"O iya lupa, kita kan mau menemui pemilik kost nya hari ini, gimana mau sekarang?" tanya Novia.
Yasika dan Ica menoleh, mereka berdua mengangguk pelan.
"Boleh, sekarang ja gimana?" jawab Yasika.
"Ya udah ayo, biasanya mereka suka ada di rumah kalau jam segini." saut Novi kembali.
Kedua orang tua Kaisar, orang yang sangat sibuk, selain sebagai seorang Dokter, papa Andi dan juga mama Wina juga sibuk mengurus beberapa perusahaan milik keluarganya. Maka dari itu mereka jarang berada di rumah.
"Siapa tau ja Kaisar ada disana, sekalian kita kenalan sama calon mertua." sahut Novi dengan cekikikan.
"Sepertinya Menarik." ucap Ica sambil tersenyum meledek ke arah Novi.
"Kenapa lo? gak suka kalau gue deketin mamanya.?" tanya Novi kembali.
"Terserah elo deh Nov ... "
"Eh ... Kalian lihat gak sih tadi Kaisar? ya ampun ... Cakepnya kebangetan." Novia berujar kembali seraya menangkup kedua pipinya.
"Tapi __ yang gue denger, dia pernah punya pacar. Katanya wanita itu sangat cantik dan calon Dokter lagi." menjeda kalimatnya. "Gue jadi penasaran sama tuh cewek, apa dia lebih cantik dari gue?"
Yasika dan Ica hanya meringis, menatap sahabatnya itu dengan tatapan aneh.
"Elo gak pa-pa kan Nov? lo gak lagi sakit kan?" giliran Ica yang membuka suaranya.
Novia memicingkan matanya, menatap jengah pada kedua sahabatnya itu.
"Eh ... Gue itu fakta cantiknya ya, gue menarik, seksi, bodi apalagi jangan di tanya." Novia berujar dengan bangganya.
Kalau sudah berdebat, mereka tidak akan mau untuk mengalah kecuali Yasika.
"Terserah lo Onenggg ... " jawaban yg keluar dari mulut ica sambil tertawa geli.
* * *
"Maaf, cari siapa ya non?" sapa wanita paruh baya itu.
"Maaf bik, kita mau ketemu sama ibu." jawab Novia.
"Kalian anak kos yang baru ya? soalnya bibik baru lihat."
"Ya bik... "
"Ibu ada di dalam, ya udah mari silahkan masuk non."
"Makasih bik.. "
"Silahkan duduk dulu, bibik panggilkan ibunya dulua ya?"
"Ya bik.. "
Mereka masuk ke dalam rumah megah itu, menatap takjub pada setiap sudut ruangan. Mereka duduk di sofa ruang tamu, menunggu sang pemilik rumah datang. Tidak berapa lama muncul seorang wanita anggun, di usianya yang tidak muda lagi wanita itu masih sangat cantik dan mengagumkan. Dan dia adalah sang pemilik rumah serta ibu dari laki-laki berwajah tampan itu, siapa lagi kalau bukan Kaisar Pratama.
"Eh ... Rupanya ada tamu?" sapa lembut sang pemilik rumah itu. "Siapa nih para gadis cantik yang berada di rumah tante? mau ketemu tante atau anak tante?" canda Mama Wina seraya duduk di sofa dan berhadapan dengan mereka.
Ketiga gadis itu hanya tersenyum.
"Malam tante, maaf kami mengganggu Tante ya?" ucap Yasika sambil tersenyum.
"Gak kok sayang ... tante gak lagi sibuk. Malahan tante senang kedatangan kalian." Mama Wina kembali berujar.
"Ini __ anak baru ya?"
"Ya tante.." jawabnya barengan.
"Emm ... Pantesan anak tante betah tinggal disitu ya? soalnya ada para gadis mana cantik cantik lagi." mama Wina tersenyum sambil menatap satu persatu gadis yang ada di hadapannya.
Dan mama Wina menatap sosok gadis berparas cantik siapa lagi kalo bukan Yasika. Entah kenapa saat melihat wajah Yasika mama Wina merasa senang dalam hatinya. "gadis yang sangat cantik" gumam mama Wina dalam hatinya. Siapa tahu gadis ini dapat Menarik perhatian putranya tersebut. Mama Wina tersenyum kembali.
"Kalian masih kuliah kan.?" tanya nya lagi.
"Ya tante, dan sebentar lagi kita lulus." jawab ica dengan sedikit senyum.
"O ... Bagus dong.."
Bik Sari datang dan membawakan minuman dan cemilan buat mereka.
