"Yas ... Bangun, ini anak gadis muka aja yang cakep tapi tidur kaya kebo susah di bangunin." gerutu Ica sahabatnya itu. "Gimana cepet dapat jodoh, yang ada keburu di patok ayam." suaranya terdengar begitu nyaring, membuat seseorang yang sedang tertidur langsung membuka matanya.
"Jadi kan kita pindah kost hari ini.?" tanyanya lagi.
"Heemm.." hanya itu yang keluar dari bibir ranum Yasika.
"Emang ni jam berapa sih Ca? itu suaranya bisa di amankan dikit gak.?" kata Yasika seraya melemparkan bantal pada sahabatnya itu.
"Pantesan si Rendy ga terima kamu, secara __ dia takut dengar suara kamu yang cempreng itu." Yasika tertawa seraya berlari masuk ke dalam kamar mandi.
"Eh ... Apaan lo bilang? yang ada suaranya gue itu seksi tau." celoteh Ica sambil duduk di tepi ranjang.
"seksi dari Hongkong" teriak Yasika yang berada di dalam kamar mandi.
"Sirik ja lo sama gue." celoteh ica lagi.
Seperti itulah kedekatan mereka berdua, mereka sudah bersahabat dari kecil, dan sekarang mereka melanjutkan pendidikannya di Universitas yang sama.
Yasika dan Ica memutuskan untuk pindah kontrakan, mereka berdua memutuskan untuk ngekost di tempat salah satu sahabatnya yang lain yaitu Ririn.
Yasika memutuskan pindah karena kosan yang dulu ia tempati jaraknya lumayan jauh dari tempat kuliah dan tempatnya bekerja. Mereka pindah ke tempat yang jaraknya lumayan dekat. Hanya dengan naik angkutan umum satu kali.
Tiba mereka di kosannya yang baru, dan mereka di sambut oleh sahabatnya Novia yang sudah terlebih dulu tinggal disana.
"Nah ... Baru pada nyampe ni.?" suara Novi temannya itu.
"Iya, ternyata lumayan juga ya?" jawab Yasika.
"Ya udah yuk buruan masuk, entar kita langsung temui pemilik kostnya ya? " seru Novi lagi.
Mereka semua akhirnya masuk ke dalam rumah besar itu, rumah yang sudah tertata begitu rapih. Rumah berlantai dua dengan beberapa kamar di dalamnya.
Yasika dan Ica menempati kamar di lantai dua beserta teman yang lainnya. Sementara lantai satu sudah di isi oleh para lelaki yang juga kost disana. Meskipun mereka tinggal di ruangan yang sama antara laki-laki dan perempuan, tetapi sang pemilik rumah sudah menugaskan seseorang untuk mengawasi dan menjaga semua penghuni rumah tersebut.
Sang pemilik rumah sudah menugaskan anak laki-lakinya yang bertanggung jawab dan tinggal bersama di rumah tersebut. Kedua orang tuanya memberi fasilitas yang berbeda, meskipun rumah dan kontrakan yang mereka tinggali saling berdekatan.
"Kai ... Gue denger ada penghuni baru disini.?" seru Adi sambil tersenyum kepada ke empat temanya itu.
Kaisar hanya menoleh, dengan alis yang sedikit terangkat.
"Lo udah liat belum sih.?" Adi kembali berujar.
"Kai ... Elo denger gue ngomong kan?" sungut Adi kembali. Merasa kesal karena yang di tanya hanya diam saja.
Lagi dan lagi Kaisar hanya diam membisu, ia tidak ingin membicarakan hal yang menurutnya tidak penting sama sekali.
"Ah ... Payah lo, siapa tau itu cewek emang cantik-cantik, kan lumayan buat cuci mata." dengan terkekeh geli Adi kembali berujar.
"Berisik lo ya?" kata Ervan sambil melempar bungkus rokok ke arah temannya itu.
"Beuuhh ... Lo sok pura-pura gitu, giliran entar pas lihat ceweknya pasti lo paling depan."
Ervan dan Dani-pun tidak bisa menahan tawanya.
"Emangnya bener gitu ada yang baru tinggal disini? darimana lo tau heh?" kata Dani sambil mengunyah cemilannya itu.
