setelah selesai mandi dinda merasa lebih segar dan ia mendapatkan baju milik ibu mertuanya. tinggi tubuh dinda tidak jauh berbeda jauh dengan ibu mertuanya sehingga baju tersebut terlihat pas untuknya. kini dinda dan reno turun untuk makan malam bersama kedua orang tua reno yang tak lain nyonya ivanka dan tuan abraham. semenjak karina koma reno memutuskan tinggal bersama kedua orang tuanya hanya sesekali melihat kediamannya dan karina.
"wah.. wah pengantin baru serasi sekali ya pa, lihat mereka memakai pakaian dengan warna senada, mama jadi ingat waktu muda" ucap mama menggoda reno dan dinda.
"ia Ma, mungkin mereka janjikan seperti kita dulu" ucap papa reno.
reno tidak menjawab wajahnya tampak kesal. bahkan ia tidak menyadari warna pakaian mereka yang sewarna.
"bodohnya aku tidak menyadari warna pakaianku sama dengan gadis kampungan itu pasti mama sengaja melakukannya" batin reno.
begitu juga dengan dinda yang merasa malu
dengan kedua mertuanya dan tidak enak hati dengan reno.ia tidak ingin reno berpikir ia sengaja melakukannya.
merekapun mulai duduk dan makan malam. lalu tuan abraham mulai pembahasan.
"kapan kalian akan bulan madu" ucap papa reno
"aku sibuk dikantor dan karina pa" ucap reno
"aku ingin cucu sejak lama" ucap tuan abraham
"tunggu karina sadar papa akan mendapatkan cucu" ucap reno
"kalian sudah menikah lima tahun dan istrimu itu sudah koma hampir dua tahun, kau lebih baik memikirkannya" ucap papa
"pa, biarkan saja mereka saling kenal dulu, dinda juga masih sangat belia" ucap mama
"baiklah" ucap papa.
"anak, aku tidak mau punya anak dari pria ini, kemarin dia dan ayah mengatakan pernikahan ini hanya sementara" batin dinda
setelah pembahasan itu hanya kebisuan dimeja makan hanya suara peralatan makan yang mendominasi. reno menyudahi makannya dan beranjak dari duduknya.
"Ma, pa reno ke kamar duluan ya mau istirahat, dan kau ikut denganku " ucap reno
"baik tuan" ucap dinda patuh menyudahi makannya walau ia belum kenyang
"duh.. duh.. pengantin baru tidak sabar sekali ya mau... mau... " ucap mama sambil senyum-senyum menggoda reno
"mama! itu tidak akan terjadi" ucap reno
"biarkan mama yang banyak dan lucu-lucu ya ren" ucap mama
"mama!! " ucap reno
"dinda sayang, jangan panggil reno tuan lagi sayang panggil dia mas saja sayang" ucap mama reno
"baik ma" ucap dinda
reno langsung menarik tangan dinda untuk mengikutinya meninggalkan meja makan.
"ren... pelan-pelan ya sayang dia masih polos dan perawan perlu banyak belajar darimu" teriak mama reno.
reno berlalu menarik dinda.mereka menapaki anak tangga dan masuk kedalam kamar. dan reno menghempaskan tangan gadis belia yang kini berstatus istrinya tersebut. reno menatap tajam dinda dengan amarah. karena reno merasa dinda telah mencuri perhatian kedua orang tuanya yang terlihat sangat menyukai dinda. reno menyuruh dinda duduk dan melemparkan sebuah amplop besar kehadapan dinda. gadisbitu kemudian membuka amplop tersebut dan membacanya.
"ini adalah kontrak pernikahan kita hanya satu tahun" ucap reno
"maksudnya apa mas" ucap dinda
"tanda tangan" ucap reno tanpa menjawab pertanyaan dinda sebelumnya
"ini untuk apa mas" ucap dinda tidak mengerti
"kau ini pura-pura b•doh atau kau ingin jadi istriku selamanya. mimpi!! " ucap Reno tegas
"bukan begitu maksudku mas" ucap dinda
"selain k•mpungan, pendek kau juga B•doh dan
satu lagi kau miskin beda level dengan karinaku" ucap reno
"jelaskan padaku agar aku mengerti" ucap dinda.
