haii.......datang lagi
semoga kalian suka ceritanya ya..
😍😍
"Ya Tuhan ... Mata gue gak salah lihat kan?" tidak menyangka Ica akan mendapat pemandangan yang sangat menyejukkan mata dan hatinya. Ia tersenyum dengan tangan yang menutup mulutnya itu.
Sama halnya dengan Ica, saat itu Novia juga tidak berhenti sedikitpun melihat ketampanan semua cowok yang sedang melihat ke arah mereka.
"Apa gue bilang kan? ya ampun gue gak tahan lihatnya."
Sontak membuat kedua gadis itu menoleh dan serempak mereka bilang.
"Menyebalkan."
Di antara mereka bertiga, hanya Yasika-lah yang langsung menundukkan wajahnya, merasa risih dan malu saat melihat bagaimana reaksi kedua temannya itu.
Apaan sih mereka? kayak yang gak pernah lihat cowok saja..
Mereka melanjutkan lagi langkah kakinya yang sempat terhenti saat itu. Dan tanpa mereka duga, seorang Adi Mahendra yang sedikit pecicilan itu menghampiri mereka, dengan senyum andalannya yang biasa dia gunakan untuk merebut hati wanita.
"Haii ... cantik mau pada kemana?" ucap Adi dengan menorehkan senyum tipis nya itu.
dia menjulurkan tangan seraya berkata "Boleh kita kenalan.? "
Sontak membuat ketiga wanita itu melihatnya dengan tatapan mereka masing masing.
"Ada yang kumat lagi ni" canda Dani..
"Hati-hati, jiwa playboy nya bangkit lagi. "
"Ditolak baru tau rasa deh..." serempak mereka tertawa karena ulah sahabatnya itu.
Sementara Kaisar ia hanya diam saja dan sedikit menyunggingkan bibirnya ke atas. Dia tidak perduli dengan para sahabatnya yang sedang menggoda wanita.
"Wow ... keren juga itu cewek ya kan Kai.?"
Kaisar hanya melirik tanpa menjawab pertanyaannya itu.
"Boleh tu Kai kita godain.." lagi lagi pertanyaan itu ditujukan kepada Kaisar.
"Apalagi lihat body nya beuhh .... bikin gue naik darah."
"Otak mesum semua.." timpal Kaisar yang hanya mendapat cengiran dari kedua temanya itu.
"Eh ... Lihat deh Kai kayaknya ada yang berbeda dari mereka berdua, kalau di lihat-lihat dia cantik dan kelihatanya tidak banyak bicara.."
"Lo ga mau Kai kenalan sama dia? mungkin ja dia cocok ma lo." celoteh Ervan pada Kaisar dengan alis yang sedikit terangkat.
Kaisar langsung manatapnya dengan tajam, seolah tidak suka pada temanya itu. Dan seketika Ervan langsung menciut karena takut di tatap oleh Kaisar.
"Sorry Bro.. " dengan cengengesan ia mengatakannya.
Kaisar memainkan ponselnya kembali, sekilas matanya melirik pada ketiga gadis tersebut, dan tanpa sengaja dia bertatapan dengan manik mata sayu yang sedang melihat ke arahnya. Mereka saling melempar tatapan sebelum akhirnya Kai membuang muka begitu saja. Sementara Yasika, dengan segera langsung menunduk.
"Hai ... juga kak." jawab Ica dan Novi sambil tersenyum.
"Kenalin, aku Novia, ini Ica, dan yang ini Yasika."
mereka menjabat tangannya Adi satu persatu.
"Wih ... Nama yang cantik seperti orangnya ya?"
"Makasih kak." jawab Ica sambil tersenyum.
"Kalian orang baru disini kan? soalnya gue baru lihat.?" goda Adi kembali.
"Ya kak ..." diantara Ica,Novi dan Yasika hanya Novi lah yang dominan menjawab pertanyaan itu.
"Kalian mau pada kemana?"
Novi menjawab "Kita mau cari makan kak."
"O ... " hanya itu yang keluar dari mulut Adi.
