Hari ini tuan Bagas dan keluarganya akan pergi ke rumah Orang tua Almaira untuk mengutarakan niat baiknya,
sedangkan di kediaman Almaira orang orang pada sibuk untuk menyambut kedatangan keluarga tuan bagas,
Almaira belum tau maksud kedatangan keluarga tuan Bagas bertamu ke rumah ayahnya, karena hari hari ini ia masih di sibukkan dengan tugas kuliah yang tidak selesai selesai,
Tuan roy terlihat antusias akan kedatangan sahabat baiknya yang telah lama tidak ia jumpai,
sedangkan mama alin, terlihat sibuk menata jamuan makanan yang akan dihidangkan untuk keluarga tuan Bagas, sehingga ia melupakan keberadaan Putri kesayangannya itu,
"ma, maira udah siap siap kan, " tanya papa roy kepada istrinya itu,
"astaga, " mama alin langsung melenggang meninggalkan jamuan yang sedang ia siapkan dan langsung naik ke dalam kamar putrinya,
"sayang, mama masuk ya," ucap mama alin saat sudah berada di depan pintu kamar puteinya sambil menenteng sebuah paper bag yang entah apa isinya,
"iya," ucap maira dari dalam kamar,
mama alin langsung masuk dan melihat putrinya itu sedang di sibukkan dengan laptop yang bertengger di meja belajarnya,
"sayang," ucap mama alin sambil mengelus lembut rambut sang putri kesayangannya,
maira menatap wajah sang mama sambil tersenyum lalu mengalihkan pandangannya lagi ke arah laptop yang ada di depannya,
"sibuk banget kayaknya, " tanya mama alin seraya duduk di atas ranjang milik maira,
maira hanya tersenyum tanpa menatap sang mama, ia menutup laptopnya dan mendekat ke arah mamanya,
"kamu pakai ini ya, " ucap mama alin sambil menyerahkan paper bag yang ia bawa,
maira menautkan alisnya" apa ini ma, " ucap maira sambil membolak balik paper bag yang sudah berpindah tangan,
"di buka sayang, " ucap mama alin dengan suara yang sangat lembut,
maira membuka isi paper bag itu dan ia sedikit di bingungkan dengan isinya,
"kebaya?? ucap maira dengan raut wajah yang sangat bingung,
"kamu pakai ya, mama tunggu di bawah, " mama alin mencium kepala putrinya lalu bergegas turun ke bawah
"untuk apa ini?? maira masih di bingungkan dengan kebaya yang ada di tangannya,
namun maira tak mau mengecewakan mamanya ia langsung saja mengganti bajunya dan memakai baju kebaya pemberian sang mama,
"tidak buruk, " ucapnya sambil bercermin,
"tapi untuk apa aku memakai ini semua, " maira bertanya tanya pada dirinya sendiri sambil berdiri di depan kaca besar yang berada di dalam kamarnya,
tak mau larut dalam fikirannya maira langsung saja turun ke bawah untuk menemui sang mama,
mama alin terlihat masih saja sibuk mengatur ini dan itu padahal ada bi imah yang membantu pekerjaannya,
"mama, " ucap maira saat sudah sampai di lantai dasar rumahnya,
"anak mama, " mama alin menoleh dan melihat putrinya yang sudah menggunakan kebaya yang ia berikan,
"ini masih ada yang kurang, " mama alin menyeret purinya untuk masuk je dalam kamar miliknya,
"apa lagi, " maira semakin di buat bingung saat dia di paksa untuk duduk di depan meja rias milik sang mama,
"diam dulu sayang, mama akan membuatmu semakin cantik, " mama alin sudah memberikan sentuhan ajaib tangannya pada wajah sang anak dengan make up miliknya,
pasalnya di dalam kamar maira tidak ada satupun alat make up yang bertengger yang ada hanyalah parfume dan hand body lattion,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments