suara kumandang azan membangunkan dinda, ia bergegas membersihkan diri dengan mandi lalu menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. ia ingin sekali membangunkan reno dan mengajak pria iru untuk sholat tetapi ia sangat takut pada pria yang terlelap diatas ranjang king size yang kini menjadi suaminya. setelah selesai dinda melipat perlengkapan sholatnya dan setelah itu ia keluar dari kamar menuju dapur untuk memasak. semua itu tidak lepas dari pantauan reno yang sempat terbangun mendengar suara air dikamar mandi.
"pura-pura al•m, kau kira aku tidak tau niatmu" batin reno kemudian melanjutkan tidurnya
dinda menuruni anak tangga dan menuju dapur yang masih sepi. saat ia sedang meracik bumbu masakan seseorang mengejutkannya.
"ada yang bisa dibantu non" ucap bik lastri yang merupakan pelayan dirumah ini
"aku ingin memasak sarapan bik, perkenalkan namaku dinda bik " ucap dinda dengan ramah
"saya bik lastri, marni dan tatik kami pelayan dirumah ini non"ucap bik lastri
"halo salam kenal semua" ucap dinda dengan ramah
"biarkan kami saja yang melakukannya nona"ucap bik marni
"tidak apa bik, saya biasa masak bersama ibu saya, jadi izinkan saya untuk memakai dapur kalian ya" ucap dinda
"silakan nona, dapur ini bukan milik kami" ucap bik lastri lagi
"ijinkan aku memasak untuk suami dan mertuaku setiap pagi" ucap dinda
"nanti nyonya besar marah" ucap bik lastri
"aku akan mengatakan pada mama jadi kalian tenang saja" ucap dinda
"baiklah nona jika akan memaksa" ucap bik lastri.
hampir tiga puluh menit dinda meracik dan memasak nasi goreng, telur dadar sayur dan sambal hati dicampur kentang. tiba-tiba mama reno datang dan melihat apa yang dilakukan menantunya tersebut.
"sayang, kenapa repot-repot biar bik lastri dan yang lain yang melakukannya" ucap mama reno
" tidak apa-apa Ma, dinda sudah biasa melakukannya setiap hari dan dinda juga hobi masak" jawab dinda
"mama bangga sama kamu sayang sudah cantik,masih muda dan jago masak" ucap mama bangga
"ahh.. mama ini sudah kebiasaan dinda ma kalau dirumah masak bersama ibu" ucap dinda
"reno beruntung mendapatkan kamu sayang" ucap mama reno.
mama teko memandang dengan intens wajah dinda menantunya yang polos. mama reno merasa dinda sudah melewati banyak ujian dalam kehidupannya.
"Ma, boleh tidak dinda ikon menjenguk ibu hari ini, jika meminta izin mas reno pas tidak akan diperbolehkan ma" ucap mel
"tentu boleh sayang, tenang saja kan nanti perginya sama mama pasti diijinkan" ucap mama reno.
"terima kasih Ma, mama yang terbaik" ucap dinda sambil memeluk erat pada mertuanya.
"oya sayang, kamu sudah siapkan keperluan reno kekantor" ucap mama reno
dinda hanya menggeleng kepalanya, mama mertuanya pun menjelaskan dan mengajari dinda cara melayani suami. walau sebenarnya malas jika harus berdebat dengan reno. kini Dinda naik kelantai atas menuju kamar mereka untuk melaksanakan apa yang mama mertuanya katakan. ia pun masuk keruang wali kloset reno dan memilih salah satu setelan jas milik reno dan mengambil sepatu pantofelnya juga ia begitu telaten mengerjakan perintah dan ajaran mama mertuanya. saat akan berbalik ia dikejutkan oleh reno yang sudah ada didepan walk kloset tersebut.
"kau sedang apa, mencuri?" ucap reno
"apa mencuri?"ucap dinda tidak menyangka dengan ucapan reno.
"terus apalagi yang cocok selain itu" ucap reno
"aku mempersiapkan pakaianmu" ucap dinda
"hei, jangan berlagak seperti istri yang baik" ucap reno.
