*Aku baik-baik saja Ayah,* tulis Sara di buku catatannya.
"Ayah tahu, ayah menyayangimu," ucap Angkasa memeluk putrinya dengan erat.
Hatinya bergejolak melihat putrinya baru saja mengalami kecelakaan dan dinyatakan mengalami gangguan pita suara.
Meski dapat disembuhkan, tapi perlu beberapa bulan melakukan terapi hingga pita suara anak perempuannya bisa kembali normal.
"Sayangku, maaf mama terlambat." Leora muncul dari balik pintu karena perempuan itu baru saja tiba setelah mengambil beberapa pakaian putrinya.
Melihat ibunya, Sara menangis sambil memeluk perempuan yang selalu menjadi penguatnya.
"Apapun keadaan Putri Mama, Putri Mama selalu menjadi yang terbaik." Ucap Leora tak bisa menahan aliran air matanya.
Putrinya yang selalu dimanjakan oleh suaminya itu kini mengalami kejadian yang sangat pahit.
Ia tidak bisa membayangkan bagaimana putrinya akan menghadapi dunia saat semua orang kini memandangnya sebagai perempuan yang cacat.
Lebih parahnya lagi, putrinya belum menikah, ia tidak bisa tenang saat memikirkannya.
Setelah keharuan keluarga kecil itu, Sara mengambil catatannya dan menulis sesuatu di buku catatan itu.
*Bagaimana keadaan pria yang bersamaku? Dia adalah kekasihku.* Sara menunjukkan catatannya pada ayah dan ibunya.
"Jadi kalian sepasang kekasih? Bagaimana bisa?" Tanya Angkasa.
*Ceritanya panjang, dia mengenalku sebagai Putri. Aku menyamar menjadi seorang perempuan biasa-biasa saja. Bagaimana keadaannya?* Lagi tulis Sara di buku catatannya.
"Dia tidak terlalu baik sayang, dia ada di ruang sebelah, Apa kau mau menemuinya?" Tanya Angkasa dijawab anggukan Sara lalu ketiga orang itu segera pergi ke kamar sebelah.
Tiba di sana, terlihat seorang gadis perempuan yang lebih muda dari Sarah sedang duduk di atas ranjang sembari mengelap wajah pria yang masih tertidur dengan berbagai selang memenuhi tubuhnya.
"Halo Paman, Tante,, dan Kakak Sarah." Langsung sambut perempuan muda itu sembari turun dari tempat tidur.
Sara berjalan ke arah ranjang dan menatap pria yang ia cintai.
Terlihat menyedihkan, lebih menyedihkan dari dirinya yang kini harus menerima fakta menjadi seorang perempuan cacat.
"Dimana ibu dan ayahmu?" Tanya Angkasa pada Ana.
"Sedang mengurus susuatu. Ayah dan ibuku berencana membawa Kakakku kembali ke negara kami." Ucap Ana kembali meneteskan air matanya saat ia kembali melihat pada kakaknya yang berbaring di tempat tidur.
Sangat menyedihkan!
"Jangan menangis sayang," Leora memeluk Ana.
"Maafkan aku Tante, aku sangat sedih, sekarang Kakakku tidak bisa lagi memarahiku dan tidak bisa lagi menuruti semua keinginanku. Sekarang dia berbaring tidak berdaya di sana," Isak Ana.
Sementara Angkasa yang berdiri, pria itu memandangi putrinya yang terlihat sangat mencintai pria yang sedang berbaring di tempat tidur.
'Aku harus berbicara dengan Samudra, sepertinya memercepat pernikahan mereka berdua adalah jalan yang tepat.' gumam Angkasa.
Samudra dan Laila memasuki kamar Andra.
"Apa kata dokter?" Tanya Angkasa yang tahu kalau Samudra baru saja berbicara dengan dokter tentang keadaan Andra.
"Dia bilang, kemungkinan besar Andra mengalami kebutaan." Jawab Samudra.
"Tunggu, Apakah anak kita sudah saling kenal?" Tanya Samudra saat pria itu melihat Sarah sedang duduk di tepi tempat tidur sembari memegangi tangan Andra.
Perempuan itu menangis sembari memandang nanar pada Angkasa. Terlihat cinta yang tulus di tatapan Sarah.
"Ya, Aku ingin membicarakan ini denganmu." Ucap Angkasa pada Samudra.
@Info
Selamat tahun baru 2022, Tuhan Yang Maha Esa menyertai kita semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Suntiah Suntiah
asik
semoga alur nya menyenangkan...
2022-04-28
0
Momy
jd yg 1 buta yg 1 bisu efek dr kecelakaan itu
2022-04-22
0
Wahyunii
baru tau ada S2😭😭😭
malah hampir puasa🥺🥺🤪🤪
2022-03-31
0