Mas Rayhan tidur lelap sekali, kulihat ponselnya berbunyi, aku berinisiatif untuk mengangkatnya, karena dari nomor yang tidak dikenal, yang membuat aku penasaran.
"Assalamualaikum..."
"Hallo..."
"Hallo..."
Tak terdengar suara siapapun dibalik ponselnya, seketika langsung kumatikan. Berbagai prasangka buruk menyergap pikiranku.
Kubuka gallery foto diponselnya, tiba-tiba ada foto wanita berjilbab dengan paras yang cantik, hatiku pun bertanya-tanya. Apakah ini wanita itu, wanita yang telah hadir dalam rumah tanggaku. Mengapa Mas Rayhan masih menyimpan fotonya.
Pagi harinya, aku menanyakan perihal siapa foto wanita yang kulihat digallery ponselnya semalam. Mas Rayhan hanya mengangguk.
"Iya, dia adalah Zidny." jelasnya.
Benar saja, ternyata wanita digallery ponselnya itu adalah pelakor rumah tanggaku, Zidny.
"Mengapa foto wanita itu masih kamu simpan digallery ponselmu, Mas?
Kamu masih berhubungan dengannya?"
Segera saja mas Rayhan mengambil ponselnya yang berada dikasur dan menghapus foto wanita itu.
"Sudah kuhapus fotonya, sudah ya jangan bahas wanita itu lagi."
Tiba-tiba terlintas dipikiranku untuk bertemu dengan wanita itu.
"Aku ingin bertemu dengannya, tolong Mas pertemukan aku dengan wanita itu." pintaku.
"Untuk apa?"
"Aku hanya ingin berbicara padanya, sebentar saja, aku mohon Mas. Aku akan berbicara baik-baik padanya."
Tapi sepertinya Mas Rayhan tidak yakin jika kubertemu dengannya, aku akan berbicara baik-baik. Mungkin dipikirannya Mas Rayhan, aku akan melabraknya, membuat keributan yang sangat memalukan.
"Ga usah, ya..."
"Mas, aku mohon..."
Mas Rayhan terdiam, sepertinya ia sedang berpikir.
"Baik, besok kita datang kesekolahannya untuk bertemu dengannya. Tapi kamu janji jangan membuat keributan ya", pintanya.
"Oke." jawabku.
****
Keesokan harinya Mas Rayhan pulang lebih awal dari biasanya, aku yang sedari tadi sudah siap langsung menghampiri mobilnya yang baru sampai depan pagar.
Aku pun segera menuntun Syafiq menuju mobil.
"Ayo Mas, jalan sekarang aja."
Mas Rayhan langsung memutar balik arah, mobil pun melaju kencang ke arah sekolah Zidny, di SMA negeri Favorit dijakarta.
Sesampainya disekolah, masih terlihat sepi, sepertinya ia belum keluar kelas. Aku dan Mas Rayhan hanya menunggu didalam mobil.
Kulihat Syafiq tertidur pulas dijok belakang, karena siang tadi ia tidak tidur. Alhamdulillah Syafiq tidur, jadi ia tidak akan mendengar percakapanku dengan Mas Rayhan.
Beberapa menit berlalu, aku dan Mas Rayhan masih menunggu didalam mobil yang terparkir disebrang sekolah.
Akhirnya murid-murid disekolah itu keluar berhamburan. Kulihat satu persatu dari dalam mobil sambil kubuka kaca sedikit. Kulihat mata Mas Rayhan masih mencari-cari keberadaannya.
Beberapa menit kemudian.
"Nah, itu dia, itu dia Zidny." Mas Rayhan menunjuk kesalah seorang wanita bertubuh langsing, kulit wajahnya yang putih berubah agak memerah krn terpapar sinar matahari dan ia juga mengenakan hijab.
Wanita itu sedang ngobrol dengan beberapa teman laki-lakinya, sampai terlihat tertawa lepas, terbahak-bahak.
"Kamu jangan turun ya, kita lihat Zidny dari sini aja." pinta Mas Rayhan.
Hatiku mulai bergejolak, ingin kuturun dari mobil dan berbicara pada wanita itu. Tapi rasanya tak mungkin, karena ia masih berada diantara teman-temannya, khawatir aku lepas kontrol dan berbicara kasar kepadanya.
"Aku mau turun, sebentar aja." Pintaku sambil membuka pintu mobil.
Mas Rayhan seketika menarik tanganku, sambil menatapku dengan tatapan yang tajam.
"Jangan..."
Dengan wajah yang sedikit kecewa aku menurutinya.
"Ya udah, aku lihat dari sini aja."
Kuurungkan niatku berbicara kepadanya, aku hanya melihatnya dari kejauhan.
"Cantik ya Mas wanita itu, pantas saja Mas terpesona dengannya." pujiku pada wanita itu.
"Lebih cantik kamu, Sayang." balasnya sambil tersenyum menatapku.
Aku tahu pasti Mas Rayhan berbohong. Berat badanku yang kini sudah banyak bertambah, membuatku tidak secantik dulu. Walau belum dikaruniai anak tapi memang aku termasuk wxanita yang bertubuh besar, berat badanku sudah bertambah lima belas kilogram setelah menikah, mungkin karena aku bahagia menikah dengan laki-laki yang sangat aku cintai ini. Tapi menurut dokter, berat badanku yg masuk kategori gemuk ini yang menyebabkan aku sulit hamil. Apapun itu penyebabnya, menurutku Allah akan memberikanku keturunan diwaktu yang tepat, aku yakin itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Neng Alifa
itulah knapa kita harus merawat diri, meski sudah pnya anak jg harus kencang. bullshit klo blg suami terima apa adanya. diluar sana banyak pelakor yg nekad 😀
2021-01-13
2
🎯Pak Guru📝📶
Feedback ya novelku
ILMU YANG BERMANFAAT
mksh.
2020-09-10
1
Anna Irhamna Bona
pantes aj gemuk ....pelakor ny msh muda lagi ...kucing kawin juga tahu yg maba cantik 😂
2020-07-11
1