02 - Amanat : Saya Akan Bertanggung Jawab

Sebagai seorang adik yang baik, Elang hanya ingin tahu tentang amanat itu, apa maksud kata-kata yang di sampaikan oleh Dara padanya.

Akhirnya ia meminta Dara mengikutinya, masuk ke dalam ruangan rawat pria yang sudah terbaring koma selama kurang lebih tiga hari. Gadis itu terus menangis ingin melihat kondisi pacarnya. Pikir Elang, selagi keluarganya tidak berkunjung, dia bisa menemani Dara untuk melihat kondisi Guntur.

"Kak Guntur," Dara makin terisak dalam tangisnya, dia tidak berani menyentuh barang sejengkal saja kulit pucat kekasihnya. Keadaan Guntur amat parah, selang oksigen terpasang di mulutnya, juga jarum infus yang menempel di punggung tangannya. Guntur masih terbaring koma, tidak sadarkan diri.

"Kakak." Sekuat tenaga gadis itu menahan suara, hanya tersengal sesekali, memekik dalam tangis. Dara Tidak ingin membuat suasana tenang di ruangan itu pecah karena jerit tangisnya.

"Bang Guntur mengalami pendarahan cukup serius di otaknya. Benturan keras di kepalanya sewaktu kecelakaan yang menjadi penyebab. Entah kapan bang Guntur sadar. Saya harap kamu bisa ikhlas, doakan supaya dia bisa sadar." Elang masih menatap Dara yang terlihat sangat bersedih. Rupanya itu tipe gadis yang disukai Guntur yang dikenal dingin dengan lawan jenis. Pantas saja, setiap kali ada teman wanita yang mendekati abangnya itu, Guntur selalu menjauh, tidak tertarik dengan wanita mana pun.

Namun, anak ABG seperti Dara. Apakah itu tipe cewek idaman ketua geng motor Hunter?

Dua tahun menjalin hubungan di belakang keluarga besarnya. Jika diketahui oleh orang tuanya, Guntur pasti akan mendapat masalah.

"Udah lihat 'kan? Sekarang saya butuh bicara sama kamu," tegas Elang yang merasa semuanya masih abu-abu baginya.

Dara mengangguk pelan. Meski belum cukup rasanya melihat wajah pacarnya. Hatinya begitu sakit, tidak tega melihat keadaan Guntur yang sangat parah.

Elang mengajak Dara ke sebuah cafe di dekat rumah sakit. Ia merasa butuh mengobrol dengan Dara. Gadis itu datang ke rumah sakit masih mengenakan seragam lengkap yang sudah dicoret oleh spidol hitam. Wajah yang kusut dengan mata bengkak dan hidung yang merah. Terlihat sekali bahwa dia habis-habisan menangisi Guntur.

"Kamu baru kelulusan?" tanya Elang melihat seragam Dara yang di penuhi coretan spidol.

Dara menyeka air matanya. Sampai kapan dia akan menangis. Batin Elang.

"Iya. Tadi Dara baru saja wisuda kelulusan di sekolah. Lalu ada acara coret seragam. Dara kaget sewaktu liat berita ada kecelakaan. Dara nggak nyangka itu beneran kak Guntur."

Elang hanya diam menatap gadis yang seolah tidak lelah menangis itu. Begitu besarkah cintanya terhadap Guntur? Atau jangan-jangan... Mendadak muncul kecurigaan di benaknya terhadap Dara.

Seorang gadis menangis sampai segitunya. Belum lagi sejak tadi Elang memperhatikan gadis itu agak berbeda. Dia berulang kali menyentuh perutnya. Apakah dia lapar?

"Udah makan?" tanya Elang.

"Dara nggak lapar."

Elang menggaruk tengkuknya, masih bingung kenapa gadis itu sejak tadi terus menangis, gemetaran seperti bingung ingin menyampaikan sesuatu. Jadi bukan karena lapar.

"Kamu nggak lagi hamil 'kan?" tanya Elang seketika membuat Dara bergeming.

