keluarga tuan Bagas sudah datang semua dan di sambut baik oleh tuan roy, terlihat Antoni audah mengenakan baju batik berwarna coklat di padankan dengan jelana jeans berwarna hitam rambut yang sudah di sisir rapi menambah ketampanan seorang Antoni,
"oh, Bagas, " ucap tuan roy sembari menjabat tangan sahabat baiknya itu,
mereka berdua berjabatan tangan dengan di selangi canda dan tawa,
"silahkan masuk,, jangan sungkan, " tuan roy mempersilahkan sahabat baiknya itu untuk memasuki rumah miliknya,
semua jamuan sudah siap di sajikan, Antoni memasang wajah malasnya,
"sayang jangan cemberut gitu," ucap mama Antoni dia seorang wanita yang sangat lemah lembut saat berbicara dengan anak kesayangannya itu,
maka terpaksa Antoni menerbitkan senyum di bibirnya walaupun hatinya sangat tidak menyukai ke adaan sekarang ini,
"sisca sayang maafkan kekasihmu ini," gumam Antoni
"ma udah dong" maira merengek sedari tadi sang mama tak berhenti memelos wajah ayunya,
" bentar sayang, " mama alin sudah geram sedari tadi anaknya tak mau diam
tok
tok
"sayang tamunya udah dateng, " tuan roy mengetuk pintu kamarnya yang di dalamnya terdapat dua orang yang sangat ia sayangi dan cintai,
"iya, ini udah selesai, " teriak mama alin dari dalam kamar,
tuan roy langsung pergi meninggalkan kamar dan turun ke bawah untuk menemani tamu yang sangat penting baginya itu,
"maaf, biasa perempuan perempuan kalau masalah cermin suka lama, " ucap tuan roy seraya duduk di samping tuan Bagas yang sebentar lagi akan menjadi besannya itu
"selesai sayang, ayo kita langsung turun, " mama alin merapikan rambut maira yang terlihat maju ke depan,
" sebenarnya ada apa sih ma, " maira penasaran kenapa dia harus berdandan seperti ini di siang bolong yang cuacanya sangat terik,
" kamu akan tau nanti sayang, " mama alin sudah menarik tangan anaknya untuk turun ke bawah menemui tamu penting mereka,
terlihat oleh banyak pasang mata mereka berdua menuruni tangga dengan maira masih merengek ke sang mama untuk tidak ikut turun,
"ma maira ga usah ikut turun aja ya, tugas maira masih banyak yang belum maira kerjakan, " mohon maira namun mama alin tidak mau melepaskan tangannya,
tak mau menjawab mama alin terus menarik tangan sang Putri hingga sampai di hadapan tuan bagas dan keluarga,
mama alin memaksakan anaknya untuk duduk di sebelahnya,
"cantik, " ucap tuan Bagas sambil tersenyum melihat maira yang menunduk
"Antoni, cantikan ," ucap sang mama sambil memegang tangan anak kesayangannya,
"hemm,, " jawab antoni seadanya,
"sebenarnya ada apa ini, " gumam maira sambil menundukkan wajahnya,
"Begini, seperti janji kita waktu itu roy, ini anak aku Antoni, " ucap tuan Bagas sambil menepuk bahu antoni
tuan roy menggangguk sambil tersenyum saat mendengarkan ucapan sahabat baiknya itu,
"Dan mungkin juga pernikahan akan di lakukan dalam minggu minggu ini, kamu setujukan " ucap tuan Bagas keoada tuan roy,
"hah,menikah, memangnya siapa yang akan menikah ma," bisik maira kepada sang mama,
"kamu sayang," ucap mama alin sambil menepuk tangan anak kesayangannya itu,
"apa," maira berteriak sehingga membuat semua orang yang berada di tempat itu melihat ke arahnya,
mama alin hanya mengangguk sambil tersenyum sampul terhadap anak semata wayangnya,
"ma, maira belum mau menikah, " bisik maira pelan matanya sudah terlihat sembab,
"ma usia maira belum genap 20thn, mama ga bisa giniin maira ma, " maira menyeka air matanya agar tak terjatuh di hadapan keluarga tuan Bagas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments