Pagi pertama

"Masuk, tidur, jangan keluyuran malam" kata Tyo setelah sampai depan kost Wienda

"Gue bukan anak kecil" sewot Wienda

"Besuk pagi gue jemput jam 10. Dandan yang cantik" kata Tyo sambil mengacak-acak rambut Wienda

"Dah cantik dari sananya" jawab Wienda

"Ayo gue anterin sampai kamar lo" ajak Tyo

"Gak usah gue bisa sendiri, gak enak dilihatin yang lain" tolak Wienda

"Gak ada penolakan, lo sekarang wanita gue"

"Ingat 2 minggu lagi kita nikah" kata Tyo mutlak

"Belum tentu ayah menerima lo dan setuju kita nikah" Wienda

"Gue gak peduli. Ayo"

"Atau kalo lo gak mau gue anterin sampai kamar lo mau tidur dirumah gue" goda Tyo

"Gak, oke anterin sampai kamar" pasrah Wienda

"Good girl" Tyo senyum kemenangan

"Dah nyampe gue mau masuk lo buruan balik" usir Wienda

"Bye cantik, jangan lupa besuk dandan yang cantik, gue balik dulu besuk gue jemput, ingat jangan keluyuran" pesan Tyo lagi

"Iya iya bawel" Wienda langsung masuk dan menutup pintu kencang

Tyo yang masih berdiri didepan pintu hanya mengelus dada mengurangi rasa terkejutnya.

"Huh kenapa mesti ketemu orang nyebelin seperti itu"

"Arrrr"

"Bete ,......." Wienda teriak teriak gak jelas dikamar kost-an. Setelah capek teriak-teriak yang gak guna Wienda akhirnya memutuskan untuk membersihkan diri dan tidur. Tapi ternyata dia tidak bisa tidur. Wienda membolak-balikkan tubuhnya mencari posisi yang nyaman tuk terlelap tadi tidak kunjung terlelap. Wienda baru bisa tertidur pukul 2dini hari.

Ditempat lain tak jauh beda. Tyo juga tidak bisa memejamkan mata. Pikirannya menerawang jauh.

"Gimana kalo orang tuanya Wienda tidak menerima niat baiknya, gimana kalo Wienda membatalkan rencananya, gimana kalo......." Ahhhh teriak Tyo yang membayangkan banyak kemungkinan dia ditolak dikeluarga Wienda. Tyo berusaha meyakinkan diri menjadi yang terbaik untuk Wienda, tapi apa Wienda menjadikan dirinya yang terbaik untuknya. Pikiran-pikiran itu terus berputar-putar diotaknya. Merasa capek dengan pikiran konyolnya Tyo terlelap dengan sendirinya. Tidak tau pasti jam berapa yang jelas sudah masuk dini hari.

Tyo bangun pukul 7. Pastinya digeret sang Mama.

"Yo bangun dah siang ni" kata Mama sambil membukakan gorden kamar agar cahaya masuk dan udara berganti

"Ma Tyo masih ngantuk, semalam Tyo baru bisa tidur jam 3 Ma" kata Tyo yang masih memejamkan mata

"Katanya mau ketemu orang tuanya Wienda" kata Mama

Mendengar itu Tyo bergegas bangun melebarkan matanya.

"Jam berapa sekarang Ma" tanya Tyo

"Jam 7, buruan bangun" perintah Mama

Tyo loncat dari kasurnya menuju kamar mandi. Tyo mandi secepat kilat. Tidak ada 30 menit sudah rapi dan turun kebawah tuk sarapan sebelum pergi menjemput Wienda.

"Mama nanti pakai sopir aja ya, Tyo mau jalan berdua ma Wienda" kata Tyo

"Iya tapi jangan macem-macem" peringatan Mama

"Gak akan paling cuma satu macem" jawab Tyo asal

"Awas kamu kalo bikin malu Mama" ancam Mama

"Mama tenang aja, Tyo cabut sekarang ya Ma" pamit Tyo

"Gak sarapan dulu" tanya Mama

"Gak tar aja ma Wienda" jawab Tyo yang sudah berdiri dari duduknya

Tyo segera melajukan mobilnya menuju kost-an Wienda. Diperjalanan Tyo membeli sarapan terlebih dulu tuk dirinya dan juga Wienda. Cara mengambil hati wanita. Gak taunya wanitanya gak suka makanan yang dibelinya.

Tok.....tok.....tok....

"Wienda bangun dah siang ni" teriak Tyo dari luar

Tok......tok......tok....

"Wien bangun dah siang ni" Tyo menunggu duduk dikursi yang disediakan dissmping pintu. 5menit. 6menit.7menit hingga 10menit tak ada tanda-tanda Wienda akan keluar.

Tok .....tok......tok......

"Wienda bangun" teriak Tyo sekali lagi

Wienda mulai mengerjapkan matanya mendengar suara berisik diluar.

"Berisik banget sih gangui aja" Wienda beranjak dari kasurnya begitu aja dan membuka pintu.

Wienda kaget melihat Tyo didepan pintu kamarnya.

"Ngapain pagi-pagi kesini" tanya Wienda yang masih kaget

"Lo lupa apa pura-pura lupa" tanua Tyo balik

Wienda mengernyitkan dahi

"Kita mau pergi nemuin ortu lo. kalo lo gak lupa sih" kata Tyo yang menerobos masuk kamar Wienda

Wienda melotot tak percaya melihat Tyo dah duduk nyaman dikasurnya.