Dua gelas lemon tea datang ke meja mereka. Elang mengambil minuman tersebut lalu meminumnya. "Minum dulu, kamu nggak berhenti nangis, nggak capek."

Dara mengambil segelas lemon tea di depannya, lalu meminumnya sedikit.

"Kamu belum jawab pertanyaan saya. Kamu nggak lagi hamil 'kan?" tentu saja Elang berharap jawabannya "tidak".

Kedua mata Dara terpejam. Gestur-nya terlihat seperti ia sedang sangat gugup saat ditanyakan tentang itu. Elang merasa aneh, jangan bilang gadis di depannya itu benar-benar...

"Iya. aku hamil."

"Ini anak Kak Guntur."

Seperti mendengar suara petir menyambar. Jawaban Dara sama sekali diluar dugaannya. Meski pertanyaan itu dia yang mengajukan, tapi tak sedikit pun dia mengira bahwa gadis itu akan menjawab "iya".

Bagaimana bisa gadis di depannya itu masih remaja. Guntur? Apakah dia bajingan yang suka menghamili anak orang! Elang meremas kuat telapak tangannya sambil menggertak kan gigi. Kalau orang tuanya tahu hal ini pasti Guntur akan dibuang dari anggota keluarga.

"Kamu lagi bercanda 'kan?" Elang masih tidak percaya.

"Enggak. Dua Minggu lalu, Kak Guntur juga udah tahu kok. Dia bilang bakalan nikahi aku setelah aku lulus sekolah. Tapi, Dara nggak sangka kalau Kak Guntur akan koma seperti sekarang."

Jadi ini alasannya kenapa dua Minggu lalu Guntur bertengkar dengan mama dan papanya. Guntur mendadak keluar dari ruangan kerja orang tuanya dengan wajah merah padam menahan amarah. Mamanya tidak memberi tahu Elang, mengenai alasan Guntur terlihat sangat marah. Elang tidak sengaja melihatnya, ingin menegur abangnya tapi dia merasa itu bukan urusannya. Elang tidak suka mencampuri urusan orang lain, meski itu abangnya sendiri. Tapi kali ini kasusnya berbeda, keadaan Guntur sedang koma.

"Jadi, bang Guntur nitipin kamu ke saya karena minta saya tanggung jawab atas kamu?" ucap Elang masih mencerna maksud amanat dari abangnya itu.

Dara menggeleng. "Elang nggak boleh tanggung jawab. Ini bukan kesalahan Elang."

"Bisa gila, saya!"

"Tapi Guntur nitipin kamu ke saya. Terus gimana nasib anak di—kandungan, kamu ..." sambungnya, frustrasi. "Nggak mungkin kamu gugurin kan."

Gadis di depan Elang hanya diam sambil menyeka air matanya. Ini semua murni kesalahan Guntur. Saat itu Dara bahkan tidak menyangka bahwa Guntur akan melakukan itu padanya, sampai dia hamil seperti sekarang.

"Hubungan kamu dan Abang saya apa memang udah sejauh itu? Kalian biasa melakukan, **** bebas?" tanya Elang, meski dia tidak menyangka, cewek polos di depannya ternyata tidak sepolos yang dia kira.

Dara menggeleng cepat. "Kak Guntur mabuk, dia maksa aku."

Elang kembali tersentak. "Guntur memaksa kamu?"

"Meskipun Dara sayang Kak Guntur, tapi hubungan kami berdua sehat, tidak pernah menjurus ke hal-hal yang melampaui batas. Kak Guntur selalu berlaku lembut terhadap Dara. Hanya berbeda pada malam itu. Hujan turun sangat deras. Kak Guntur datang ke rumah kost Dara, dia dalam keadaan mabuk. Lalu-" potong Dara, tercekat. "Semuanya terjadi, meski aku menolak tapi tenagaku tidak berarti, tidak sanggup melawan."

