Si Narsis.

Happy Reading...

Dengan perasaan kesal yang bersarang di otaknya, Alex mencoba lagi dan lagi namun tetap gagal. bahkan tembok sekolah mentertawakan kekesalannya. dan akhirnya dengan. tidak sabaran ia memencet bel guna memanghil sang pemilik apartemen.

"Mau apa?!" bentak seorang wanita yang memakai bathrobe berwarna putih. disalah Rosa yang sedang marah. namun sayang pemandangan di hadapannya menutup akal sehat Alex hingga bentakan Rosa sama sekali tak mampir di pendengarannya.

"Ollalaa, so seksi." tak peduli jika saat ini ada wanita yang memandang penuh intimidasi terhadapnya, Alex justru teralihkan pada paha mulus yang terlihat di balik belahan bathrobe yang tertutup sempurna.

"Lihat apa?" bentak Rosa di dera kemarahan yang maksimal.

Bagiamana ia tak akan marah jika Alex datang hanya di saat ia butuh kehangatan lalu pergi dengan meninggal kan cairan kental dalam tubuhnya dan saat Rosa meminta kepastian, dengan cengiran yang paling menyebalkan Alex mengucapkan 'nanti saja nikahnya yang penting kita kawin dulu'. bukankah itu sungguh sangat kejam dan melukai harga diri wanita. dan yang lebih gila lagi Alex tak membiarkan Rosa memilih untuk pergi meninggalkannya dengan alasan yang_ Well, tak masuk akal.

"Aku tanya kamu mau apa datang kemari!" bentak Rosa lebih meninggikan suaranya.

"Eh buseeet, galak ama neng." Alex menoel dagu lancip Rosa yang langsung di tepis empunya dengan sangat kasar.

Tanpa menunggu di persilahkan masuk, Alex nyelonong begitu saja. Rosa hanya mampu menghembuskan nafas kasar menahan kekesalan. jika ia bisa tak membiarkan Alex masuk, mungkin segalanya akan jadi mudah. namun wanita dan pria sangatlah berbeda. ada rasa tak tega yang di miliki oleh wanita. sekecil apapun pi perasaan yang mengikat keduanya, wanita akan berpikir ulang jika dingin berlaku kejam.

"Pulang sana, aku mau tidur," usirnya pada Alex yang tentu saja sia-sia. pria itu telah lebih dulu masuk mendahului sang pemilik kamar.

"Capek mau tidur." jawabnya dengan melonggarkan dasi setelah melempar jas hitamnya ke atas sofa.

Melepas semua atribut di tubuhnya dengan cara Casual, Alex mengalihkan tatapannya pada wajah Rosa dari pantulan cermin. sungguh cantik nyaris sempurna, namun Alex hanya belum mau menentu kan kehidupannya untuk bersama dengan wanita itu. bukan karena apa, ia hanya belum siap terikat.

Kini yang menempel pada tubuh Alex sudah teronggok serampangan di atas lantai berlapis karpet. menyisakan bokser hitam yang memperlihatkan V line dan mencetak jelas penghuninya.

Wajah Rosa memerah menahan lonjakan emosi di dadanya. Alex dapat melihatnya meski jarak meraka cukup jauh. tapi Alex mengenal Rosa sangat baik. dan Alex yakin, bahwa pesonanya yang di lengkapi dengan tubuh seksi berototnya mampu menarik Rosa ke dalam kungkungannya. bahkan saat ini pun Alex dengan keyakinan di atas rata-rata, Rosa tak akan mampu menolak untuk ia ajak bergumul di atas ranjang. saling memberikan dan menerima berbagi kehangatan.

Sepercaya diri itu memang seorang Geraldo Aleksis.

"Tidur di apartemen kamu sendiri sana, aku mau istirahat."

"Oh ya, kamu yakin tidak ingin aku temani?" Alex berbalik melangkah perlahan mendekati Rosa yang selangkah mundur, "bukankah kau sangat menyukai tubuh berototku ini?" Rosa melotot mendengar kenarsisan Alex. "untuk dua puluh empat jam kedepan aku masih free, setelahnya aku bisa saja pasang bandrol termahal karena aku termasuk limited edition dari barang brended." Alex nyengir.

Entah apa isi otak di Alex hingga ia mampu berujar seperti itu. untung saja kedua temannya tidak sedang bersamanya saat ini, jika tidak mungkin saja asbak yang biasa Dewa dan Zack gunakan untuk menampung abu rokoknya akan bersarang di kepalanya.

Dalam hitungan detik, secepat lompatan cicak yang mengejar mangsa, secepat itu pula Alex menangkap tubuh tinggi semampai Rosa yang bergerak dingin menjauh.

"Mau ke mana? bukankah kau juga sangat menyukai hal ini." tentu saja, siapa yang tidak menyukai segala perlakuan manis dari si otak kotor Alex jika setelah adegan berpeluh itu terjadi, maka ia akan segera melarikan jarinya untuk berselancar di situs-situs belanja.

Dan akhirnya malam itu terlewati sesuai dengan ke inginan Alex. sebuah hubungan intim tanpa status namun sangat di sukainyaa.

"Gimana, gue masih tangguh kan?" tanya_nya dengan cengiran mesum yang menyebalkan, yang di balas dengan tatapan datar oleh wanita yang berkali-kali meneriakkan namanya di bawah kungkungan keperkasaannya.

Bugh!

Terdengar benda berat terlempar membentur lantai yang itu adalah Alex yang terjun bebas dari atas ranjang karena Rosa menendangnya dengan kuat.

"Alamaaak... Habis manis sepah di tendang!"

***

Yang ringan ringan dulu ya gengs.. tetap kawal si Alex dengan kenarsisan berlebihnya.

saking lebihnya sampai Rosa muntah-muntah kebanyakan makan janji. wkkkk...

Gak banyak yang othor minta, cuma jempol kalian. tetep dukungan karya ini,,,

tap love biar dapat notic-notic cantik.

Lots of Luv Chanda.

noooh Si Narsis nan Sableng.

Terpopuler

Comments

Ai Sulaesih

Ai Sulaesih

😯sayang y sableng tp 🤤,,,,,🤣🤣🤣🤣👍💪✍️💖

2023-03-17

0

Sukma Jati Jati

Sukma Jati Jati

ya ampun,ada ya manusia senarsis itu?Neng Rosa bilang gak mau tp gak nolak hadeh bikin pening pala Barbie 🤦🤦

2023-03-07

1

Alitha Fransisca

Alitha Fransisca

Semangat Chanda

2022-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!