04 - Kejutan : Saya Bukan Gay!

Meski sedang dalam kondisi pusing, memikirkan semua hal yang datang secara tiba-tiba dalam hidupnya. Elang tetap harus menjalani hari-harinya. Sepulang kantor dia mampir ke sebuah tempat perbelanjaan untuk membeli beberapa kebutuhan pribadi. Jalanan ibukota masih saja macet dengan hiruk-pikuk padatnya kendaraan beroda, diiringi suara klakson bersahutan. Lampu merah pun berganti hijau. Elang kembali melajukan mobilnya.

Elang langsung masuk ke dalam market. Ada beberapa benda yang harus dia beli. Seorang gadis berambut pirang mendatangi Elang sambil mengulum senyum. Sepertinya dia tidak sengaja melihat Elang di sana.

"Hai, Elang."Sapaan ramah, suara mendayu memanggil nama Elang.

Siapa dia?

Elang tidak menoleh barang sekilas. Siapa lagi wanita yang sok kenal dengannya. Seolah sudah terbiasa dengan perempuan seperti itu.

"Kamu beneran Elang kan? Kamu lupa sama aku?"

Meski enggan akhirnya Elang menoleh juga. "Sorry, kamu siapa?" benar saja, Elang merasa tidak mengenal perempuan itu.

"Aku Giska. Temen sekampus dulu. Kebetulan banget ketemu lo di sini. Aku tuh pengen udang kamu ke acara reuni kampus. Aku jadi panitianya, kamu susah di hubungi, aku beruntung ketemu kamu di sini," ucap gadis itu berbicara sendiri tanpa henti.

Tidak menatap gadis tersebut, Elang yang sedang memilih beberapa barang yang dia butuhkan langsung mendorong trolly ditangannya.

"Kamu beneran belum berubah ya. Cuek banget, dan kaku," ketus Giska sembari mendengus sebal.

"Saya nggak bisa. Sibuk." Elang baru ingat perempuan yang bernama Giska, dia adalah biang gosip di kampusnya dulu.

"Lang, please kali ini aja. Atau jangan-jangan bener lagi yang dibicarakan orang-orang, kalau kamu, tuh-"

Elang mengernyitkan kening. "Saya, apa?"

"Ho-mo, apa kamu itu gay? Nggak bener, kan?" bisik gadis berambut pirang yang sedang berjinjit di sebelahnya dengan seringai. Yang pasti sengaja ingin membuat Elang merasa kesal.

Elang tersenyum miring. "Apa kaitannya saya nggak bisa datang ke acara kamu, dengan saya homo?" sahutnya tanpa merasa terhinakan dengan tuduhan itu. Sudah biasa. Dari dulu dia memang tertutup dan jarang menggandeng wanita. Bahkan ketika pernah berpacaran pun teman-temannya tidak mengetahui itu.

"Yah, kamu nggak pernah keliatan jalan dengan cewek." Giska mengangkat bahunya. "Aku undang kamu untuk bawa pasangan. Kalau kamu nolak, mungkin aja rumor yang beredar itu benar."

"Nama kamu Giska, kan?" tanya Elang.

"Suatu kehormatan kamu ingat nama ku, Lang." Gadis itu menyeringai lagi.

"Ratu gosip, gimana saya lupa." Elang mencibir.

"Hahahah apapun, aku terima. Tapi berita itu apa benar? Jadi, kamu suka sama cowok?" cibir Giska balik.

Elang geram juga pada akhirnya.

"Jangan suka menjudge orang. Kamu tidak tahu siapa saya. Kalau kedatangan saya bikin kalian semua mingkem! Fine. Saya akan datang, bawa tunangan saya. "

"Tu-tunangan?" Giska terkejut.

"Ingat kata-kata saya, jangan pernah kamu sebut saya dengan sebutan gay!"

Giska mengkerut, dia menundukkan kepalanya, takut.

Elang, dia memang tampan. Tapi sikap dingin dan kaku yang dia miliki membuat gadis takut mendekat.

