Villa Ubud

Penampilan yang selalu terlihat rapi dan penuh kharisma itu kini dilihat Sasa lagi. Wajahnya sedikit berubah. Tapi sorot mata Deni yang hangat, masih  tetap sama.

 

“Sudah besar kamu sekarang,” ucap Deni dengan senyum tipisnya.

 

Sosok Sasa kecil yang dulu pernah dia jaga, kini sudah menjadi seorang perempuan dewasa. Cantik.

 

“Maklum, om... makannya dia emang banyak. Rakus. Kue aku aja hampir habis dimakan kak Sasa,” celetuk Bondan membuat orang tuanya dan Deni tertawa.

 

“Hmmm... Nimbrung terus kamu ya...” Sasa mencubit kecil lengan Bondan. Tapi yang di cubit masih bisa cengar-cengir. “Sono kamu duluan ke sana. Ntar aku nyusul,” pinta Sasa kepada Bondan untuk pergi menghampiri Raka terlebih dahulu.

 

“Okey  okeyyy... jangan lama-lama. Karatan ntar mas Raka nungguin kakak,” celetuk Bondan membuat orang-orang yang berdiri di sekitarnya tertawa kecil.

 

“Iyaaa... sono, ckckck” pinta Sasa berdecak heran dengan sikap adiknya itu. Selalu usil.

 

Selagi Bondan pergi menyusul Raka, Sasa kembali memalingkan pandangannya ke Deni. Dia memberi salam dan pelukan untuk menghormati laki-laki yang dulu pernah menemaninya semasa kecil.

 

“Om Deni gak banyak berubah ya... Awet muda,” Puji Sasa membuat Deni kembali tersenyum.

 

“Tanyain dong, Sa... biar daddy juga tahu rahasianya,” sambung Bimo membuat Deni tertawa kecil.

 

“Cuma hidup sehat saja, pak. Konsumsi healthy food sama olahraga,” ucap Deni jujur sambil mengusap punggung Sasa.

 

Ketika mereka tengah asyik bercakap-cakap, tiba-tiba suara musik yang dimainkan oleh kru entertainment, menarik perhatian banyak orang. Termasuk Sasa, Deni, Bimo dan Ajeng. Alunan musik itu membuat banyak tamu tertarik untuk berdansa.

 

“Sa, kamu temani om Deni dansa. Daddy mau ajak mommy kamu dansa,” ucap Bimo berbisik ke telinga Sasa.

 

 

Banyak para tamu undangan yang  berdansa, membuat Sasa dan Deni ikut terbawa suasana. Tanpa mereka sadari, kini keduanya sudah beberapa menit berdansa dalam diam. Menggoyangkan kaki mengikuti alunan musik. Sesekali saling pandang dan tersenyum.

 

“Om Deni... Em, di sini liburan sama siapa?” tanya Sasa membuka pembicaraan. Tangannya masih melingkar di tengkuk Deni.

 

“Sendiri. Saya dengar dari daddymu, sekarang kamu terjun jadi public figure ya?” tanya Deni balik memandangi sorot mata Sasa.

 

“Ah...? Hehee... Daddy ngomong apa aja ke om?” jawab Sasa dengan pertanyaan. Meski tengah naik daun, Sasa merasa sungkan  dan kurang nyaman bila hasil pencapaiannya itu terus-terusan dibahas. “Aku tuh bukan publik figure yang setenar Agnes Mo... Raffi Ahmad atau Luna Maya...” jelas Sasa membuat Deni tersenyum.

 

“Ga usah merendah seperti itu. Saya tadi iseng-iseng nengok channel youtube kamu. Amazing ya subscriber sama viewers kamu. Ga nyangka Sasa yang dulu hobby nonton cartoon, sekarang balik ditonton sama jutaan orang...” ucap Deni memuji.

 

Sikap Sasa yang nampak sopan dan lebih dewasa saat ini semakin membuat Deni kagum. Apalagi raut wajahnya yang dulu nampak imut sekarang terlihat begitu cantik. Sasa kecil yang dikenalnya itu seolah menjelma menjadi perempuan yang anggun dan menawan.

 

“Makasih, om buat pujiannya. Heheee... Ngomong-ngomong kita duduk aja yuk biar ngobrolnya lebih nyaman,” ucap Sasa sambil melirik bangku kosong yang sedikit jauh dari kerumunan tamu.

 

“Good idea,” ucap Deni yang kemudian menuntun pinggang Sasa.

 

Keduanya mulai mendaratkan pan tatnya untuk duduk berdua. Tapi baru saja mereka duduk, ada seorang waiter yang membawa nampan berisi minuman mendekati mereka.

 

“Mau coba Red wine atau white wine, pak?” tanya waiter itu menawarkan kepada Deni.

 

Harum aroma wine yang menusuk di hidungnya itu membuat Deni tertarik dan memandangi gelas yang berisi minuman anggur itu.

 

“Kamu minum alkohol?” tanya Deni melirik sorot mata Sasa.

 

“Hm? Aku... Iya, om. Dikit...” jawab Sasa dengan senyumnya.

 

Dirinya memang sudah diberi izin oleh orang tuanya boleh meminum alkohol. Tapi dalam batas wajar. Itupun bila dia ingin minum, biasanya selalu bersama teman-teman perempuannya. Jadilah saat ini Sasa merasa sungkan karena akan meminum alkohol bersama seorang laki-laki. Ditambah lagi laki-laki itu adalah Deni, orang yang dulu selalu menjaganya.

 

“Mau red wine atau white wine?” tanya Deni bersiap mengambil gelas yang ada di nampan.

 

“Red wine, om,” jawab Sasa sambil melirik gelas berisi anggur merah.

 

Deni pun mulai mengambil 2 gelas anggur merah dari nampan itu. Rasanya sangat nikmat saat lidah keduanya mencecap anggur itu.

 

“Hmm... Nice,” ucap Deni setelah merasakan anggur merah yang ditawarkan oleh waiter itu. “Boleh saya pesan satu botol red wine yang sama?” tanya Deni kepada waiter itu.

 

“Boleh, pak. Saya ambilkan ya...”

 

“Yeah, please. Kita tunggu,” balas Deni dengan ramah.

 

Selagi menunggu red wine yang dipesan, keduanya melanjutkan obrolan mereka. Obrolan ringan membahas tentang kegiatan yang keduanya lakukan selama beberapa tahun kebelakang.

 

“Owhh... jadi sekarang om Deni berencana buat tinggal di Singapore setelah putus dari pacar om dari Melbourne itu? Hmmm....” ucap Sasa setelah mendengar cerita yang disampaikan Deni.

 

“Bukan tinggal menetap selamanya di Singapore, Sa... Cuma sementara waktu aja sambil... yaaahh... Buat menata diri, menata hati... introspeksi,” jelas Deni dengan raut wajah yang seolah mengingat masa lalunya.

 

“Yeah... I know... Aku tahu itu ga mudah. Setelah menjalin hubungan bertahun-tahun, yang seharusnya endingnya bahagia, tapi tiba-tiba orang yang om sayang minta pisah tanpa alasan yang gak jelas,” ucap Sasa yang kemudian meneguk minumannya.

 

Keduanya semakin berbagi cerita sambil menikmati anggur merah yang dipesan. Satu botol... Dua botol... sampai keduanya mulai berjalan menyusuri pantai dengan penerangan lampu yang tidak begitu terang.

 

“Lama tidak ngobrol sama kamu, ternyata setelah kamu besar... asyik dan nyaman juga ngobrol sama kamu,” ucap Deni mengusap punggung Sasa.

 

Keduanya sudah jauh melangkah meninggalkan kerumunan  pesta yang saat ini masih sedang berlangsung.

 

“Mungkin juga... Saya akan merubah rencana buat stay di Bali daripada stay di Singapore sendiri,” celetuk Deni membuat Sasa menoleh melirik sorot mata Deni. “Kalau disini kan ada kamu, jadi kalau kamu punya waktu luang... pas ga sibuk... Kita bisa jalan bersama, kayak sekarang ini,” jelas Deni membuat aliran darah Sasa tergelitik.

 

“Oh iya, om... pasti. Hihiii...” sambung Sasa dengan senyumnya. Jujur saat ini kepalanya sudah sedikit berat. Banyaknya anggur merah dan hantaman angin malam membuat langkahnya sedikit meliyuk. Apalagi harus berjalan di atas pasir pantai yang halus. Langkahnya semakin berat. Sesekali terhuyung ke kanan dan ke kiri.

 

“Kamu di Bali ini, tinggal di daerah mana?” tanya Deni sambil menghentikan  langkahnya di depan Sasa.

 

“Aku... Emm... tinggal di Ubud, om. Jadi Aku tuh tinggal di villa tengah persawahan gitu, om... Kalau om Deni berencana stay di Bali, coba aja tengok salah satu villa yang dekat di villa aku. Masih banyak villa kosong,” jawab Sasa panjang lebar dengan suaranya yang sedikit tidak jelas karena pengaruh alkohol.

 

“Wah... ide bagus. Gimana kalau sekarang kita ke sana. Kayaknya lebih bagus memang stay di Bali,” ucap Deni yang kemudian melingkarkan tangannya di pinggang Sasa. Sasa pun persiap merogoh kunci mobilnya dari tas.

 

“Sini kuncinya, biar aku yang nyetir, Sa,” ucap Deni sambil merebut kunci mobil yang dipegang Sasa.

 

Keduanya pun segera berjalan menuju area parkir.

 

“Itu kan Sasa sama om Deni? Mau kemana mereka?” ucap Raka sambil memandangi mobil yang ditumpangi Deni dan Sasa.

 

*****

Bersambung...

*****

Terpopuler

Comments

Zha

Zha

wah wah om Deny gercep Ney, apakah sang guardian dimasa kecil Sasa akan jadi jodohnya Ney,,,,🤔

2022-03-26

1

Hanna Devi

Hanna Devi

nyicil2 y Thor 😁

2022-03-15

0

RiJu

RiJu

sasa sampe lupa udah ditungguin raka dari kemarin juga

2022-02-16

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!