"aku hanya menuruti perintah mama" ucap dinda
"ingat kau tidak boleh menyentuh barang-barangku, kau tau itu barang-barang mahal" ucap reno
"ok, ini yang terakhir tapi jika mama bertanya aku akan mengatakan kau tidak mau" ucap dinda tidak mau kalah
"kau mengancamku" ucap reno
"kau tuanku mana mungkin" ucap dinda kemudian berlalu dari hadapan reno dan ia setelah itu meletakkan setelan dan sepatu reno sofa yang ada dikamar. Reno memilih menuju kamar mandi. setelah selesai mandi ia melihat jendela dan gorden sudah dibuka, tempat tidur telah tersusun dengan rapi dan pandangan reno tertuju pada pilihan setelan jas pilihan dinda yang tadi gadis itu siapkan untuk dirinya dan melihat pilihan dinda.
"seleranya tidak buruk, hei reno ingat karina" batin reno menyadarkan diri.
ia tetap memakai pakaian pilihan dinda, setelah siap dengan pakaian kantornya reno turun menuju meja makan. dimana orang tuanya dan dinda sudah menunggu dirinya. lalu reno duduk disebelah dinda. gadis itu lalu berdiri dan mengambil piring didepan reno lalu menaruh nasi goreng kepiring reno dan juga meletakkan lainnya juga dipiring tersebut. semua itu tidak luput dari perhatian kedua orang tua reno dan juga Reno. karena sebelumnya reno tidak pernah dilayani oleh karina sejak awal menikah.
"tumben hari ini nasi goreng Mama enak sekali" ucap Reno memuji
"sayang, itu masakan dinda pagi-pagi dia sudah menyiapkan sendiri sarapan untuk kita semua" ucap mama reno bangga
wajah reno berubah mendengar nama istrinya, tapi ia tetap melanjutkan makannya hingga isi dipiringnya habis karena benar adanya nasi goreng buatan dinda enak. mama dan papa tersenyum melihat anaknya tersebut.
"bagaimana sayang? kau pasti akan jatuh cinta pada istrimu yang ini, gadis ini menuruti ajaran mama dengan baik tidak seperti si karina istrimu yang pemb•ngkang itu" batin mama reno.
setelah selesai makan reno dan tuan abraham menuju mobil mereka masing-masing. dengan disambut para supir dan juga asisten mereka didepan rumah.
"mas reno" panggil dinda menghentikan langkah reno menuju keluar pintu
"emmmm" ucap reno dengan malas
dinda mengulurkan tangannya pada reno
"kenapa kau minta uang, sudah ku duga" ucap reno ia mengira Dinda akan meminta uang seperti yang karina lakukan biasanya. ia sudab merogoh kantongnya untuk mengambil dompet.
"tidak mas" ucap dinda
"lalu" ucap reno heran sambil menaikkan sebelah alisnya
"aku mau salim" ucap dinda lalu meraih tangan reno lalu mencium punggung tangan suaminya itu.
reno mematung dengan tindakan dinda, setelah itu ia juga melakukan hal yang sama pada ayah mertuanya yang sedang mesra-mesraan sebelum berangkat kekantor.
"sepertinya ada yang mau menyaingi keromantisan kita ma" ucap tuan abraham
"Maklum pa pengantin baru masih hangat-hangatnya" ucap mama menggoda.
"kau seolah-olah menjalani lakon istri yang baik rupanya, dasar cari muka" batin reno
reno lalu mempercepat langkahnya menuju mobilnya dan berlalu keluar dari lingkungan mansion kedua orang tuanya. nyonya ivanka dan tuan abraham hanya bisa menggelengkan kepala mereka dengan tindakan abizar. padahal dari dulu karena tidak peduli bahkan tidak pernah menemani reno sarapan atau mengantar kepergian reno kekantor. karina bahkan belum bangun saat reno pergi kekantor. jika pun bangun hanya untuk meminta tambahan uang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Siti Rofiatin
lanjut thooor
2023-05-01
0