"Silahkan di minum non."
"Ah iya, makasih bik.."
Setelah itu bik sari kembali lagi ke dapur.
"Kalian udah makan? gimana kalo kita makan bareng disini?" kembali mama Wina bertanya.
"Gak usah tante, gak usah ngerepotin. Kita juga udah makan kok tadi." jawab Novi.
" Oo ... Sayang dong kalian udah makan, padahal tante senang banget bisa makan bersama kalian?" memasang wajah menyesal.
"Lain kali kalian makan disini temani tante ok.!"
"Siap tante.." jawab ketiga nya.
Mereka sangat asik mengobrol bahkan sampai terdengar tertawa bersama. Entalah mama Wina merasa sangat senang bisa ngobrol dengan mereka, merasa terhibur dan tidak merasa kesepian. Mama Wina menerangkan aturan apa saja yang harus mereka patuhi selama ngekost disana dan masalah pembayaran nya.
Selang beberapa saat terdengar suara mobil berhenti tepat di halaman rumahnya.
"Malam ... pah." mama Wina berjalan menghampiri suaminya.
"Malam juga mah." jawab papah Andi,
sekilas dia menoleh ke arah para gadis yang berada di rumahnya itu.
"Wah ... sepertinya ada tamu ya mah.?" papah andi bertanya kembali.
"Ya pah, mamah kedatangan calon mantu". mama Wina tersenyum sambil menutup mulutnya dengan tangan.
"Wihh ... Yang bener mah? yang mana calon mantu kita, masa mereka bertiga semuanya,?" papah Andi tertawa.
"Ya enggaklah pah masa semuanya." kekehan mama Wina.
"Terserah anak papah aja maunya yang mana, tapi dari ketiga gadis tersebut ada yang mamah suka pah, mudah mudahan anak kita juga suka. Secara Kai itu orang nya susah di atur, keras kepala lagi, sama kaya papah deh. Kayak pindang di belah dua." tertawa cekikikan.
"Heemm ... Mulai deh" saut papah Andi sambil mencubit lembut pipi istrinya itu.
Yasika, Ica dan Novia hanya menjadi pendengar setia, mereka tidak mengira dengan pasangan suami istri itu, masih tetap harmonis meski usia mereka sudah tidak muda lagi.
Di dalam hati mereka berkata.
Ya Tuhan... sweet banget sih?
Papa-nya aja ngegemesin kayak gitu apalagi anaknya. Gimana ya?"
"Ya sudah, kalian lanjutin lagi ya ngobrolnya, Om mau ke kamar dulu." papah andi tersenyum dan dia berjalan meninggalkan ruangan tersebut.
"Ya om..." jawab semuanya.
****
Setelah pertemuannya dengan pemilik rumah kost tersebut mereka pulang dan kembali. Mereka sangat menyukai pasangan suami istri itu. Selain baik mereka juga sangat ramah terhadap siapa saja.
Dan mereka adalah calon mertua idaman...
"Ngapain lo senyum senyum ga jelas.?" kata Ica mengerutkan dahinya, merasa bingung dengan sikap temannya itu.
Yasika yang menjawab pertanyaan Ica itu sambil terkekeh geli. "Jangan di ganggu Ca, dia lagi asik nge-khayal."
Mereka tertawa bersama. Sedangkan yang jadi bahan omongan hanya melirik sekilas seolah tidak perduli dengan apapun yang mereka bilang. Dan hanya menjawab "Terserah gue lah."
Sebenarnya entah apa yang sedang ada dalam pikirannya. Hanya saja sedikit membayangkan wajah tampan yang selalu berputar di otaknya siapa lagi kalo bukan Kaisar.
"Disini siapa yang namanya Yasika,?" tanya seseorang yang sedang berdiri tepat di depan pintu kamar tanpa mengetuk terlebih dulu.
Mereka menoleh, menatap takjub pada sosok laki-laki yang sedang berdiri dengan sorot mata yang tidak bisa di artikan.
Deg
Deg
Deg
Entah kenapa jantung mereka terasa mau copot dari tempatnya. Bahkan sampai tidak percaya dengan pria tampan yang ada di hadapannya itu.
Mereka terkesima melihatnya seolah tidak percaya begitu saja. Mereka takut kalau laki-laki itu mendengar semua obrolannya.
"K __ Kak Kaisar."
* * *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Endang Priya
visualnya cucok meong sm namanya.
2021-07-06
0
Badrul Hakim
lanjut
2021-01-02
0
Badrul Hakim
yasika i love u
2021-01-02
0