"Saya bukan gay!"

...****...

Entah apa yang ada di pikiran Elang tadi. Kenapa dia harus mengatakan bahwa dia akan datang bersama tunangannya. Padahal jangankan tunangan, pacar saja tidak ada. Tapi, bukan berarti yang dituduhkan tentang dirinya adalah benar, bahwa dia seorang homo. Elang adalah cowok normal yang menyukai lawan jenis. Tapi, dia memang belum tertarik menjajaki hubungan yang seperti itu, pacaran.

Dulu dia pernah pacaran, tapi tidak berlangsung lama. Menurutnya pacaran hanya membuang waktu, diatur ini dan itu sangat merepotkan.

Besok Malam, jam tujuh.

Kata-kata Giska membuat Elang frustrasi sendirian. Bagaimana dia akan datang membawa calon tunangan. Sungguh ia mengutuk mulutnya sendiri.

Hari ini Elang kembali ke rumah sakit untuk menjenguk Guntur. Saat itu Elang kembali melihat Dara sedang berdiri di tempat kemarin, memandangi ruangan rawat Guntur.

"Dara." Elang berdiri depat di depan wanita itu.

"Kak Elang."

Elang menaikkan sebelah alisnya, dia merasa agak aneh saat Dara memanggilnya dengan sebutan Kakak.

"Mau lihat Guntur?" tawar Elang.

"Enggak. Dara mau bicara dengan Kak Elang."

"Dengan saya? Kamu nggak mau liat keadaan Guntur dulu?"

Dara kembali mengangguk. "Enggak. Dara akan sedih kalau lihat keadaan kak Guntur."

Elang menghela napas panjang. "Baiklah, kita bicara."

Mereka pun berbicara di taman rumah sakit. Dara masih memilin jari-jarinya, ia kelihatan gugup bahkan berkeringat di keningnya.

Elang yang hanya memperhatikan sekilas wajah Dara, mendadak bingung apa sebenarnya yang ingin dikatakan Dara padanya.

"Kamu mau bicara apa sama saya? " tanya Elang membuka obrolan.

"Eum, itu. Dara-"

"Kamu kenapa?"

"Dara ingin—Dara, ingin..."

"Ingin apa?"

"Dara ingin menggugurkan kandungan Dara."

"Apa!"

Elang terkejut mendengarnya. Apa yang barusan dikatakan Dara? Apa dia tidak salah mendengar? Ia mengedarkan pandangan melihat situasi di sekelilingnya. Ia takut omongannya terdengar orang lain.

"Gugurkan kata kamu?"

"Iya, Kak. Dara nggak mau kalau kehamilan Dara bikin Kakak harus tanggung jawab, padahal ini bukan kesalahan Kakak." Dara menutupi kedua matanya yang meleleh. Ia tak kuasa menahan pedih. Walau dia tahu itu adalah perbuatan dosa, Dara tidak pernah bercita-cita menjadi seorang pembunuh. Apalagi ia harus membunuh darah dagingnya sendiri.

"Kamu udah gila? Kamu mau bunuh darah daging kamu sendiri?"

"Nggak ada jalan lain, Kak." Dara masih terisak-isak.

"Saya bakalan nikahin kamu, Dara."

Elang mengedarkan pandangannya lagi. "Tapi ada syaratnya."

Dara mencoba menahan tangisnya. "Syarat?"

"Iya. Saya mau tanggung jawab sampai anak kamu lahir. Setelah itu saya akan ceraikan kamu. Tapi kamu nggak perlu cemas, saya akan biayain semua kebutuhan kamu dan anak kamu, anak abang saya. Yang berarti dia juga keponakan saya."

Sekaligus calon anak tirinya, cicit hatinya.

"Dara nggak mau." Masih dengan sesenggukan sambil menggelengkan kepala.

Elang menatap tajam kedua mata Dara yang basah. "Kamu kira saya mau? Enggak. Tapi nggak ada jalan lain, hanya ini satu-satunya cara. Kamu jangan berpikiran sempit. Kamu pikir gugurin kandungan itu tidak sakit? Jangan menambah dosa kamu."