"Oh Tuhan. Apa yang kamu lakukan Bang!" Elang shock mendengarnya. Gadis di depannya rupanya korban pemaksaan. Lalu apa yang harus dia lakukan? Keadaan Guntur entah kapan akan sadar. Amanat Guntur, juga rasa tidak tega dirinya pada gadis bernama Dara. Membuat Elang menjadi bingung, tidak tahu harus berbuat apa.

"Kamu tinggal ngekost?"

Dara mengangguk. "Keluarga Dara di Bandung. Dara ngekost karena dekat dengan sekolah."

"Orang tua kamu belum tahu tentang ini?"

Dara menggeleng. "Belum. Orang tua Dara hanya tahu kalau Dara sudah punya pacar. Tapi sebisa mungkin Dara yakinkan mereka, bahwa pacaran Dara sehat."

"Tapi sekarang kamu hamil! Astaga!" bentak Elang dengan intonasi agak meninggi. Orang-orang di sekitarnya terkejut mendengar kata-kata Elang. Mungkin mereka mengira Elang sudah menghamili anak orang karena terlihat sangat emosional ketika menekankan kata 'HAMIL' barusan.

Dara menundukkan kepalanya. "Maafin Dara, Elang. Ini diluar dugaan ku." Dia hanya bisa menangis karena Dara masih amat polos. Dia juga tidak menyangka bahwa akan begini jadinya.

"****!" Elang Tidak tega melihat Dara menangis karena ulah abangnya. Tapi apakah dia juga yang harus bertanggung jawab? Semua masalah itu membuat Elang serasa ingin meledakkan diri saja.

"Jangan menangis, ini bukan salah kamu." Elang memijat kening. Ia belum pernah terlibat masalah apapun di dalam hidupnya. Lalu, sekarang dia dihadapkan oleh kondisi yang luar biasa rumit.

Mengurus pacar abangnya yang hamil? Tidak pernah terlintas dalam otaknya sama sekali. Elang sendiri belum pernah berpacaran serius meski usianya genap menginjak 25 tahun. Hanya main-main, itupun tidak sampai berbuat kelewat batas apalagi menghamili anak orang. Jarak usia Elang berbeda tiga tahun dengan Guntur, tapi kedewasaan mereka sangat jauh berbeda. Elang lebih dewasa dibandingkan Guntur, abangnya.

"Saya akan bertanggung jawab."

...______...

^^^Update 01/01/2022^^^

Terpopuler

Comments

Dee-dee

Dee-dee

Elang yang dewasa..