Mereka bertiga sedang asik mengoceh dan saling melempar guyonan, hanya seorang Kaisar yang selalu bersikap datar. Kaisar seolah tidak perduli dengan apa yang sedang di bicarakan. Apalagi yang mereka bahas adalah mengenai kaum wanita. Hanya seringai kecil yang selalu ia berikan manakala ia melihat kelakuan dari para sahabat tengilnya itu.
Sementara berada di ruangan yang berbeda, ketiga gadis itu sedang membereskan semua barang yang mereka bawa.
"Eh ... Tau gak lo berdua, kalau disini ada cowok keren-keren loh." celoteh Novia yang lebih dulu tinggal di kosan tersebut. "Apalagi dengan anak pemilik rumah ini, sumpah ... Gantengnya gak ketulungan."
Yasika dan Ica saling melempar tatapan dan tersenyum tipis.
"Gue yakin kalau kalian berdua lihat, pasti bakalan sama kayak gue." ujar Novia seraya mengelus dadanya.
"Dan yang gue tau, katanya sih dia lagi jomblo." ucapnya kembali seraya menangkup kedua pipinya.
"Emang mereka kayak apa sih, sampai elo segitunya?" kata Ica sembari melipat bajunya.
Novi pun tersenyum "Kalau elo lihat, bakalan klepek klepek deh." saut Novi lagi dengan terkekeh.
"Apalagi dengan yang namanya Kaisar." Novi kembali berujar seraya menatap para sahabatnya itu. "Coba dia mau sama gue, gak bakalan gue sia-sia'in deh."
Yasika dan Ica hanya saling melempar senyuman, mereka hanya bisa menggeleng melihat tingkah laku sahabatnya itu. Setelah selesai dengan semuanya, mereka berdua merebahkan tubuhnya di atas kasur, merasa lelah dan capek karena seharian ini mereka belum sempat untuk beristirahat.
"Ca,aku mandi duluan ya?"
"Ya, Yas"
Yasika-pun berjalan gontai menuju kamar mandi,
selang beberapa saat mereka berdua sudah mandi dan tampak terlihat segar.
"Yas, gue laper kita cari makan yu.?" Ica berjalan sambil memegang perutnya.
"Ya udah kita cari makan bareng, kebetulan gue juga belum makan" ujar Novi yang lansung berdiri dari duduknya.
"Ya udah yu.." jawab Yasika.
Mereka berjalan keluar kamar beriringan sambil sesekali ngobrol dan bercanda. Menuruni anak tangga, dan tanpa mereka sadari ternyata ada beberapa pasang mata yang sedang menatap ke arah mereka. Siapa lagi kalau bukan Kaisar dan kawan-kawannya itu.
"Wow..." Adi yang membulatkan matanya.
"Gila.." Dani yg bibirnya mangap.
"Gak salah lihat gue." kata Ervan dengan senyumannya.
Kaisar yang sedang memainkan ponselnya merasa aneh, menoleh sebentar karena celotehan teman-temannya. Matanya melirik ke arah ketiga gadis yang sedang berjalan menuruni anak tangga tersebut. Berdecak sebal saat ia melihat raut wajah dari para sahabatnya itu, mereka seperti harimau yang siap menerkam mangsanya.
Berbeda dengan kedua gadis itu yang merasa senang jadi perhatian ke empat cowok tersebut.
Tetapi tidak dengan Yasika, merasa risih karena mereka menatap seperti itu. Apalagi Yasika yang tanpa sengaja melihat ke arah netra mata yang hitam lekat tersebut seolah menatap dengan tatapan yang tidak bisa di artikan menurutnya. Siapa lagi kalo bukan Kaisar pratama, pemuda tampan dengan pesona yang luar biasa.
* * *
Sekali lagi mohon maaf bila masih banyak kesalahan dan kekurangan ya...
Semoga kalian suka sama ceritanya..
Jangan lupa untuk tinggalkan like, komen dan vote-nya buat aku.
Jadikan cerita ini sebagai ceritanya favorit kalian..
Salam saya untuk semua.. ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Duren mantul
mantap keren banget ,visual nya juga ganteng
2023-08-06
0
Rayta Nya Firman
kalo visulanya ji chang wook jgn kan gadis... emak2 kaya saya aja ter lope2
2023-02-25
0
Endang Priya
masih nyimak.
2021-07-06
0