"Nyko?! Lo apa-apaan sih?" Tiffany berusaha melepas cekalan tangan Nyko yang terus menariknya.
Sempat menahan diri, namun hal itu percuma karena tubuh Nyko sangat atletis dan jangkung dibandingkan tubuhnya yang mungil dan hanya sebatas bahu Nyko.
Laki-laki itu menghentikan langkahnya, dia menatap pada Tiffany. Ia merebut plastik pakaian yang Tiffany pegang dan melemparnya pada Natca dan Gita.
"Jagain baju itu dan jangan ngikutin gue" Nyko berkata dengan tajam pada Gita dan Natca yang terus mengikutinya.
"Tap--"
"Jangan ngebantah gue, atau lo akan kena masalah" Nyko berkata dengan nada mengancam lalu ia kembali menari Tiffany ke taman belakang sekolah.
"Bisa gak sih lo nggak usah kasar sama gue?" Tiffany memegang pergelangan tangannya yang sakit.
"Lo punya mulut untuk nyolot perbuatan gue tapi nggak saat berhadapan dengan Tina. Kabur kemana emangnya mulut lo itu?" Kata Nyko yang terlihat kesal tanpa sebab pada Tiffany.
Aneh bukan?
Tiffany menatap aneh pada Nyko, "Lo ngomong apa sih?"
"Gue ngomongin tentang keberanian Lo"
"Gue sekolah untuk belajar, bukan untuk uji nyali. Dan gue nggak pernah punya mimpi untuk jadi bahan gosip di sini, apalagi sama Lo. Nggak pernah" Kata Tiffany sambil menunjuk wajah Nyko.
Nyko menurunkan telunjuk Tiffany, "Lo itu cewek lemah, Lo itu nggak bisa ngadepin suatu masalah sendiri, seharusnya Lo bersyu--"
Belum Nyko menyelesaikan kalimatnya, sebuah rasa sakit dan ngilu begitu terasa dari tubuh bagian 'bawah'nya.
"Jaga ucapan Lo" Ucap Tiffany sinis.
Nyko sibuk mengurusi tubuh bagian bawahnya itu yang begitu sensitif dan kini terkena tendangan mematikan dari Tiffany.
"Sekali-kali lo itu harus dikasih pelajaran" Kata Tiffany lagi. Kakinya sudah ancang-ancang beranjak pergi. Namun itu ditahan oleh Nyko. Tangannya dicekal.
"Hash, Lo itu harusnya bersikap lembut bukan bar-bar kek gini" Nyko berkata sambil menahan rasa sakit dan ngilunya.
"Suka hati gue lah, bukan urusan lo" Tiffany berusaha melepas cekalan itu.
Tapi beda halnya dengan Nyko, ia menarik Tiffany hingga jarak tak tertepis kan. Tiffany menatap setiap detail wajah Nyko.
Iris mata hitam, hidung mancung, kulit wajah mulus tanpa satu pun jerawat terlihat, alis tebal, dan bibir merah muda. Aroma mint begitu tercium dari nafas Nyko, agak menyejukkan. Bisa dibilang dia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna.
"Lo sebagai cewek gue. Lo harus nurut sama setiap ucapan gue, ngerti?" Kata Nyko dengan tegas.
"Gak sudi gue jadi cewek Lo" Setelah menyahuti perkataan Nyko, Tiffany menggigit lengan Nyko yang mencekal tangannya.
"Woy lepas!" Erang Nyko kesakitan.
Tiffany semakin keras menggigit lengan itu, walau Nyko sudah melepas cekalannya.
"LEPAS BEGO!" Bentak Nyko dengan rasa kesalnya. sungguh rasanya begitu menyakitkan. Jari telunjuknya terasa mati rasa akibat gigitan Tiffany.
Tiffany langsung menatap wajah Nyko, "Mulut Lo gak bisa dijaga, dasar brengsek" Tiffany mengangkat tangan kanannya lalu menampar pipi Nyko dengan keras.
PLAK.
"Jaga ucapan lo kalau sama gue" Tiffany langsung melangkah pergi meninggalkan Nyko yang tengah kesakitan karena 'tripple kill' dari Tiffany.
Ia menatap jengkel pada punggung gadis itu yang semakin menjauh meninggalkannya. Bolehlah ia meminta tanggung jawab akan jarinya yang kini mati rasa pada gadis berambut panjang keriting gantung itu?
Ada rasa penyesalan telah membuat perempuan itu menjadi pacarnya. Sangat menderita saat menghadapi kekesalan gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Neno
lanjutkan Fanny😂😂😂😂
kdrt ma nyko
2021-01-17
0
irna salut
fany keren
2020-08-18
1
Wina Amara01
kasian niko
2020-07-10
0