Kata-kata Elang menyentil perasaan Dara seketika.

"Satu syarat lagi. Saya butuh bantuan kamu."

Dara mengangkat lagi wajahnya. "Apa itu?"

**

Elang sudah merapikan jas yang sengaja dia siapkan. Pesta malam ini bertemakan formal, dengan dress code jas dan gaun.

Sebenarnya Elang tidak suka mendatangi pesta yang seperti itu. Tapi, Elang ingin membuktikan pemikiran mantan teman sekampusnya yang sudah salah menilainya.

Setelah siap, dia segera berangkat menggunakan mobilnya. Kemana lagi, kalau bukan menjemput wanita yang dia perkenalkan sebagai tunangannya. Elang Sebastian pasti akan membuat geger teman sekampus jika kedapatan datang menggandeng perempuan di sampingnya.

Tiba di sebuah rumah kost sederhana. Elang tak ayal menarik perhatian gadis penghuni kost di sana. Semua mata menatap kagum pada Elang, visualnya seolah tak nyata, bagaikan lukisan. Wajah yang tampan, dengan postur tubuh tinggi dan proporsional. Elang sukses menghipnotis pandangan orang sekitarnya.

"Kak Elang."

Elang menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Ia terkesiap saat perempuan muncul mengenakan gaun warna senada dengan jasnya. "Dara." Takjub, baru saat itu Elang menatap jelas wajah Dara, ia tersenyum ke arah Elang.

"Apa aku jelek?" tanya Dara merasa kikuk saat Elang menatapnya tidak biasa.

"Bu-bukan. Kamu sebenernya agak, lumayan... " katanya sambil menarik napas dalam-dalam, Elang mengusap wajahnya. "Cantik."

Dara tidak menyangka bahwa Elang akan memujinya. "Terima kasih, Kak. Maaf, Dara tadi agak kesulitan memakai gaunnya."

Gaun itu adalah pemberian Elang. Tentu Dara tidak memiliki pakaian mewah seperti itu, karena itu Elang sengaja menyiapkan semuanya.

"Kita jalan sekarang." Elang membukakan pintu mobil untuk Dara.

"Terima kasih, Kak."

Terpopuler

Comments

Dee-dee

Dee-dee

terpesona

2022-04-09

0

Dee-dee

Dee-dee

Polosnya Dara.. 😭

2022-04-09

0

Dee-dee

Dee-dee

duh buang gosip bisa shock juga..

2022-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 00 - Prolog : Jangan Sentuh Aku!
2 01 - Pesan : Saya Elang Sebastian
3 02 - Amanat : Saya Akan Bertanggung Jawab
4 03 - Keputusan : Menikah?
5 04 - Kejutan : Saya Bukan Gay!
6 05 - Settingan : Akting Kamu Bagus
7 06 - Aib : Kamu Hamil?
8 07 - Ketegasan : Dia Memang Cucu Keluarga Kusuma
9 08 - Kesepakatan : Dara Tidak Keberatan
10 09 - Pernikahan : Kamu Nggak Menyusahkan Saya
11 10 - Kelembutan : Kakak Jangan Usap Lagi
12 11 - Godaan : Istri Saya Jauh Lebih Cantik
13 12 - Mengidam : Kamu Terlalu Baik, Kak.
14 13 - Kejujuran Hati : Aku Kangen Kak Guntur
15 14 - Luka : Karena Nira Setitik Rusak Susu Sebelanga
16 15 - Sentuhan : Maaf Aku Tidak Sengaja
17 16 - Flashback : Gue Guntur
18 17 - Flashback : Terima Kasih Kak Guntur
19 18 - Flashback : Ditembak Cowok Keren
20 19 - Flashback : Jadian
21 20 - Confession : Aku Berdebar Di Dekat Kamu
22 21 - Air Mata : Jangan Tinggalkan Aku, Kak!
23 22 - Duka : Merubah Perjanjian
24 23 - Kekesalan : Aku Ini Siapa?
25 24 - Kelegaan : Dara Suka Bunga Lily
26 25 - Berhati Malaikat : Dara Akan Tetap Bercerai
27 26 - Tangisan : Saat Kamu Menangis, Disitulah Aku Akan Mati
28 27 - Solidaritas : Kita Semua Akan Selalu Doakan Guntur
29 28 - Kejutan : Aku Ingin Kita Menikah Lagi
30 29 - Perasaan : Aku Menyukai Kamu, Dara.
31 30 - Debaran : Kamu Sempurna, Kak
32 31 - Hati : Aku Sayang Kakak
33 32 - Masa Lalu : Kenapa Harus Alexa?
34 33 - Pergi Bersama : Istriku Yang Paling Cantik.
35 34 - Sahabat Rasa Pacar : Dia Istri Lo?
36 35 - Mencintai : Lo Cinta Sama Gue, Lex?
37 36 - Keputusan Terberat : Kita Bercerai Saja
38 37 - Perceraian : Dara Ingin Kakak Mendapatkan Yang Lebih Baik
39 38 - Kebohongan : Lupakan Perasaan Itu, Kita Udah Nggak Bisa
40 39 - Penyesalan : Aku Cuma Mau Kamu Bahagia
41 40 - Melahirkan : Maafin Aku, Kak
42 41 - Tangisan Haru : Selamat Ya
43 42 - Cemburu : Dia Yang Namanya Alexa?
44 43 - Berbicara : Aku Janji Ini Terakhir Kalinya
45 44 - Berdua : Kamu Cemburu?
46 45 - Kejujuran Hati : Aku Juga Cinta Kakak
47 46 - Bersama Lagi : Aku Selalu Sayang Kamu
48 47 - Pacaran : Cuma Minta Cium Aku, Please ...
49 48 - Berbaikan : Mungkin Salah Satunya
50 49 - Kesepakatan : Aku Ingin Kamu Kuliah
51 50 - Bingung : Apa Aku Bisa?
52 51 - Cinta : I Miss You, I Love You
53 52 - Trauma : Apa Aku Nyakitin Kamu?
54 53 - Menyesal : Maafkan Aku Dara
55 54 - Chat : Love You Too, Kak Elang
56 55 - Mertua : Kamu Berhutang Penjelasan
57 56 - Masalah : Lo Bisa Datang?
58 57 - Ancaman : Anda Siapa?
59 58 - Takut : Jangan Coba-coba Memberi Tahu Orang Lain
60 59 - Psikopat : Kamu Juga Milik Guntur
61 60 : Jijik : Aku Akan Menghapus Ciuman Itu
62 61 - Lamaran : Apa Kamu Mau Menolak ku?
63 62 - Benar-benar Melamar : Aku Menerima Lamaran Kak Elang
64 63 - Terikat : You Are Mine
65 64 - First Night : Panggil Aku Sayang, Boleh?
66 65 - First Night : Milikmu
67 66 - Opium : Ranjang
68 67 - Adik Untuk Al : Terserah Suamiku
69 68 - Kecelakaan Pesawat : Bukan Elang!!
70 69 - Kecemasan : Epilog
Episodes