"Kebetulan nih kita juga belum pada makan ya kan Di,?" Dani yang berjalan menghampiri Adi yang masih berdiri disana.
Adi menganggukan kepalanya.
"Gimana kalo kita makan bareng ja? boleh gak kita ikut gabung.?" Dani mengeluarkan lagi suaranya.
Serempak mereka bertatapan tanda meminta persetujuan masing masing.
Mereka menjawab "Boleh kak."
"Ya udah kalo gitu kita mau berangkat sekarang atau gimana,?" tanya Adi.
"Kalian pasti lapar kan,?" Dani yang bertanya kembali.
"Tenang saja, karena ini adalah perkenalan kita yang pertama jadi __ dia bakalan traktir kalian makan gimana.?" senyum licik Dani sangat terlihat jelas di mata Adi.
" What ... Apa kata lo,?" Adi sedikit memasang wajah tidak suka atas perkataan temanya itu.
"Jangan kayak bekicot gitu mukanya, biasa ja kali? gak malu tuh di liatin gebetan.?"
Dani tertawa seraya berjalan kembali ke arah dimana Kai dan Ervan sedang tersenyum melihat aksi konyol mereka. Bukan hal yang aneh bagi mereka jika sudah saling meledek satu sama lain. Adi hanya menyengir kaku dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sebenarnya bukan hal yang sulit bagi Adi untuk mengeluarkan sedikit uang yang tidak seberapa, secara dia anak orang kaya dan sudah punya penghasilan sendiri dari bisnisnya.
"Jadi gimana, mau gak lo traktir kita? kan kasian mereka udah nungguin,?" teriak Ervan pada Adi.
Adi hanya melihat dan mengatakan "Ya udah tapi gue cuma bayar mereka ya? sedangkan lo pada bayar sendiri." Adi tersenyum penuh ledekan.
"Gak bisa gitu dong? kita juga semua lo yang bayar lah.. " sewot Dani.
"Terserah lo semua deh, puas ngerjain gue?"
Adi berkata sambil berjalan ke arah mereka.
"Gimana Kai kita ikut kan,?"
Kai hanya menganggukkan kepalanya sedikit, dan
itu artinya Kai bersedia untuk ikut.
Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di resto cepat saji yang biasa mereka datangi untuk berkumpul dengan teman temanya. Mereka masuk ke dalam resto tersebut dan mengambil tempat yang berada di lantai atas, menurut mereka tempat itulah yang paling nyaman.
Mereka duduk dan memesan makanan. Dan
kebetulan Kaisar duduk berhadapan dengan Yasika.
"O iya, ngomong-ngomong kalian masih kuliah ya.?" tanya Adi pada ketiga gadis yang ada di hadapannya itu.
"Ya kak, kita kuliah tapi kita sambil bekerja paruh waktu." jawab Novi.
" Oo ... gitu, kalian bekerja dimana.?" tanya nya lagi.
"Aku bekerja di cafe xx, kalau temanku ini bekerja di mall sebagai SPG dan Yasika sebagai Kasir disana, hanya sampai kita masuk kuliah lagi. " jawab Novi.
"Oo...gitu?" Adi dan yang lainnya hanya manggut-manggut mengerti.
Sekarang tatapan Adi tertuju pada sosok gadis yang berada di hadapannya, gadis yang dari tadi hanya diam dan sesekali melempar senyuman.
Bagi Adi, gadis itu sangat menantang kalo di goda. Sebuah seringai ia torehkan kepada Yasika sebelum dia membuka suara lagi.
"Hai ... Cantik kenapa dari tadi hanya diam?" tanya Adi kepada Yasika
Mereka langsung menatap ke arah Yasika. Sedangkan Yasika yang sedang memainkan ponselnya hanya melihat dan menunjuk diri sendiri dengan jari lentik nya itu. "Aku.?"
Adi tersenyum. "Ya kamu? karena gue lihat daritadi hanya diam saja."
