Meski ada banyak hal yang harus dikerjakan, Sasa tetap menyisihkan waktunya untuk mempersiapkan diri pada acara anniversary orang tuanya. Malam ini, setelah selesai membuat vlog bersama teman-temannya, dia melajukan mobil menuju sebuah butik yang masih di area Ubud. Ada banyak koleksi gaun yang menarik mata. Tapi tentu saja hanya satu gaun yang akan dipakai pada acara wedding anniversary.
“Okay.... gaun sudah dipilih. Sekarang waktunya pulang... istirahat... bobok cantik,” gumam Sasa mengepuk – epuk tas belanjaan berisi gaun pilihannya.
Bila kepala sudah menyentuh bantal, dia menggunakan waktunya itu untuk mengecek setiap pesan yang masuk. Rupanya ada pesan yang masuk dari adiknya.
📲Bondan (17:15)
Oiii kak! Sini ke Kuta. Aku sama mas Raka lagi nonton konser musik.
Begitulah isi pesan yang dikirim adiknya. Melihat waktu pengiriman dan waktu sekarang, nampaknya konser itu sudah selesai.
“Huft... Sorry Bondan. Aku baru baca. Next time aja nonton konsernya. Aku capek... Sampai jumpa besok di Nusa Dua,” seperti itulah kalimat balasan yang dikirim Sasa untuk adiknya.
Bondan yang saat ini tengah bersantai dengan Raka, menunjukan isi balasan yang dikirim kakaknya itu ke Raka.
“Konser udah selesai... Kita juga baru sampai kamar... Dia baru balas nih...” ucap Bondan menyodorkan ponselnya ke Raka yang tengah duduk di balkon sofa. Dia menunjukan pesan balasan dari kakaknya itu.
“Hmmm...” gumam Raka melirik layar ponsel.
“Mas Raka emangnya mau ngomong apa ke kak Sasa?... Soal kerjaan? Penting ya? Dia orangnya sibuk. Kalau diajak meet up emang susah,” celetuk Bondan ikut duduk di samping Raka.
“Emmm... Bukan soal kerja,” sambung Raka mulai membuka akun sosial media Sasa. Pan tatnya sedikit dia geser menjauhi Bondan agar bisa leluasa melihat foto-foto Sasa di layar handphonenya. “Kamu sono tidur di dalam. Sakit ntar kena angin malam,” pinta Raka yang kemudian menyenggol pahaa Bondan dengan kakinya.
“Haishhh mas Raka pikir aku anak kecil apa? Bisa sakit karna angin malam... Hm... ckckck...” Bondan berlanjut mencari posisi yang nyaman dengan bermain game pada handphonenya. “Mas Raka tuh... sono tidur di kamar... Jangan stalking IG kak Sasa. Disabar-sabarin dulu. Besok orangnya juga bakal ke sini. Hihiii...” ucap Bondan membuat wajah Raka memanas. Dengan gerak cepat dirinya menutup handphonenya.
“Stalking IG apa coba? Hmm...” Raka menghela nafas dalam menanggapi ucapan Bondan. Sedikit gusar. Dirinya mengelak meski sudah tertangkap basah melihat foto-foto Sasa.
“Ga usah boong, mas Raka... Aku bila lihat jelas kok dari kaca belakangmu itu...” celetuk Bondan semakin membuat Raka malu.
Raka melirik ke belakang menengok kaca yang disebut Bondan.
“Ga usah ngelak lagi... Okay? Calon adik ipar nih... Kalau jadi,” ucap Bondan dengan senyum tipisnya menggoda Raka.
Karena merasa malu, Raka segera beranjak bangkit dari tempat duduknya. Dia menyambar botol mineral dan meminumnya.
“Yah... Kalau jadi ya,” sambung Raka dengan gaya lebih tenang. “Tidur, ah. Ngantuk,” ucap Raka yang kemudian berbalik badan meninggalkan Bondan di balkon.
Bila dipikir-pikir, untuk usianya saat ini yang sudah menginjak angka 30 tahun, bukan waktunya bagi Raka untuk main-main atau hanya sekedar mengagumi lawan jenis. Perjalanan cintanya mencari sosok perempuan yang tepat belum dia temukan sampai saat ini.
“Apa mungkin Sasa mau sama aku? Huft... Dia saja nampaknya masih asyik dengan karirnya yang lagi naik daun. Mama ni kalau ngasih option suka nyleneh. Jarak aku sama Sasa aja 10 tahun...” gumam Raka setelah mencuci mukanya. Sebetulnya dia tidak tertarik hadir di acara anniversary wedding orang tuanya Sasa. Tapi karena bujukan mamanya untuk mendekati Sasa, dia mencoba mengabulkan permintaan mamanya.
Masih belum selesai begitu saja, setelah mencuci muka, Raka kembali menengok foto-foto Sasa di instagram sambil rebahan. Ada banyak foto yang bertaburan di sosial media itu.
“Untung bukan private account. Jadi bebas nengokin kamu. Bebas liat-liat tanpa harus memfollow,” gumam Raka dengan senyumnya. Dirinya sendiri tidak sadar kalau saat ini tengah tersenyum menikmati wajah cantik Sasa.
“Hmm.... Apa kamu masih ingat aku?” tanya Raka dalam pikirannya.
______
Setelah banyaknya persiapan yang dilakukan, akhirnya acara wedding anniversary orang tua dari Sasa dan Bondan, berlangsung juga saat ini. Acara yang diadakan di taman pada malam ini begitu meriah. Ada banyak tamu undangan yang hadir untuk memberi ucapan selamat atas perayaan pernikahan yang ke-15.
“Happy wedding anniversary mommy... daddy...” ucap Sasa sambil mengeccupp kedua pipi orang tuanya bergantian.
“Kamu kemana seharian? Kok baru dateng?” tanya Ajeng kepada anak perempuannya itu.
“Sorry mommy. Aku tuh lupa kalau sebenernya tadi siang ada janji buat ngevlog...” jawab Sasa menjelaskan. Banyaknya acara vlog membuatnya kebingungan dalam membagi waktu.
“Ngevlog sama siapa sih? Artis atau selebgram yang mana satu?” tanya Bimo daddynya Sasa. “Kamu tahu gak... Daddy sama om Deni nungguin kamu dari pagi sampai siang di lapangan golf. Panas... Ternyata yang ditunggu asyik ngevlog...” ucap Bimo yang disambut dengan senyuman canggung Sasa. “Kalau dimarahin malah cengar-cengir...” tegur Bimo yang kemudian menarik hidung Sasa sampai istrinya tertawa melihat perkelahiannya dengan Sasa. “Kamu tuw sama Bondan emang sebelas dua belas. Kalau ditegur bisanya cuma cengar-cengir!”
“Hihiii... Sorry sorry... Aku beneran lupa, dad. Besok ya kita main golfnya,” sambung Sasa mulai merangkul lengan daddynya. “Lagian Ngevlog itu kerjaanku, dad... Aku Janji deh... besok kita main golfnya,” membujuk dengan mendaratkan ciumann di pipi daddynya. “Senyum dong dad... Jelek tahu kalau gak senyum. Nanti mommy diambil cowok lain loh,” ucap Sasa membuat mommynya memicingkan alis.
“Kamu nih ada-ada aja!” sambung Ajeng memukul pan tat Sasa.
Ketika ketiganya tengah asyik bercanda dan melepas rindu, anak laki-laki dari pasangan Ajeng dan Bimo itu datang sambil membawa piring yang berisi banyak camilan kue manis.
“Kakakku yang pemesss... artis selebgram artis youtube, apa kabar?” sapa Bondan dengan menyodorkan kue ke mulut Sasa.
“Emm....” Sasa pun melahap kue pemberian adiknya itu. “Kuenya enak banget. Mau nyoba lagi dong...” pinta Sasa sambil mengunyah kue yang masih ada di mulutnya.
“Ini laper apa doyan nih?” ucap Bondan sambil menyuapi kakaknya dengan kue lagi.
“Emmm... Dua – duanya...” jawab Sasa yang kemudian melahap kue dari tangan Bondan.
Sejak kecil keduanya memang akrab. Meski tidak ada ikatan darah, Bondan sangat menghormati dan menyayangi kakaknya itu.
“Kak, ada yang mau ketemu kakak dari kemarin,” ucap Bondan semakin cepat menyuapi mulut Sasa dengan kue.
“Siapa?” tanya Sasa.
“Raka,” jawab Bondan membuat pikiran Sasa mengingat-ingat nama Raka. Tidak asing. Tapi ada beberapa wajah dengan nama Raka yang melintas di benaknya. “Ke sono yuk kak! Orangnya ada di sana tuh,” ucap Bondan menunjuk ke sebelah kanan. Ada banyak kerumunan orang yang ditunjuk oleh jari Bondan.
Tapi baru saja Sasa akan melangkahkan kakinya mengikuti Bondan, keduanya berhenti karena ada seseorang yang menepuk bahu Sasa.
“Om Deni...” ucap Sasa terkejut mengetahui orang yang menepuk bahunya adalah sosok lama yang dulunya begitu dekat dengannya.
*****
Bersambung...
Pilih yang mana ya??? Om Deni atau Raka ya??? Othor siap menampung yang mana ajah
😅
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Masdayani Sidauruk
deny
2023-04-08
1
Aqiyu
si Oom Deni...
2022-08-04
0
Herly Sahetapy
om denny aj....
2022-03-22
0