2022-04-09

0

☘︎𝐏$✍︎8

☘︎𝐏$✍︎8

ya ampun, elang shock nya😭😆😆

2022-03-11

0

☘︎𝐏$✍︎8

☘︎𝐏$✍︎8

humor ku hanya sebatas "Bisa gila, saya!" 😭🤣🤣👍

2022-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 00 - Prolog : Jangan Sentuh Aku!
2 01 - Pesan : Saya Elang Sebastian
3 02 - Amanat : Saya Akan Bertanggung Jawab
4 03 - Keputusan : Menikah?
5 04 - Kejutan : Saya Bukan Gay!
6 05 - Settingan : Akting Kamu Bagus
7 06 - Aib : Kamu Hamil?
8 07 - Ketegasan : Dia Memang Cucu Keluarga Kusuma
9 08 - Kesepakatan : Dara Tidak Keberatan
10 09 - Pernikahan : Kamu Nggak Menyusahkan Saya
11 10 - Kelembutan : Kakak Jangan Usap Lagi
12 11 - Godaan : Istri Saya Jauh Lebih Cantik
13 12 - Mengidam : Kamu Terlalu Baik, Kak.
14 13 - Kejujuran Hati : Aku Kangen Kak Guntur
15 14 - Luka : Karena Nira Setitik Rusak Susu Sebelanga
16 15 - Sentuhan : Maaf Aku Tidak Sengaja
17 16 - Flashback : Gue Guntur
18 17 - Flashback : Terima Kasih Kak Guntur
19 18 - Flashback : Ditembak Cowok Keren
20 19 - Flashback : Jadian
21 20 - Confession : Aku Berdebar Di Dekat Kamu
22 21 - Air Mata : Jangan Tinggalkan Aku, Kak!
23 22 - Duka : Merubah Perjanjian
24 23 - Kekesalan : Aku Ini Siapa?
25 24 - Kelegaan : Dara Suka Bunga Lily
26 25 - Berhati Malaikat : Dara Akan Tetap Bercerai
27 26 - Tangisan : Saat Kamu Menangis, Disitulah Aku Akan Mati
28 27 - Solidaritas : Kita Semua Akan Selalu Doakan Guntur
29 28 - Kejutan : Aku Ingin Kita Menikah Lagi
30 29 - Perasaan : Aku Menyukai Kamu, Dara.
31 30 - Debaran : Kamu Sempurna, Kak
32 31 - Hati : Aku Sayang Kakak
33 32 - Masa Lalu : Kenapa Harus Alexa?
34 33 - Pergi Bersama : Istriku Yang Paling Cantik.
35 34 - Sahabat Rasa Pacar : Dia Istri Lo?
36 35 - Mencintai : Lo Cinta Sama Gue, Lex?
37 36 - Keputusan Terberat : Kita Bercerai Saja
38 37 - Perceraian : Dara Ingin Kakak Mendapatkan Yang Lebih Baik
39 38 - Kebohongan : Lupakan Perasaan Itu, Kita Udah Nggak Bisa
40 39 - Penyesalan : Aku Cuma Mau Kamu Bahagia
41 40 - Melahirkan : Maafin Aku, Kak
42 41 - Tangisan Haru : Selamat Ya
43 42 - Cemburu : Dia Yang Namanya Alexa?
44 43 - Berbicara : Aku Janji Ini Terakhir Kalinya
45 44 - Berdua : Kamu Cemburu?
46 45 - Kejujuran Hati : Aku Juga Cinta Kakak
47 46 - Bersama Lagi : Aku Selalu Sayang Kamu
48 47 - Pacaran : Cuma Minta Cium Aku, Please ...
49 48 - Berbaikan : Mungkin Salah Satunya
50 49 - Kesepakatan : Aku Ingin Kamu Kuliah
51 50 - Bingung : Apa Aku Bisa?
52 51 - Cinta : I Miss You, I Love You
53 52 - Trauma : Apa Aku Nyakitin Kamu?
54 53 - Menyesal : Maafkan Aku Dara
55 54 - Chat : Love You Too, Kak Elang
56 55 - Mertua : Kamu Berhutang Penjelasan
57 56 - Masalah : Lo Bisa Datang?
58 57 - Ancaman : Anda Siapa?
59 58 - Takut : Jangan Coba-coba Memberi Tahu Orang Lain
60 59 - Psikopat : Kamu Juga Milik Guntur
61 60 : Jijik : Aku Akan Menghapus Ciuman Itu
62 61 - Lamaran : Apa Kamu Mau Menolak ku?
63 62 - Benar-benar Melamar : Aku Menerima Lamaran Kak Elang
64 63 - Terikat : You Are Mine
65 64 - First Night : Panggil Aku Sayang, Boleh?
66 65 - First Night : Milikmu
67 66 - Opium : Ranjang
68 67 - Adik Untuk Al : Terserah Suamiku
69 68 - Kecelakaan Pesawat : Bukan Elang!!
70 69 - Kecemasan : Epilog
Episodes