Updated 70 Episodes

1
00 - Prolog : Jangan Sentuh Aku!
2
01 - Pesan : Saya Elang Sebastian
3
02 - Amanat : Saya Akan Bertanggung Jawab
4
03 - Keputusan : Menikah?
5
04 - Kejutan : Saya Bukan Gay!
6
05 - Settingan : Akting Kamu Bagus
7
06 - Aib : Kamu Hamil?
8
07 - Ketegasan : Dia Memang Cucu Keluarga Kusuma
9
08 - Kesepakatan : Dara Tidak Keberatan
10
09 - Pernikahan : Kamu Nggak Menyusahkan Saya
11
10 - Kelembutan : Kakak Jangan Usap Lagi
12
11 - Godaan : Istri Saya Jauh Lebih Cantik
13
12 - Mengidam : Kamu Terlalu Baik, Kak.
14
13 - Kejujuran Hati : Aku Kangen Kak Guntur
15
14 - Luka : Karena Nira Setitik Rusak Susu Sebelanga
16
15 - Sentuhan : Maaf Aku Tidak Sengaja
17
16 - Flashback : Gue Guntur
18
17 - Flashback : Terima Kasih Kak Guntur
19
18 - Flashback : Ditembak Cowok Keren
20
19 - Flashback : Jadian
21
20 - Confession : Aku Berdebar Di Dekat Kamu
22
21 - Air Mata : Jangan Tinggalkan Aku, Kak!
23
22 - Duka : Merubah Perjanjian
24
23 - Kekesalan : Aku Ini Siapa?
25
24 - Kelegaan : Dara Suka Bunga Lily
26
25 - Berhati Malaikat : Dara Akan Tetap Bercerai
27
26 - Tangisan : Saat Kamu Menangis, Disitulah Aku Akan Mati
28
27 - Solidaritas : Kita Semua Akan Selalu Doakan Guntur
29
28 - Kejutan : Aku Ingin Kita Menikah Lagi
30
29 - Perasaan : Aku Menyukai Kamu, Dara.
31
30 - Debaran : Kamu Sempurna, Kak
32
31 - Hati : Aku Sayang Kakak
33
32 - Masa Lalu : Kenapa Harus Alexa?
34
33 - Pergi Bersama : Istriku Yang Paling Cantik.
35
34 - Sahabat Rasa Pacar : Dia Istri Lo?
36
35 - Mencintai : Lo Cinta Sama Gue, Lex?
37
36 - Keputusan Terberat : Kita Bercerai Saja
38
37 - Perceraian : Dara Ingin Kakak Mendapatkan Yang Lebih Baik
39
38 - Kebohongan : Lupakan Perasaan Itu, Kita Udah Nggak Bisa
40
39 - Penyesalan : Aku Cuma Mau Kamu Bahagia
41
40 - Melahirkan : Maafin Aku, Kak
42
41 - Tangisan Haru : Selamat Ya
43
42 - Cemburu : Dia Yang Namanya Alexa?
44
43 - Berbicara : Aku Janji Ini Terakhir Kalinya
45
44 - Berdua : Kamu Cemburu?
46
45 - Kejujuran Hati : Aku Juga Cinta Kakak
47
46 - Bersama Lagi : Aku Selalu Sayang Kamu
48
47 - Pacaran : Cuma Minta Cium Aku, Please ...
49
48 - Berbaikan : Mungkin Salah Satunya
50
49 - Kesepakatan : Aku Ingin Kamu Kuliah
51
50 - Bingung : Apa Aku Bisa?
52
51 - Cinta : I Miss You, I Love You
53
52 - Trauma : Apa Aku Nyakitin Kamu?
54
53 - Menyesal : Maafkan Aku Dara
55
54 - Chat : Love You Too, Kak Elang
56
55 - Mertua : Kamu Berhutang Penjelasan
57
56 - Masalah : Lo Bisa Datang?
58
57 - Ancaman : Anda Siapa?
59
58 - Takut : Jangan Coba-coba Memberi Tahu Orang Lain
60
59 - Psikopat : Kamu Juga Milik Guntur
61
60 : Jijik : Aku Akan Menghapus Ciuman Itu
62
61 - Lamaran : Apa Kamu Mau Menolak ku?
63
62 - Benar-benar Melamar : Aku Menerima Lamaran Kak Elang
64
63 - Terikat : You Are Mine
65
64 - First Night : Panggil Aku Sayang, Boleh?
66
65 - First Night : Milikmu
67
66 - Opium : Ranjang
68
67 - Adik Untuk Al : Terserah Suamiku
69
68 - Kecelakaan Pesawat : Bukan Elang!!
70
69 - Kecemasan : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!