happy reading.....
Kaisar pergi begitu saja setelah dia menyampaikan bahwa ada seseorang yang mencari Yasika. Dan sedang menunggunya di bawah, tepatnya di teras rumahnya. Salah satu aturannya, tidak ada yang boleh masuk ke dalam rumah kost tersebut sebelum mendapat izin dari sang pemilik rumah.
Yasika segera turun ke bawah setelah Kaisar yang pergi duluan. Dia bertanya dalam hati, siapa orang yang datang bertamu, padahal ... seingat dia, belum ada temannya yang tahu kalo dia pindah rumah kost. Kecuali teman yang dulu pernah tinggal bersama di tempat kost yang lama. Ah ... apa iya Ririn? tapi, kata Kaisar tadi dia bilang tamunya itu adalah cowok.
Itulah yang Kaisar katakan kepada Yasika sebelum dia pergi, ada seorang laki laki yang mencarinya.
Ah jadi penasaran...
Yasika terkejut karena yang datang ternyata Supervisor dia di tempat kerja paruh waktunya itu.
"Emm...pak Dimas"! tanyanya keheranan.
Yang datang ternyata Dimas Anggara, salah satu Supervisor di tempat nya bekerja. Yasika tahu kalo ternyata Dimas mempunyai perasaan khusus kepadanya karena Dimas sudah mengungkapkan sendiri perasaanya terhadap Yasika. Tapi entalah, Yasika saat itu belum memberi jawaban apapun terhadap Dimas karena dia sendiri masih bingung dengan hatinya tersebut.
Tapi tidak masalah bagi Dimas dia tidak memaksa Yasika untuk menjawab cintanya tersebut. Karena Dimas tahu, dia tidak mau kalau Yasika merasa terpaksa untuk menerimanya. Atau bisa jadi Yasika memang menolaknya.
Sebenarnya Dimas itu tidak jauh berbeda dengan Kaisar, dia memiliki wajah yang sama tampan dengan perawakan yang tinggi juga. Cuma yang membedakan mereka hanyalah dari umurnya saja, Dimas lebih tua dari Kaisar dua tahun.
Dan bedanya lagi adalah Dimas selalu bersikap ramah dan murah senyum pada siapapun. Sedangkan Kaisar, sikap cowok itu berbanding terbalik denganya.
"Hai ... Yas," sapa dimas kembali sembari tersenyum.
"Silahkan duduk Pak." saut Yasika kembali.
"Yas, jangan panggil saya Pak lah kalo lagi gak kerja, gak enak kayak yang sudah tua banget kesannya." celetuk Dimas sambil terkekeh geli.
"Panggil aku kamu aja atau nama juga gak apa apa kok." timpalnya kembali.
Yasika kembali berpikir, dia belum terbiasa jika harus memanggilnya seperti itu. Jadi ... Yasika memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan kakak, karena Yasika sadar dengan perbedaan umur mereka.
"Emm ... maaf pak eh Kak maksudnya, soalnya aku gak biasa," Yasika menimpalinya dengan tersenyum menampilkan deretan gigi yang tersusun rapih.
Yasika merasa aneh sendiri. Tapi, ya sudahlah, lagian memang Pak Dimas itu tidak terlalu tua juga kok, pikir Yasika kembali.
"O iya kak, darimana kakak tau aku pindah kesini?" tanya Yasika kembali
"Emm ... darimana ya? hehe." ucap dimas kembali.
"Kenapa? emangnya gak boleh ya kalo aku mampir kesini.?" menampilkan wajah yang sengaja di buat cemberut.
Yasika tertawa saat melihat ekspresi wajahnya itu. Dimata Yasika itu sangat lucu dan juga menggemaskan. Mereka asik sekali mengobrol. Sampai tak terasa sudah satu jam mereka ngobrol dan tertawa bersama. Entah apa yang membuat mereka seperti itu. Tidak ada kecanggungan sama sekali di antara mereka berdua, meski mereka atasan dan bawahan di tempat kerja. Dan masalah yang menyangkut dengan hati, mereka melupakan dulu itu semua karena yang terpenting adalah bisa bersama saja sudah cukup bagi Dimas saat ini.
Melihat senyuman Yasika yang seindah bunga itu membuat Dimas marasa bahagia melihatnya.
Setelah kepulangan Dimas, Yasika masuk kembali ke dalam rumah. Bersamaan dengan Kaisar yang saat itu baru keluar dari kamar mandi dan berjalan kembali ke ruangan tengah. Entahlah, apa yang membuat mereka tidak melihat satu sama lain.
dan tanpa sengaja mereka.
Brruukkkk....
Keduanya bertabrakan dengan posisi Yasika yang menabrak dada bidangnya Kaisar.
Yasika mengangkat kepalanya melihat siapa orang yang bertabrakan dengan nya. Baik Yasika atau Kaisar, mereka saling menatap, dan saling memandang satu sama lain. Yasika menatap dengan mata redupnya, yang redup seolah menjadi hal yang tidak biasa bagi Kaisar. Ini baru pertama seorang Kaisar menatap mata yang membuatnya merasa aneh tersebut. ada keindahan tersendiri di balik mata sayu wanita yang sedang ada bersamanya saat ini. Bahkan, dengan posisi wajah mereka yang sangat dekat sekali. Tanpa berkedip barang sedikitpun Kaisar menatap wajah sang gadis. Baru kali ini Kaisar bisa melihat dengan sangat dekat dan jelas wajah ayu dan cantik, kulit yang putih bersih tanpa ada noda sedikitpun. Dengan rambut panjangnya, seperti punya keindahan tersendiri. Kaisar menatap mulai dari mata turun ke hidung dan terakhir turun ke bibirnya Yasika. Kai menatap bibir berwarna pink basah itu, seolah ada gula di dalamnya, dia membayangkan bagaimana kalau dia mengecup bibir yang menggoda itu, pasti akan terasa sangat manis.