"Ngapain lo duduk disini. Keluar" perintah Wienda

"Ogah, buruan mandi. Apa mau gue mandiin sekalian" goda Tyo

"Ogah gue bisa sendiri" Wienda pergi meninggalkan Tyo menuju kamar mandi

"Rapi, bersih, nyaman" guman Tyo

"Mas keluar dulu gue gak bawa baju ganti ni" pinta Wienda

"Keluar keluar aja gue gak liat" kata Tyo santai

"Mas kalo lo gak keluar gue juga keluar dari sini" oceh Wienda

"Iya iya, ni pakai yang ini" Tyo menyodorkan paper bag.

"Baju siapa ni" tanya Wienda

"Baju buat lo semalam gue beli" kata Tyo

Wienda menerima dan bergegas ganti.

Ceklek

Tyo melihat arah pintu terbuka. Mulutnya menganga matanya melebar tidak percaya wanita didepannya bener-bener cantik luar biasa.

"Awas iler lo keluar" kata Wienda

Tyo yang menyadari terpesona dengan wanitanya segara mendekat.

"Cantiknya calon istriku" puji Tyo

"Gak usah modus" Wienda

"Gak modus emang lo beneran cantik" kata tyo

"Ni sarapan dulu" Tyo menyodorkan bungkusan

"Apaan ini" tanya Wienda

"Bubur" jaeab Tyo

"Sorry mad gue gak suka bubur" jujur Wienda

"Mas Tyo yang habisin tar gue gampang" jawab Wienda

"Makanya kalo mau beli makanan nanya dulu daripada mubazir" tambah Wienda

"Ya udah kalo gitu gak usah dimakan , yuk jalan" manggandeng tangan Wienda

Terpopuler

Comments

Kembar Kenzi

Kembar Kenzi

👍👍

2022-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Ajakan nikah 1
3 ajakan nikah 2
4 Pagi pertama
5 Lamaran
6 Belajar jadi istri
7 Nasehat
8 Hari H
9 Malam pertama
10 Malam pertama 2
11 Ikut pulang suami
12 Diperjalanan
13 Rumah
14 Rumah 2
15 15
16 Resepsi
17 Resepsi 2
18 Malam pertama
19 Pernikahan Mama
20 Kepergok
21 Berakhir
22 Pagi panas
23 Periksa
24 Mama
25 Rutinitas pagi
26 Wienda diserang
27 Teka teki
28 Belum jelas
29 Titik terang
30 Rencana
31 Jalankan misi
32 Tanda tanda
33 Hamil
34 Obrolan
35 Manja
36 Tertangkapnya penguntit
37 Akhir dari Carla
38 Sesha
39 Rencana pernikahan Sesha
40 Hari bahagia dan sedih
41 Resepsi
42 Tak ada ide
43 Lahirnya sikembar
44 Curhat
45 Bosan
46 Pertama
47 Cemburu
48 Cemburu 2
49 Bosan
50 49
51 50
52 Cikha melahirkan
53 52
54 53
55 Bersama
56 Keinginan Tyo
57 Terkabulnya keinginan Tyo
58 Sakti Sesha
59 Kelulusan Wienda
60 Kejadian naas
61 Sesha lahiran
62 61
63 Cikha kabur
64 Tyo sadar
65 Tyo pulang
66 Santai
67 65
68 Surprise
69 Surprise 2
70 69
71 Penyelidikan
72 Kerja sekalian liburan
73 Ketemu
74 Mood buruk
75 Liburan
76 Merajuk
77 USG
78 Ketemu
79 Ngerumpi tiga sahabat
80 Berkumpul
81 Arimbi Zanneta Wildan Pratama
82 kepulangan baby Arimbi
83 Bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Pertemuan
2
Ajakan nikah 1
3
ajakan nikah 2
4
Pagi pertama
5
Lamaran
6
Belajar jadi istri
7
Nasehat
8
Hari H
9
Malam pertama
10
Malam pertama 2
11
Ikut pulang suami
12
Diperjalanan
13
Rumah
14
Rumah 2
15
15
16
Resepsi
17
Resepsi 2
18
Malam pertama
19
Pernikahan Mama
20
Kepergok
21
Berakhir
22
Pagi panas
23
Periksa
24
Mama
25
Rutinitas pagi
26
Wienda diserang
27
Teka teki
28
Belum jelas
29
Titik terang
30
Rencana
31
Jalankan misi
32
Tanda tanda
33
Hamil
34
Obrolan
35
Manja
36
Tertangkapnya penguntit
37
Akhir dari Carla
38
Sesha
39
Rencana pernikahan Sesha
40
Hari bahagia dan sedih
41
Resepsi
42
Tak ada ide
43
Lahirnya sikembar
44
Curhat
45
Bosan
46
Pertama
47
Cemburu
48
Cemburu 2
49
Bosan
50
49
51
50
52
Cikha melahirkan
53
52
54
53
55
Bersama
56
Keinginan Tyo
57
Terkabulnya keinginan Tyo
58
Sakti Sesha
59
Kelulusan Wienda
60
Kejadian naas
61
Sesha lahiran
62
61
63
Cikha kabur
64
Tyo sadar
65
Tyo pulang
66
Santai
67
65
68
Surprise
69
Surprise 2
70
69
71
Penyelidikan
72
Kerja sekalian liburan
73
Ketemu
74
Mood buruk
75
Liburan
76
Merajuk
77
USG
78
Ketemu
79
Ngerumpi tiga sahabat
80
Berkumpul
81
Arimbi Zanneta Wildan Pratama
82
kepulangan baby Arimbi
83
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!