"setelah satu tahun aku akan membuangmu atau setelah karina sadar sebelum waktu yang ada dikontrak" ucap reno
"apa?? "ucap dinda
"tenang saja, selain ibumu itu mendapatkan biaya perawatan dariku nanti juga aku akan memberi kau kompensasi yang besar, setelah berpisah dariku kau dan ibumu itu tidak akan jadi orang miskin lagi" ucap reno
dinda tidak Berniat menjawab, ia mencoba menahan deru sakit direlung hatinya terdalam dengan penghinaan reno ia tidak ingin berakhir dengan menangis.
"ingat aku ini tuanmu patuhi aku, kau harus tetap memanggilku tuan dan mematuhi semua perintah dan semua aturan yang ada disalam kontrak, jika tidak aku akan menghentikan pengobatan ibumu" ucap Reno dengan kejam
"jangan mas, aku mohon jangan lakukan itu pada ibuku aku berjanji akan menuruti segala perintahmu aturanmu" ucap dinda
"bagus jika kau sadar diri dan tau terima kasih" ucap reno
reno pun meninggalkan Dinda menuju walk closet untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur dan menuju ranjangnya untuk tidur.
"aku tidak sudi seranjang dengan pelayanku, jadi terserahmu tidur dimana dan jangan berani menyentuh barang-barangku" ucap Reno.
" ya mas kau tuanku, kau membelok aku tidak ada hal membantah ucapanmu" batin dinda.
mel kemudian berniat keluar kamar tetapi langkah kakinya terhenti dengan ucapan dari reno.
"kau berniat mengadukanku, kau berniat ingin membuat aku bertengkar dengan orang tuaku" ucap reno
"tidak tuan saya hanya ingin keluar karena saya belum mengantuk" ucap dinda
"jangan berani keluar karena orang tuaku pasti curiga, kau pasti mencari simpati orang tuaku" ucap reno
"tidak tuan, saya tidak berniat seperti itu" ucap dinda
"kunci pintunya dan tidur sekarang, aku tidak suka tidurku terganggu karenamu" ucap reno
"baik tuan, maafkan saya" ucap dinda
"dan satu lagi orang tuaku tidak boleh tau tentang kontrak pernikahan ini dan orang lain tidak boleh tau kau adalah istriku" ucap reno
"aku mengerti mas" ucap dinda
"refutasiku akan jatuh jika orang lain tau aku menikahi gadis kampungan dan miskin sepertimu" ucap reno meremehkan dinda
"aku juga tidak mau orang tau aku menikah dengan lelaki tua sepertimu, dasar om-om penyiksa, kau harusnya kena sangsi perlindungan anak dan dipenjara" batin dinda
gadis itu sangat geram sambil meremas kedua tangannya karena kesal setiap kali mendengar reno berucap.
"dasar om-om mulutnya pedas sekali, apa ibunya memberikan ia makanan berlevel pedas" batin dinda lagi
dinda kinipun menuju sofa kecil yang ada dikamar reno tanpa selimut. dingin kamar ac dikamar reno begitu menusuk tulang gadis itu, ia hanya bisa memeluk tubuhnya untuk mengurangi rasa dingin yang ia rasakan.
reno mengintip gadis yang sedang duduk memeluk tubuhnya itu dan ia sengaja menurunkan suhu Ac. agar gadis itu semakin kedinginan.
"rasakan karena kau berani masuk dan ada diantara hidupku dan karina, ini baru permulaan gadis kecil" batin reno
reno pun memejamkan matanya karena ia memang sungguh mengantuk. dan tidak memperdulikan lagi keadaan dinda. dan mematikan lampu kamarnya dengan remot yang ada dinakasnya. yang tidak diketahui dinda.
"dingin sekali, aku bisa beku besok pagi kenapa ada acara mati lampu juga sih" batin dinda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
dasar suami kejam se-Dunia
2023-03-03
0