Updated 70 Episodes

1
00 - Prolog : Jangan Sentuh Aku!
2
01 - Pesan : Saya Elang Sebastian
3
02 - Amanat : Saya Akan Bertanggung Jawab
4
03 - Keputusan : Menikah?
5
04 - Kejutan : Saya Bukan Gay!
6
05 - Settingan : Akting Kamu Bagus
7
06 - Aib : Kamu Hamil?
8
07 - Ketegasan : Dia Memang Cucu Keluarga Kusuma
9
08 - Kesepakatan : Dara Tidak Keberatan
10
09 - Pernikahan : Kamu Nggak Menyusahkan Saya
11
10 - Kelembutan : Kakak Jangan Usap Lagi
12
11 - Godaan : Istri Saya Jauh Lebih Cantik
13
12 - Mengidam : Kamu Terlalu Baik, Kak.
14
13 - Kejujuran Hati : Aku Kangen Kak Guntur
15
14 - Luka : Karena Nira Setitik Rusak Susu Sebelanga
16
15 - Sentuhan : Maaf Aku Tidak Sengaja
17
16 - Flashback : Gue Guntur
18
17 - Flashback : Terima Kasih Kak Guntur
19
18 - Flashback : Ditembak Cowok Keren
20
19 - Flashback : Jadian
21
20 - Confession : Aku Berdebar Di Dekat Kamu
22
21 - Air Mata : Jangan Tinggalkan Aku, Kak!
23
22 - Duka : Merubah Perjanjian
24
23 - Kekesalan : Aku Ini Siapa?
25
24 - Kelegaan : Dara Suka Bunga Lily
26
25 - Berhati Malaikat : Dara Akan Tetap Bercerai
27
26 - Tangisan : Saat Kamu Menangis, Disitulah Aku Akan Mati
28
27 - Solidaritas : Kita Semua Akan Selalu Doakan Guntur
29
28 - Kejutan : Aku Ingin Kita Menikah Lagi
30
29 - Perasaan : Aku Menyukai Kamu, Dara.
31
30 - Debaran : Kamu Sempurna, Kak
32
31 - Hati : Aku Sayang Kakak
33
32 - Masa Lalu : Kenapa Harus Alexa?
34
33 - Pergi Bersama : Istriku Yang Paling Cantik.
35
34 - Sahabat Rasa Pacar : Dia Istri Lo?
36
35 - Mencintai : Lo Cinta Sama Gue, Lex?
37
36 - Keputusan Terberat : Kita Bercerai Saja
38
37 - Perceraian : Dara Ingin Kakak Mendapatkan Yang Lebih Baik
39
38 - Kebohongan : Lupakan Perasaan Itu, Kita Udah Nggak Bisa
40
39 - Penyesalan : Aku Cuma Mau Kamu Bahagia
41
40 - Melahirkan : Maafin Aku, Kak
42
41 - Tangisan Haru : Selamat Ya
43
42 - Cemburu : Dia Yang Namanya Alexa?
44
43 - Berbicara : Aku Janji Ini Terakhir Kalinya
45
44 - Berdua : Kamu Cemburu?
46
45 - Kejujuran Hati : Aku Juga Cinta Kakak
47
46 - Bersama Lagi : Aku Selalu Sayang Kamu
48
47 - Pacaran : Cuma Minta Cium Aku, Please ...
49
48 - Berbaikan : Mungkin Salah Satunya
50
49 - Kesepakatan : Aku Ingin Kamu Kuliah
51
50 - Bingung : Apa Aku Bisa?
52
51 - Cinta : I Miss You, I Love You
53
52 - Trauma : Apa Aku Nyakitin Kamu?
54
53 - Menyesal : Maafkan Aku Dara
55
54 - Chat : Love You Too, Kak Elang
56
55 - Mertua : Kamu Berhutang Penjelasan
57
56 - Masalah : Lo Bisa Datang?
58
57 - Ancaman : Anda Siapa?
59
58 - Takut : Jangan Coba-coba Memberi Tahu Orang Lain
60
59 - Psikopat : Kamu Juga Milik Guntur
61
60 : Jijik : Aku Akan Menghapus Ciuman Itu
62
61 - Lamaran : Apa Kamu Mau Menolak ku?
63
62 - Benar-benar Melamar : Aku Menerima Lamaran Kak Elang
64
63 - Terikat : You Are Mine
65
64 - First Night : Panggil Aku Sayang, Boleh?
66
65 - First Night : Milikmu
67
66 - Opium : Ranjang
68
67 - Adik Untuk Al : Terserah Suamiku
69
68 - Kecelakaan Pesawat : Bukan Elang!!
70
69 - Kecemasan : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!