Ah ... Kaisar membuang pikiran kotornya itu buru-buru.
Dia tidak bisa mengelak kalau wanita yang ada di hadapannya ini ternyata sangatlah cantik. Pantas saja banyak laki laki yang mendekatinya. Termasuk dengan sahabatnya Adi yang selalu menggoda Yasika. Ternyata, Adi tidak pernah salah lihat pikirnya dalam hati.
Berbeda halnya dengan Yasika yang menatap sorot mata indah Kai yang tidak bisa di artikan menurutnya. Entah itu tatapan marah atau tatapan biasa. Yasika juga sama halnya dengan Kai, memperhatikan wajah tampan dengan bola mata hitam lekat yang indah, hidung mancung, alis yang hitam pekat serta kulit yang sama putih dengannya, membuat siapa saja wanita yang melihat, pasti akan jatuh hati padanya, secara dia nyaris begitu sempurna.
Cuma yang di sayangkan dari seorang Kaisar hanya satu, yaitu sikapnya yang sedikit kurang bersahabat, dia dingin tidak banyak bicara bahkan untuk senyum saja pelitnya minta ampun.
Mereka saling menatap satu sama lain dengan pandangan yang berbeda-beda. Ada sedikit kekaguman masing-masing bagi mereka berdua.
Yasika dan Kaisar baru sadar dengan apa yang terjadi. Sekilas mereka langsung membuang muka. Kai yang melihat ke sembarang arah sedangkan Yasika langsung menundukkan kepalanya ke bawah seolah dia sedang melihat lantai. Yasika langsung menjauhkan tubuhnya saat itu juga, merasa tidak enak karena posisi mereka yang terlihat seperti sedang berpelukan.
"Maaf ... tidak sengaja." itulah kata yang keluar dari bibir manis gadis tersebut dengan sedikit mengangkat wajahnya menatap Kaisar. Lalu, tersenyum sangat manis membuat Kaisar tidak berhenti menatapnya.
Kaisar yang ingat akan hal tersebut dia sadar dan akhirnya hanya mengeluarkan kata "Hmm" cuma itu saja yang dia ucapakan, tanpa menoleh atau tersenyum sedikitpun.
Ah ... sombong sekali dia ini ternyata. Untung saja dia tampan. kalo enggak, udah di timpuk pakai sandal tu kepalanya.
Rasa canggung antara keduanya membuat mereka jadi salah tingkah.
Yasika yang mengerti dengan hal itu, dia langsung pergi dari sana.
Tanpa ada obrolan lebih panjang dari keduanya.
Uhh ... aneh sekali cowok itu pikir Yasika.
Bagaimana sikap dia sama pacarnya ya? apa dia sama bersikap seperti itu? bikin merinding jika melihat sikapnya.
"Lama sekali lo? emang siapa yang datang sih..?" tanya Ica penasaran
"Eh ... itu tadi ada pak Dimas, aku kira juga siapa.?" jawab Yasika.
"Pak Dimas supervisor kita,?" Ica melohok tidak percaya.
" Ya, betul sekali anda." dia tersenyum menjawab pertanyaan temanya itu
"Gila....mau ngapain dia? terus darimana dia tau kita pindah kesini.?" oceh ica lagi.
"Ya ... td katanya dia cuma mampir aja, sekalian lewat daerah sini. Dia tau dari Ririn kalo aku pindah kesini." jawab Yasika lagi.
"Bussettt deh ... demi cinta dia berani nyamperin, haha." ica dan Novi tertawa bersama.
"Apaan sih.?" Yasika memicingkan matanya.
Yasika di serbu pertanyaan-pertanyaan dari kedua temanya itu. Mereka tidak berhenti dan mau tahu alasan sebenarnya, kenapa pak Dimas yang merupakan SP itu, sampai datang menemuinya.
Meskipun ica tidak merasa penasaran karena dia tahu kalau pak Dimas menyukai Yasika.
"Eh ... iya, gue jadi ingat lagi dengan Kaisar, apa dia mendengar omongan kita tadi ya.?" ica yang penasaran akan hal itu.
Yasika dan Novi hanya mengedikkan bahunya karena mereka juga tidak tau.
"Secara dia nongol tiba tiba.." kata ica lagi.
Dan Ya, bicara soal Kaisar. Yasika jadi teringat kembali kejadian tadi yang membuatnya merasa aneh tidak seperti biasanya.
Kenapa tiba-tiba dia jadi ingat Kaisar ya?
* * *
Kaisar Pratama
Yasika
* * *
haiii.....mohon dukungan nya dengan like,komen,dan vote buat aku🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Badrul Hakim
lanjut
2021-01-11
0
Kim Yoona
song hye kho cantik ji chan wook tampak.. tp menurut ku visual mereka ketuaan kalau buat kaisar dan yasika.. maaf thor 🙏🙏🙏🙏
2020-12-07
1
Ma2 VinKa
semakin penasaran dg ceritanya
2020-09-08
3