut saja, asal itu yang terbaik" kata ayah
"Kalo gitu gimana pak bu setuju mereka nikah 2 minggu lagi" ulang Mama
"Setuju saja bu klo mereka memang udah siap apa emang udah gak tahan hehehe" jawab ayah
"Tapi kalo boleh ya bu Dewi acara ijab qobul nya disini bagaimana" tanya Bunda
"Dimana aja yang penting mereka sah" jawab Om Indra
"Jadi ijab qobul disini seminggu kemudian resepsi ditempat Mama" usul Mama
"Setuju" jawab mereka serentak
Merasa lega semua pihak keluarga telah setuju mereka nikah 2 Minggu lagi. Terpancar kebahagiaan dimata mereka semua tapi tidak dengan Wienda. Sebenarnya bukan dipaksa tapi tidak ikhlas belum kali ya. Masih syok baru ketemu belum genap 30jam dah mau dinikahi aja.
"Aneh" gumam Wienda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments