Nasihat Mertua

"Mana Rayhan?" Tanya ibu mertua kepadaku.

"Ada dikamar sedang istirahat, Bu. Sebentar aku panggilkan."

Aku dan Mas Rayhan duduk berdampingan dikursi ruang tamu kami. Sepertinya ibu ingin membahas masalah rumah tanggaku, karena Ibu dan Ayah mertua sudah tiga hari di Indonesia setelah sebelumnya berada di Mekah untuk melaksanakan ibadah umroh.

Ibu memulai pembicaraannya pada anak sulungnya itu.

"Yang dibicarakan Lingga ke ibu waktu itu benar, Ray?"

"Kamu selingkuh?"

"Iya bu, benar."

"Aku minta maaf bu, aku benar-benar khilaf." Jelas Mas Rayhan.

"Jangan seperti itu lagi, kamu kan anak sulung Ayah, panutan buat adik-adik kamu, kamu harus berubah. Jadilah suami yang shalih." Tegas Ayah mertuaku.

"Iya, aku menyesal, maafkan aku."

"Ibu dan Ayah benar-benar kecewa sama kamu, kamu yang selalu ibu banggakan, ternyata seperti ini." Ungkap ibu sambil meneteskan air mata.

Aku hanya diam, hanya mendengarkan nasihat dari mertuaku untuk Mas Rayhan. Bulir-bulir air mataku masih tertahan dipelupuk mata, ingin menetes tapi berusaha aku mengedipkan mataku, agar air mata ini tidak jadi jatuh ke pipiku.

Lalu terakhir, ibu menasihatiku.

"Lingga, kamu itu masih terbilang muda, belum punya anak, coba kamu perbaiki penampilan kamu. Kamu harus tampil cantik didepan suamimu, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi."

"Kamu olah raga, diet untuk menurunkan berat badanmu. kamu pakai skincare yang bagus biar wajahmu lebih terawat." Lanjut ibu yang masih saja terus menasihatiku.

"Dan untuk kalian berdua, coba ikhtiar lagi untuk memiliki keturunan. Ibu ingin sekali menimang cucu dari kalian berdua."

"Jangan putus asa. Ikhtiar terus, ya!" Perintah Ibu.

Nasihat ibu, sama seperti apa yang aku pikirkan. Alasan Mas Rayhan berselingkuh karena wajahku tidak secantik dulu, aku sekarang gemuk, tidak bisa merawat diriku sendiri dan karena aku belum mempunyai keturunan.

Lalu, Aku tidak bicara. Aku hanya merespon omongan ibu dengan anggukan, tanda mengiyakan nasihat ibu. Setelah itu kami berempat bersalaman dan berpelukan.

****

Kesibukanku sebagai ibu rumah tangga benar-benar padat mulai dari masak, mengantar Syafiq kesekolah, membersihkan rumah, mencuci, semua aku lakukan sendiri tanpa asisten rumah tangga. Namun sesekali jika teringat masalah rumah tanggaku itu, aku langsung menangis jika aku sedang sendiri.

"Ting...ting...ting..."

Mang Asep, tukang bakso langgananku membuyarkan lamunanku dengan bunyi suara mangkuknya yang khas, segera kuusap air mataku dan bergegas keluar untuk memanggilnya.

Ternyata sudah ada Siska dan Hani yang sudah lebih dulu memanggilnya. Mereka berdua adalah kakak sepupunya Mas Rayhan yang tinggal berdekatan denganku. Memang setelah menikah, aku diboyong Mas Rayhan untuk tinggal dekat dengan orang tua dan saudara-saudaranya.

"Eh Lingga, baru kelihatan, sekarang jarang keluar ya?" Tanya Siska

"Iya". Jawabku singkat.

"Kamu habis nangis, itu kok matamu sembab?" Tanya Hani sambil menunjuk kearah mataku.

Aku hanya menggeleng.

"Makanya Ling, kamu tuh dandan dong didepan suami, kaya kita-kita nih, biar suamimu nggak berbelok." Celoteh Siska.

"Kurusin tuh badan, jangan gede-gede. Diet dong, kaya kita nih langsing." Lanjut Hani sambil melirik kearah Siska.

Aku hanya melirik mereka, tak aku hiraukan apa yang mereka bicarakan.

Siska masih terus berceloteh.

"Wajahmu kusam, beli dong skincare mahal, suamimu kan uangnya banyak, masa nggak mampu beli skincare mahal yang bisa merubah wajahmu jadi kinclong."

Selesai Mang Asep melayani bakso pesananku, aku langsung masuk kedalam rumah. Kukunci pintu rapat-rapat agar tak terdengar lagi suara Siska dan Hani.

Tak habis-habisnya aku berpikir, darimana Siska dan Hani tahu masalah rumah tanggaku. Padahal aku tidak menceritakannya kepada siapapun dan Mas Rayhan juga tidak mungkin bercerita ke orang lain.

Firasatku berkata, pasti Ibu mertuaku yang bercerita ke mereka mengenai masalahku. Ini berati semua tetanggaku sudah tahu.

Inilah resikonya jika tinggal berdekatan dengan mertua. Jika ada masalah, tetangga yang juga merupakan saudara-saudara, semua tahu masalah kami. Dan mereka pasti mencemooh, seolah-olah tahu semua apa yang terjadi dalam rumah tangga kami. Andai bisa Mas Rayhan kubujuk untuk tinggal berjauhan dari orang tuanya. Ah, tapi nyatanya tidak bisa. Karena Mas Rayhan anak sulung yang selalu dipercaya oleh kedua orang tuanya dalam segala hal. Ketika ada masalah inilah Mas Rayhan membuat orang tuanya kecewa dengan perbuatannya.

Terpopuler

Comments

Suharnik

Suharnik

Makanya rumahku jauh dri mertua bahkan beda kota, klai mertua omong apa2 pasti kan kedengeran tpi selalu ada yg ngadu sma aq klau ada masalah d keluarga mertua atau adik2 suamiku

2021-01-16

0

Uswatun

Uswatun

masa blom pnya anak gk bs rawat dri

2021-01-14

0

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

Ibu mertua yang bijak

2020-11-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!