Yasika tersenyum manis menampilkan deretan gigi putihnya. Senyuman itu membuat semua yang melihat akan terpaku di buatnya. Begitupun dengan sosok Kaisar, ia sempat melihat senyuman itu, senyuman yang menurutnya sangat manis.
Akhirnya semua pesanan mereka-pun datang, dan mereka langsung menyantap makanannya dengan lahap. Tidak ada suara saat mereka makan, hanya suara sendok dan piring yang menjadi pengantar saat mereka makan. Sebelum tiba tiba mereka semua terkejut saat ponsel milik Yasika berdering .Yasika menatap layar ponselnya itu, dia melihat siapa orang yang sedang menghubunginya.
Pak Andika itulah nama yang tertera di layar ponselnya yang masih menyala.
"Angkat kenapa Yas.?" suruh Ica.
"Emm .." Yasika sedikit bingung kenapa pa Andika menghubunginya di saat bukan jam kuliahnya.
"Tumben dia nelpon lo? dia kangen kali Yas ma elo secara dia kan naksir berat." goda Ica kepada Yasika.
"Apaan sih Ca, jangan ngarang deh,?"
"Buruan angkat? ada apa nelpon sore sore gini?"
kata Ica.
Yasika lalu menekan tombol hijaunya.
"Hallo Yas" tanya andika.
"Ya, hallo pak,?" jawab Yasika.
"Apa saya ganggu kamu.?"
"Gak kok pak, memangnya kenapa?" sambung Yasika lagi.
"Emm ... begini Yas, saya mau minta bantuan sama kamu, itupun kalau kamu gak keberatan.?"
"Memangnya bapak perlu bantuan apa.?" Yasika agak heran tidak biasanya seorang Dosen seperti pak Andika menghubunginya secara langsung.
Andika memang mengenal Yasika.karena Andika adalah Dosen pembimbing Yasika.Andika merupakan Dosen termuda di kampusnya. Selain tampan,tinggi dan pastinya dia masih sendiri,
banyak para mahasiswa yang sangat mengaguminya.
"Kamu kapan ada waktu untuk ke kampus,? saya mau bantuan kamu untuk memeriksa hasil tugas kemarin sebelum libur. "
"eemm..." Yasika bingung sendiri dia harus menjawab apa pada Dosennya itu.
"Maaf pak sebelumya, saya kan kerja jadi waktunya belum tentu kapan, gimana kalau saya libur kerja ja ya pak,?" tanya Yasika yang sedikit agak takut bicara seperti itu pada dosennya sendiri.
"Baiklah kalo begitu, kamu tinggal kabarin saya ya kapan bisanya,?"
"Ya pak, nanti saya kabarin bapak ya?"
dan panggilan pun berhenti.
Yasika bernapas lega setelah panggilannya berakhir. Aneh itulah yang ada di pikirannya kali ini, kenapa mesti dia padahal banyak mahasiswa lain menurutnya.
"Cieeee .... cieee .... Gebetan baru nih?" celetuk Ica sambil menaik turunkan alisnya itu.
"Apaan sih?" jawab Yasika acuh.
Tanpa disadari, perbincangan mereka itu ada yang memperhatikan siapa lagi kalo bukan ke empat cowok yang sedang makan bareng bersama.
"Yah ... Patah hati deh gue," celetuk Adi sambil menepuk jidatnya itu.
serentak mereka semua melihat ke arahnya.
"Emang enak lo.?" ucap Ervan yang tertawa bersama dengan Dani. Sedangkan Kai, ia hanya menarik sedikit ujung bibirnya ke atas.
Lagi dan lagi Yasika hanya memberi senyuman manis terhadap para lelaki itu, membuat siapa saja yang melihat akan di buat mabuk olehnya.
Cantik sekali...
* * *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Riella S
seru....ihh..
2020-12-17
0
Rania Puspa
han jie eun di serial full house drakor favoritku zaman dulu kala smpe skrg klo di putar lgi jg gw pst nonton 😁😁😁
2020-12-14
2
Ila Lain
cucok kak... sesuai karakter Yasika... syantiiikk nyoooo....😁😁😁
2020-12-13
1